Oaktree Blog

Logistik


Deprecated: preg_replace(): Passing null to parameter #3 ($subject) of type array|string is deprecated in /var/www/vhosts/oaktree.id/blog.oaktree.id.oaktree.id/wp-includes/kses.php on line 1805
prospek bisnis logistik

Prospek Bisnis Logistik di Indonesia: Kemajuan di Lini Bisnis

Logistik merupakan salah satu sektor bisnis yang sangat penting dalam mendukung pertumbuhan ekonomi suatu negara. Di Indonesia, prospek bisnis logistik semakin menjanjikan seiring dengan perkembangan teknologi dan pertumbuhan ekonomi yang pesat. Artikel ini akan membahas beberapa aspek prospek bisnis logistik di Indonesia. Prospek Bisnis Logistik di Indonesia   1. Pertumbuhan Ekonomi dan Perdagangan Indonesia, sebagai negara kepulauan dengan populasi besar, menghadapi tantangan unik dalam mengelola rantai pasok dan distribusi barang. Pertumbuhan ekonomi yang stabil dan peningkatan perdagangan internasional memberikan dorongan positif bagi bisnis logistik. Permintaan akan layanan logistik yang efisien semakin tinggi seiring dengan meningkatnya volume perdagangan. 2. Teknologi dan Inovasi Penerapan teknologi dalam bisnis logistik menjadi kunci utama untuk meningkatkan efisiensi operasional. Penggunaan sistem manajemen rantai pasok terintegrasi, sensor Internet of Things (IoT), dan analisis big data dapat membantu perusahaan logistik meningkatkan visibilitas dan mengoptimalkan proses distribusi. Inovasi ini memungkinkan perusahaan logistik untuk memberikan layanan yang lebih cepat, akurat, dan terjangkau. 3. E-commerce dan Pengiriman Online Pertumbuhan e-commerce yang pesat di Indonesia telah menjadi pendorong signifikan bagi bisnis logistik. Penjualan online yang terus meningkat membutuhkan infrastruktur logistik yang handal untuk mendukung pengiriman barang secara tepat waktu. Perusahaan logistik yang dapat menyediakan solusi pengiriman yang cepat dan aman akan memiliki peluang besar dalam pasar yang terus berkembang ini. 4. Infrastruktur dan Logistik Terpadu Pemerintah Indonesia terus berinvestasi dalam pengembangan infrastruktur untuk mendukung pertumbuhan ekonomi dan bisnis logistik. Pembangunan pelabuhan, bandara, dan jaringan jalan yang lebih baik akan meningkatkan konektivitas antarwilayah, mempercepat distribusi barang, dan mengurangi biaya logistik. 5. Kebijakan Pemerintah yang Mendukung Langkah-langkah kebijakan pemerintah juga turut mendorong prospek bisnis logistik di Indonesia. Upaya untuk menyederhanakan regulasi, mempercepat proses kepabeanan, dan meningkatkan efisiensi logistik domestik membuat lingkungan bisnis semakin ramah bagi perusahaan logistik. Baca Juga : 30+ Perusahaan Freight Forwarder di Indonesia 6. Penekanan pada Layanan Ramah Lingkungan Dalam menghadapi tantangan perubahan iklim dan kepedulian terhadap lingkungan, perusahaan logistik di Indonesia semakin memperhatikan aspek keberlanjutan. Pengembangan inisiatif ramah lingkungan, seperti penggunaan armada berbahan bakar ramah lingkungan dan pengelolaan limbah yang efisien, dapat meningkatkan citra perusahaan dan mendukung pertumbuhan bisnis. Secara keseluruhan, prospek bisnis logistik di Indonesia sangat menjanjikan. Kombinasi antara pertumbuhan ekonomi, teknologi, infrastruktur, dan dukungan kebijakan pemerintah memberikan peluang besar bagi perusahaan logistik untuk tumbuh dan berkembang. Perusahaan yang mampu beradaptasi dengan cepat terhadap perubahan lingkungan bisnis dan mengadopsi teknologi baru akan memiliki keunggulan kompetitif dalam menghadapi masa depan yang dinamis.

Prospek Bisnis Logistik di Indonesia: Kemajuan di Lini Bisnis Read More »

Criss Cross Artinya Pengertian, Faktor dan Cara Mengatasinya

Criss Cross Artinya: Pengertian, Faktor dan Cara Mengatasinya

Logistik barang yang efisien menjadi kunci untuk menjaga kelancaran pasokan di pasar, memudahkan pemenuhan kebutuhan perusahaan dan konsumen. Tetapi, dalam perjalanan ini, tantangan-tantangan muncul, dan salah satu yang seringkali menghambat alur pengiriman adalah fenomena yang kita kenal sebagai Criss-Cross. Pengertian Criss-Cross dalam Logistik Criss-Cross adalah istilah yang muncul ketika paket atau barang kiriman tersesat atau tertukar dengan pengiriman lainnya selama perjalanan. Dalam konteks pengiriman barang secara umum, Criss-Cross terjadi ketika rute pengiriman tidak sesuai dengan tujuan akhir, melibatkan banyak perhentian tambahan yang sebenarnya tidak diperlukan. Pengiriman barang dari berbagai sumber atau tujuan yang berbeda dapat bersilangan atau bersimpangan dalam perjalanannya menuju tujuan akhir. Sehingga, barang-barang dengan rute pengiriman yang dekat atau bahkan tumpang tindih ditempatkan dalam satu kendaraan atau jalur pengiriman yang sama. Akibatnya, biaya meningkat, waktu pengiriman lebih lama, dan risiko kerusakan barang meningkat. Faktor Penyebab Criss-Cross Kurangnya Koordinasi: Koordinasi yang kurang antara pihak-pihak yang terlibat dalam pengiriman dapat membuat rute pengiriman menjadi tidak efisien. Komunikasi yang buruk antara produsen, penyedia logistik, dan pihak pengiriman bisa menyebabkan jadwal yang tumpang tindih dan pengiriman yang kacau. Keterbatasan Informasi: Keterbatasan data dan informasi bisa menghambat pelacakan pergerakan barang. Tanpa informasi yang akurat, status dan lokasi barang tidak dapat dipantau dengan jelas. Perubahan Rencana: Perubahan mendadak dalam permintaan pasar atau masalah logistik dapat memaksa perubahan rencana pengiriman dalam waktu singkat tanpa pertimbangan yang matang. Faktor Geografis dan Transportasi: Rute pengiriman yang melintasi batasan geografis atau kendala transportasi tertentu dapat mengakibatkan pengalihan rute yang tidak diinginkan dan akhirnya menimbulkan CrissCross. Masalah yang Timbul Akibat Criss-Cross Keterlambatan Pengiriman: Potensi bersilangnya pengiriman dari berbagai sumber dapat meningkatkan risiko keterlambatan karena perlu waktu lebih lama untuk mengatur ulang barang-barang kiriman. Kerusakan Barang: Setiap kali barang dipindahkan dari satu kendaraan ke kendaraan lainnya, risiko kerusakan meningkat. Barang dapat rusak atau tergores selama proses CrissCross, menyebabkan kerugian finansial dan reputasi bagi semua pihak yang terlibat. Biaya Tambahan: Proses Criss-Cross memerlukan sumber daya tambahan seperti waktu, tenaga kerja, dan bahan bakar. Hal ini meningkatkan biaya operasional dan mengurangi efisiensi. Ketidakpastian Stok: Masalah CrissCross tidak hanya memengaruhi waktu pengiriman dan biaya, tetapi juga dapat mempengaruhi ketersediaan stok di tujuan. Cara Mengatasi CrissCross Koordinasi yang Lebih Baik: Komunikasi dan koordinasi yang baik antara semua pihak terlibat dalam pengiriman sangat penting. Teknologi Pelacakan: Manfaatkan teknologi pelacakan seperti RFID atau sistem GPS untuk melacak pergerakan barang secara real-time. Perencanaan yang Matang: Rencana pengiriman harus disusun dengan matang untuk mengurangi kemungkinan perubahan mendadak. Optimalisasi Rute: Gunakan perangkat lunak dan algoritma optimasi rute untuk menemukan jalur pengiriman yang paling efisien. Analisis Data: Identifikasi pola Criss-Cross melalui analisis data untuk mengambil tindakan pencegahan lebih baik. Kesimpulan Dalam pengiriman barang, Criss-Cross bisa menjadi masalah serius yang meningkatkan biaya dan penundaan. Namun, dengan komunikasi yang baik, pemanfaatan teknologi, dan analisis data yang cermat, masalah ini dapat diatasi. Kolaborasi dari semua pihak yang terlibat akan menciptakan pengiriman barang yang lebih efisien dan efektif, memberikan manfaat kepada semua pihak yang terlibat dalam proses tersebut.

Criss Cross Artinya: Pengertian, Faktor dan Cara Mengatasinya Read More »

poin penting bisnis forwarding

Poin Penting Dalam Bisnis Forwarding Dalam Bisnis

Bisnis forwarding atau pengangkutan barang merupakan salah satu sektor yang sangat penting dalam rantai pasok global. Dalam era globalisasi seperti sekarang, keberhasilan sebuah bisnis forwarding tidak hanya bergantung pada kapabilitas logistik, tetapi juga pada kemampuan manajemen dan adaptasi terhadap perubahan dinamika pasar. Dalam artikel ini, kita akan membahas beberapa poin penting dalam bisnis forwarding yang dapat menjadi kunci kesuksesan dan efisiensi. Poin Penting Bisnis Forwarding Teknologi dan Inovasi Dalam bisnis forwarding, teknologi memainkan peran kunci dalam meningkatkan efisiensi operasional dan memberikan nilai tambah kepada pelanggan. Penggunaan sistem manajemen transportasi terintegrasi, pelacakan real-time, dan analisis data dapat membantu meningkatkan visibilitas atas pergerakan barang, mengurangi risiko kehilangan atau kerusakan, serta mengoptimalkan rute pengiriman. Kepatuhan dan Regulasi Ketatnya peraturan dan regulasi dalam bisnis forwarding memerlukan perusahaan untuk selalu memastikan kepatuhan terhadap standar keamanan dan ketentuan hukum yang berlaku. Pelanggaran dapat berdampak serius pada reputasi perusahaan dan membahayakan hubungan dengan pelanggan. Oleh karena itu, pemahaman yang mendalam terhadap peraturan internasional dan kepatuhan pada standar kualitas mutlak diperlukan. Jaringan Logistik yang Kuat Kemitraan strategis dengan maskapai penerbangan, perusahaan pengiriman, dan pihak ketiga lainnya sangat penting dalam membangun jaringan logistik yang kuat. Dengan memiliki kemitraan yang solid, perusahaan forwarding dapat memperluas cakupan geografis, meningkatkan fleksibilitas operasional, dan memberikan solusi pengiriman yang lebih terjangkau kepada pelanggan. Manajemen Risiko yang Efektif Bisnis forwarding melibatkan banyak risiko, mulai dari kehilangan barang hingga fluktuasi mata uang. Oleh karena itu, perusahaan forwarding perlu memiliki strategi manajemen risiko yang efektif. Ini melibatkan penilaian risiko secara terus-menerus, kebijakan asuransi yang tepat, dan rencana darurat untuk mengatasi kendala yang tidak terduga. Fokus pada Layanan Pelanggan Dalam bisnis forwarding, kepuasan pelanggan memiliki dampak besar pada kesuksesan jangka panjang. Memberikan layanan yang cepat, andal, dan berorientasi pada kebutuhan pelanggan merupakan kunci untuk membangun hubungan bisnis yang kokoh. Pemantauan dan umpan balik pelanggan perlu diambil serius untuk terus meningkatkan kualitas layanan. Keberlanjutan dan Ramah Lingkungan Dalam menghadapi tuntutan global terhadap keberlanjutan, bisnis forwarding juga perlu memperhatikan dampak lingkungan. Penurunan emisi karbon, penggunaan bahan bakar ramah lingkungan, dan penerapan praktik logistik hijau adalah langkah-langkah penting untuk mendukung tanggung jawab sosial perusahaan dan memenuhi standar keberlanjutan yang semakin ketat. Kesimpulan Dalam bisnis forwarding, kunci kesuksesan tidak hanya terletak pada kapabilitas logistik tetapi juga pada kemampuan untuk beradaptasi dengan perubahan, menerapkan teknologi, dan membangun hubungan bisnis yang solid. Dengan memperhatikan poin-poin penting ini, perusahaan forwarding dapat meningkatkan efisiensi operasional, memenangkan kepercayaan pelanggan, dan tetap bersaing di pasar yang dinamis. Baca Juga : Received at Origin Gateway Artinya di Status Pengiriman JNE Jalankan Bisnis Freigt Forwarding Dengan Software Oaktree Dapatkan keunggulan kompetitif dengan menggunakan OakTree sebagai solusi andalan untuk bisnis forwarding Anda. Bergabunglah dengan ribuan perusahaan yang telah mengoptimalkan operasional mereka, meningkatkan kepuasan pelanggan, dan mencapai kesuksesan bisnis melalui platform yang sudah terbukti ini. Jangan biarkan bisnis forwarding Anda tertinggal. Segera beralih ke OakTree dan rasakan perubahan positif dalam pengelolaan pengiriman, kepatuhan, dan keuntungan bisnis Anda. Hubungi kami hari ini untuk mendapatkan demo eksklusif dan temukan bagaimana OakTree dapat membantu bisnis forwarding Anda mencapai puncak keberhasilan!

Poin Penting Dalam Bisnis Forwarding Dalam Bisnis Read More »

Arti Received at Origin Gateway di Status Pengiriman JNE Express

Received at Origin Gateway Artinya di Status Pengiriman JNE

Saat mengikuti perjalanan barang menggunakan layanan pengiriman kurir JNE, seringkali kita melihat perubahan status pengiriman menjadi “Received at Origin Gateway”. Namun, apa sebenarnya arti dari status ini dalam konteks pengiriman JNE Express? Menurut interpretasi mesin penerjemah, “Received at Origin Gateway” dapat diartikan sebagai “diterima di gudang asal”. Namun, dalam konteks status pesanan JNE, artinya lebih spesifik, yaitu pesanan telah tiba di kota alamat tujuan, namun masih berada di pusat atau gudang perwakilan kota atau provinsi. Untuk mendapatkan pemahaman yang lebih mendalam mengenai arti “Received at Origin Gateway” dalam status pengiriman JNE, mari kita eksplor lebih lanjut melalui paparan artikel di bawah ini. Received at Origin Gateway Artinya Apa? “Received at Origin Gateway” menandakan bahwa pesanan telah mencapai gudang pusat JNE. Selanjutnya, pesanan tersebut akan dialihkan ke gudang cabang JNE di wilayah penerima. Proses selanjutnya melibatkan pengiriman pesanan dari gudang cabang menuju alamat penerima. Estimasi waktu pengiriman dari gudang pusat JNE ke gudang cabang yang berdekatan dengan alamat penerima biasanya memakan waktu sekitar 1-2 hari. Jika lokasinya cukup dekat, pesanan kemungkinan akan tiba di alamat penerima dalam waktu maksimal 1 hari setelah status “Received at OriginGateway” muncul. Jadi, tak perlu cemas bersabarlah menunggu, karena pesananmu pasti akan segera sampai. Untuk memperoleh estimasi lebih akurat mengenai kedatangan pesanan, perhatikan seberapa jauh perjalanan paket JNE dan jenis layanan yang digunakan. Istilah Status Pengiriman JNE Lain yang Sering Muncul Selain “Received at Origin Gateway,” terdapat beragam istilah lain yang sering muncul dalam status pengiriman JNE. Berikut beberapa istilah tersebut beserta penjelasannya, merangkum dari berbagai sumber. ON PROCESS Pesanan saat ini dalam tahap diproses oleh pengirim untuk dikirim ke kantor cabang JNE. SHIPMENT RECEIVED BY JNE COUNTER OFFICER AT [NAMA KOTA]: Pesanan baru saja dikirim oleh pengirim dan diterima oleh petugas JNE di kota [nama kota]. SHIPMENT PICKED UP BY JNE COURIER: Pesanan telah diambil oleh kurir JNE yang bertugas menjemput paket untuk dikirim ke pusat penyortiran. RECEIVED AT SORTING CENTER: Pesanan telah tiba di gudang penyortiran. Gudang ini berfungsi untuk memilah paket sesuai dengan kota tujuan masing-masing. PROCESSED AT SORTING CENTER: Pesanan berhasil melewati proses penyortiran dan siap untuk langkah selanjutnya. RECEIVED AT ORIGIN GATEWAY: Pesanan telah mencapai kota tujuan, namun masih berada di pusat atau gudang perwakilan kota atau provinsi. RECEIVED AT WAREHOUSE: Pesanan telah tiba di gudang atau agen terdekat dari alamat tujuan. Biasanya, tidak memakan waktu lama untuk pesanan segera dikirim ke alamat penerima. WITH DELIVERY COURIER: Pesanan sedang dalam proses pengantaran oleh kurir JNE menuju alamat pengirim. DELIVERED: Pesanan berhasil dikirim dan diterima oleh penerima paket.

Received at Origin Gateway Artinya di Status Pengiriman JNE Read More »

Apa Sih Departed From Transit Berikut Penjelasan Lengkapnya!

Apa Sih Departed From Transit? Berikut Penjelasan Lengkapnya!

Jika Anda sering berbelanja daring dan memanfaatkan layanan ekspedisi seperti JNE, J&T, SiCepat, Deliveree, Lalamove, dan TIKI, pasti istilah departed from transit sudah tidak asing lagi bagi Anda. Apa itu Departed From Transit? Dalam Bahasa Indonesia, Departed berarti berangkat, terkait dengan layanan pengiriman. Departed from transit artinya secara umum merujuk pada status paket yang sedang dalam proses pengiriman untuk dikirim ke kota berikutnya. Penting bagi masyarakat umum untuk memahami arti ini agar dapat menginterpretasikan kode status pengiriman barang paket. Berapa Lama Paket Departed From Transit sampai Tujuan? Walaupun status pengiriman bisa memakan waktu lama, namun pengiriman kadang-kadang bisa menjadi lebih cepat dari perkiraan. Umumnya, status departed from transit diikuti oleh kota asal dan kota tujuan, dengan perkiraan waktu pengiriman 3 sampai 7 hari. Sebagai contoh, pengiriman dari Jakarta ke Surabaya mungkin hanya membutuhkan kurang dari 1×24 jam. Namun, pengiriman antar pulau seperti Tangerang (Jawa) ke Balikpapan (Kalimantan) bisa memakan waktu lebih dari 3-7 hari darat atau 1 hari udara. Istilah Lain dalam Status Pengiriman Setelah memahami istilah tersebut yang berarti paket sedang dalam perjalanan dari kota transit ke kota berikutnya, penting untuk memahami istilah-istilah lain dalam status pengiriman. Beberapa istilah tersebut meliputi: Shipment Received by Counter Officer at (Nama Kota): Barang telah diterima oleh agen jasa pengiriman di kota tertentu. Shipment Pick up by Courier: Paket sudah diambil oleh kurir untuk dikirim ke pusat sortir barang. Received at Sorting Center: Paket sudah berada di pusat sortir untuk disortir sesuai tujuan pengiriman. Received at Warehouse: Paket sudah tiba di gudang kota tujuan. With Delivery Courier: Paket bersama kurir dan dalam perjalanan ke alamat penerima. Delivered: Kurir sudah menyerahkan paket ke penerima sesuai alamat pengiriman. Arti Departed From Transit Gateway Jakarta Jika Anda melihat status departed from transit gateway Jakarta, itu berarti paket Anda sedang dalam perjalanan dari Jakarta ke kota berikutnya. Misalnya, pengiriman paket JNE Gateway Jakarta merupakan layanan pengiriman barang melalui JNE Express. Demikianlah informasi terkini dari Oaktree.id mengenai salah satu istilah dalam status pengiriman paket. Kini Anda telah memahami arti istilah tersebut dan dapat menambah wawasan Anda.

Apa Sih Departed From Transit? Berikut Penjelasan Lengkapnya! Read More »

Parcel Sedang Menuju ke Staging AnterAja, Apa Artinya

Parcel Sedang Menuju ke Staging AnterAja, Apa Artinya?

Pelanggan setia Anteraja pasti tidak asing dengan beragam istilah terkait status pengiriman, salah satunya adalah ‘Parcel Sedang Menuju ke Staging’. Untuk Anda yang baru mengenal, mungkin masih bingung dengan konsep ‘Parcel Menuju Staging’ ini. Di Anteraja, setiap istilah memiliki arti tersendiri. Misalnya, kurir atau petugas pengiriman disebut sebagai ‘SATRIA’, sementara paket atau barang yang dikirim disebut sebagai ‘Parcel’. Tetapi, apa sebenarnya yang dimaksud dengan ‘Parcel Menuju Staging’? Agar lebih paham, mari kita bahas lebih lanjut. Apa Itu Staging Anteraja? Ketika melacak status pengiriman, Anteraja menampilkan sejumlah istilah yang berbeda, termasuk ‘Parcel Sedang Menuju ke Staging’. Untuk memahami arti dari Staging Anteraja, perlu diketahui bahwa ini merupakan gudang atau lokasi penampungan paket dari kota pengirim sebelum dilanjutkan ke kota tujuan. Dengan kata lain, Staging Anteraja berfungsi seperti gudang transit atau HUB Anteraja tempat barang singgah sementara. Customer service Anteraja menjelaskan bahwa gudang ini tersebar luas di berbagai wilayah Indonesia, mengingat popularitas Anteraja sebagai jasa ekspedisi yang sering digunakan masyarakat. Alur dan Arti Status Pengiriman Staging Anteraja Arti status pengiriman ‘Staging Anteraja’ dapat berbeda-beda, tergantung pada perjalanan paketnya. Ketika Anda memeriksa resi Anteraja, beberapa istilah yang mungkin muncul antara lain: Parcel Sedang Menuju ke Staging [Cabang/Kota] Menurut informasi dari Kuriran, ‘Parcel Menuju Staging’ berarti paket sedang dalam perjalanan menuju gudang atau kantor cabang terdekat dari wilayah pengirim. Nama atau kode kota yang dimaksud juga biasanya akan disertakan. Proses ini tidak memakan waktu lama, sekitar 1×24 jam, sebelum akhirnya dikirim ke alamat tujuan. Jika status tidak berubah dalam waktu 1 hari kerja, segera hubungi call center Anteraja untuk penanganan lebih lanjut. Parcel Sudah Tiba di Staging Store [Cabang] untuk Proses Delivery Jika status pengiriman menyatakan demikian, itu berarti barang sudah berhasil diambil oleh kurir dan akan segera dikirim ke kantor cabang Anteraja terdekat. Pelanggan hanya perlu menantikan barang diantar ke kantor pusat atau staging Anteraja di kota tujuan. Waktu proses ini biasanya maksimal 1 hari kerja. Parcel Sudah Tiba di Staging Store [Cabang] untuk Menuju ke Hub Status ini mengindikasikan bahwa paket sudah tiba di staging store untuk selanjutnya menuju ke hub, artinya sudah berada di staging Anteraja terdekat dari alamat penerima. Paket kemudian akan segera diantarkan, dan waktu pengantaran akan sesuai dengan jenis layanan yang dipilih oleh pelanggan. Demikianlah penjelasan tentang arti ‘parcel sedang menuju ke staging’. Jika ada pertanyaan atau kendala terkait layanan Anteraja, jangan ragu untuk menghubungi call center resmi Anteraja melalui nomor telepon 021 5066 3333 atau WhatsApp 081196109367 dan bisa email di cs@anteraja.id.

Parcel Sedang Menuju ke Staging AnterAja, Apa Artinya? Read More »

Apa Itu Consignee Jawaban Lengkap untuk Anda yang Penasaran

Apa Itu Consignee? Jawaban Lengkap untuk Anda yang Penasaran

Apakah Anda baru mendengar atau melihat kata maupun istilah Consignee? Untuk mendapatkan jawabannya, mari simak artikel ini hingga tuntas. Bukan sekadar pengertian saja, namun kita akan membahas secara lengkap tentang apa itu consignee hingga memberi contoh. Supaya Anda dapat lebih memahaminya. Isi artikel terbaru ini berdasarkan dari pengumpulan data pada beberapa kamus dan subjek seperti ekspor, impor, perdagangan, bisnis, dan lainnya. Pengertian Consignee Adalah Dalam Ekspor dan Impor maupun perdagangan. Consignee adalah nama lain dari Importer sebagai individu atau organisasi yang diberikan kepercayaan untuk menerima barang. Consignee adalah nama lain daripada penerima barang yang harus tertulis dalam dokumen-dokumen perjalanan seperti Bill Of Lading, Packing List, dan Commercial Invoice, COO, PEB. Selain dokumen PEB (Pemberitahuan Export Barang), terdapat dokumen PIB (Pemberitahuan Impor Barang dalam proses pengeluaran barang dari Pelabuhan). Bill of lading (BOL) berisi tentang nama penerima barang sebagai orang yang menerima barang atau pemilik dari barang kiriman tersebut. Definisi Consignment atau Konsinyasi Agar lebih memahami istilah penerima barang, perlu memahami tentang konsinyasi. Consignment atau konsinyasi adalah suatu tindakan mengirim barang pada seseorang di lokasi lain, namun tetap memiliki status sebagai pemilik barang tersebut. Dalam istilah consignment terdapat dua peran yaitu consignor atau pengirim (pemilik barang) serta consignee artinya penerima barang. Jadi, prosesnya adalah pengirim membuat kesepakatan atau kontrak dengan penerima barang untuk mengirimkan barang dagangan ke pihak ketiga. Dengan konsinyasi, pengirim tetap mempunyai status sampai pemilik barang sampai penerima barang dagangan tersebut menjualnya. Setelah barang terjual, penerima dapat mengurangi total pembayaran dengan komisi sesuai kesepakatan. Apa Itu Consignee Sebagai Penerima Barang Pada kebanyakan kasus, informasi lengkap penerima barang akan berada dalam surat kontrak pengantaran atau dalam dokumen perjalanan barang. Jadi penerima barang atau consignee adalah perwakilan resmi yang ditunjuk oleh pengirim barang untuk menerima secara utuh barang kiriman dari pengangkut. Apabila penerima barang adalah perusahaan, maka pengirim harus menunjuk perwakilan penerima barang dan mencantumkan nama perusahaan. Penerima barang bertanggung jawab atas pengajuan klaim dalam jangka waktu yang telah pengangkut tentukan. Biasanya 60 hari setelah kehilangan atau kerusakan. Tugas Umum Consignee Barang Tugas Consignee bervariasi tergantung pada ketentuan perjanjian. Akan tetapi secara umum, tugasnya bertanggung jawab untuk mengambil barang dan mengatur transportasi. Bahkan penerima barang bisa saja memiliki tanggung jawab untuk melakukan seluruh pembayaran selama proses pengiriman barang terjadi. Saat pengiriman barang terjadi, penerima barang atau Consignee artinya bertugas dalam melakukan interaksi dengan pengirim serta pengangkut barang kiriman. Kemudian, consignee dapat menjual barang dagangan tersebut untuk mendapat komisi. Contoh Dari Peran Consignee Wira merupakan seorang pengusaha di bidang tekstil yang memiliki beberapa toko besar dan terkenal di Jawa Barat. Di sini, peran Wira sebagai pengirim barang. Setyo ditunjuk langsung oleh Wira, sebagai perwakilan penerima barang di Kalimantan. Dalam hal ini, Setyo sebagai Consignee atau penerima barang. Sebelumnya, Wira telah membuat kontrak dengan perusahaan pelayaran yang nantinya akan mengangkut barang tersebut kepada Setyo. Perusahaan pelayaran mengeluarkan dokumen Bill Of Lading (BOL) kepada Wira, dokumen tersebut menyebutkan Setyo sebagai penerima barang di Kalimantan. Setelah barang kiriman sampai di Kalimantan, tugas Setyo yaitu mengambil barang lalu menjual barang tersebut. Apabila sudah terjual, Setyo melakukan pembayaran pada Wira. Kesimpulannya, bahwa Wira adalah pengirim barang dagangan yang melakukan kontrak dengan perusahaan pelayaran untuk mengangkut barang dagangannya. Lalu peran Setyo yaitu menerima, mengambil, dan melakukan penjualan barang dari Jawa Barat di Kalimantan atas nama Wira. Demikian artikel dengan pembahasan lengkap tentang Consignee sebagai penerima barang dalam kamus bisnis. Saat ini Anda sudah bisa memahami arti dari kata tersebut, sehingga dapat menjadi penambah wawasan mengenai bisnis.

Apa Itu Consignee? Jawaban Lengkap untuk Anda yang Penasaran Read More »

Biaya Ekspor 1 Kontainer

Memahami Biaya Ekspor 1 Kontainer dengan Benar

Untuk para pebisnis yang ingin melangkah ke kancah internasional, pertimbangkan dengan matang biaya ekspor 1 kontainer. Apakah langkah ini akan mendongkrak profit bisnis Anda? Agar Anda dapat menjalani proses ekspor dengan sukses, mari kita pelajari rinciannya. Biaya Harga Pokok Produksi Dalam proses ekspor, produk yang akan dikirim bisa jadi buatan sendiri atau hasil dari pemasok. Biaya ekspor produk dari pemasok melibatkan biaya akuisisi produk dan pengiriman ke gudang. Sementara jika produk yang akan diimpor adalah produksi Anda sendiri, biaya produksinya terdiri dari dua aspek penting. Biaya Operasional Pabrik Biaya operasional pabrik mencakup seluruh komponen dalam proses produksi, mulai dari listrik, perawatan mesin, hingga konsumsi oli mesin. Biaya Produksi Biaya produksi mencakup bahan baku, bahan pendukung, hingga gaji pekerja yang terlibat dalam produksi. Semuanya harus dihitung dengan teliti. Biaya Ekspor 1 Kontainer Sebelum mengirim 1 kontainer barang ke luar negeri, pertimbangkan jalur pengiriman yang paling sesuai dengan kebutuhan bisnis Anda. Faktor seperti durasi pengiriman, biaya, dan ukuran barang perlu menjadi pertimbangan. Biaya Ekspor 1 Kontainer Via Udara Jika menginginkan pengiriman cepat, jalur udara adalah opsi yang sesuai. Berikut adalah rincian biaya yang terkait dengan ekspor menggunakan pesawat. Biaya Bea Cukai Untuk pengiriman barang dengan berat minimal 100 kg, biaya pengiriman dimulai dari Rp. 450.000. Biaya tambahan sebesar Rp. 2.000 per kilogram akan dikenakan jika berat melebihi batas tersebut. Biaya Pengiriman dari Bandara Jasa pengiriman akan memberikan layanan pengangkutan dari bandara. Tarif pengiriman per 100 kg dimulai dari Rp. 550.000, tergantung pada jarak pengiriman. Biaya tambahan Rp. 2.000 per kilogram berlaku jika berat barang melebihi 1 ton. Biaya Layanan Rush Handling Layanan rush handling cocok untuk pengiriman cepat dan barang sensitif. Biaya tambahan untuk layanan ini adalah Rp. 200.000 per kontainer. Biaya Ekspor 1 Kontainer Via Kapal Jika barang berukuran besar dan Anda menerima waktu pengiriman standar, jalur laut adalah pilihan yang bijak. Ini adalah rincian biaya ekspor melalui jalur laut. Biaya Layanan Kapal Biaya pengiriman laut tergantung pada jenis kontainer. Tarif untuk kontainer berat 1-3 ton berkisar antara Rp. 450.000 hingga Rp. 600.000. Untuk kontainer ukuran 20 kaki, biaya sekitar Rp. 1.800.000, dan untuk kontainer 40 kaki biaya sekitar Rp. 1.950.000. Biaya Pengangkutan Jika jasa pengiriman menyediakan layanan trucking, biaya pengangkutan untuk kontainer berat 1-3 ton adalah sekitar Rp. 650.000. Ada tambahan biaya kargo sekitar Rp. 200.000 per 100 kg. Biaya Lainnya yang Perlu Diperhitungkan Selain biaya pengiriman, terdapat biaya lain yang perlu diperhatikan dalam proses ekspor. Biaya Pembuatan Kartu Ekspor Untuk memastikan kelancaran pengiriman, beberapa jasa pengiriman menyediakan layanan pembuatan kartu ekspor. Biayanya sekitar Rp. 350.000 untuk kontainer 20 kaki dan Rp. 450.000 untuk kontainer 40 kaki. Biaya Pengemasan Barang Ekspor Biaya pengemasan mencakup pemilihan barang, upah pengemasan, biaya pembelian, dan biaya cetak kemasan. Biaya Pembayaran Bank Biaya pembayaran melalui bank tergantung pada metode yang dipilih, seperti L/C, T/T, dan CAD. Biaya berkisar dari 5-150 dolar, tergantung pada bank yang digunakan. Biaya Pengurusan Dokumen Ekspor Biaya ini disesuaikan dengan dokumen yang diperlukan sesuai persyaratan negara tujuan. Biaya analisis sertifikat dapat mencapai ratusan ribu rupiah atau lebih, tergantung pada laboratorium yang digunakan. Biaya Asuransi Biaya asuransi berkisar antara 0,1 hingga 0,5% dari total nilai harga CFR. Dengan pemahaman yang mendalam tentang biaya ekspor 1 kontainer, Anda dapat mengambil langkah pertama menuju kesuksesan sebagai eksportir.

Memahami Biaya Ekspor 1 Kontainer dengan Benar Read More »

CDD (Colt Diesel Double) Definisi dan Perbedaan dengan CDE

CDD (Colt Diesel Double) Definisi dan Perbedaan dengan CDE

Dalam dunia logistik yang terus berkembang, kendaraan berat seperti CDD (Colt Diesel Double) menjadi kunci dalam memastikan kelancaran rantai pasok dan distribusi. Artikel ini akan merinci pengertian lengkap CDD, mengulas dimensinya, mengeksplorasi berbagai jenisnya, dan mengungkap perbedaan mendasar dengan saudara sejenisnya, CDE (Colt Diesel Engkel). Pengertian CDD (Colt Diesel Double) CDD singkatan dari Colt Diesel Double, adalah klasifikasi truk yang memiliki daya angkut besar. Kendaraan ini merupakan hasil rancangan produsen kendaraan bermotor yang mengutamakan kekuatan dan ketahanan untuk mengangkut muatan berat dalam berbagai sektor logistik. Karakteristik khas dari CDD adalah jumlah sumbu yang mencakup dua sumbu dan enam roda, dengan konfigurasi 2-4 (dua ban depan dan empat ban belakang). Double dalam nama truk ini merujuk pada ban belakang yang terdiri dari dua pasangan ban di sisi kiri dan kanan. Dimensi yang Variatif Satu aspek yang menjadi sorotan dalam CDD adalah dimensinya yang bervariasi, sesuai dengan kebutuhan dan aplikasi yang beragam dalam dunia logistik. Panjang CDD berkisar antara 4 hingga 5,3 meter, dengan lebar antara 1,85 hingga 2 meter. Sementara tingginya bervariasi antara 0,8 hingga 2,2 meter. Dimensi ini memberikan fleksibilitas kepada para pengguna CDD dalam mengangkut berbagai jenis muatan, mulai dari barang-barang ringan hingga muatan berat. Sehingga, truk ini cocok digunakan untuk berbagai aplikasi yang melibatkan pengiriman barang seperti konstruksi, pertambangan, dan sektor logistik lainnya. Kapasitas Angkut yang Luas Daya angkut adalah salah satu keunggulan utama CDD. Truk ini mampu mengangkut muatan dengan berat bervariasi, mulai dari 4 ton hingga 14 ton. Selain itu, kapasitas volume muatannya juga lebar, berkisar antara 11 hingga 43 meter kubik. Kemampuan angkut yang luas ini menjadikan CDD sangat diandalkan dalam mengangkut berbagai jenis kargo, termasuk material konstruksi, peralatan berat, dan komoditas lainnya. Jenis-Jenis Truk CDD Terdapat berbagai jenis Colt Diesel Double, yang sesuai dengan beragam kebutuhan pengguna. Beberapa di antaranya mencakup: Bak Buka Belakang: Memiliki panjang muatan 400 cm, lebar 185 cm, tinggi 200 cm, muatan maksimum 14 ton, dan volume 11 meter kubik. Bak Buka Samping: Memiliki panjang muatan 400 cm, lebar 185 cm, tinggi 80 cm, muatan maksimum 11 ton, dan volume 11 meter kubik. Box: Memiliki panjang muatan 400 cm, lebar 185 cm, tinggi 200 cm, muatan maksimum 4 ton, dan volume 14 meter kubik. Reefer: Memiliki panjang muatan 400 cm, lebar 185 cm, tinggi 200 cm, muatan maksimum 4 ton, dan volume 14 meter kubik. Dump: Memiliki panjang muatan 400 cm, lebar 185 cm, tinggi 200 cm, muatan maksimum 4 ton, dan volume 14 meter kubik. Flatbed/Losbak: Memiliki panjang muatan 400 cm, lebar 185 cm, tidak memiliki tinggi muatan tertentu, muatan maksimum 4 ton, dan volume 11 meter kubik. Tangki: Kapasitas angkut bervariasi dengan volume tangki sekitar 8.000 liter. Wingbox: Memiliki panjang muatan 550 cm, lebar 200 cm, tinggi 220 cm, muatan maksimum 8 ton, dan volume 24 meter kubik. Long Bak Buka Belakang: Memiliki panjang muatan 550 cm, lebar 220 cm, tinggi 220 cm, muatan maksimum 4 ton, dan volume 18 meter kubik. Long Bak Buka Samping: Memiliki panjang muatan 550 cm, lebar 220 cm, tinggi 220 cm, muatan maksimum 4 ton, dan volume 18 meter kubik. Long Box: Memiliki panjang muatan 530 cm, lebar 200 cm, tinggi 210 cm, muatan maksimum 4 ton, dan volume 18 meter kubik. Long Reefer: Memiliki panjang muatan 530 cm, lebar 200 cm, tinggi 210 cm, muatan maksimum 5 ton, dan volume 22 meter kubik. Long Dump: Memiliki panjang muatan 720 cm, lebar 230 cm, tinggi 250 cm, muatan maksimum 14 ton, dan volume 43 meter kubik. Long Flatbed/Losbak: Memiliki panjang muatan 530 cm, lebar 200 cm, tinggi 90 cm, muatan maksimum 5 ton, dan volume 18 meter kubik. Long Tangki: Memiliki panjang muatan 530 cm, lebar 200 cm, tinggi 210 cm, muatan maksimum 5 ton, dan volume 18 meter kubik. Long Wingbox: Memiliki panjang muatan 530 cm, lebar 200 cm, tinggi 210 cm, muatan maksimum 5 ton, dan volume 22 meter kubik. Kapan Menggunakan Truk CDD? Perusahaan logistik mempertimbangkan penggunaan CDD ketika harus mengangkut muatan berat seperti bahan konstruksi, pasir, batu, dan material berat lainnya. Penggunaan CDD juga dipertimbangkan jika jalur pengiriman sulit dijangkau oleh truk pengangkut lainnya. Selain itu, untuk pengiriman barang dalam jarak yang cukup jauh, seperti antarprovinsi atau antarpulau, CDD menjadi pilihan yang bijak berkat mesin diesel yang kuat dan kemampuan melewati berbagai medan dan kondisi jalan. Perbedaan dengan CDE Dalam pembahasan mengenai CDD atau Colt Diesel Double, seringkali disertakan perbandingan dengan “saudara dekatnya,” yaitu CDE yang merupakan Colt Diesel Engkel. Meskipun keduanya berasal dari produsen kendaraan yang sama dan menggunakan mesin diesel yang serupa, perbedaan utamanya terletak pada jumlah ban belakang. CDD memiliki 4 ban belakang, masing-masing terdiri dari dua ban di sisi kiri dan kanan. Sementara CDE hanya memiliki 2 ban belakang, dengan masing-masing satu ban di sisi kiri dan kanan. Oleh karena itu, CDE lebih cocok untuk pengangkutan barang ringan hingga sedang seperti barang dagangan dan bahan bangunan. Meskipun hanya memiliki satu sumbu, CDE tetap memiliki kapasitas muatan yang cukup besar, tergantung pada ukuran dan spesifikasinya. Penutup Dengan dimensi yang bervariasi, kapasitas angkut yang luas, dan berbagai jenis untuk berbagai kebutuhan, CDD (Colt Diesel Double) adalah pilihan utama dalam dunia logistik. Penggunaannya mencakup berbagai sektor, dari konstruksi hingga pengiriman barang bernilai tinggi. Perbandingan dengan CDE juga memperjelas perbedaan dan aplikasi masing-masing. Sebagai salah satu kendaraan berat paling canggih dalam industri, CDD tetap menjadi andalan dalam menjaga kelancaran rantai pasok dan distribusi di seluruh dunia.

CDD (Colt Diesel Double) Definisi dan Perbedaan dengan CDE Read More »

Singkatan ETC adalah Estimated Time of Completion

Singkatan ETC (Estimated Time of Completion) Ini Maksudnya!

Ketika kita membahas logistik dan pergerakan barang, ada sejumlah faktor kunci yang memegang peran penting dalam perencanaan dan pengelolaan proses tersebut. Salah satu konsep utama dalam hal ini adalah ETC singkatan dari Estimated Time of Completion yang merupakan elemen kunci dalam mengoptimalkan efisiensi operasi bongkar-muat kapal. Singkatan ETC dalam Konteks Kargo Laut Singkatan ETC Estimated Time of Completion adalah metode matematis yang digunakan untuk memproyeksikan berapa lama waktu yang akan dibutuhkan oleh sebuah kapal untuk menyelesaikan operasi bongkar-muatnya. Dalam dunia pengiriman laut, ini adalah parameter penting yang memungkinkan pelaku bisnis, operator pelabuhan, dan pemilik kapal untuk merencanakan dan mengelola pergerakan barang dengan efisien. Terkait dengan proses bongkar-muat barang, ETC bergantung pada sejumlah faktor yang perlu diperhitungkan. Beberapa di antaranya termasuk: Jumlah Kargo: Berapa banyak kargo yang akan dimuat atau dibongkar adalah salah satu faktor terbesar dalam menentukan ETC. Semakin banyak kargo yang harus diproses, semakin lama prosesnya akan berlangsung. Kondisi Cuaca: Cuaca buruk atau gangguan cuaca lainnya dapat memperlambat atau bahkan menghentikan proses bongkar-muat. Oleh karena itu, prediksi cuaca dan kesiapan untuk menghadapi perubahan cuaca menjadi faktor penting dalam perhitungan ETC. Fasilitas Pelabuhan: Kecepatan bongkar-muat juga tergantung pada fasilitas pelabuhan yang digunakan. Fasilitas modern dengan peralatan canggih cenderung memiliki ETC yang lebih singkat dibandingkan dengan pelabuhan yang kurang terintegrasi. Jenis Kargo: Jenis kargo juga berpengaruh. Beberapa kargo memerlukan penanganan khusus dan waktu ekstra, seperti kargo berbahaya atau barang yang memerlukan pendinginan. Pentingnya Singkatan ETC dalam Logistik Estimated Time of Completion (ETC) memainkan peran kunci dalam logistik laut, dan keakuratannya memiliki dampak yang signifikan. Kenapa? Pertama-tama, ETC membantu memastikan bahwa pergerakan barang berjalan sesuai jadwal, dan ini memiliki efek langsung pada rantai pasokan yang lebih besar. Dengan mengetahui kapan suatu kapal akan selesai melakukan bongkar-muat, perusahaan logistik dapat merencanakan distribusi dan penyimpanan barang dengan lebih baik. ETC juga memungkinkan perusahaan dan pemilik kapal untuk merencanakan pemeliharaan rutin dengan lebih baik. Dengan mengetahui berapa lama kapal akan “offline” untuk perawatan, mereka dapat menghindari kerugian akibat gangguan yang tak terduga. Faktor-faktor yang Mempengaruhi ETC Dalam dunia logistik laut, setiap operasi bongkar-muat unik dan memerlukan perhitungan ETC yang cermat. Berikut adalah beberapa faktor yang harus dipertimbangkan dalam menentukan ETC: Jumlah Kargo: Sebagian besar, semakin banyak kargo yang harus dimuat atau dibongkar, semakin lama waktu yang diperlukan. Kondisi Cuaca: Cuaca buruk, angin kencang, hujan lebat, atau gelombang tinggi dapat memperlambat proses bongkar-muat. Ketersediaan Peralatan: Kecepatan bongkar-muat juga bergantung pada ketersediaan peralatan yang diperlukan. Kapal yang dilengkapi dengan peralatan canggih cenderung lebih efisien dalam proses ini. Jenis Kargo: Beberapa kargo memerlukan penanganan khusus, seperti pendinginan atau perlindungan khusus, yang dapat memperpanjang waktu penyelesaian. Manajemen Risiko dalam Operasi Logistik Laut Penting untuk diingat bahwa singkatan ETC hanyalah perkiraan, dan ada banyak faktor tak terduga yang dapat memengaruhi waktu sebenarnya yang diperlukan. Oleh karena itu, manajemen risiko memainkan peran penting dalam operasi logistik laut. Operasi logistik yang kompleks ini memerlukan perencanaan yang cermat dan pemantauan yang terus-menerus. Kemampuan untuk merespons perubahan dalam situasi yang tak terduga adalah kunci keberhasilan dalam dunia laut. Estimated Time of Completion dapat sangat bervariasi, mulai dari beberapa jam hingga beberapa hari, tergantung pada berbagai variabel. Untuk mengoptimalkan efisiensi bongkar-muat barang, perusahaan logistik dan pemilik kapal perlu memantau dan menghitung ETC dengan cermat. Ini adalah tempat di mana teknologi dan sistem informasi modern berperan besar. Kesimpulan Estimated Time of Completion (ETC) adalah elemen kunci dalam perencanaan dan pengelolaan operasi bongkar-muat kapal. Dengan memperhitungkan sejumlah faktor seperti jumlah kargo, kondisi cuaca, fasilitas pelabuhan, dan jenis kargo, ETC membantu perusahaan logistik dan pemilik kapal merencanakan dengan lebih efisien, mengurangi risiko, dan menjaga kelancaran rantai pasokan. Dalam dunia logistik laut yang dinamis, ETC adalah alat penting yang memastikan segalanya berjalan sesuai jadwal.

Singkatan ETC (Estimated Time of Completion) Ini Maksudnya! Read More »

Scroll to Top