Oaktree Blog

Informasi


Deprecated: preg_replace(): Passing null to parameter #3 ($subject) of type array|string is deprecated in /var/www/vhosts/oaktree.id/blog.oaktree.id.oaktree.id/wp-includes/kses.php on line 1805
porl of lading

Porl of Lading : Dokumen Yang Harus Anda Ketahui

POL atau porl of lading adalah – Seperti yang kita ketahui bersama, dalam dunia ekspor impor atau freight forwarding, ada yang namanya sebuah legal, kita biasa mengenalnya dengan dokumen legal. POL atau porl of lading merupakan salah satu dari legal yang ada dalam dunia ekspor impor. Mungkin sebagai pelaku di industri ini kita sudah tau dengan istilah ini, tetapi bagi orang yang baru memulai maka perlu untuk lebih tau lagi. Kami akan jelaskan tentang pengertian dari POL atau porl of lading, berikut ulasannya. Baca Juga : Supply Chain Management adalah: Pengertian dan Manfaatnya Apa Itu Porl Of Lading Porl of Lading adalah dokumen legal yang memuat spesifikasi dari suatu pengiriman, yang digunakan oleh pelayaran dan jasa logistik. Ini bisa berupa pengiriman melalui laut, darat, atau udara. Dokumen ini dibuat oleh pengirim dan ditandatangani oleh penerima barang untuk mengkonfirmasi bahwa semua item diterima dalam keadaan baik. POL menyediakan persyaratan teknis untuk pengiriman barang. Ini memuat jenis dan jumlah barang yang dikirim, tujuan akhir, tanggal pengiriman, dan biaya yang dikenakan. Ini juga menyediakan informasi tentang perusahaan yang mengirim dan penerima barang. Dokumen ini menggambarkan jumlah, berat, dan jenis barang yang dikirim, serta biaya yang dikenakan. POL  juga merupakan dokumen yang digunakan untuk mengatur pembayaran dan pengiriman barang. Ini mencakup informasi tentang biaya yang dikenakan, jenis pembayaran yang dipilih, dan instruksi pengiriman. Dokumen ini juga dapat berfungsi sebagai bukti dan kontrak antara pengirim dan penerima barang. Selain itu, dokumen ini juga bisa digunakan untuk mengatur klaim asuransi. Banyak asuransi yang menggunakan dokumen ini sebagai syarat untuk mengajukan klaim. Dokumen ini berisi informasi tentang jenis barang yang dikirim, jumlah, tujuan pengiriman, dan biaya yang dikenakan. Ini juga berisi informasi tentang jenis asuransi yang diterapkan dan instruksi untuk mengajukan klaim. POL juga bisa digunakan untuk membuat laporan keuangan tentang pengiriman. Ini berisi informasi tentang biaya yang dikenakan, jenis barang, dan tujuan pengiriman. Laporan ini bisa membantu perusahaan mengawasi biaya yang dikeluarkan untuk pengiriman barang. juga bisa digunakan untuk mengatur kontrol kualitas. Dokumen ini berisi informasi tentang jenis barang yang dikirim, jumlah, dan lokasi pengiriman. Ini membantu menjamin bahwa barang dikirim dengan benar dan tepat waktu. Ini juga memastikan bahwa barang dikirim dalam kondisi baik. Porl of Lading adalah dokumen yang penting bagi semua pihak yang terlibat dalam pengiriman barang. Ini bisa membantu untuk memastikan bahwa semua item dikirim dengan benar dan tepat waktu, dan bahwa biaya yang dikenakan benar. Ini juga memungkinkan pengirim dan penerima barang untuk mengatur pembayaran dan mengklaim asuransi. Dokumen ini juga bisa berguna untuk membuat laporan keuangan dan mengatur kontrol kualitas. Dengan demikian, Porl of Lading adalah alat yang penting untuk mengendalikan biaya pengiriman barang dan memastikan bahwa barang dikirim dengan benar.

Porl of Lading : Dokumen Yang Harus Anda Ketahui Read More »

place of receipt adalah

Place of Receipt Adalah : Pengertian dan Penjelasan Lengkapnya

Place of Receipt adalah – Mungkin sebagian dari kita masih terdengar asing dengan place of receipt, tetapi mungkin bagi sebagian lainnya Place of Receipt adalah kata yang digunakan dalam dokumen perdagangan untuk menentukan lokasi di mana penyerahan barang telah atau akan dilakukan. Ini merupakan salah satu dari beberapa kondisi kontrak yang harus dipenuhi sebelum barang dikirim dari satu pihak ke pihak lain. Place of Receipt dapat berupa sebuah lokasi fisik, seperti gudang atau gudang, atau juga sebuah pelabuhan di mana barang dapat diterima. Baca Juga : Supply Chain Management adalah: Pengertian dan Manfaatnya Pengertian Place of Receipt Dalam perdagangan internasional, Place of Receipt biasanya merupakan pelabuhan di mana barang dapat diterima dari pengirim. Ini mungkin berupa pelabuhan laut, pelabuhan udara, atau pelabuhan feri. Mereka mungkin juga berupa pusat distribusi, yang merupakan pusat yang dirancang untuk menerima barang-barang yang dikirim dari pengirim dan mengirimkannya ke lokasi tujuan akhir. Dari sana, barang dapat dikirim ke lokasi penerima akhir. Dalam beberapa kontrak, Place of Receipt mungkin juga berarti gudang atau lokasi penyimpanan di mana barang akan diterima. Setelah barang tiba di lokasi tersebut, penerima akan menerimanya dan kemudian mengirimkannya ke lokasi tujuan akhir. Dalam kasus ini, Place of Receipt mungkin juga merujuk pada lokasi di mana barang diterima untuk dikirim. Ini biasanya berarti bahwa penerima akan mengambil alih tanggung jawab untuk memastikan bahwa barang tiba di lokasi tujuan akhir. Baca Juga : Proof Of Delivery adalah: Pengertian, Cara dan Manfaatnya Dalam kontrak jual beli, Place of Receipt sangat penting karena ini menentukan lokasi di mana barang dikirim dan diterima. Ini memberi kedua belah pihak informasi yang diperlukan untuk memastikan bahwa kontrak terpenuhi dengan benar. Oleh karena itu, sangat penting bagi para pihak untuk menemukan lokasi yang tepat di mana penyerahan barang akan dilakukan. Selain itu, Place of Receipt juga dapat digunakan untuk menentukan lokasi di mana barang akan dikirimkan. Ini memungkinkan pembeli untuk menentukan lokasi mana yang akan dikirimkan untuk memastikan bahwa barang tiba di lokasi tujuan akhir dengan benar. Dengan menentukan lokasi ini, pembeli juga dapat memastikan bahwa barang tiba di lokasi tersebut di waktu yang tepat. Secara keseluruhan, Place of Receipt merupakan kondisi kontrak yang sangat penting, karena ini akan menentukan lokasi di mana barang akan dikirim dan diterima. Dengan menentukan lokasi ini, pembeli dapat memastikan bahwa barang tiba di lokasi tujuan akhir dengan benar dan tepat waktu. Ini juga memungkinkan pembeli untuk menentukan lokasi di mana barang akan dikirimkan, yang memastikan bahwa barang tiba di lokasi tujuan akhir dengan benar. Dengan demikian, Place of Receipt merupakan kondisi kontrak yang sangat penting yang harus dipenuhi sebelum barang dikirim dari satu pihak ke pihak lain. Demikian artikel tentang place of receipt, semoga dapat membantu kalian dari segi wawasan ya.

Place of Receipt Adalah : Pengertian dan Penjelasan Lengkapnya Read More »

demurrage adalah

Demurrage Adalah : Pengertian dan Penjelasan Lengkapnya

Sebagian kita yang mungkin adalah pelaku dalam kegiatan ekspor impor mungkin tau dengan istilah demurrage, tetapi bagaimana dengan yang lain? dalam hal ini mungkin Anda membaca lebih agar bisa meningkatkan pengetahuan tentang ekspor impor. Pada artikel ini kita akan coba membahas tentang demurrage, yang mungkin masih asing ditelinga kalian. Pengertian Demurrage Demurrage adalah biaya yang dikenakan untuk mengkompensasi pemilik kapal atau transportasi lainnya akibat keterlambatan pengiriman. Biaya ini timbul dari keterlambatan dalam pengiriman barang atau bahan bakar ke pelabuhan tujuan. Demurrage merupakan bentuk dari kompensasi untuk pemilik kapal atau transportasi lainnya yang mengalami kerugian karena keterlambatan pengiriman. Pembayaran demurrage dimulai ketika suatu kapal tiba di pelabuhan tujuan terlambat. Pembayaran demurrage berakhir ketika barang atau bahan bakar yang dikirim telah diterima pada saat yang telah ditentukan. Pembayaran demurrage dapat berupa uang tunai atau bentuk lainnya, tergantung pada kesepakatan yang dibuat antara pemilik kapal atau transportasi dan pihak pengirim. Ketika menghitung biaya demurrage, beberapa variabel harus dipertimbangkan, seperti harga bahan bakar, lama pengiriman, dan biaya transportasi. Harga bahan bakar biasanya ditentukan berdasarkan jenis bahan bakar yang digunakan dan jumlah bahan bakar yang dibutuhkan. Lama pengiriman dipengaruhi oleh jarak yang harus ditempuh dan kondisi lalu lintas. Biaya transportasi berbeda-beda tergantung pada jenis barang yang dikirim dan lokasi tujuan. Ketika menghitung biaya demurrage, pemilik kapal atau transportasi lainnya harus memperhitungkan biaya yang dikenakan akibat keterlambatan pengiriman. Biaya demurrage berbeda-beda untuk setiap pengiriman, tergantung pada jenis barang yang dikirim dan jarak yang harus ditempuh. Demurrage bertujuan untuk memastikan bahwa pemilik kapal atau transportasi lainnya mendapatkan kompensasi yang adil karena keterlambatan pengiriman. Biaya demurrage juga dapat membantu meningkatkan efisiensi operasional, karena menciptakan insentif bagi pemilik kapal atau transportasi lainnya untuk memastikan bahwa pengiriman tiba di pelabuhan tujuan tepat waktu. Mengenal Biaya Demurrage Saat Ekspor Impor Dalam bisnins ekspor dan impor, kita sering mendengar dengan adanya denda yang dikenakan kepada pemilik barang, baik dari instansi pemerintah maupun denda yang dikeluarkan oleh pihak perusahaan pelayaran (shipping line). Direktur Kepabeanan Internasional dan Antar Lembaga Bea Cukai Robert Leonard Marbun, Rabu (05/10) menjelaskan bahwa pengenaan denda oleh shipping line sebagai pemilik peti kemas kepada penyewa peti kemas atau pemilik barang, baik importir maupun eksportir umumnya terjadi karena adanya keterlambatan pengembalian peti kemas kepada pihak perusahaan pelayaran.“Tidak semua denda yang dikenakan kepada importir dan eksportir berasal dari instansi pemerintah. Denda juga bisa berasal dari pihak perusahaan pelayaran. Untuk menghindari tambahan biaya yang tidak perlu, baiknya importir,eksportir, dan masyarakat mengenal demurrage,” ujar Robert. Selengkapnya dalam artikel beacukai.go.id    

Demurrage Adalah : Pengertian dan Penjelasan Lengkapnya Read More »

Supply Chain Management adalah Pengertian dan Manfaatnya

Supply Chain Management adalah: Pengertian dan Manfaatnya

Apa itu Supply Chain Management? Pengertian Supply Chain Management (SCM) adalah sebuah proses yang merujuk pada perencanaan, pengorganisasian, dan kontrol dari suatu aliran barang dan jasa. Ini juga dikenal sebagai Pasokan Rantai Logistik, atau Manajemen Rantai Pasokan. Supply Chain Management juga merupakan proses yang menjangkau dari pemasok hingga konsumen, melibatkan sejumlah aktivitas yang mempengaruhi kualitas, harga, dan waktu pengiriman. Konsep Supply Chain Management berasal dari perusahaan Jepang yang menggabungkan strategi, teknologi, dan proses untuk menciptakan nilai tambah dan meningkatkan efisiensi dalam rantai pasokan mereka. Konsep ini telah berkembang sejak tahun 1980-an dan telah menjadi bagian penting dari strategi bisnis perusahaan di seluruh dunia. Salah satu tujuan utama SCM adalah mengurangi biaya dengan mengintegrasikan aktivitas dari pemasok, manufaktur, dan pembeli. Ini memungkinkan perusahaan untuk mengurangi biaya produksi dan pengiriman dengan menggunakan teknologi canggih untuk mengatur dan mengontrol rantai pasokan mereka. SCM juga meningkatkan efisiensi. Dengan menggunakan teknologi dan proses manajemen yang tepat, perusahaan dapat mengontrol dan mengatur rantai pasokan dengan lebih efisien. Hal ini memungkinkan perusahaan untuk menghasilkan produk lebih berkualitas dengan waktu yang lebih singkat dan biaya yang lebih rendah. Salah satu manfaat lain dari SCM adalah bahwa strategi ini dapat membantu perusahaan untuk meningkatkan kepuasan pelanggan. Dengan menggunakan teknologi SCM, perusahaan dapat mengirim produk lebih cepat dan di harga yang lebih kompetitif. Ini akan meningkatkan loyalitas pelanggan dan kepuasan pelanggan. Hal ini juga memungkinkan perusahaan untuk membuat klaim purna jual yang lebih baik. Supply Chain Management  dapat meningkatkan nilai tambah dan efisiensi dalam rantai pasokan. Dengan menggunakan teknologi dan proses manajemen yang tepat, perusahaan dapat meningkatkan efisiensi dan mengurangi biaya. Hal ini memungkinkan perusahaan untuk meningkatkan kepuasan pelanggan dengan menawarkan produk yang berkualitas dengan waktu yang lebih singkat dan biaya yang lebih rendah. Dengan demikian, Supply Chain Management dapat meningkatkan daya saing dan keuntungan perusahaan. Contoh Supply Chain Management Contoh Supply Chain Management dapat dilihat dalam berbagai industri. Di industri farmasi, SCM memungkinkan untuk mengikuti rantai pasokan dari pembelian bahan mentah hingga penjualan obat-obatan kepada konsumen. Di industri manufaktur, SCM memungkinkan untuk memantau aliran bahan baku, mengatur produksi, mengirimkan produk ke lokasi tujuan, dan memantau informasi produk hingga penjualan akhir. Di industri manajemen layanan, SCM memungkinkan untuk mengatur layanan profesional, mengikuti proses pembelian, dan memantau kualitas layanan. SCM juga dapat digunakan untuk membuat jaringan supply chain yang efisien. Ini memungkinkan perusahaan untuk membuat kolaborasi dengan pemasok untuk memaksimalkan nilai bagi pelanggan. Dengan menggunakan SCM, perusahaan dapat meningkatkan keandalan dan jangka waktu pengiriman, mengurangi biaya pengiriman, dan membuat tindak lanjut yang cepat untuk masalah pengiriman. Ini juga memungkinkan perusahaan untuk memantau rantai pasokan dan membuat tindak lanjut yang tepat untuk masalah logistik. Menggunakan Supply Chain Management juga memungkinkan perusahaan untuk meningkatkan kinerja dan mengurangi biaya operasional. Dengan menggunakan teknologi SCM, perusahaan dapat memantau kinerja secara real-time, menganalisis data, dan membuat tindak lanjut yang tepat untuk masalah pengiriman. Ini juga memungkinkan perusahaan untuk membuat strategi manajemen supply chain yang efisien dan berkelanjutan. Dengan menggunakan SCM, perusahaan dapat mencapai tujuan mereka dengan mengurangi biaya dan meningkatkan efisiensi operasi. Dalam era globalisasi, Supply Chain Management memainkan peran penting dalam meningkatkan produktivitas dan menurunkan biaya operasional. Dengan menggunakan strategi supply chain yang efektif, perusahaan dapat memaksimalkan nilai bagi pelanggan. Dengan menggunakan SCM, perusahaan dapat memastikan bahwa produk tersedia tepat waktu, dengan kualitas yang tinggi, dan dengan biaya yang lebih rendah. Supply Chain Management adalah alat penting yang memungkinkan perusahaan untuk mengurangi biaya operasional dan meningkatkan kinerja. Manfaat SCM Bagi Perusahaan Supply Chain Management memiliki banyak manfaat yang penting bagi perusahaan. Pertama, SCM mengoptimalkan aliran barang yang mengurangi biaya produksi dan pengiriman. Dengan memonitor dan memperbaiki rantai pasokan, perusahaan dapat mengurangi biaya seperti biaya produksi, biaya pengiriman, dan biaya stok. Ini meningkatkan efisiensi dan efektivitas proses perusahaan, yang pada gilirannya meningkatkan laba. Kedua, SCM meningkatkan ketersediaan produk. Dengan memonitor dan mengintegrasikan semua proses rantai pasokan, perusahaan dapat memastikan bahwa produk yang dibutuhkan tersedia pada saat yang tepat. Ini membantu meningkatkan tingkat layanan pelanggan karena pelanggan dapat memesan produk yang tepat waktu. Ketiga, SCM mengurangi ketidakpastian. Dengan memonitor dan menganalisis data rantai pasokan, perusahaan dapat mengidentifikasi dan menangani masalah yang mungkin muncul selama proses produksi dan pengiriman. Ini membantu mengurangi ketidakpastian yang menghalangi kemajuan proses rantai pasokan. Keempat, SCM meningkatkan fleksibilitas dan jangkauan global. Dengan mengintegrasikan semua proses rantai pasokan, perusahaan dapat meningkatkan jangkauan pasarnya dan meningkatkan fleksibilitas produksi untuk memenuhi permintaan global. Ini membantu perusahaan meningkatkan daya saingnya. Di luar manfaat di atas, Supply Chain Management juga berkontribusi pada pengembangan produk dan peningkatan kinerja. Dengan mengintegrasikan semua proses rantai pasokan, perusahaan dapat menggabungkan keahlian dan teknologi untuk meningkatkan kualitas produk dan layanan. Ini meningkatkan kinerja perusahaan dan meningkatkan kepuasan pelanggan. Dengan demikian, Supply Chain Management memiliki banyak manfaat bagi perusahaan. Dengan mengintegrasikan semua proses di sepanjang rantai pasokan, perusahaan dapat mengurangi biaya, meningkatkan ketersediaan produk, mengurangi ketidakpastian, meningkatkan jangkauan global dan fleksibilitas, dan meningkatkan kinerja dan produk. SCM juga membantu perusahaan meningkatkan daya saingnya.

Supply Chain Management adalah: Pengertian dan Manfaatnya Read More »

ofr adalah

OFR Adalah : Pengertian dan Penjelasan Lengkap

Dalam dunia forwarding ada yang namanya OFR yang merupakan singkatan dari Ocean Freight Rate atau biasanya kita sebagai pelaku mengenalnya dengan OFR kan. Ocean Freight Rate atau OFR sendiri adalah tarif dasar ongkos akan pengiriman lewat laut, namun biasanya dihitung per-cmb atau dapat dikatakan kubikasi. Nah sampai sejauh ini apakah sudah ada gambaran tentang apa itu ocean freight rate? Mungkin belum ya, tenang saja kita akan ulas lebih dalam pada artikel kali ini. Bagaimana Sebuah OFR dihitung? OFR ditentukan oleh biaya pengangkutan yang ditetapkan oleh pengangkut (perusahaan pelayaran) dan biaya penanganan dan pembersihan barang di pelabuhan muat dan bongkar. Tarif pengiriman juga dapat dipengaruhi oleh apakah barang memerlukan pengiriman muatan kontainer penuh (FCL) atau dapat dimuat dengan barang dari beberapa penjual ke dalam kontainer yang sama – dikenal sebagai pengiriman muatan kurang dari kontainer (LCL). Tarif angkutan laut biasanya diberikan sebagai kutipan pengiriman, dengan format yang bervariasi antara perusahaan ekspedisi dan perusahaan pelayaran. Harga akhir biasanya terdiri dari item berikut: Pengangkutan darat Biaya penanganan terminal Dokumentasi pengiriman Izin bea cukai Keamanan Tarif dasar angkutan laut Faktor penyesuaian bunker (biaya tambahan bahan bakar) Faktor penyesuaian mata uang Apa yang menyebabkan tarif angkutan berfluktuasi? OFR bisa berfluktuasi karena berbagai alasan, meskipun yang menjadi alasan utama adalah penawaran dan permintaan. Volume kargo dan permintaan untuk layanan industri tunduk pada sejumlah tekanan eksternal, termasuk tekanan politik, ekonomi dan lingkungan. Sanksi perdagangan, konflik, cuaca buruk, dan lainnya dapat memengaruhi permintaan, dan pada gilirannya memengaruhi biaya. Faktor lain yang mempengaruhi tarif angkutan laut meliputi: Jenis kargo – jenis barang yang cenderung menarik biaya lebih tinggi termasuk barang yang berbahaya, berat, mudah rusak, atau di luar batas (OOG). Tujuan/jarak – semakin populer tujuan dan semakin pendek perjalanan, semakin rendah tarif angkutan laut. Tujuan yang kurang umum, termasuk yang memiliki kapasitas kecil untuk menangani pengangkutan, lebih mahal, dan semakin jauh barang harus melakukan perjalanan, semakin besar tarif angkutan laut. Mata uang – karena tarif angkutan laut dibebankan dalam dolar AS, nilai tukar berdampak pada biaya. Bahan bakar bunker – itulah nama bahan bakar yang digunakan untuk menggerakkan mesin kapal, dan biayanya dapat berfluktuasi, artinya tarif angkutan laut yang dikenakan akan berfluktuasi. Bahan bakar bunker berdampak besar pada biaya angkutan laut. Musim – barang-barang tertentu diminati, atau permintaannya lebih tinggi, karena musim, misalnya menjelang Natal atau Tahun Baru Imlek. Saat permintaan tinggi harga sering naik, sedangkan saat permintaan rendah, harganya turun. Ukuran kapal – karena biaya tunggal terbesar dalam angkutan laut adalah bahan bakar bunker, ukuran dan kapasitas kapal menjadi penting. Kapal yang lebih besar mungkin menggunakan lebih banyak bahan bakar, tetapi ada juga lebih banyak peti kemas di atas kapal untuk membagi biaya tersebut. Baca Juga : Istilah Istilah Dalam Ekspor Yang Wajib Diketahui Oleh Perusahaan Kesimpulan Oke, mungkin sampai sini dulu pembahasannya, kita akan coba bahas nanti pada kesempatan selanjutnya ya. Terimakasih

OFR Adalah : Pengertian dan Penjelasan Lengkap Read More »

istilah istilah dalam ekspor

Istilah Istilah Dalam Ekspor Yang Wajib Diketahui Oleh Perusahaan

Istilah istilah dalam ekspor impor pada dasarnya masih banyak orang yang belum mengetahuinya. Karena sebenarnya untuk pelaku bisnis dan perusahaan haruslah tau istilah – istilah ini agar kedepannya tidak bingung ketika berdiskusi. Agar kedepannya lebih mudah paham dalam menjalankan proses pengiriman barang, pelajari lebih dalam mengenai apa saja istilah yang sering dijumpai dalam kegiatan ekspor impor berikut ini. Istilah Istilah Dalam Ekspor Yang Wajib Diketahui 1. Custom Clearance Custom Clearance adalah istilah dalam ekspor impor yang digunakan untuk menggambarkan proses pemeriksaan dokumen, administrasi, perhitungan biaya-biaya atau hal-hal terkait lainnya atas barang ekspor maupun impor hingga memperoleh persetujuan agar barang tersebut bisa lolos uji verifikasi oleh bea cukai. 2. FOB FOB atau Free on Board adalah penawaran harga barang yang hanya sampai keatas kapal saja, belum termasuk dengan biaya kapalnya. 3. CIF (Cost, Insurance, Freight) CIF ini adalah istilah untuk barang yang sudah termasuk dengan biaya pengiriman, asuransi, harga barang yang dibayar sebelum kapal berangkat. 4. OFR OFR adalah istilah dalam ekspor impor yang berarti tarif dasar ongkos pengiriman untuk jalur laut dengan satuan per cubic meter atau kubikasi. 5. AFR Sedangkan AFR adalah untuk menghitung melalui jalur udara. Satuannya pun berbeda, biasanya kilogram atau pounds (lbs). 6. FCL Selanjutnya ada FCL  atau Full Container Load adalah istilah yang digunakan dalam ekspor impor diperuntukan untuk menyebut sebuah layanan penggunaan kontainer eksklusif hanya untuk pengangkutan kargo satu pengirim saja. 7. LCL LCL atau Less Than Container Load adalah pengiriman kargo dengan kapasitas yang lebih kecil atau tidak mencapai satu kontainer full. SUdah paham bedanya dengan FCL kan? 8. Notul Notul merupakan singkatan dari Nota Pembetulan. Istilah notul digunakan ketika barang tidak dapat dikeluarkan karena pemutihan, dokumen tidak valid, adanya pemalsuan dokumen, perubahan invoice, atau pun undervalue sehingga bea masuk terlalu tinggi. 9. POL POL atau Porl of Lading adalah istilah dalam eksport import untuk menyebut pelabuhan muat. 10. POD POD atau Port of Discharge adalah istilah yang berarti pelabuhan bongkar. 11. CFS Container Free Station istilah yang digunakan untuk pengiriman dengan LCL. 12. CY Container Yard merupakan istilah untuk menyebut penumpukan container di dermaga atau pelabuhan. 13. Seal Seal mengacu kepada segel dari kontainer 14. Place of Delivery Place of delivery lebih Mengacu kepada tujuan akhir dari sebuah pengiriman 15. Place of Receipt Place of Receipt Mengacu kepada tujuan akhir penerimaan 16. Measurement/Cubication/CBM Volume untuk menyebut sebuah ukuran kubikasi barang. 17. Demurrage Demurrage adalah Istilah tentang batas waktu penggunaan kontainer dalam pelabuhan (CY), mulai dari bongkar kapal sampai pintu ke luar pelabuhan (Get out) ataupun sebaliknya, mulai dari pintu masuk pelabuhan (Get in) sampai loading ke kapal. 18. Detention Detention adalah Batas waktu penggunaan kontainer di luar pelabuhan antara depot out (keluar gudang) maskapai pelayaran sampai masuk ke pintu pelabuhan (depot in) atau dari pintu keluar pelabuhan (depot out) sampai kontainer masuk ke gudang kontainer (depot in) maskapai pelayaran. 19. Consolidasi Consolidasi adalah suatu proses yang biasanya dilakukan oleh freight forwarder untuk menggabungkan banyak kiriman menjadi satu kiriman. 20. Exwork Exwork adalah terma dagang di mana sistem pembelian barang hanya dihitung berdasarkan harga barangnya saja, belum termasuk biaya stuffing, handling fee, forwarding fee, dan biaya lainnya. 21. OB (Over Brengen) Istilah OB digunakan untuk pemindahan secara paksa terhadap barang impor karena melakukan proses kepabeanan tidak tepat waktu. 22. Dwelling Time Dwelling time adalah Istilah yang digunakan sebagai waktu tunggu bongkar muat kontainer 23. DDP Shipment (Delivered Dutytax Paid) DPP Shipment mengacu kepada suatu terma dagang di mana pihak eksportir/penjual barang harus menyerahkan barang kepada pembeli/buyer dengan kondisi semua permasalahan dari pengiriman, kepabeanan di negara pembeli, 24. DDU Shipment (Delivered Dutytax Unpaid) DDU shipement atau yang dikenal dengan terma dagang ini, pajak dan urusan kepabeanan lainnya bukan tanggungan pihak seller/penjual. Yang berkaitan dengan legal atau surat menyurat 25. PIB (Pemberitahuan Impor Barang) Istilah Dokumen yang ditujukan untuk bea cukai sebagai pemberitahuan barang impor oleh importir. 26. PEB (Pemberitahuan Ekspor Barang) Istilah Dokumen yang ditujukan untuk bea cukai sebagai pemberitahuan barang ekspor oleh eksportir. 27. HS Code (Harmonized System Code) HS Code diperuntukkan untuk mengenali suatu barang secara detail dengan kode – kode angka. 28. BL (Bill Of Landing) BL atau Bill of Lading adalah Surat muatan kapal atau surat keterangan pengantar barang yang diangkut dengan armada kapal. 29. AWB (Air Way Bill) Air Way Bill mempunyai kegunaan yang sama dengan Bill of Lading, hanya saja untuk jalur udara. 30. Commercial Invoice Commercial Invoice merupakan dokumen yang berisikan daftar nilai atau harga barang yang tercantum dalam packing list. Nantinya akan digunakan untuk dasar perhitungan pajak oleh bea cukai. 32. Proforma Invoice Proforma Invoice adalah istilah untuk dokumen sementara sebelum dikeluarkannya commercial invoice. Biasa kita kenal juga sebagai anggaran perkiraan atau biaya perkiraan. 33. Sales Contract Sales contract merupakan dokumen yang isinya adalah perjanjian antara importir dan eksportir. Kontrak ini menjadi dasar utama bagi pembeli untuk mengajukan pembukaan Letter of Credit (L/C) ke bank. 34. Packing List Packing list merupakan surat yang berisi daftar sistem pengepakan barang ekspor. Packing list beri data shipper, consignee, notify party (jika ada), nama barang, jumlah dan jenis kemasan, jumlah barang, berat bersih, berat kotor, kubikasi, shipping marks & numbers/keterangan yang tertulis pada kemasan, nama kapal, pelabuhan muat, pelabuhan bongkar dan lain-lain. 35. Terms of Trade Terms of trade istilah untuk menyebut terma dagang atau penyerahan perdagangan. 36. Undername Adalah istilah untuk menyebut kegiatan peminjaman lisensi suatu perusahaan untuk memperlancar kegiatan ekspor impor barang. 37. API (Angka Pengenal Importir) Jenis-jenis API yaitu API-T (terbatas), API-U (umum), dan API- P (produsen). 38. SRP (Surat Registrasi Pabean) SRP adalah surat yang digunakan importir sebagai identitas untuk memenuhi persyaratan DJBC (Direktorat Jenderal Bea Cukai). 39. COO Adalah sertifikat keterangan asal barang yang diterbitkan oleh DISPERINDAG kepada eksportir. 40. COA COA merupakan sertifikat yang dikeluarkan Badan Sucofindo atau Geoservices atau sejenisnya kepada pelaku eksportir. Terkait dengan keterlibatan 41. Shipper Shipper merupakan istilah yang digunakan untuk menyebut pihak eksportir atau pengirim barang. 42. Consignee Consignee merupakan istilah nama lain dari importir atau penerima barang. 43. Forwarder Company Forwarder company adalah perusahaan yang bertugas mengurus pengiriman barang sesuai permintaan pengirim. Forwarder company bertugas menyewa kontainer ke

Istilah Istilah Dalam Ekspor Yang Wajib Diketahui Oleh Perusahaan Read More »

kubikasi-kontainer

Kubikasi Kontainer: Pengertian dan Penjelasannya

Kubikasi kontainer – Kubikasi kontainer saat ini menjadi metode yang digunakan untuk menghitung volume dari kargo. Perlu kita ketahui bersama bahwa untuk mengetahui cara menghitung kubikasi agar Anda tahu cara menghitung biaya transportasi. Pengiriman kargo terutama untuk impor menggunakan penghitungan dari volume barang yang dikirim. Berikut adalah penjelasan mengenai penghitungan kubikasi. Pengertian Kubikasi Kontainer Apabila perusahaan Anda ingin membeli barang secara impor terutama dalam jumlah banyak, Anda harus tahu apa itu kubikasi. Kubikasi barang diperuntukan untuk menghitung biaya pengiriman. Biasanya dalam pengiriman jarak jauh, banyak orang yang memilih pengiriman dengan mode LCL atau Less Container Load. Biaya pengiriman LCL dihitung menggunakan CBM atau freight ton. CBM sendiri adalah singkatan dari Cubic Meter merupakan satuan yang digunakan untuk menghitung volume kargo. Sedangkan metric ton adalah pengukuran berat kargo. 1 MT sama dengan 1000 kg. Penghitungan biaya pengiriman dengan metode freight ton atau revenue ton disebut juga w/m atau weight measurement. Cara ini menentukan apakah pengiriman cargo dihitung menurut berat atau volumenya. Biasanya biaya pengiriman menggunakan yang lebih besar di antara CBM atau metric ton. Baca Juga : Customs Clearance adalah: Definisi dan Tahapannya Cara Menghitung Kubikasi Kargo Cara menghitung kubikasi kargo cukup dihitung dengan mengalikan panjang, lebar, dan tinggi kargo. Misal suatu barang mempunyai ukuran 3 x 2 x 1 m, kubikasnya adalah 6 CBM. Ada tiga jenis kargo pengiriman barang, yaitu darat, laut, dan udara. Semuanya mempunyai satuan perhitungan yang berbeda karena perbedaan cara pengiriman. Untuk pengiriman kargo darat dan laut, perhitungan dalam kubikasi biasanya digunakan untuk pengiriman dengan jumlah yang besar. Ada juga penghitungan menggunakan berat volume barang. Perhitungan Kargo Darat dan Laut Berat volume berbeda dengan berat aktual atau berat sebenarnya. Contohnya barang yang akan dikirim memiliki berat aktual 35 kg. Barang memiliki dimensi 50 x 50 x 50 cm3. Satuan kargo darat dan laut adalah 4.000. Maka berat volume barang tersebut adalah (50 x 50 x 50)/4.000 = 31,25 kg volume. Berat aktual di atas berat volume, tetapi yang digunakan untuk perhitungan adalah berat volume. Sedangkan perhitungan dengan kubikasi menggunakan satuan per 1.000.000. Misalnya, kargo berukuran 200 x 200 x 200 cm3 maka perhitungan kubikasinya adalah (200 x 200 x 200)/1.000.000 = 8 M3. Perhitungan Kargo Udara Untuk penghitungan kargo udara biasanya menggunakan kubikasi hanya untuk pengiriman barang dalam ukuran dan jumlah besar. Satuan yang digunakan untuk menghitung kargo udara jelas berbeda dengan kargo darat dan laut. Biaya yang dikeluarkan kargo udara pun lebih mahal, namun barang lebih cepat sampai di alamat Anda. Untuk melakukan penghitungan berat volume kargo udara, satuan yang digunakan adalah 6.000. Contohnya misal barang berukuran 50 x 50 x 50 cm3 maka berat volumenya adalah (50 x 50 x 50)/6.000 = 20,83 kg volume. Berat volume inilah yang digunakan untuk perhitungan walaupun berat aktualnya jauh di atas itu, misalnya 50 kg. Baca Juga : eService INSW : Cara Mengetahui Tarif HS Code Software Freight Forwarding Oaktree memberikan kemudahan proses ekspor impor dengan softwarenya. Segera hubungi customer service kami untuk berkonsultasi mengenai biaya pengiriman dan penghitungan kubikasi kontainer kargo Anda.

Kubikasi Kontainer: Pengertian dan Penjelasannya Read More »

manfaat perdagangan antar negara

Manfaat Perdagangan Antar Negara : Penjelasan Lengkapnya

Manfaat perdagangan antar negara – perlu kita ketahui bersama bahwa hubungan antar negara pasti ada yang namanya kerja sama. Tidak mungkin suatu negara bisa berdiri sendiri dengan kekayaan alam miliknya, pasti ada kerja sama didalamnya. Pasti suatu negara membutuhkan negara lain. Nah dalam hal ini kita akan coba membahas tentang bagian perdagangannya saja, spesifiknya adalah manfaat dari perdagangan antar negara. Penasaran seperti apa? baca sampai tuntas ya. Manfaat Perdagangan Negara Ada banyak manfaat yang bisa diterima oleh berbagai negara dari pelaku perdagangan di luar negeri. Entah itu yang berkaitan dengan ekonomi, politik atau sosial. Manfaat yang bisa didapat antara lain sebagai berikut : 1. Keuntungan Finansial Seperti halnya prinsip dagang pada umumnya, keuntungan adalah tujuan dari kegiatan jual beli. Suatu negara menjual barangnya atau produknya ke luar negeri, maka otomatis dengan demikian negara tersebut akan mendapatkan keuntgungan dari segi materi. Pasar global dengan jangkauan yang sangat luas akan memberikan produsen memperoleh banyak pelanggan dalam skala global. Sementara pihak konsumen juga diuntungkan berkat banyaknya pilihan produk yang sesuai dengan kebutuhan serta keinginan mereka. 2. Memperoleh Produk yang Tidak Tersedia Manfaat perdagangan antar negara lainnya adalah, masyarakat bisa mendapatkan barang atau jasa yang tidak ada dalam suatu negara. Negara pasti memiliki beragam kebutuhan, baik itu untuk kepentingan pemerintah atau masyarakat. Hal seperti ini dipengaruhi oleh banyak hal, contohnya adalah kondisi alam dan geografis yang bermacam – macam, ketersediaan sumber daya alam atau pun sumber daya manusianya, teknologi, dan banyak hal lainnya juga berpengaruh. Dan Inilah yang menyebabkan perlunya mengimpor barang dari luar negeri. 3. Menciptakan Hubungan Bilateral dan Multilateral Dengan adanya perdagangan antar negara. maka akan menciptakan sebuah hubungan antar pihak yang terlibat. Dalam dunia internasional sendiri, hubungan tersebut dikenal dengan istilah bilateral dan multilateral. Yang dimaksud bilateral adalah hubungan kerjasama internasional antara dua negara. Sedangkan yang dimaksud multilateral adalah hubungan kerjasama internasional yang melibatkan 3 negara atau lebih. Kerjasama ini tentunya memberikan keuntungan dan kemanfaatan bagi pihak-pihak terlibat. Hubungan yang baik yang terjalin tanpa kenal batas wilayah, bangsa atau ras tersebut bisa berkembang lebih erat. Bukan hanya dalam hal perekonomian akan tetapi juga dapat meluas ke aspek lainnya. 4. Teknologi Manfaat lain perdagangan antar negara yang cukup signifikan di era modern adalah adanya transfer teknologi. Wilayah-wilayah dunia terbagi atas negeri yang berbeda-beda dengan kemajuan teknologi berbeda juga. Negara maju menghasilkan alat-alat teknologi canggih yang dapat dikirim ke wilayah negara berkembang. Dengan begitu, kegiatan produksi bisa berlangsung secara efektif dan efisien. Ini dapat mendorong dunia industri yang semakin berkembang. Guna mendorong kemajuan teknologi dan supaya tidak tertinggal dari perkembangan global, beberapa negara melakukan impor peralatan modern yang tidak mereka produksi. Dengan adanya peralatan canggih, mereka akan terbantu dalam menjalankan berbagai aktivitasnya. Sekarang ini teknologi dan digitalisasi menjadi hal yang sangat diprioritaskan, terbukti dengan banyaknya Handphone di tangan masyarakat kita. 5. Memperluas Pasar Yang terjadi dari hal ini adalah bisa memperluas pasar, produk kita bisa dikenal oleh negara – negara lain, misal kita punya batik bisa jadi batik dikenal oleh negara yang kita tidak tahu keberadaannya. Namun dengan adanya pasar global, produsen dapat menjangkau pasar lebih luas untuk memasarkan produk mereka. Manfaat perdagangan antar negara ini dengan demikian dapat menjaga stabilitas harga produk. Di lain sisi, jangkauan pasar yang luas juga memungkinkan peningkatan jumlah produksi. Artinya perolehan keuntungan perusahaan berpotensi semakin meningkat. Hadirnya kemajuan teknologi dan inovasi digital marketing kian memudahkan kegiatan pemasaran. 6. Meningkatkan Devisa Negara Hubungan antar negara salah satunya bisa diwujudkan melalui kegiatan ekspor atau menjual produk ke luar negeri. Kegiatan ekspor tersebut tentunya menyumbangkan devisa negara. Semakin tinggi volume ekspor, semakin besar juga penerimaan devisa. 7. Meningkatkan Kesempatan Kerja Manfaat perdagangan antar negara selanjutnya yaitu terciptanya kesempatan kerja secara luas. Pasar global memungkinkan siapa saja menjual produk ke mana saja tanpa batasan wilayah. Ini menyebabkan peningkatan produksi. Sejalan dengan waktu, kegiatan produksi lambat laun pasti akan meningkat, nah dari sinilah kemungkinan untuk lebih banyak pekerja menjadi terbuka. Perdagangan antar negara juga mendorong lahirnya perusahaan – perusahaan

Manfaat Perdagangan Antar Negara : Penjelasan Lengkapnya Read More »

contoh barang impor luar negeri

Contoh Barang Impor Dari Luar Negeri, Cari Tau Sekarang!

Contoh barang dari luar negeri – Indonesia sebagai negara dengan ekonomi terbuka, Indonesia kerap sekali untuk melakukan perdagangan international yaitu ekspor dan impor. Indonesia bisa disebut sering untuk melakukan komoditas impor dari negari negara lain untuk bisa memenuhi kebutuhan ekonomi dalam negeri. BPS sendiri sudah mengkategorikan impor menjadi dua yaitu minyak dan gas (migas) dan nonmigas. Tapi tau gak si, bahwa impor ini mendatangkan sebuah komoditas, lantas pertanyaan yang timbul adalah, barang apa saja yang sering dilakukan impor oleh Indonesia. Ketahui jawabannya di artikel ini. Baca Juga : Procurement adalah Pengertian dan Bedanya Dengan Purchasing Contoh Barang Impor Dari Luar Negeri berikut ini adalah contoh barang impor dari luar negeri yang sering dilakukan oleh Indonesia, 1. Mesin dan Peralatan Mekanis Mesin menjadi contoh barang impor dari luar negeri yang nilainya tertinggi selama 2020 sendiri. Bagaimana tidak kita sangat sulit untuk membuat sesuatu seperti ini sehingga harus impor. Nilainya sendiri gak tanggung – tanggung mencapai US$ 21,80 Miliar. Barang/produknya adalah mesin untuk industri pabrik seperti mesin cetak, alat potong, mesin pengolah kimia, dan lain-lain. Tau kan Indonesia banyak sekali industri manufaktur atau pabrik? nah itu mesinnya bisa jadi adalah salah satu produk yang di impor dari luar negeri. Baca Juga : Pengemasan Artinya? Pengertian, Manfaat dan Fungsinya 2. Mesin dan Perlengkapan Elektrik Kedua ada mesin dan perlengkapan elektrik. Peningkatan penggunaan gadget atau smartphone, smart Tv, AC, Speaker, Pompa Air memaksa Indonesia mau gak mau ya harus impor untuk menciptakan daya beli ekonomi. Mau tau nilainya, selama 2020 sendiri nilainya mencapai US$19,02 Miliar. 3. Plastik dan Barang dari Plastik Dimana – mana plastik, tau sendiri kan? hal ini menjadi masalah serius bagi negara kita, namun kita terus melakukan impor untuk menggunakan plastik. Nilainya sendiri mencapai US$ 7,15 Miliar pada tahun 2020. 4. Besi dan Baja Untuk contoh barang impor luar negeri lainnya adalah besi dan baja yang nilainya mencapai US$ 6,85 Miliar pada tahun 2020. Kebutuhan terkait produk rumah tangga yang tinggi menjadi satu dari sekian alasan mengapa Indonesia harus impor. Selain itu infrastruktur yang kencang juga bisa menjadi alasan untuk Indonesia melakukan impor. 5. Bahan Kimia Organik Bahan kimia organik menjadi barang / produk yang sering di impor selanjutnya. Produk seperti alkohol, alkohol, petrokimia, polimer, bensin, paraffin, hingga gas metana. Kebutuhan ini biasanya pada pupuk untuk pertanian dan juga medis. Nilainya sendiri mencapai US$ 5,02 Miliar pada 2020. Baca Juga : Delivered Artinya Dalam Pengiriman Paket Kesimpulan Nah itu tadi adalah penjelasannya gaes tentang komoditas impor yang sering diimpor oleh Indonesia. Semoga membantu dan memberikan manfaat ya. Sampai jumpa di pembahasan selanjutnya.

Contoh Barang Impor Dari Luar Negeri, Cari Tau Sekarang! Read More »

tujuan perdagangan antar negara

Tujuan Perdagangan Antar Daerah : Penjelasan Lengkapnya

Tujuan perdagangan antar daerah – Sebagian dari kita mungkin masih bingung dengan tujuan dari adanya perdagangan antar daerah, Tapi kalian sendiri tau gak kenapa ada yang namanya perdagangan antar daerah? Jawabannya mungkin bisa singkat, karena setiap daerah di Indonesia membutuhkan daerah lainnya. Misal di jepara kerajinan kulit melakukan pengiriman ke berbagai daerah, atau di bantul ada batu kapur, dikiriim ke daerah yang membutuhkan, seperti itulah kiranya. Daerah tidak bisa memenuhi kebutuhannya sendiri. Dalam hal ini perdagangan antar daerah memiliki tujuannya, apa saja itu? simak penjelasannya dibawah ini ya : Tujuan Perdagangan Antar Daerah Memperoleh Keuntungan Dengan terjalinnya sebuah jual beli pasti ada keuntungan didalamnya. Keuntungan yang diperoleh dari selisih antara harga beli dan harga jual. Apabila barang diproduksi sendiri, maka keuntungan akan diperoleh dari selisih antara harga jual dan biaya produksi. Memperluas Jangakuan Pasar Jangkauan pasar tidak hanya terjadi dalam daerah itu sendiri, tetapi bisa tejadi di banyak daerah karena terjadi yang namanya proses pengiriman. Membuka Lapangan Kerja Dengan meluasnya jangkauan untuk melakukan perdagangan serta kemungkinan akan banyaknya permintaan, maka sebuah produksi mau gak mau akan menambah jumlah tenaga kerja untuk memenuhi itu semua. Harapannya adalah agar tingkat produktivitasnya dapat diiringi dengan sumber daya manusia yang memadai sehingga barang yang dihasilkan bisa lebih memuaskan. Menjadi alat pemuas konsumen Kebutuhan yang terpenuhi menjadi kepuasan dan ketenagan untuk sebuah konsumen, Karena itu perdagangan bisa menjadi salah satu alat untuk memuaskan konsumen karena bisa merasakan sumber daya yang bukan dari daerahnya melainkan dari daerah tempat lain. Menjalin kerja sama antar daerah Semakin luas jangkauan perdagangan antar daerah produk maka relasi atau hubungan yang dibangun antar masyarakat di pulau satu dengan pulau lainnya juga lebih baik. Selain dari sisi ekonomi, manfaat perdagangan antar daerah juga bisa menimbulkan efek positif dalam aspek sosial masyarakat begitu pula jika dibandingkan dengan manfaat perdagangan antar negara. Interaksi masyarakat yang memiliki perbedaan budaya akan timbul serta saling menghargai. Meningkatkan Kemakmuran Masyarakyat Dengan terpenuhinya kebutuhan masyarakat karena adanya perdagangan antar daerah menjadi rakyat meenjadi makmur. Hal ini sangat diperlukan karena luasnya negara Indonesia, dan pemerataan kebutuhan haruslah sama sesuai dengan pancasila.

Tujuan Perdagangan Antar Daerah : Penjelasan Lengkapnya Read More »

Scroll to Top