Pahami Istilah Ocean Freight Rate pada Logistik
Memahami istilah pada ekspor impor bukanlah hal yang mudah. Salah satu istilah yang sering muncul adalah Ocean Freight Rate (OFR). Kata ini sering digunakan ketika pengiriman barang dilakukan menggunakan jalur laut. Agar lebih jelas, artikel ini akan menjelaskan lebih detail tentang ocean freight rate. Apa itu dengan Ocean Freight Rate? Ocean Freight Rate adalah ongkos kirim yang dikenakan ketika perusahaan mengirimkan barang melalui jalur laut. Biaya kirim ini dihitung, berdasarkan biaya pengangkutan atau biaya tambahan lain seperti biaya bahan bakar, penyesuaian mata uang, maupun biaya penanganan di pelabuhan. Jenis-Jenis Ocean Freight Rate Untuk Kegiatan Ekspor dan Impor? Melakukan pengiriman barang melalui jalur laut, tentunya akan disesuaikan dengan kebutuhan perusahaan. Berikut adalah jenis-jenis dari Ocean Freight Rate (OFR): 1. FCL (Fully Container Load) Sesuai namanya, full container load adalah perhitungan akan dimulai ketika muatan kontainer secara penuh. Itu berarti, ongkos kirim akan dihitung tidak peduli dengan isi kontainer tersebut terisi penuh ataupun tidak. Dengan demikian, jenis OFR ini sangat cocok untuk mengirimkan barang dengan jumlah maupun ukuran yang besar seperti furnitur, mesin, maupun produk tertentu. 2. LCL (Less Container Load) Jenis selanjutnya dari ocean freight rate adalah LCL (Less Container Load). Pada jenis ini, tarif kiriman akan dikenakan pada beberapa barang yang ada pada kontainer berbeda-beda. Sehingga, resiko keamanan akan lebih tinggi. Terutama, ketika barang yang akan dikirimkan dijadikan satu dengan pengirim lainnya dalam satu kontainer. Namun, bagi Anda pemilik bisnis UKM. Jenis pengiriman ini dapat Anda pilih. Sebab barang akan dihitung berdasarkan volume dari suatu barang tersebut. 3. Tanker Rate Jika Anda akan mengirimkan barang yang sifatnya larutan, maka Anda dapat menggunakan jenis pengiriman tanker Rate. Sebab, biasanya container yang akan digunakan untuk pengiriman, akan dirancang secara khusus untuk produk yang bersifat larutan cair seperti minyak, bensin ataupun bahan-bahan kimia lainnya. 4. Ro-Ro Rate (Rollo-On/Roll-Off) Selanjutnya terdapat jenis ro-ro rate (roll-on/roll off), jenis ini biasanya akan digunakan untuk mengangkut barang yang mudah masuk atau keluar dari kapal. Sehingga, nantinya tarif tersebut akan dihitung barang yang akan masuk ke kapal. Sehingga, jenis pengiriman ini sering kali ditemukan pada kapal ferry yang mengangkut kendaraan bermotor untuk menyeberang antar pulau. 5. Reefer Rate Setiap barang tentunya memiliki perilaku perawatan yang berbeda-beda, sehingga ketika perusahaan menginginkan barang dikirim dengan perlakuan tertentu seperti keperluan suhu terjaga. Maka perusahaan ekspedisi pengiriman akan mengenakan OFR dengan jenis reefer rate. Kesimpulan Ocean Freight Rate adalah tarif yang akan dikenakan perusahaan ketika melakukan pengiriman dengan kapal laut. Setiap jenis pengiriman tentu saja akan disesuaikan dengan tarif yang ada bisa jadi ukuran, volume, jenis barang, maupun jenis kapal. Untuk mempermudah Anda dalam melakukan pengelolaan pengiriman barang ekspor dan impor, sangat penting untuk menggunakan layanan software freight forwarder seperti Oaktree.id. Sebab, Oaktree dirancang untuk membantu proses logistik end to end mulai dari perencanaan, pengelolaan, hingga terdapat pelacakan pengiriman. Yang menarik, software freight forwarder ini juga dapat terintegrasi dengan layanan accurate online.
Pahami Istilah Ocean Freight Rate pada Logistik Read More »