Dalam perdagangan internasional, pengiriman barang dapat dilakukan dengan berbagai metode baik jalur darat, laut, maupun udara. Namun, pemilihan dengan metode melalui laut sering menjadi pilihan karena dapat mengangkut barang dengan kapasitas yang besar.
Tetapi, setiap pengiriman pastinya memiliki resiko seperti kerusakan, kehilang ataupun keterlambatan. Maka disinilah peran penting untuk menggunakan marine insurance (asuransi laut).
Lantas, bagaimana jika risiko tersebut benar-benar terjadi? Disinilah pentingnya memahami cara klaim asuransi laut.
Daftar Isi
ToggleBagaimana Caranya Untuk Klaim Asuransi Laut?
Dalam setiap pengiriman tentunya memiliki risiko yang berbeda beda. Seperti halnya dalam pengiriman menggunakan metode laut tentunya juga kerusakan muatan, kapal tenggelam maupun kapal terbakar.
Namun Anda, tidak perlu khawatir dengan adanya polis asuransi laut, maka barang Anda akan dapat terlindungi selama pengiriman. Dengan demikian, Anda dapat untuk klaim asuransi jika selama pengiriman, barang Anda mengalami risiko yang tidak diinginkan.
Berikut adalah prosedur yang dapat Anda gunakan untuk Klaim Asuransi laut:
1.Mentafsir Kerugian
Langkah pertama yang diambil adalah menafsirkan kerugian yang terjadi. Namun perlu diingat, bahwa dalam proses penafsiran ini, perlu adanya dokumentasi yang menyatakan barang tersebut dalam kondisi yang sesuai misalnya dalam bentuk foto maupun tulisan.
Selain itu, dapat mengevaluasi ulang agar dapat membantu dalam proses klaim asuransi laut dengan lancar.
2.Menghubungi Perusahaan Penyedia Asuransi
Setelah kerugian ditafsir, maka dapat segera untuk menghubungi layanan expedisi yang mengirimkan barang Anda melalui laut. Penting diingat bahwa pelaporan dapat dilakukan secepat mungkin.
Namun, bisa jadi terdapat aturan yang lain, sehingga pastikan untuk memahami polis asuransi yang ada. Dalam proses ini, Anda dapat menginformasikan dengan detail sehingga membantu dalam proses klaim asuransi.
3. Mengetahui Syarat dan Ketentuan Untuk Klaim Asuransi
Selain itu, pahami juga syarat dan ketentuan yang berlaku dalam polis asuransi yang diambil. Hal ini karena setiap layanan expedisi memiliki ketentuan yang berbeda terkait prosedur atau menanggung kerugian yang terjadi.
Oleh sebab itu, perusahaan pemegang marine insurance ini harus paham betul dengan syarat dan ketentuan yang ada.
4. Menunggu Proses Identifikasi
Setelah proses pelaporan diterima, maka pihak expedisi yang memberikan asuransi tersebut mengirim surveyor untuk membantu dalam proses identifikasi.
Pada tahap ini, biasanya surveyor akan menganalisa terkait kerusakan yang terjadi saat pengiriman melalui pencocokan bukti-bukti maupun wawancara.
5. Menunggu laporan Akhir
Setelah data terverifikasi sesuai, maka perusahaan penyedia asuransi akan menerima atau menolak permintaan garansi. Sebab, beberapa hal yang ditemukan pada lapangan dapat menyebabkan asuransi tersebut tidak dapat diklaim.
Kesimpulan
Setiap pengiriman, tentunya memiliki resiko yang berbeda-beda seperti saat pengiriman menggunakan expedisi laut. Namun, Anda tidak perlu khawatir sebab pengiriman melalui kapal laut memiliki asuransi yang dapat diklaim.
Dengan memahami prosedur diatas, maka barang yang dikirimkan melalui expedisi laut akan mudah untuk diklaim.