Blog Oaktree – Ekspor adalah kegiatan yang dilakukan untuk mengeluarkan barang dari area kepabeanan sesuai dengan regulasi dalam Hukum Kepabeanan. Eksportir dapat berasal dari individu, organisasi, atau perusahaan yang merupakan badan hukum. Untuk melakukan kegiatan alur ekspor barang, diperlukan pemenuhan beberapa aturan dan persyaratan yang harus dipertimbangkan, dipatuhi, dan dilaksanakan oleh eksportir (pengusaha ekspor), termasuk teman-teman UKM.
Daftar Isi
ToggleBarang yang Dapat Diekspor
Barang-barang yang dapat diekspor adalah barang-barang yang telah diajukan dalam pemberitahuan ekspor barang dan sudah memiliki nomor registrasi.
Dokumen Pemberitahuan Ekspor
Pemberitahuan Ekspor Barang (PEB) digunakan untuk memberikan pemberitahuan ekspor barang dalam bentuk tertulis, sedangkan Nota Pelayanan Ekspor (NPE) adalah catatan yang diterbitkan langsung oleh petugas pemeriksa dokumen atau petugas pemeriksa barang.
Jenis Barang yang Dikenakan Bea Ekspor
Beberapa jenis barang yang dapat dikenakan bea ekspor termasuk produk mineral logam, biji kakao, kulit dan kayu, minyak kelapa sawit, dan produk turunannya.
Proses Prosesur Pemeriksaan Fisik Barang
Dalam kondisi tertentu, prosedur ekspor barang memerlukan proses pemeriksaan fisik untuk memastikan kesesuaian barang. Beberapa kondisi yang memerlukan pemeriksaan fisik antara lain:
- Barang dengan status ekspor yang akan diimpor kembali.
- Barang dengan status ekspor yang menerima fasilitas pengembalian atau pembebasan.
- Barang dengan status ekspor yang menerima bea ekspor selama proses.
- Barang dengan status ekspor yang memiliki indikasi pelanggaran berdasarkan informasi dari Direktorat
- Jenderal Pajak (DJP) atau Unit Pemantauan.
Sebagai eksportir, penting untuk mematuhi semua regulasi yang diterapkan oleh pemerintah. Mengekspor barang tanpa mengajukan dokumen pemberitahuan kepabeanan dapat mengakibatkan hukuman pidana dan denda yang signifikan. Demikian alur ekspor barang yang bisa Anda coba.