Oaktree Blog

Cross Docking: Pengertian dan Cara kerjanya

Software Distribusi

Istilah cross docking, pastinya tidak asing Anda dengar. Terutama bagi industri yang memiliki gudang penyimpanan. Hal ini, dikarenakan proses cross docking dapat mengoptimalkan alur distribusi barang dengan cara yang efisien. Berikut adalah penjelasan lebih lanjut mengenai cross docking.

Apa Sebenarnya Cross-docking itu?

Cross-docking adalah proses logistik yang melibatkan pemindahan barang langsung dari kendaraan pengangkut yang datang ke kendaraan pengiriman yang akan membawa barang ke tujuan akhir, tanpa melalui proses penyimpanan terlebih dahulu di gudang. Sehingga, metode ini sering kali digunakan untuk mempercepat aliran barang, mengurangi waktu yang dibutuhkan untuk distribusi, dan mengurangi biaya penyimpanan.

Dengan demikian, secara sederhana cross docking dapat diartikan pemangkasan untuk mengurangi waktu dan sentuhan manusia terhadap barang yang ingin dikirimkan.

 

Bagaimana Cara Kerja Cross-docking di Warehouse?

Pada dasarnya, cross-docking hanya melibatkan pemindahan barang dari kendaraan pengangkut yang datang langsung ke kendaraan pengiriman yang akan membawa barang ke tujuan akhir, tanpa melalui penyimpanan dalam gudang. Namun, secara nyata proses ini masih perlu langkah-langkah seperti berikut:

1. Penerimaan Barang (Inbound)

Truk dari pemasok atau pabrik tiba di pintu penerimaan (inbound dock) yang telah dijadwalkan. Begitu barang diturunkan, proses identifikasi langsung dilakukan, biasanya dengan memindai barcode atau RFID untuk mencocokkan data dengan pesanan pembelian (purchase order) yang ada di sistem.

2. Penyortiran dan Konsolidasi

Setelah diidentifikasi, barang tidak diletakkan di rak penyimpanan. Sebaliknya, barang segera dipindahkan ke area transit pusat di dalam gudang. Di sinilah “keajaiban” terjadi, ketia barang disortir berdasarkan tujuan pengiriman akhir. Produk dari beberapa pemasok yang berbeda dapat dikonsolidasikan menjadi satu pengiriman tunggal untuk satu toko atau pelanggan.

3. Pemuatan dan Pengiriman (Outbound)

Barang yang telah disortir dan dikonsolidasikan kemudian langsung dipindahkan ke pintu keluar (outbound dock), di mana truk pengiriman telah siap menunggu. Barang dimuat dan segera diberangkatkan ke tujuan akhir. Kunci dari keseluruhan proses ini adalah kecepatan, akurasi, dan koordinasi.

Baca juga  Mengenal Currency Adjust Factor Dalam Dunia Logistik

Keuntungan Utama Penerapan Cross-docking

Dengan mengimplementasikan cross-docking, Anda dapat menghemat biaya secara signifikan. Tak hanya itu saja, penggunaan metode ini juga memberikan keuntungan seperti:

1. Mengurangi Biaya Operasional Secara Drastis

Dengan menghilangkan kebutuhan untuk penyimpanan barang yang lama di gudang, biaya penyimpanan dan pengelolaan inventaris dapat berkurang. Hal ini juga mengurangi kebutuhan akan tenaga kerja yang mengelola stok dalam gudang, yang secara langsung menurunkan biaya operasional.

2. Mempercepat Waktu Pengiriman Ke Pelanggan

Proses cross-docking memungkinkan barang dipindahkan langsung dari pemasok ke kendaraan pengiriman tanpa penundaan di gudang. Ini mempercepat aliran barang dan mengurangi waktu tunggu, sehingga pelanggan menerima produk lebih cepat, yang sangat penting dalam memenuhi ekspektasi pelanggan di pasar yang kompetitif.

3. Mengurangi Risiko Kerusakan Barang

Karena barang tidak perlu disimpan dalam gudang untuk waktu yang lama, risiko kerusakan akibat penumpukan atau penanganan yang berlebihan dapat diminimalkan. Proses yang lebih cepat dan langsung mengurangi potensi kerusakan pada produk, terutama untuk barang yang mudah rusak atau sensitif.

Tantangan Implementasi Cross-docking

 

Meskipun cross docking menawarkan banyak keuntungan, mengimplementasikan  metode ini memiliki berbagai tantangan seperti: 

1. Koordinasi Tingkat Tinggi

Dibutuhkan sinkronisasi yang nyaris sempurna antara jadwal kedatangan pemasok (inbound) dan jadwal keberangkatan transportasi (outbound).

2. Kebutuhan Visibilitas Real-time

Tanpa sistem yang mampu memberikan informasi akurat dan real-time mengenai kapan barang akan tiba, berapa jumlahnya, dan kapan harus dikirim, seluruh alur kerja bisa menjadi kacau.

3. Tidak Cocok untuk Semua Produk

Metode ini paling ideal untuk produk dengan permintaan yang stabil dan dapat diprediksi. Produk yang membutuhkan inspeksi kualitas mendalam atau memiliki permintaan yang fluktuatif mungkin kurang cocok.

Baca juga  Average Inventory: Pengertian dan Manfaatnya

Oaktree.id: Bantu Optimalkan Pengelolaan Pengiriman 

Untuk mengatasi tantangan koordinasi dan visibilitas tersebut, software freight forwarder modern hadir sebagai solusinya. Platform canggih ini dirancang untuk menghadirkan sistem distribusi yang membantu mengoptimalkan aliran barang, mempercepat proses pengiriman, dan meningkatkan kolaborasi antar berbagai pihak yang terlibat, mulai dari pemasok, operator gudang, hingga pengangkut. 

Siap untuk mengubah sistem distribution dan pengiriman menjadi lebih efisien? Yuk gunakan  Oaktree sekarang juga

Bagikan:

Picture of Oaktree
Oaktree

Membahas seputar Freight Forwarding, EMKL, EMKU, PPJK, Logistik & Distribusi

Semua Postingan
Berjalan sendiri itu cukup melelahkan
Mulai bersama Oaktree!

Dapatkan potongan harga menarik dari kami!
Sales: 081268881603

Scroll to Top