Oaktree Blog

Alur Logistik Peti Kemas, Proses Pengiriman Internasional

Alur Logistik Peti Kemas, Proses Pengiriman Internasional

Oaktree.id – Dalam industri logistik, terutama dalam perdagangan internasional, penggunaan peti kemas telah menjadi solusi yang sangat efektif untuk mengangkut barang antar negara. Namun, penting untuk memahami bahwa alur logistik peti kemas melibatkan serangkaian tahapan yang kompleks dan memerlukan koordinasi yang baik antara berbagai pihak terkait.

Selain itu, berbagai dokumen pendukung juga diperlukan untuk memenuhi persyaratan administratif dan hukum yang berlaku, serta memudahkan proses pelacakan dan penyelesaian perselisihan jika terjadi.

Artikel ini akan membahas secara mendetail tahapan-tahapan dalam alur logistik baik untuk ekspor maupun impor, serta dokumen-dokumen yang diperlukan untuk mendukung proses tersebut.

Tahapan Alur Logistik Peti Kemas Ekspor

Proses ekspor menggunakan peti kemas melibatkan berbagai tahapan penting yang harus dilakukan dengan cermat untuk memastikan pengiriman barang ke tujuan akhir berjalan lancar. Setiap tahap ini memiliki peran untuk menjaga efisiensi dan keamanan kargo. Berikut adalah penjelasan lebih lanjut mengenai tahapan alur logistik peti kemas dalam proses ekspor.

1. Pengangkutan Kontainer Kosong

Tahap pertama dalam alur logistik adalah pengangkutan kontainer kosong. Kontainer yang tidak terisi biasanya diambil dari depo atau tempat penyimpanan menggunakan truk pengangkut. Sebelum kontainer digunakan, penting untuk memeriksa kondisinya guna memastikan tidak ada kerusakan yang dapat mengganggu proses pengisian kargo. Setelah kontainer dinyatakan layak, kontainer kosong dibawa ke lokasi pengisian barang yang akan diekspor.

2. Pengisian Kargo (Stuffing)

Setelah kontainer kosong sampai di lokasi, proses stuffing atau pengisian kargo dimulai. Barang yang akan diekspor dimasukkan ke dalam kontainer dengan hati-hati, biasanya menggunakan alat seperti forklift untuk barang berat. Penataan barang di dalam kontainer harus dilakukan dengan cermat agar memaksimalkan ruang dan menjaga barang dalam kondisi aman selama proses pengiriman. Setelah semua barang dimasukkan, kontainer kemudian disegel untuk memastikan keamanan selama transportasi.

Baca juga  Alamat Anda Tidak Mendukung Metode COD, Apa Penyebabnya?

3. Outbound Drayage

Outbound drayage adalah proses pengangkutan kontainer yang sudah diisi dari lokasi gudang pemilik ke terminal pelabuhan. Proses ini dilakukan oleh truk pengangkut untuk memastikan kontainer tiba di pelabuhan tepat waktu. Efisiensi dalam tahap ini sangat penting, karena keterlambatan dapat mengganggu jadwal kapal kontainer dan berpotensi menyebabkan biaya tambahan.

4. Proses Receiving di Terminal Pelabuhan

Setibanya di terminal pelabuhan, kontainer melewati proses receiving. Pada tahap ini, kontainer diperiksa kembali oleh petugas pelabuhan untuk memastikan tidak ada kerusakan. Informasi terkait kontainer, seperti nomor kontainer dan data barang, juga harus dicatat dalam sistem pelabuhan. Hal ini penting untuk memastikan semua dokumen dan informasi yang diperlukan sudah lengkap sebelum kontainer dimuat ke kapal.

5. Pemuatan Kontainer ke Kapal

Tahap terakhir dalam alur logistik peti kemas ekspor adalah pemuatan kontainer ke kapal. Kontainer diangkut menggunakan alat khusus seperti crane untuk mengangkat kontainer dari truk dan meletakkannya ke dalam kapal sesuai dengan stowage plan. Susunan kontainer harus memperhatikan stabilitas dan keamanan kapal selama berlayar, sehingga pengiriman dapat berlangsung tanpa masalah.

Tahapan Alur Logistik Peti Kemas Impor

Selain berlangsung pada proses ekspor, alur logistik peti kemas juga perlu diperhatikan dalam proses impor. Memahami proses ini sangat penting untuk memastikan barang sampai ke penerima akhir dengan aman dan efisien. Berikut adalah pembahasan lebih detail terkait tahapan alur logistik peti kemas dalam impor.

1. Pembongkaran dari Kapal

Tahap pertama dalam proses impor adalah pembongkaran kontainer dari kapal. Setelah kapal tiba di pelabuhan tujuan, kontainer yang berisi barang impor diangkat dari kapal menggunakan crane dan peralatan bongkar muat lainnya. Kontainer kemudian ditempatkan di area penyimpanan sementara atau CFS di terminal pelabuhan.

Baca juga  Kemasan Tersier Adalah : Pengertian dan Contohnya

2. Penerimaan Kontainer di Terminal Pelabuhan

Setelah kontainer dibongkar dari kapal, tahap berikutnya adalah penerimaan di terminal pelabuhan. Pada tahap ini, petugas pelabuhan memeriksa seluruh dokumen dan kondisi kontainer untuk memastikan semuanya sesuai dengan catatan pengiriman. Informasi tentang kontainer dan muatannya juga dicatat dalam sistem untuk memudahkan pelacakan.

3. Inbound Drayage

Setelah proses penerimaan, inbound drayage dilakukan untuk mengangkut kontainer ke lokasi penerima. Proses ini biasanya dilakukan oleh truk pengangkut. Koordinasi yang baik dengan berbagai pihak sangat penting untuk mencegah keterlambatan pengiriman dan memastikan bahwa kontainer dapat segera dibongkar setelah tiba di lokasi tujuan.

4. Pembongkaran Kontainer

Setelah kontainer tiba di lokasi penerimaan, dilakukan pembongkaran kargo dari dalam kontainer. Barang-barang tersebut dikeluarkan dari kontainer dengan menggunakan peralatan seperti forklift atau secara manual, tergantung pada jenis dan ukuran barang. Setelah itu, barang diperiksa dan disortir ulang sesuai dengan rencana penyimpanan.

5. Pengembalian Kontainer Kosong

Tahap terakhir dalam alur logistik peti kemas impor adalah pengembalian kontainer kosong ke depo. Setelah barang di dalam kontainer dibongkar, segera lakukan pengembalian untuk menghindari biaya detention, yaitu biaya tambahan untuk kontainer yang tidak dikembalikan dalam jangka waktu tertentu. Sebelum pengembalian, pastikan kontainer dalam kondisi baik dan siap digunakan kembali untuk pengiriman selanjutnya.

Dokumen Pendukung Alur Logistik Peti Kemas

Alur logistik peti kemas tidak hanya melibatkan pemeriksaan dan pemindahan fisik, tetapi juga pengecekan sejumlah dokumen pendukung. Dokumen-dokumen ini penting untuk memastikan seluruh proses pengiriman sesuai dengan aturan yang telah ditetapkan baik secara nasional maupun internasional. Berikut adalah beberapa dokumen yang perlu disiapkan oleh bisnis logistik.

  1. Surat Penyerahan Peti Kemas
    Surat penyerahan peti kemas adalah dokumen yang dikeluarkan oleh pihak penyewa kontainer kepada perusahaan pelayaran atau depo kontainer. Dokumen ini menginformasikan bahwa kontainer telah diserahkan ke pihak yang berwenang dan dapat diangkut atau diproses ke tahapan berikutnya. Surat ini berisi informasi mengenai kondisi kontainer, isinya, dan tujuan pengiriman.
  2. Equipment Interchange Receipt (EIR)
    Equipment interchange receipt (EIR) adalah dokumen yang mencatat kondisi fisik kontainer saat diterima atau dikembalikan oleh pengangkut, depo, atau pelabuhan. Dokumen ini penting untuk mengidentifikasi adanya kerusakan atau masalah yang terjadi pada kontainer selama pengiriman atau penyimpanan. Dengan EIR, baik pihak pengirim maupun penerima memiliki bukti kondisi kontainer pada setiap pergerakan di proses logistik, sehingga memudahkan klaim asuransi atau penyelesaian masalah jika terjadi kerusakan.
  3. Export/Import Declaration
    Export/import declaration adalah dokumen resmi yang diajukan kepada otoritas bea cukai untuk menjelaskan barang yang akan diekspor atau diimpor. Dokumen ini mencakup detail jenis barang, nilai barang, asal dan tujuannya, serta informasi lain yang relevan untuk memastikan pengiriman telah sesuai dengan peraturan bea cukai. Dokumen ini tidak hanya untuk keperluan administrasi dan legalitas, tetapi juga diperlukan agar perhitungan bea dan pajak dapat dilakukan secara akurat sesuai dengan nilai barang yang dilampirkan.
Baca juga  Manfaat Kegiatan Ekonomi Pada Bidang Jasa

Kesimpulan

Dari pembahasan di atas, dapat disimpulkan bahwa alur logistik peti kemas, baik untuk proses ekspor maupun impor, melibatkan berbagai tahapan penting yang harus dijalankan dengan cermat agar proses pengiriman barang berjalan efisien. Mulai dari pengangkutan kontainer kosong hingga pengembaliannya, setiap tahap memiliki peran krusial dalam menjaga kelancaran proses logistik.

Selain itu, dokumen-dokumen pendukung seperti surat penyerahan peti kemas, equipment interchange receipt (EIR), dan export/import declaration diperlukan untuk memastikan pengiriman barang telah mematuhi peraturan yang berlaku. Dengan pengelolaan yang baik terhadap tahapan dan dokumen-dokumen ini, proses logistik peti kemas dapat berjalan lebih efisien, aman, dan selesai sesuai jadwal yang telah ditetapkan.

Untuk meningkatkan efisiensi dan transparansi dalam pengelolaan logistik Anda, pertimbangkan untuk menggunakan software freight forwarding dari Oaktree.id. Dengan teknologi yang tepat, Anda dapat mengoptimalkan setiap tahapan dalam alur logistik peti kemas, memastikan pengiriman tepat waktu, dan meningkatkan kepuasan pelanggan.

Bagikan:

Picture of Oaktree
Oaktree

Membahas seputar Freight Forwarding, EMKL, EMKU, PPJK, Logistik & Distribusi

Semua Postingan
Berjalan sendiri itu cukup melelahkan
Mulai bersama Oaktree!

Dapatkan potongan harga menarik dari kami!
Sales: 081268881603

Scroll to Top