Oaktree Blog

Apa Arti Ready Stock? Manfaat dan Bedanya dengan Pre Order

Apa Arti Ready Stock Manfaat dan Bedanya dengan Pre Order

Apa arti ready stock? Ready stock merupakan istilah yang sering dijumpai saat berbelanja secara online. Terutama bagi pengguna platform belanja online, istilah ini tidaklah asing. Pesatnya kemajuan digital memungkinkan semua orang untuk dengan mudah berbelanja secara daring.

Meskipun demikian, masih banyak yang belum sepenuhnya memahami istilah-istilah terkait berbelanja online seperti ready stock, pay later, pre order, dan sebagainya. Bagi Anda yang baru memulai sebagai pembeli daring, penting untuk memahami beberapa istilah tersebut.

Ready stock mengacu pada produk yang tersedia dan siap dikirim. Sehingga sebagai pembeli, Anda dapat langsung melakukan pemesanan tanpa menunggu proses pembuatan atau persiapan produk.

Apa Arti Ready Stock?

Arti ready stock adalah kondisi di mana produk telah tersedia secara langsung, memungkinkan pemesanan tanpa perlu estimasi waktu. Dalam konteks bisnis, kata “ready” digunakan untuk menunjukkan kesiapan suatu barang atau produk dalam transaksi belanja online.

Penjual akan menandai produk mereka dengan label “ready stock” untuk menunjukkan ketersediaan barang tersebut. Ketika konsumen tertarik untuk membeli, mereka akan menanyakan ketersediaan barang dengan pertanyaan “ready?”.

Baca juga  Retur Barang: Pengertian, Alasan dan Peraturannya

Dengan adanya ready stock, konsumen dapat memesan produk secara langsung dan penjual dapat segera mengirimkannya. Waktu pengiriman akan bervariasi tergantung pada ekspedisi atau kurir yang dipilih oleh pembeli.

Umumnya, proses pengiriman memakan waktu sekitar 2-3 hari setelah pesanan dikirimkan. Dengan demikian, ready stock memudahkan proses pembelian dan memastikan pengiriman produk yang lebih cepat kepada konsumen.

Keuntungan dan Kerugian Ready Stock

Konsep ready stock memiliki peran penting dalam bisnis karena dapat memengaruhi kecepatan pelayanan kepada pelanggan, respons terhadap permintaan pasar, efisiensi operasional, dan kepuasan pelanggan.

Namun, seperti halnya dalam banyak aspek bisnis lainnya, terdapat keuntungan dan kerugian yang perlu dipertimbangkan sebelum mengadopsi sistem ready stock.

Keuntungan Sistem Ready Stock

  1. Pelayanan Cepat: Barang yang tersedia dalam ready stock memungkinkan perusahaan memberikan pelayanan yang cepat kepada pelanggan, mengurangi waktu tunggu dan meningkatkan kepuasan pelanggan.
  2. Menghindari Kehilangan Penjualan: Dengan ready stock, perusahaan dapat memenuhi permintaan pelanggan secara langsung tanpa risiko kehilangan penjualan karena keterbatasan stok.
  3. Responsif terhadap Permintaan Pasar: Ketersediaan ready stock memungkinkan perusahaan merespons permintaan pasar yang berfluktuasi dengan cepat, tanpa harus menunggu produksi tambahan.
  4. Manajemen Persediaan yang Efisien: Ready stock memungkinkan perusahaan melakukan manajemen persediaan yang lebih efisien, menghindari kelebihan atau kekurangan persediaan yang dapat mengganggu operasional bisnis.
  5. Fleksibilitas Penjualan: Dengan ready stock, perusahaan memiliki fleksibilitas yang tinggi dalam melakukan penjualan, baik secara langsung maupun melalui mitra distribusi.
  6. Perkiraan Keuntungan yang Lebih Akurat: Data stok yang tersedia secara real-time memungkinkan perusahaan untuk melakukan estimasi keuntungan yang lebih akurat.
Baca juga  Budgetary Slack: Strategi atau Manipulasi dalam Penganggaran?

Kerugian Sistem Ready Stock

  1. Biaya Penyimpanan: Menyimpan barang dalam ready stock memerlukan biaya tambahan seperti sewa gudang, perawatan persediaan, dan asuransi.
  2. Risiko Penurunan Nilai Barang: Barang yang disimpan dalam ready stock rentan terhadap penurunan nilai seiring waktu, terutama untuk produk dengan masa pakai terbatas atau rentan terhadap perubahan tren pasar.
  3. Potensi Kehabisan Stok: Risiko kehabisan stok mungkin terjadi jika permintaan tiba-tiba melonjak dengan cepat, dan perusahaan tidak dapat mengantisipasinya dengan cepat.
  4. Keterbatasan Ruang Penyimpanan: Ruang penyimpanan yang terbatas dapat menjadi tantangan jika perusahaan memiliki barang berukuran besar atau rotasi persediaan yang tinggi.
  5. Pengendalian Persediaan yang Kompleks: Memiliki ready stock memerlukan manajemen persediaan yang baik untuk menghindari kerugian finansial dan kesulitan menghadapi perubahan tren pasar.
Baca juga  KIR adalah Serangkaian Kegiatan Uji Kendaraan Bermotor

Perbedaan Pre Order dan Ready Stock

Berikut adalah perbedaan antara pre-order dan ready stock:

  • Pre-order: Pembelian produk sebelum produk tersebut tersedia fisik di pasaran.
  • Ready stock: Produk yang sudah tersedia fisik dalam stok dan siap dijual atau dikirimkan kepada pelanggan.
  • Pre-order: Waktu pengiriman tergantung pada tanggal atau jadwal yang ditentukan oleh penjual.
  • Ready stock: Produk dapat dikirim atau diambil dengan segera setelah pembelian.
  • Pre-order: Risiko ketiadaan produk yang dipesan atau keterlambatan produksi atau pengiriman.
  • Ready stock: Risiko ketiadaan produk minimal karena produk sudah tersedia dan siap dikirimkan.
  • Pre-order: Penyesuaian produksi atau persediaan berdasarkan permintaan pelanggan.
  • Ready stock: Persediaan sudah disiapkan sebelumnya, penyesuaian permintaan dapat dilakukan dengan mengatur jumlah stok yang tersedia.
  • Pre-order: Peluang untuk memesan produk yang belum diluncurkan atau terbatas ketersediaannya.
  • Ready stock: Pilihan langsung dari produk yang sudah tersedia dalam stok.

Informasi ini diharapkan dapat memberikan pemahaman yang lebih mendalam tentang konsep ready stock, keuntungannya, dan perbedaannya dengan pre-order. Setiap pembeli perlu memahami estimasi waktu persiapan produk sebelum dikirimkan ke tangan konsumen.

Bagikan:

Picture of Oaktree
Oaktree

Membahas seputar Freight Forwarding, EMKL, EMKU, PPJK, Logistik & Distribusi

Semua Postingan
Berjalan sendiri itu cukup melelahkan
Mulai bersama Oaktree!

Dapatkan potongan harga menarik dari kami!
Sales: 081268881603

Scroll to Top