Oaktree Blog

Informasi


Deprecated: preg_replace(): Passing null to parameter #3 ($subject) of type array|string is deprecated in /var/www/vhosts/oaktree.id/blog.oaktree.id.oaktree.id/wp-includes/kses.php on line 1805
CDD (Colt Diesel Double) Definisi dan Perbedaan dengan CDE

CDD (Colt Diesel Double) Definisi dan Perbedaan dengan CDE

Dalam dunia logistik yang terus berkembang, kendaraan berat seperti CDD (Colt Diesel Double) menjadi kunci dalam memastikan kelancaran rantai pasok dan distribusi. Artikel ini akan merinci pengertian lengkap CDD, mengulas dimensinya, mengeksplorasi berbagai jenisnya, dan mengungkap perbedaan mendasar dengan saudara sejenisnya, CDE (Colt Diesel Engkel). Pengertian CDD (Colt Diesel Double) CDD singkatan dari Colt Diesel Double, adalah klasifikasi truk yang memiliki daya angkut besar. Kendaraan ini merupakan hasil rancangan produsen kendaraan bermotor yang mengutamakan kekuatan dan ketahanan untuk mengangkut muatan berat dalam berbagai sektor logistik. Karakteristik khas dari CDD adalah jumlah sumbu yang mencakup dua sumbu dan enam roda, dengan konfigurasi 2-4 (dua ban depan dan empat ban belakang). Double dalam nama truk ini merujuk pada ban belakang yang terdiri dari dua pasangan ban di sisi kiri dan kanan. Dimensi yang Variatif Satu aspek yang menjadi sorotan dalam CDD adalah dimensinya yang bervariasi, sesuai dengan kebutuhan dan aplikasi yang beragam dalam dunia logistik. Panjang CDD berkisar antara 4 hingga 5,3 meter, dengan lebar antara 1,85 hingga 2 meter. Sementara tingginya bervariasi antara 0,8 hingga 2,2 meter. Dimensi ini memberikan fleksibilitas kepada para pengguna CDD dalam mengangkut berbagai jenis muatan, mulai dari barang-barang ringan hingga muatan berat. Sehingga, truk ini cocok digunakan untuk berbagai aplikasi yang melibatkan pengiriman barang seperti konstruksi, pertambangan, dan sektor logistik lainnya. Kapasitas Angkut yang Luas Daya angkut adalah salah satu keunggulan utama CDD. Truk ini mampu mengangkut muatan dengan berat bervariasi, mulai dari 4 ton hingga 14 ton. Selain itu, kapasitas volume muatannya juga lebar, berkisar antara 11 hingga 43 meter kubik. Kemampuan angkut yang luas ini menjadikan CDD sangat diandalkan dalam mengangkut berbagai jenis kargo, termasuk material konstruksi, peralatan berat, dan komoditas lainnya. Jenis-Jenis Truk CDD Terdapat berbagai jenis Colt Diesel Double, yang sesuai dengan beragam kebutuhan pengguna. Beberapa di antaranya mencakup: Bak Buka Belakang: Memiliki panjang muatan 400 cm, lebar 185 cm, tinggi 200 cm, muatan maksimum 14 ton, dan volume 11 meter kubik. Bak Buka Samping: Memiliki panjang muatan 400 cm, lebar 185 cm, tinggi 80 cm, muatan maksimum 11 ton, dan volume 11 meter kubik. Box: Memiliki panjang muatan 400 cm, lebar 185 cm, tinggi 200 cm, muatan maksimum 4 ton, dan volume 14 meter kubik. Reefer: Memiliki panjang muatan 400 cm, lebar 185 cm, tinggi 200 cm, muatan maksimum 4 ton, dan volume 14 meter kubik. Dump: Memiliki panjang muatan 400 cm, lebar 185 cm, tinggi 200 cm, muatan maksimum 4 ton, dan volume 14 meter kubik. Flatbed/Losbak: Memiliki panjang muatan 400 cm, lebar 185 cm, tidak memiliki tinggi muatan tertentu, muatan maksimum 4 ton, dan volume 11 meter kubik. Tangki: Kapasitas angkut bervariasi dengan volume tangki sekitar 8.000 liter. Wingbox: Memiliki panjang muatan 550 cm, lebar 200 cm, tinggi 220 cm, muatan maksimum 8 ton, dan volume 24 meter kubik. Long Bak Buka Belakang: Memiliki panjang muatan 550 cm, lebar 220 cm, tinggi 220 cm, muatan maksimum 4 ton, dan volume 18 meter kubik. Long Bak Buka Samping: Memiliki panjang muatan 550 cm, lebar 220 cm, tinggi 220 cm, muatan maksimum 4 ton, dan volume 18 meter kubik. Long Box: Memiliki panjang muatan 530 cm, lebar 200 cm, tinggi 210 cm, muatan maksimum 4 ton, dan volume 18 meter kubik. Long Reefer: Memiliki panjang muatan 530 cm, lebar 200 cm, tinggi 210 cm, muatan maksimum 5 ton, dan volume 22 meter kubik. Long Dump: Memiliki panjang muatan 720 cm, lebar 230 cm, tinggi 250 cm, muatan maksimum 14 ton, dan volume 43 meter kubik. Long Flatbed/Losbak: Memiliki panjang muatan 530 cm, lebar 200 cm, tinggi 90 cm, muatan maksimum 5 ton, dan volume 18 meter kubik. Long Tangki: Memiliki panjang muatan 530 cm, lebar 200 cm, tinggi 210 cm, muatan maksimum 5 ton, dan volume 18 meter kubik. Long Wingbox: Memiliki panjang muatan 530 cm, lebar 200 cm, tinggi 210 cm, muatan maksimum 5 ton, dan volume 22 meter kubik. Kapan Menggunakan Truk CDD? Perusahaan logistik mempertimbangkan penggunaan CDD ketika harus mengangkut muatan berat seperti bahan konstruksi, pasir, batu, dan material berat lainnya. Penggunaan CDD juga dipertimbangkan jika jalur pengiriman sulit dijangkau oleh truk pengangkut lainnya. Selain itu, untuk pengiriman barang dalam jarak yang cukup jauh, seperti antarprovinsi atau antarpulau, CDD menjadi pilihan yang bijak berkat mesin diesel yang kuat dan kemampuan melewati berbagai medan dan kondisi jalan. Perbedaan dengan CDE Dalam pembahasan mengenai CDD atau Colt Diesel Double, seringkali disertakan perbandingan dengan “saudara dekatnya,” yaitu CDE yang merupakan Colt Diesel Engkel. Meskipun keduanya berasal dari produsen kendaraan yang sama dan menggunakan mesin diesel yang serupa, perbedaan utamanya terletak pada jumlah ban belakang. CDD memiliki 4 ban belakang, masing-masing terdiri dari dua ban di sisi kiri dan kanan. Sementara CDE hanya memiliki 2 ban belakang, dengan masing-masing satu ban di sisi kiri dan kanan. Oleh karena itu, CDE lebih cocok untuk pengangkutan barang ringan hingga sedang seperti barang dagangan dan bahan bangunan. Meskipun hanya memiliki satu sumbu, CDE tetap memiliki kapasitas muatan yang cukup besar, tergantung pada ukuran dan spesifikasinya. Penutup Dengan dimensi yang bervariasi, kapasitas angkut yang luas, dan berbagai jenis untuk berbagai kebutuhan, CDD (Colt Diesel Double) adalah pilihan utama dalam dunia logistik. Penggunaannya mencakup berbagai sektor, dari konstruksi hingga pengiriman barang bernilai tinggi. Perbandingan dengan CDE juga memperjelas perbedaan dan aplikasi masing-masing. Sebagai salah satu kendaraan berat paling canggih dalam industri, CDD tetap menjadi andalan dalam menjaga kelancaran rantai pasok dan distribusi di seluruh dunia.

CDD (Colt Diesel Double) Definisi dan Perbedaan dengan CDE Read More »

Singkatan ETC adalah Estimated Time of Completion

Singkatan ETC (Estimated Time of Completion) Ini Maksudnya!

Ketika kita membahas logistik dan pergerakan barang, ada sejumlah faktor kunci yang memegang peran penting dalam perencanaan dan pengelolaan proses tersebut. Salah satu konsep utama dalam hal ini adalah ETC singkatan dari Estimated Time of Completion yang merupakan elemen kunci dalam mengoptimalkan efisiensi operasi bongkar-muat kapal. Singkatan ETC dalam Konteks Kargo Laut Singkatan ETC Estimated Time of Completion adalah metode matematis yang digunakan untuk memproyeksikan berapa lama waktu yang akan dibutuhkan oleh sebuah kapal untuk menyelesaikan operasi bongkar-muatnya. Dalam dunia pengiriman laut, ini adalah parameter penting yang memungkinkan pelaku bisnis, operator pelabuhan, dan pemilik kapal untuk merencanakan dan mengelola pergerakan barang dengan efisien. Terkait dengan proses bongkar-muat barang, ETC bergantung pada sejumlah faktor yang perlu diperhitungkan. Beberapa di antaranya termasuk: Jumlah Kargo: Berapa banyak kargo yang akan dimuat atau dibongkar adalah salah satu faktor terbesar dalam menentukan ETC. Semakin banyak kargo yang harus diproses, semakin lama prosesnya akan berlangsung. Kondisi Cuaca: Cuaca buruk atau gangguan cuaca lainnya dapat memperlambat atau bahkan menghentikan proses bongkar-muat. Oleh karena itu, prediksi cuaca dan kesiapan untuk menghadapi perubahan cuaca menjadi faktor penting dalam perhitungan ETC. Fasilitas Pelabuhan: Kecepatan bongkar-muat juga tergantung pada fasilitas pelabuhan yang digunakan. Fasilitas modern dengan peralatan canggih cenderung memiliki ETC yang lebih singkat dibandingkan dengan pelabuhan yang kurang terintegrasi. Jenis Kargo: Jenis kargo juga berpengaruh. Beberapa kargo memerlukan penanganan khusus dan waktu ekstra, seperti kargo berbahaya atau barang yang memerlukan pendinginan. Pentingnya Singkatan ETC dalam Logistik Estimated Time of Completion (ETC) memainkan peran kunci dalam logistik laut, dan keakuratannya memiliki dampak yang signifikan. Kenapa? Pertama-tama, ETC membantu memastikan bahwa pergerakan barang berjalan sesuai jadwal, dan ini memiliki efek langsung pada rantai pasokan yang lebih besar. Dengan mengetahui kapan suatu kapal akan selesai melakukan bongkar-muat, perusahaan logistik dapat merencanakan distribusi dan penyimpanan barang dengan lebih baik. ETC juga memungkinkan perusahaan dan pemilik kapal untuk merencanakan pemeliharaan rutin dengan lebih baik. Dengan mengetahui berapa lama kapal akan “offline” untuk perawatan, mereka dapat menghindari kerugian akibat gangguan yang tak terduga. Faktor-faktor yang Mempengaruhi ETC Dalam dunia logistik laut, setiap operasi bongkar-muat unik dan memerlukan perhitungan ETC yang cermat. Berikut adalah beberapa faktor yang harus dipertimbangkan dalam menentukan ETC: Jumlah Kargo: Sebagian besar, semakin banyak kargo yang harus dimuat atau dibongkar, semakin lama waktu yang diperlukan. Kondisi Cuaca: Cuaca buruk, angin kencang, hujan lebat, atau gelombang tinggi dapat memperlambat proses bongkar-muat. Ketersediaan Peralatan: Kecepatan bongkar-muat juga bergantung pada ketersediaan peralatan yang diperlukan. Kapal yang dilengkapi dengan peralatan canggih cenderung lebih efisien dalam proses ini. Jenis Kargo: Beberapa kargo memerlukan penanganan khusus, seperti pendinginan atau perlindungan khusus, yang dapat memperpanjang waktu penyelesaian. Manajemen Risiko dalam Operasi Logistik Laut Penting untuk diingat bahwa singkatan ETC hanyalah perkiraan, dan ada banyak faktor tak terduga yang dapat memengaruhi waktu sebenarnya yang diperlukan. Oleh karena itu, manajemen risiko memainkan peran penting dalam operasi logistik laut. Operasi logistik yang kompleks ini memerlukan perencanaan yang cermat dan pemantauan yang terus-menerus. Kemampuan untuk merespons perubahan dalam situasi yang tak terduga adalah kunci keberhasilan dalam dunia laut. Estimated Time of Completion dapat sangat bervariasi, mulai dari beberapa jam hingga beberapa hari, tergantung pada berbagai variabel. Untuk mengoptimalkan efisiensi bongkar-muat barang, perusahaan logistik dan pemilik kapal perlu memantau dan menghitung ETC dengan cermat. Ini adalah tempat di mana teknologi dan sistem informasi modern berperan besar. Kesimpulan Estimated Time of Completion (ETC) adalah elemen kunci dalam perencanaan dan pengelolaan operasi bongkar-muat kapal. Dengan memperhitungkan sejumlah faktor seperti jumlah kargo, kondisi cuaca, fasilitas pelabuhan, dan jenis kargo, ETC membantu perusahaan logistik dan pemilik kapal merencanakan dengan lebih efisien, mengurangi risiko, dan menjaga kelancaran rantai pasokan. Dalam dunia logistik laut yang dinamis, ETC adalah alat penting yang memastikan segalanya berjalan sesuai jadwal.

Singkatan ETC (Estimated Time of Completion) Ini Maksudnya! Read More »

bullwhip-effect-adalah

Pengertian Bullwhip Effect Adalah: Masalah dalam Rantai Pasokan

Bullwhip effect dalam dunia rantai pasokan mengacu pada fenomena yang sering terjadi, di mana fluktuasi permintaan produk di berbagai tingkatan rantai pasokan jauh lebih besar daripada fluktuasi permintaan sebenarnya dari pelanggan akhir. Fenomena ini dapat memiliki konsekuensi serius bagi perusahaan, termasuk peningkatan biaya, stok yang tidak efisien, dan ketidakpuasan pelanggan. Artikel ini akan membahas lebih lanjut tentang efek bullwhip, mengapa itu terjadi, dan cara mengatasinya. Pengertian Bullwhip Effect Bullwhip effect adalah terjadi ketika fluktuasi permintaan dalam rantai pasokan semakin membesar saat Anda bergerak dari pelanggan akhir ke produsen dan pemasok. Dalam istilah sederhana, jika pelanggan akhir memesan produk dalam jumlah yang bervariasi, pesanan yang diterima oleh produsen atau pemasok akan memiliki fluktuasi yang lebih besar. Sebagai contoh, jika pelanggan akhir mendadak memesan lebih banyak produk daripada biasanya, pemasok atau produsen cenderung memesan lebih banyak bahan baku atau meningkatkan produksi, meskipun fluktuasi ini mungkin sementara. Mengapa Bullwhip Efek Terjadi? Ada beberapa alasan mengapa efek bullwhip terjadi dalam rantai pasokan. Salah satu penyebab utamanya adalah kurangnya informasi yang akurat dan komunikasi yang efisien antara anggota rantai pasokan. Ketika setiap tahap dalam rantai pasokan membuat perkiraan permintaan berdasarkan informasi yang terbatas atau tidak akurat, ini dapat menyebabkan pesanan yang berlebihan atau kurang dari yang seharusnya. Selain itu, tindakan berlebihan dari setiap anggota rantai pasokan, seperti menjaga stok keselamatan yang besar, dapat memperburuk efek bullwhip. Selain itu, promosi atau diskon yang diberikan oleh produsen atau distributor kepada pengecer juga dapat memicu efek bullwhip. Pengecer mungkin merasa perlu memesan lebih banyak barang selama periode promosi, dan ini dapat menghasilkan pesanan yang tidak sesuai dengan permintaan sebenarnya. Dampak Bullwhip Effect Adalah Bullwhip Effect dapat memiliki dampak yang merugikan pada rantai pasokan dan perusahaan. Beberapa dampak negatif termasuk: 1. Biaya yang Meningkat Pesanan yang berlebihan atau kurang dapat mengakibatkan biaya yang lebih tinggi, seperti biaya penyimpanan atau biaya pengiriman yang mahal. 2. Stok yang Tidak Efisien Kesalahan dalam mengelola stok dapat mengarah pada stok yang tidak efisien. Terlalu banyak stok dapat mengikat modal perusahaan, sedangkan stok yang kurang dapat menyebabkan kehilangan pelanggan. 3. Penurunan Layanan Pelanggan Ketidakmampuan untuk memenuhi permintaan pelanggan dengan baik akibat efek bullwhip dapat mengakibatkan penurunan kepuasan pelanggan. Baca Juga : Aktivitas Kegiatan di Gudang / Hub yang Menghidupkan Logistik Cara Mengatasi Bullwhip Effect Untuk mengatasi efek bullwhip, perusahaan perlu mengambil langkah-langkah yang bijak dalam pengelolaan rantai pasokan. Berikut adalah beberapa cara untuk mengurangi atau menghindari efek bullwhip: 1. Kolaborasi dan Komunikasi yang Lebih Baik Meningkatkan komunikasi dan kolaborasi antara anggota rantai pasokan adalah kunci untuk mengurangi efek bullwhip. Berbagi informasi permintaan aktual dan perkiraan dengan tepat dapat membantu semua pihak dalam rantai pasokan mengambil keputusan yang lebih baik. 2. Penggunaan Perangkat Lunak dan Teknologi Menggunakan perangkat lunak dan teknologi terkini untuk mengelola rantai pasokan dapat membantu dalam mengurangi efek bullwhip. Sistem informasi yang terintegrasi dapat memberikan visibilitas yang lebih baik terhadap seluruh rantai pasokan. 3. Pembuatan Pesanan yang Lebih Akurat Pelajari pola permintaan pelanggan dengan cermat, dan buat pesanan yang lebih akurat berdasarkan data yang tersedia. Hindari reaksi berlebihan terhadap fluktuasi permintaan jangka pendek. 4. Penggunaan Alat Manajemen Persediaan Manfaatkan alat dan teknik manajemen persediaan untuk mengoptimalkan stok. Ini dapat membantu menghindari stok yang berlebihan atau kurang. 5. Edukasi dan Pelatihan Karyawan Melatih karyawan dalam rantai pasokan tentang pentingnya menghindari efek bullwhip dan cara mengatasinya dapat menjadi langkah yang efektif. Baca Juga : Tingkatkan Efisiensi Bisnis Melalui Order Fulfillment yang Efektif Kesimpulan Efek bullwhip adalah tantangan umum dalam manajemen rantai pasokan. Namun, dengan komunikasi yang lebih baik, teknologi yang tepat, dan pengelolaan yang cerdas, perusahaan dapat mengurangi dampaknya. Mengatasi efek bullwhip adalah langkah penting dalam meningkatkan efisiensi dan profitabilitas rantai pasokan Anda serta meningkatkan kepuasan pelanggan. Solusi Untuk Masalah Bullwhip Effect OakTree sebagai software karya anak bangsa Indonesia adalah solusi cerdas untuk Mengatasi Efek Bullwhip dalam Rantai Pasokan Anda! Dengan teknologi dan analisis data yang akurat, OakTree membantu Anda mengurangi fluktuasi permintaan yang merugikan, meningkatkan kolaborasi antar mitra bisnis, dan mengoptimalkan pengelolaan persediaan. Transformasikan rantai pasokan Anda menuju efisiensi yang tak tertandingi dengan OakTree!” Yuk segera ajukan demo software oaktee.

Pengertian Bullwhip Effect Adalah: Masalah dalam Rantai Pasokan Read More »

order fulfillment

Tingkatkan Efisiensi Bisnis Melalui Order Fulfillment yang Efektif

Order fulfillment, atau pemenuhan pesanan, merupakan bagian kunci dalam rantai pasokan yang memainkan peran penting dalam kesuksesan bisnis. Ini adalah proses yang melibatkan menerima, memproses, dan mengirim pesanan pelanggan. Seiring dengan perkembangan teknologi dan perubahan dalam perilaku konsumen, strategi OF yang efektif menjadi semakin penting. Dalam artikel ini, kita akan membahas apa itu order fulfillment, mengapa penting, serta bagaimana meningkatkannya untuk meningkatkan efisiensi bisnis. Apa itu Order Fulfillment? Order fulfillment adalah proses yang terjadi setelah pelanggan membuat pesanan. Ini mencakup sejumlah tahapan, mulai dari menerima pesanan, memprosesnya, mengumpulkan barang yang dipesan, mengemasnya, dan mengirimkannya kepada pelanggan. Proses ini berlaku untuk berbagai jenis bisnis, dari e-commerce hingga toko fisik. Mengapa Order Fulfillment Penting? 1. Meningkatkan Kepuasan Pelanggan Proses yang cepat dan efisien meningkatkan kepuasan pelanggan. Pelanggan yang menerima pesanan mereka dengan cepat dan dalam kondisi baik cenderung lebih puas dan lebih mungkin untuk kembali berbelanja di masa depan. 2. Meminimalkan Biaya Mengelola prosesnya dengan baik dapat membantu mengurangi biaya persediaan dan pengiriman. Ini mengurangi kerugian dan memungkinkan perusahaan untuk lebih fokus pada perolehan pelanggan daripada pengelolaan persediaan yang tidak efisien. 3. Meningkatkan Efisiensi Operasional OF yang efisien mengurangi waktu yang dibutuhkan untuk memproses pesanan. Hal ini membantu perusahaan menghemat waktu dan sumber daya yang dapat dialokasikan ke area lain dalam bisnis. 4. Meningkatkan Kinerja Keuangan Dengan mengurangi biaya dan meningkatkan efisiensi, hal ini dapat meningkatkan kinerja keuangan perusahaan. Ini membantu dalam mencapai profitabilitas yang lebih baik dan pertumbuhan bisnis yang berkelanjutan. Baca Juga : On Board Artinya? Yuk Cari Tau Sekarang Juga Cara Meningkatkan Order Fulfillment 1. Automatisasi Proses Menggunakan sistem otomatisasi untuk mengelola pesanan, pengiriman, dan pelacakan persediaan dapat mengurangi kesalahan manusia dan mempercepat proses. 2. Pemilihan Lokasi Gudang yang Tepat Memilih lokasi gudang yang strategis dapat mengurangi jarak pengiriman dan waktu pengiriman kepada pelanggan. 3. Stok yang Optimal Mempertahankan stok yang optimal berarti memiliki cukup persediaan untuk memenuhi permintaan, tetapi tidak terlalu banyak hingga berisiko kelebihan persediaan. 4. Kerjasama dengan Mitra Logistik yang Baik Pilih mitra logistik yang dapat memberikan layanan yang andal dan efisien. 5. Pelatihan Karyawan Karyawan yang terlatih dengan baik dapat membantu meningkatkan efisiensi dan mengurangi kesalahan dalam prosesnya. 6. Pelacakan Pesanan secara Akurat Memastikan bahwa pelacakan pesanan secara akurat dan real-time dapat memberikan visibilitas penuh terhadap proses order fulfillment. Baca Juga : Fulfillment Adalah : Simak Penjelasan Lengkapnya Kesimpulan Order fulfillment adalah bagian penting dari bisnis apa pun, terutama dalam dunia yang terus berubah dan berbasis teknologi seperti sekarang. Dengan fokus pada efisiensi, perusahaan dapat meminimalkan biaya, meningkatkan kepuasan pelanggan, dan meningkatkan kinerja keuangan mereka. Dengan mengimplementasikan strategi-strategi yang telah disebutkan di atas, perusahaan dapat meningkatkan order fulfillment mereka dan mencapai kesuksesan yang lebih besar dalam dunia bisnis yang kompetitif. Software Untuk Menunjang Kebutuhan Freight Forwarding Optimalkan bisnis forwarding Anda dengan software terbaik di Indonesia, OakTree! Manajemen forwarding yang efisien dan intuitif, yang membantu Anda melacak dan mengelola semua aspek freight forwarding Anda. Dengan OakTree, semua menjadi mudah, mulai dari marketing, operasional, dan accounting. Oaktree juga sudah terintegrasi dengan software accounting, accurate. Tunggu apa lagi. Dapatkan informasinya sekarang hanya di, https://oaktree.id

Tingkatkan Efisiensi Bisnis Melalui Order Fulfillment yang Efektif Read More »

RO Singkatan dari Release Order

RO Singkatan dari Release Order, Dokumen Dalam Pengiriman

RO singkatan dari Release Order adalah sebuah dokumen yang memiliki peran penting dalam dunia logistik dan pengiriman barang. Dokumen ini sering digunakan dalam konteks pengiriman kontainer, terutama ketika barang-barang harus diambil atau dikirim kepada pihak tertentu. RO adalah perintah tertulis yang diberikan kepada pemilik atau pembeli kontainer, dan dalam artikel ini, kita akan membahas lebih dalam tentang konsep ini. RO dalam Dunia Logistik Dalam dunia logistik, RO adalah instrumen yang sangat penting. Ini berfungsi sebagai pernyataan tertulis yang mengizinkan seseorang atau pihak tertentu untuk mengambil atau melepaskan kontainer. Misalnya, ketika barang-barang tiba di pelabuhan dan harus diambil oleh agen pengiriman atau pemilik, dokumen RO adalah kunci untuk mengambil barang tersebut. Dalam Release Order, ada beberapa informasi kunci yang harus ada: Barcode: Barcode RO adalah elemen penting yang memastikan identifikasi yang akurat. Ketika kontainer berada di depo, barcode ini akan discan untuk proses pemilihan kontainer. Nomor RO: Nomor Resi RO adalah identifikasi unik untuk setiap dokumen ini. Ini membantu dalam pelacakan dan rekam jejak dokumen. Depo: Depo adalah tempat penyimpanan kontainer kosong. RO memberikan informasi tentang lokasi ini. Layanan: Informasi tentang asal dan tujuan kontainer disertakan dalam RO. Hal ini membantu dalam mengkoordinasikan pengiriman. Kapal/Pelayaran: RO juga mencakup rincian tentang kapal yang akan mengirimkan kontainer dari asal ke tujuan. Informasi ini adalah bagian penting dalam perencanaan pengiriman. Jumlah dan Jenis Kontainer: RO juga mencantumkan jumlah kontainer yang akan diambil atau dikirimkan, serta jenis kontainer yang terlibat. Manfaat RO RO membawa banyak manfaat. Pertama, ini memastikan bahwa pengiriman barang berjalan dengan lancar dan efisien. RO membantu mengatur dan melacak kontainer dengan baik, menghindari kebingungan dan kemacetan di pelabuhan. Selain itu, RO juga memberikan legitimasi. Ini menunjukkan bahwa orang atau pihak tertentu memiliki izin resmi untuk mengambil atau melepaskan kontainer. Dokumen ini sering diperlukan oleh pihak berwenang dan perusahaan pengiriman sebagai bukti bahwa semua prosedur telah diikuti. Dalam dunia logistik, RO adalah salah satu dokumen yang sangat vital. Ini menghubungkan banyak komponen yang terlibut dalam pengiriman barang, mulai dari pelabuhan hingga penerima barang. Dengan bantuan teknologi dan sistem pemindaian barcode, RO telah menjadi lebih efisien dan andal dalam memastikan barang mencapai tujuannya dengan tepat waktu. Dalam kesimpulan, RO adalah singkatan dari Release Order, sebuah dokumen yang sangat penting dalam logistik dan pengiriman barang. Dokumen ini memberikan izin resmi untuk mengambil atau melepaskan kontainer, dan berisi informasi penting seperti barcode, nomor RO, depo, layanan, kapal/pelayaran, jumlah, dan jenis kontainer. RO membawa manfaat besar dalam memastikan kelancaran dan keandalan pengiriman barang, serta memberikan legitimasi dalam proses ini. Sebagai bagian integral dari industri logistik, RO terus memainkan peran kunci dalam pengiriman barang di seluruh dunia.

RO Singkatan dari Release Order, Dokumen Dalam Pengiriman Read More »

Budgetary Slack

Budgetary Slack: Strategi atau Manipulasi dalam Penganggaran?

Penganggaran merupakan salah satu aspek kunci dalam manajemen keuangan perusahaan. Sebuah rencana anggaran yang baik membantu perusahaan untuk mengalokasikan sumber daya dengan efisien dan mencapai tujuan bisnisnya. Namun, dalam proses penganggaran, seringkali muncul istilah yang dikenal dengan “budgetary slack.” Apa sebenarnya budgetary slack, dan bagaimana pengaruhnya terhadap manajemen keuangan perusahaan? Artikel ini akan membahas konsep budgetary slack dalam bahasa Indonesia. Pengertian Budgetary Slack Budgetary slack, atau dalam bahasa Indonesia sering disebut dengan “ketidakberesan anggaran,” merujuk pada praktik manipulasi dalam proses perencanaan anggaran. Biasanya, budgetary terjadi ketika manajer atau departemen merendahkan target anggaran mereka agar terlihat lebih mudah dicapai daripada seharusnya. Praktik ini bisa terjadi dalam berbagai tahap perencanaan anggaran, mulai dari perencanaan awal hingga penyusunan anggaran tahunan. Mengapa Budgetary Slack Terjadi? Ada beberapa alasan mengapa budgetary muncul dalam praktik manajemen keuangan perusahaan: Pencapaian Bonus dan Insentif Manajer dan karyawan mungkin memiliki insentif keuangan untuk memenuhi atau melebihi target anggaran. Dengan merendahkan target awal, mereka memiliki peluang lebih besar untuk mendapatkan bonus atau insentif tambahan. Penghindaran Konflik Beberapa manajer mungkin ingin menghindari konflik dengan atasan atau dewan direksi yang mungkin menaikkan target anggaran jika hasil kinerja terlalu tinggi. Dengan merendahkan target, mereka menghindari peningkatan target yang lebih tinggi di masa depan. Perlindungan Sumber Daya Merendahkan target anggaran juga bisa menjadi cara bagi manajer untuk melindungi sumber daya yang dialokasikan. Dengan anggaran yang lebih besar dari yang sebenarnya dibutuhkan, mereka dapat memastikan adanya cadangan dana jika diperlukan. Mengurangi Tekanan Kinerja Budgetary dapat mengurangi tekanan kinerja yang ditimbulkan oleh target anggaran yang tinggi. Ini bisa membuat manajer merasa lebih nyaman dan kurang terbebani. Informasi Tentang Freight Forwarding : Kunjungi Oaktree. Dampak Budgetary Slack Meskipun budgetary mungkin memberikan manfaat singkat bagi manajer atau departemen yang melakukannya, dampak jangka panjangnya dapat merugikan perusahaan. Beberapa dampak negatif dari budgetary slack adalah: Inefisiensi Penggunaan sumber daya yang lebih sedikit dari yang seharusnya bisa mengakibatkan inefisiensi dalam operasi perusahaan. Kehilangan Peluang Ketika anggaran dikelola dengan slack, perusahaan mungkin melewatkan peluang untuk investasi yang lebih menguntungkan. Menurunkan Motivasi Karyawan Karyawan yang menyadari praktik budgetary mungkin kehilangan motivasi karena merasa bahwa target yang ditetapkan tidak realistis. Kurangnya Akuntabilitas Ketika anggaran tidak mencerminkan kondisi sebenarnya, akuntabilitas dalam organisasi mungkin menjadi kabur. Baca Juga : Custom Supply Chain: Penyesuaian Logistik Agar Sukses Cara Mengatasi Budgetary Slack Untuk mengatasi budgetary slack, perusahaan dapat mempertimbangkan beberapa langkah: Transparansi Perusahaan harus mendorong transparansi dalam proses perencanaan anggaran. Semua pihak terlibat harus diberi informasi yang jujur ​​dan akurat tentang situasi keuangan perusahaan. Penilaian Kinerja yang Adil Manajemen perusahaan harus menilai kinerja berdasarkan indikator kinerja yang relevan dan obyektif, bukan hanya pada pencapaian target anggaran. Insentif yang Bijaksana Perusahaan dapat merancang insentif yang lebih bijaksana yang tidak hanya berdasarkan pencapaian target anggaran, tetapi juga pada pencapaian tujuan jangka panjang perusahaan. Pendekatan Kolaboratif Manajemen perusahaan dan departemen harus bekerja sama untuk menyusun anggaran yang realistis dan berkelanjutan. Baca Juga : 5 Penghasil Rumput Laut di Indonesia, No 1 di Sulawesi Kesimpulan Budgetary slack adalah praktik manipulasi dalam proses perencanaan anggaran yang dapat memiliki dampak negatif pada perusahaan dalam jangka panjang. Penting bagi perusahaan untuk mengatasi budgetary dengan mendorong transparansi, menilai kinerja dengan bijak, dan merancang insentif yang lebih sesuai. Dengan demikian, perusahaan dapat mencapai tujuan keuangan mereka dengan lebih efisien dan berkelanjutan.

Budgetary Slack: Strategi atau Manipulasi dalam Penganggaran? Read More »

Penghasil Rumput Laut di Indonesia

5 Penghasil Rumput Laut di Indonesia, No 1 di Sulawesi

Indonesia, dengan wilayah pesisir yang luas, dikenal sebagai salah satu penghasil utama rumput laut di dunia. Rumput laut yang tumbuh subur di wilayah tropis ini memiliki peran utama dalam industri pertanian laut. Dalam mengejar keberlanjutan, Indonesia telah menunjukkan komitmen serius untuk pengelolaan sumber daya laut yang bijaksana. Rumput laut adalah tanaman laut yang kaya akan nutrisi, dan Indonesia memiliki sejumlah wilayah unggulan dalam produksi rumput laut. Sulawesi Selatan, sebagai salah satu produsen terbesar, menghasilkan sekitar 1.632.302 ton basah rumput laut. Nusa Tenggara Timur, Kalimantan Utara, Sulawesi Tengah, dan Nusa Tenggara Barat juga berkontribusi signifikan dalam industri ini. Keberhasilan produksi rumput laut di Indonesia mempromosikan ekonomi yang kuat, sekaligus menyoroti tantangan keberlanjutan dan pentingnya pengelolaan yang bijaksana. Dengan terus menggali potensi alamnya, Indonesia berperan sebagai penghasil utama dalam industri rumput laut, menjaga kelestarian ekosistem laut dan menopang pertumbuhan ekonomi. Di dalam industri rumput laut Indonesia, beberapa wilayah unggulan telah muncul sebagai produsen utama. Berikut adalah daftar lima wilayah terkemuka penghasil rumput laut Indonesia, diukur dalam nilai per ton basah: Penghasil Rumput Laut di Indonesia Sulawesi Selatan – Dengan nilai produksi mencapai 1.632.302 ton basah, Sulawesi Selatan menempati peringkat teratas dalam produksi rumput laut di Indonesia. Nusa Tenggara Timur – Wilayah ini tak kalah mengesankan dengan produksi sebesar 1.037.905 ton basah, menjadikannya sebagai salah satu kontributor utama dalam industri rumput laut. Kalimantan Utara – Meskipun mungkin kurang dikenal daripada wilayah lain, Kalimantan Utara mampu menghasilkan sekitar 441.152 ton basah rumput laut, menunjukkan potensi pertumbuhan yang signifikan. Sulawesi Tengah – Dengan nilai produksi mencapai 419.893 ton basah, Sulawesi Tengah juga memainkan peran penting dalam industri rumput laut Indonesia. Nusa Tenggara Barat – Wilayah ini menghasilkan sekitar 402.687 ton basah rumput laut, menyumbang secara signifikan pada produksi nasional. Data ini memberikan gambaran tentang peran penting yang dimainkan oleh berbagai wilayah dalam penghasilan rumput laut di Indonesia, yang pada gilirannya memperkuat kontribusi industri ini terhadap perekonomian negara serta mempromosikan potensi keberlanjutan dalam pengelolaan sumber daya laut.

5 Penghasil Rumput Laut di Indonesia, No 1 di Sulawesi Read More »

Pengertian POL dan POD

POL dan POD: Memahami Perbedaan Dalam Pengiriman

POL dan POD adalah dua akronim yang sering kali menjadi perbincangan dalam dunia bisnis pengiriman dan perdagangan internasional. Tetapi, apa sebenarnya makna di balik akronim-akronim ini? Dalam artikel ini, kita akan menjelajahi konsep POL dan POD, serta mengungkap peran pentingnya dalam proses pengiriman barang di seluruh dunia. Pengertian POL POL atau Port of Loading adalah istilah yang merujuk pada pelabuhan di mana barang-barang atau muatan dimuat ke dalam kapal atau sarana transportasi lainnya untuk memulai perjalanan internasional. Ini adalah titik awal dari perjalanan barang dalam rantai pasokan global. POL adalah lokasi kunci di mana proses pengiriman dimulai dan kargo ditempatkan ke dalam kendaraan yang akan membawanya ke tujuan akhir. POD Artinya Sebaliknya, POD atau Port of Discharge adalah pelabuhan tempat kargo dikeluarkan dari kapal atau kendaraan pengangkut setelah melewati perjalanan internasional. Ini adalah titik akhir dalam perjalanan barang dan di mana mereka akan diteruskan ke alamat akhir atau lokasi tujuan. POD memiliki peran penting dalam proses pemeriksaan kargo, pemrosesan dokumen, dan pemindahan muatan ke sarana transportasi lanjutan atau penyimpanan sementara jika diperlukan. Penting untuk dipahami bahwa POL dan POD bukan hanya tentang pelabuhan. Mereka mencakup seluruh proses yang terjadi di lokasi tersebut, termasuk pemuatan, pemindahan, pengawasan kualitas, serta pemrosesan dokumen yang terkait dengan pengiriman barang. Ketika Barang Memulai Perjalanan: POL POL menjadi pusat aktivitas awal dalam rantai pasokan. Inilah tempat barang-barang dari berbagai produsen dan pemasok dikumpulkan untuk dipersiapkan untuk pengiriman internasional. Di POL, muatan diambil, diklasifikasikan, dan kemudian dimuat ke dalam kapal atau sarana transportasi lain yang sesuai. Proses pemuatan adalah tahap kritis di POL. Barang harus diposisikan dengan aman dan sesuai dengan persyaratan keamanan dan kesehatan. Penggunaan teknik pengemasan yang tepat juga penting untuk memastikan bahwa barang tahan terhadap perjalanan panjang dan berbagai kondisi cuaca. Selain itu, di POL, dokumen-dokumen penting seperti Bill of Lading dan manifest kargo disusun dan diverifikasi. Ini adalah langkah yang penting karena dokumen-dokumen ini akan digunakan untuk pemeriksaan pabean dan pemrosesan dokumen di POD. Sampai ke Destinasi Akhir: POD Setelah perjalanan melintasi perairan dan berbagai perbatasan, kargo akhirnya mencapai POD atau Port of Discharge. Di sinilah, proses berkebalikan dari POL terjadi. Kargo dikeluarkan dari kapal atau sarana transportasi, dan kemudian diklasifikasikan untuk pemindahan ke sarana transportasi lanjutan atau tempat penyimpanan sementara. Pemeriksaan kualitas barang juga dilakukan di POD untuk memastikan bahwa kargo tidak mengalami kerusakan selama perjalanan. Semua dokumen, termasuk Bill of Lading, manifest kargo, dan dokumen pabean lainnya, diperiksa dan diproses di POD. Hal ini penting untuk memastikan bahwa kargo mematuhi semua persyaratan peraturan dan pajak yang berlaku di negara tujuan. Kesimpulan Dalam dunia bisnis pengiriman dan perdagangan internasional, POL dan POD adalah konsep yang mendasar. Mereka mewakili titik awal dan akhir dalam perjalanan barang melintasi batas-batas negara. Memahami peran dan proses di balik POL dan POD adalah kunci untuk menjaga kelancaran aliran perdagangan global yang kompleks dan penting.

POL dan POD: Memahami Perbedaan Dalam Pengiriman Read More »

POL Artinya adalah Port Of Loading yaitu Pelabuhan Muat

POL Artinya adalah Port Of Loading yaitu Pelabuhan Muat

Dalam arena perdagangan internasional yang rumit, istilah “P.O.L” memiliki peran yang sangat penting. POL artinya adalah singkatan dari Port Of Loading, yang dalam bahasa Indonesia sering disebut sebagai Pelabuhan Muat. Istilah ini mengacu pada pelabuhan tempat komoditas direncanakan, dibungkus, dan dimuat ke dalam kapal atau alat transportasi lainnya untuk perjalanan melintasi perbatasan negara. Pengertian Port of Lading Istilah “Loading” dalam konteks bahasa Inggris merujuk pada aktivitas memuat kargo atau muatan dalam kendaraan transportasi. Oleh karena itu, Port of Lading dapat didefinisikan sebagai tempat di mana kargo dikeluarkan dari kapal dan memulai perjalanan mereka dalam rantai pasokan. Proses loading dalam logistik biasanya mencakup aktivitas pemuatan barang di gudang, terutama ketika jumlah dan volume muatan cukup besar. Secara lebih rinci, Port of Lading adalah pelabuhan yang berfungsi sebagai tempat kargo dikeluarkan dari kapal atau alat transportasi lainnya, sebelum dilanjutkan perjalanan melalui jalur darat atau udara. Peran dan Manfaat POL Peran Pelabuhan Muat merupakan fondasi utama dalam jaringan distribusi global, karena di sinilah perjalanan barang-barang dimulai. Perusahaan yang terlibat dalam perdagangan internasional harus membuat keputusan yang bijaksana dalam pemilihan P.O.L, karena hal ini akan berdampak pada biaya, waktu pengiriman, dan efisiensi operasi secara keseluruhan. Manfaat dari Port of Lading Pemuatan dan Pemindahan Kargo: Fungsi dasar dari Port of Lading adalah sebagai lokasi pemuatan dan pemindahan kargo dari kapal laut ke kendaraan darat atau udara. Tahap ini adalah langkah awal yang krusial dalam proses pengiriman barang. Pemeriksaan dan Pencatatan: Di Port of Lading, kargo akan diperiksa secara teliti untuk memastikan kualitas dan keamanannya sebelum melanjutkan perjalanan. Dokumen penting seperti Bill of Lading dan manifest kargo juga dicatat dan divalidasi pada tahap ini. Pengolahan Dokumen: Port of Lading berfungsi sebagai tempat berbagai dokumen terkait impor dan ekspor ditinjau, diperiksa, dan diproses, termasuk dokumen perizinan dan pabean. Penyimpanan Sementara: Terkadang, kargo perlu disimpan sementara di pelabuhan sebelum dikirim ke tujuan akhir. Port of Lading memiliki fasilitas penyimpanan sementara yang memastikan keamanan kargo. Bagaimana Proses POL? Proses di Pelabuhan Muat melibatkan serangkaian langkah yang sangat terperinci dan disiplin tinggi. Ini mencakup penilaian yang akurat terhadap kualitas barang, pemilihan metode pengepakan yang sesuai, serta pelaksanaan muatan dan bongkar yang presisi. Tidak jarang, kesalahan kecil pada tahap ini dapat berdampak signifikan pada perjalanan barang. Oleh karena itu, pemahaman yang mendalam tentang P.O.L atau Pelabuhan Muat adalah kunci menuju kesuksesan dalam perdagangan internasional. Keputusan yang cerdas dalam menentukan P.O.L dapat memberikan kontribusi positif terhadap optimalisasi operasional perusahaan dan pencapaian tujuan bisnis dengan lebih efisien. Di era globalisasi ini, infrastruktur perdagangan memiliki peran sentral yang tak tergantikan. Salah satu komponen vital dalam perdagangan internasional adalah Port of Lading, atau yang sering disebut sebagai pelabuhan pemuatan. Port of Lading merujuk pada tempat di mana kargo atau muatan dikeluarkan dari kapal, menandai awal perjalanan mereka dalam rantai pasokan. Namun, apa sebenarnya makna dari Port of Lading ini, dan apa peran pentingnya? Mari kita telaah dengan lebih mendalam. Keunggulan Port of Lading Port of Lading memiliki beberapa keunggulan penting: Hub Logistik Global: Ini adalah hub logistik global di mana kargo dari berbagai wilayah berkumpul, menciptakan peluang pertukaran perdagangan yang lebih besar dan efisien. Mendorong Ekonomi Lokal: Aktivitas di Port of Lading mendukung pertumbuhan ekonomi lokal, menciptakan lapangan kerja, menghasilkan pendapatan melalui layanan logistik, dan memacu perkembangan infrastruktur. Konektivitas Armada: Sebagai titik pertemuan antara transportasi laut, darat, dan udara, Port of Lading memungkinkan pengiriman kargo yang efisien ke berbagai tujuan akhir. Inovasi dan Teknologi: Port of Lading semakin mengintegrasikan teknologi canggih seperti otomasi dan sistem pelacakan kargo, yang meningkatkan efisiensi operasional. Kesimpulan POL artinya bukan sekadar tempat pemuatan barang. Ia memainkan peran integral dalam menggerakkan kargo dari kapal laut ke kendaraan darat atau udara. Dengan fungsi-fungsi penting seperti pemuatan, pemeriksaan, pengolahan dokumen, dan penyimpanan sementara, Port of Lading menjaga kelancaran dan efisiensi aliran perdagangan dunia.

POL Artinya adalah Port Of Loading yaitu Pelabuhan Muat Read More »

food supply chain

Food Supply Chain : Peran Pentingnya dalam Pangan Global

Ketahanan pangan adalah salah satu tantangan utama yang dihadapi dunia saat ini. Dengan populasi global yang terus meningkat, perubahan iklim yang mempengaruhi produktivitas pertanian, dan tantangan-tantangan lain seperti pandemi COVID-19, menjaga ketersediaan dan akses makanan yang aman dan bergizi menjadi prioritas utama. Salah satu komponen kunci dalam menjaga ketahanan pangan adalah rantai pasokan makanan, atau yang sering disebut sebagai food supply chain. Dalam artikel ini kita akan coba membahas lebih dalam lagi tentang pemasok makanan ini. bagaimana pengertiannya, tantangannya, serta komponen utama yang ada. Baca Juga : Berapa Biaya Demurrage per Hari? Begini Perhitungannya! Apa itu Food Supply Chain? Food supply chain adalah jaringan kompleks yang terdiri dari berbagai tahap yang diperlukan untuk menghasilkan, mengolah, mengemas, mendistribusikan, dan menyajikan makanan kepada konsumen. Ini mencakup petani, produsen, distributor, pengecer, dan banyak pihak lainnya yang terlibat dalam perjalanan makanan dari ladang ke meja makan kita. Komponen Utama dalam Food Supply Chain 1. Produksi Pertanian Tahap awal dalam rantai pasokan makanan ini melibatkan petani dan produsen pertanian. Mereka bertanggung jawab untuk menanam, merawat, dan menghasilkan berbagai jenis bahan mentah seperti sayuran, buah-buahan, biji-bijian, dan hewan ternak. 2. Pengolahan Setelah bahan mentah dikumpulkan, mereka harus diolah menjadi produk makanan yang siap dikonsumsi. Ini mencakup penggilingan gandum menjadi tepung, pemotongan dan kemasan daging, serta pengolahan sayuran menjadi produk yang siap saji. 3. Distribusi dan Transportasi Setelah diolah, produk makanan harus didistribusikan ke berbagai lokasi di seluruh dunia. Ini melibatkan pengiriman melalui darat, laut, udara, dan kadang-kadang rel kereta api. Distribusi yang efisien sangat penting untuk menjaga kesegaran dan kualitas makanan. 4. Penyimpanan Untuk mencegah pemborosan makanan dan memastikan ketersediaannya sepanjang tahun, makanan sering disimpan dalam gudang-gudang khusus yang dilengkapi dengan fasilitas pendingin dan pengawasan kelembaban. 5. Penjualan dan Pengeceran Food supply chain mencakup juga tahap penjualan dan pengeceran di mana produk makanan dijual kepada konsumen akhir melalui berbagai saluran seperti pasar tradisional, supermarket, restoran, atau bahkan secara online. Peran Penting Food Supply Chain dalam Ketahanan Pangan 1. Ketersediaan Makanan Salah satu peran pentingnya adalah memainkan peran utama dalam memastikan ketersediaan makanan yang cukup bagi populasi global. Ini memungkinkan kita untuk mengakses berbagai jenis makanan sepanjang tahun, bahkan jika mereka tidak diproduksi secara lokal. 2. Pencegahan Pemborosan Makanan Selanjutnya peran penting lainnya adalah efisiensi membantu mengurangi pemborosan makanan. Dengan mengoptimalkan proses pengolahan, penyimpanan, dan distribusi, kita dapat memastikan bahwa makanan tidak terbuang percuma. 3. Kualitas dan Keselamatan Makanan Rantai pasokan makanan juga berperan penting dalam memastikan kualitas dan keselamatan makanan. Melalui pengawasan ketat, pengujian, dan peraturan, kita dapat menghindari penyebaran penyakit melalui makanan dan memastikan bahwa makanan yang sampai ke konsumen aman untuk dikonsumsi. 4. Resilience Terhadap Krisis Terakhir contoh dari peran pentingnya yang kuat dapat membantu mengatasi tantangan seperti pandemi, perubahan iklim, atau bencana alam. Dengan perencanaan yang baik dan cadangan makanan yang memadai, kita dapat menjaga ketahanan pangan bahkan dalam situasi sulit. Baca Juga : Perbedaan Delivery Note dan Delivery Order Tantangan dalam Food Supply Chain Meskipun food supply chain memiliki peran penting dalam ketahanan pangan global, ada beberapa tantangan yang harus diatasi. Beberapa di antaranya adalah perubahan iklim yang dapat memengaruhi produktivitas pertanian, ketidakstabilan harga, dan masalah keamanan makanan. Kesimpulan Food supply chain adalah salah satu komponen kunci dalam menjaga ketahanan pangan global. Ini melibatkan sejumlah tahap yang kompleks dan beragam, mulai dari produksi pertanian hingga pengeceran makanan. Dengan mengatasi tantangan dan mengoptimalkan rantai pasokan makanan, kita dapat memastikan ketersediaan makanan yang cukup, mengurangi pemborosan, dan menjaga kualitas serta keselamatan makanan. Food supply chain bukan hanya tentang menyediakan makanan, tetapi juga tentang menyediakan makanan yang baik dan aman bagi semua orang di seluruh dunia. Informasi terkait layanan freight forwarding? Hubungi oaktree.id

Food Supply Chain : Peran Pentingnya dalam Pangan Global Read More »

Scroll to Top