Oaktree Blog

Pabean

Shrinkage

Shrinkage: Cara Efektif Mengurangi Kehilangan Stok Di Gudang

Dalam dunia logistik dan manajemen gudang, shrinkage menjadi salah satu tantangan terbesar yang dihadapi oleh banyak perusahaan. Shrinkage adalah hilangnya persediaan barang yang seharusnya ada dalam catatan, tetapi tidak ditemukan secara fisik di gudang. Kondisi ini bisa terjadi karena pencurian, kesalahan administrasi, kerusakan, atau bahkan kesalahan perhitungan saat penerimaan dan pengeluaran barang. Oleh karena itu, memahami penyebab, dampak, dan cara mengatasinya menjadi langkah penting bagi manajer warehouse dan tim inventory. Artikel ini akan membahas pengertian shrinkage, penyebab utama, dampak terhadap bisnis, dan yang paling penting, strategi efektif untuk mengurangi kehilangan stok. Pengertian Shrinkage Shrinkage adalah selisih antara jumlah stok yang tercatat dalam sistem dengan jumlah fisik yang sebenarnya ada di gudang. Biasanya, shrinkage ditemukan ketika perusahaan melakukan stock opname atau audit persediaan. Selisih ini dapat berupa kekurangan barang akibat pencurian, kerusakan, atau kesalahan pencatatan. Dalam konteks warehouse management, shrinkage menjadi indikator penting yang menunjukkan apakah sistem pengendalian persediaan sudah berjalan efektif. Semakin besar angka shrinkage, semakin besar pula potensi kerugian bagi perusahaan. Penyebab Shrinkage Ada beberapa penyebab utama yang membuat angka shrinkage meningkat di warehouse: Pencurian Internal Dan EksternalPencurian sering menjadi penyebab utama shrinkage. Hal ini bisa dilakukan oleh oknum karyawan (internal theft) maupun pihak luar seperti vendor atau pengunjung gudang. Sistem keamanan yang lemah dapat mempermudah terjadinya kehilangan barang. Kesalahan AdministrasiKesalahan dalam mencatat jumlah barang masuk atau keluar dapat menciptakan perbedaan antara data di sistem dan jumlah fisik. Misalnya, ketika tim menerima barang dari pemasok tetapi tidak menghitung dengan benar atau tidak langsung memperbarui sistem inventory atau persediaan. Kerusakan Barang Barang yang rusak selama penyimpanan, pengangkutan, atau proses bongkar muat juga menjadi penyebab shrinkage. Jika kerusakan tidak dicatat dengan benar, stok terlihat lebih banyak di sistem daripada yang sebenarnya tersedia. Human Error Saat Picking Dan PackingKesalahan saat proses picking (mengambil barang untuk pesanan) dan packing (pengemasan) juga bisa memicu kehilangan stok. Barang bisa salah kirim atau hilang sebelum sampai ke pelanggan. Dampak Shrinkage Shrinkage memiliki dampak yang cukup besar pada operasional bisnis. Beberapa dampak yang perlu diperhatikan antara lain: Kerugian FinansialSetiap kali barang hilang atau rusak, modal yang sudah dikeluarkan tidak bisa kembali. Jika jumlah shrinkage semakin besar, perusahaan akan kehilangan potensi keuntungan yang seharusnya masuk. Dampak ini terasa langsung pada laporan keuangan dan bisa mengurangi margin laba atau keuntungan bisnis. Gangguan Rantai PasokShrinkage membuat data stok menjadi tidak akurat. Akibatnya, pesanan pelanggan bisa tertunda karena barang tidak tersedia sesuai catatan. Gangguan ini menurunkan tingkat kepuasan pelanggan dan berisiko merusak reputasi perusahaan di mata pasar. Biaya Operasional TambahanPerusahaan harus mengeluarkan biaya ekstra untuk menangani masalah shrinkage. Mulai dari cycle counting, penyelidikan internal, hingga pengadaan ulang stok. Biaya tambahan ini dapat membebani anggaran operasional dan menurunkan efisiensi. Pengambilan Keputusan Yang SalahData persediaan yang keliru membuat manajemen sulit membuat strategi yang tepat. Keputusan pembelian atau produksi bisa berlebihan atau justru kurang. Hal ini berujung pada masalah cash flow dan dapat menghambat kelancaran operasional bisnis. Cara Mengurangi Shrinkage Untuk mengurangi angka shrinkage, perusahaan perlu menerapkan strategi yang terukur dan konsisten: Gunakan Sistem Manajemen Inventory Digitalisasi inventory memastikan data stok selalu akurat dan terupdate secara real-time. Dengan sistem yang terintegrasi, perbedaan stok bisa terdeteksi lebih cepat sehingga tim gudang dapat segera melakukan investigasi dan tindakan koreksi. Perketat Prosedur Penerimaan Dan Pengeluaran Barang Proses penerimaan dan pengeluaran barang harus dilakukan secara teliti. Lakukan pencatatan langsung ke sistem dan terapkan verifikasi ganda agar jumlah barang sesuai dengan dokumen pengiriman. Langkah ini membantu meminimalkan kesalahan input data. Lakukan Audit Stok Secara Berkala Audit rutin seperti cycle counting membantu mendeteksi selisih stok sejak dini. Dengan pengecekan berkala, perusahaan dapat segera menemukan sumber masalah dan mencegah kerugian yang lebih besar di kemudian hari. Tingkatkan Keamanan Gudang Pasang CCTV di area strategis, batasi akses hanya untuk karyawan yang berwenang, dan lakukan pemeriksaan rutin. Keamanan yang baik akan mengurangi risiko kehilangan akibat pencurian atau penyalahgunaan barang. Berikan Pelatihan Kepada Karyawan Latih karyawan mengenai pentingnya akurasi pencatatan dan prosedur standar operasional (SOP). Dengan pemahaman yang baik, karyawan akan bekerja lebih disiplin dan menurunkan kemungkinan terjadinya shrinkage. Kesimpulan Mengurangi shrinkage adalah langkah penting untuk menjaga akurasi data inventory, mengoptimalkan penggunaan sumber daya, dan melindungi profitabilitas bisnis. Perusahaan yang mampu mengendalikan kehilangan stok akan memiliki rantai pasok yang lebih efisien dan kepuasan pelanggan yang lebih tinggi. Untuk mendukung upaya ini, digitalisasi menjadi solusi utama. Software Oaktree hadir dengan sistem manajemen warehouse yang membantu memantau stok, mencatat data, melakukan pencarian cepat, dan mengelola aset dengan lebih efektif. Jangan biarkan shrinkage menghambat bisnis Anda beralihlah ke solusi digital yang terintegrasi dan tingkatkan kontrol inventory sekarang juga.

Shrinkage: Cara Efektif Mengurangi Kehilangan Stok Di Gudang Read More »

Lead Time V

Lead Time: Cara Efektif Menghindari Kekosongan Stok di Gudang

Dalam dunia logistik dan manajemen gudang, ketersediaan stok yang tepat waktu adalah kunci kelancaran operasional bisnis. Kekosongan stok dapat menimbulkan kerugian finansial, mengganggu rantai pasok, hingga menurunkan kepuasan pelanggan. Salah satu faktor penting yang perlu diperhatikan untuk menghindari masalah ini adalah lead time. Artikel ini akan membahas secara lengkap mengenai pengertian lead time, fungsi dalam manajemen inventory, tantangan yang sering dihadapi, serta tips optimalisasi yang bisa diterapkan di warehouse Anda. Pengertian Lead Time Lead time adalah total waktu yang dibutuhkan sejak perusahaan memesan barang hingga barang tersebut siap digunakan atau dijual. Dalam konteks warehouse, lead time mencakup seluruh proses mulai dari pemesanan ke pemasok, proses produksi atau pengemasan, pengiriman, hingga penerimaan di gudang. Setiap tahapan dalam proses ini memengaruhi kelancaran rantai pasok, sehingga keterlambatan di salah satu tahap dapat berdampak pada keseluruhan jadwal. Memahami waktu tunggu sangat penting karena durasi yang terlalu panjang berpotensi menyebabkan kekosongan stok dan menghambat pemenuhan pesanan pelanggan. Sebaliknya, waktu tunggu yang terlalu pendek tanpa perencanaan yang matang bisa menyebabkan kelebihan stok, biaya penyimpanan yang tinggi, serta risiko dead stock. Oleh karena itu, perusahaan perlu mengelola dan mengoptimalkan waktu tunggu untuk pemesanan agar persediaan selalu tersedia tepat waktu, biaya operasional tetap efisien, dan kepuasan pelanggan terjaga. Fungsi Lead Time Waktu tunggu tidak hanya berfungsi sebagai penanda waktu pemesanan, tetapi juga berperan dalam perencanaan inventory. Merencanakan Pembelian Dengan Tepat Mengetahui lead time membantu tim pembelian menentukan waktu pemesanan yang ideal. Dengan begitu, stok dapat dipenuhi sebelum habis. Hal ini mencegah keterlambatan suplai dan menjaga kelancaran operasional bisnis. Mengoptimalkan Kapasitas GudangLead time yang terukur memungkinkan manajer gudang mengatur jadwal penerimaan barang lebih efisien. Barang datang sesuai waktu yang diprediksi sehingga gudang tidak kelebihan muatan atau terlalu kosong. Menekan Biaya OperasionalDengan perencanaan yang baik, perusahaan dapat menghindari biaya tambahan seperti pengiriman darurat atau pembelian dari pemasok yang lebih mahal. Hasilnya, pengeluaran menjadi lebih terkendali dan margin keuntungan tetap terjaga. Tantangan Lead Time Meskipun terdengar sederhana, mengelola waktu tunggu pemesanan memiliki tantangan tersendiri. Beberapa di antaranya adalah: Variabilitas Dari PemasokKetika pemasok tidak konsisten dalam jadwal pengiriman, waktu tunggu bisa menjadi lebih lama dari perkiraan. Hal ini dapat mengganggu jadwal produksi atau distribusi. Perusahaan perlu menjalin komunikasi yang lebih erat dengan pemasok dan memastikan adanya kesepakatan yang jelas terkait waktu pengiriman. Gangguan Pada Rantai PasokGangguan seperti cuaca ekstrem, keterlambatan transportasi, atau proses bea cukai yang lama dapat menunda kedatangan barang. Setiap hambatan kecil di sepanjang rantai pasok bisa memperpanjang waktu tunggu. Oleh karena itu, penting memiliki rencana cadangan seperti alternatif rute atau penyedia jasa logistik lain. Kurangnya Data Real-TimeTanpa data yang akurat dan diperbarui secara real-time, tim logistik sulit memperkirakan waktu kedatangan barang. Akibatnya, perencanaan pembelian bisa meleset dan stok tidak terkelola dengan baik. Menggunakan sistem manajemen inventori yang terintegrasi dapat membantu mengurangi masalah ini. Tips Optimalisasi Lead Time Mengoptimalkan waktu tunggu memerlukan strategi yang terintegrasi antara tim procurement, warehouse, dan pemasok. Berikut adalah tipsnya: Bangun Hubungan Baik Dengan PemasokKomunikasi yang baik dengan pemasok membantu mendapatkan informasi lebih cepat jika ada keterlambatan produksi atau pengiriman. Selain itu, pemasok cenderung memberikan prioritas kepada mitra bisnis yang memiliki hubungan baik. Gunakan Sistem Manajemen Inventory DigitalSoftware manajemen inventory memungkinkan pemantauan stok secara real-time, peringatan otomatis untuk reorder point, dan pelacakan status pengiriman. Dengan sistem ini, perencanaan menjadi lebih akurat. Evaluasi Dan Pantau Lead Time Secara BerkalaLakukan analisis rutin terhadap data lead time. Jika terjadi penyimpangan yang signifikan, identifikasi penyebabnya dan segera lakukan perbaikan agar tidak mengganggu ketersediaan stok. Terapkan Safety StockMenambahkan safety stock atau persediaan pengaman bisa menjadi solusi jangka pendek untuk mengantisipasi keterlambatan pengiriman tanpa menyebabkan overstock. Kesimpulan Lead time memegang peranan penting dalam memastikan inventory tetap terjaga dan gudang beroperasi dengan lancar. Dengan mengelola lead time secara efektif, perusahaan dapat menghindari kekosongan stok, mengoptimalkan ruang penyimpanan, dan menekan biaya operasional. Untuk membantu proses ini, Oaktree.id menawarkan solusi digital melalui sistem manajemen inventory dan warehouse yang canggih. Fitur-fitur seperti manajemen stok, pencatatan data, pencarian cepat, dan manajemen aset dirancang untuk mempermuda

Lead Time: Cara Efektif Menghindari Kekosongan Stok di Gudang Read More »

Dead Stock

Dead Stock: Masalah Penumpukan Stok Yang Merugikan Di Bisnis

Dalam dunia bisnis dan logistik, pengelolaan persediaan atau inventory menjadi salah satu kunci keberhasilan. Namun, tidak semua stok yang ada di gudang dapat berputar sesuai harapan. Salah satu masalah yang sering terjadi adalah dead stock, yaitu barang yang tidak laku terjual atau tidak terpakai dalam jangka waktu lama sehingga kondisi ini dapat menyebabkan penumpukan barang di warehouse. Artikel ini akan membahas secara mendalam mengenai pengertian dead stock, penyebab utamanya, dampak bagi bisnis, hingga strategi pencegahan yang bisa dilakukan. Dengan memahami topik ini, bisnis Anda bisa mengambil langkah aktif agar persediaan tetap sehat, aliran kas terjaga, dan operasi gudang berjalan lebih efisien. Pengertian Dead Stock Dead stock adalah persediaan yang tidak lagi memiliki nilai jual atau pemakaian. Barang ini biasanya tersimpan terlalu lama di warehouse hingga melewati masa pakai, rusak, atau kehilangan relevansi di pasar. Contohnya meliputi produk musiman yang tidak habis terjual, suku cadang lama yang sudah diganti model baru, atau barang yang salah prediksi permintaannya. Berbeda dengan slow-moving stock, dead stock hampir tidak memiliki peluang untuk dijual kembali tanpa diskon besar-besaran. Oleh karena itu, memahami apa yang termasuk dead stock penting untuk merancang strategi inventory control yang tepat. Penyebab Terjadinya Dead Stock Dead stock bisa muncul dari berbagai faktor, baik dari sisi manajemen maupun kondisi pasar. Beberapa penyebab yang sering ditemui antara lain: Perencanaan Permintaan Tidak AkuratDead stock sering muncul karena perkiraan permintaan yang meleset. Ketika tim manajemen merencanakan permintaan terlalu tinggi, perusahaan cenderung memesan stok dalam jumlah besar. Jika penjualan ternyata tidak mencapai target, stok yang berlebih akan menumpuk di gudang dan akhirnya menjadi stok mati. Perubahan Tren Pasar YEang CepatPasar yang dinamis, seperti fashion dan elektronik, membuat produk cepat kehilangan daya tarik. Ketika tren bergeser, produk lama sulit terjual meskipun kualitasnya masih baik. Akibatnya, barang yang tersisa tidak bergerak dan lama-lama menjadi beban bagi perusahaan. Manajemen Inventory Yang LemahManajemen stok yang kurang tertata juga menjadi penyebab utama. Misalnya, tidak ada sistem pencatatan yang rapi, cycle counting jarang dilakukan, atau tidak ada pemantauan real-time. Akibatnya, perusahaan baru sadar ada kelebihan stok setelah jumlahnya sudah besar. Kualitas Produk Yang RendahProduk dengan kualitas buruk atau cacat produksi sulit menarik minat konsumen. Barang-barang ini biasanya tertinggal di gudang, karena pelanggan memilih produk yang lebih baik. Jika tidak segera ditangani, produk tersebut akan menjadi dead stock yang merugikan. Dampak Dead Stock Bagi Bisnis Dampak dari dead stock tidak hanya mengganggu gudang, tetapi juga memengaruhi kinerja finansial perusahaan: Mengikat Modal KerjaStok mati membuat modal kerja perusahaan tertahan. Dana yang seharusnya bisa diputar untuk membeli produk baru, mendanai promosi, atau memperluas bisnis malah terjebak dalam bentuk barang yang tidak bergerak. Akibatnya, fleksibilitas keuangan berkurang dan kesempatan untuk berkembang ikut terhambat. Meningkatkan Biaya PenyimpananSemakin banyak dead stock di gudang, semakin tinggi biaya penyimpanan yang harus dikeluarkan. Perusahaan tetap membayar sewa gudang, listrik, dan tenaga kerja hanya untuk menjaga barang yang tidak terjual. Hal ini membuat biaya operasional melonjak tanpa memberi keuntungan. Mengurangi Efisiensi OperasionalGudang yang dipenuhi stok mati memperlambat proses picking dan packing. Tim operasional memerlukan waktu lebih lama untuk menemukan barang yang benar, sehingga distribusi menjadi kurang efisien. Dampaknya, produktivitas menurun dan waktu pengiriman bisa terhambat. Risiko Penyusutan Nilai BarangStok yang terlalu lama disimpan berisiko rusak, kedaluwarsa, atau ketinggalan tren pasar. Nilainya bisa turun drastis hingga harus dijual dengan diskon besar, bahkan dibuang. Hal ini mengakibatkan kerugian nyata bagi perusahaan. Strategi Pencegahan Dead Stock Untuk mengurangi risiko dead stock, perusahaan dapat menerapkan beberapa strategi berikut: Menerapkan Sistem Manajemen Inventory Perusahaan dapat memanfaatkan software manajemen inventory untuk memantau stok secara real-time. Sistem ini membantu melihat pergerakan barang, mendeteksi stok yang mendekati kedaluwarsa, dan mengidentifikasi tren permintaan. Dengan informasi ini, perusahaan bisa mengambil keputusan cepat untuk mengatur pembelian atau distribusi agar stok tetap seimbang. Melakukan Cycle Counting Secara BerkalaPengecekan stok secara rutin membantu menemukan ketidaksesuaian antara catatan sistem dan jumlah fisik di gudang. Dengan cycle counting, perusahaan dapat menghindari penumpukan barang yang tidak diperlukan dan memperbaiki kesalahan data lebih awal. Menerapkan Forecasting Yang Lebih AkuratMenggunakan data historis penjualan dan analisis tren pasar memungkinkan perusahaan memperkirakan permintaan dengan lebih tepat. Hal ini mencegah pembelian berlebihan dan memastikan stok yang tersedia sesuai kebutuhan operasional maupun permintaan pelanggan. Mempromosikan Barang Lambat TerjualUntuk barang yang bergerak lambat, perusahaan dapat segera meluncurkan strategi promosi seperti diskon, bundling, atau penawaran khusus. Cara ini membantu mempercepat perputaran barang sebelum menjadi stok mati dan membebaskan ruang penyimpanan untuk produk yang lebih laku. Kesimpulan Dead stock adalah masalah serius yang dapat menghambat kelancaran arus kas, memperbesar biaya penyimpanan, dan menurunkan efisiensi warehouse. Dengan perencanaan inventory yang tepat, sistem monitoring digital, dan strategi penjualan yang cerdas, risiko penumpukan stok bisa diatasi dan ditekan. Untuk membantu bisnis Anda mengelola persediaan dengan lebih efektif, Oaktree.id menawarkan solusi digital berbasis software yang memudahkan manajemen stok, pencatatan data, hingga pelacakan barang di gudang secara real-time. Dengan sistem ini, Anda bisa mengurangi dead stock, meningkatkan efisiensi warehouse, dan menjaga kesehatan keuangan perusahaan.

Dead Stock: Masalah Penumpukan Stok Yang Merugikan Di Bisnis Read More »

Just In Time: Optimasi Proses Pengadaan Barang Dalam Gudang

Dalam dunia logistik modern, efisiensi menjadi kunci utama untuk memenangkan persaingan. Salah satu metode yang semakin populer dalam manajemen gudang adalah Just In Time (JIT). Konsep ini berfokus pada pengadaan barang tepat waktu sesuai kebutuhan produksi atau permintaan pelanggan. Dengan demikian, perusahaan tidak perlu menimbun stok berlebihan di warehouse yang bisa menyebabkan biaya penyimpanan meningkat. Penerapan JIT dalam manajemen inventory sangat relevan bagi bisnis yang ingin mengurangi waste, mengoptimalkan arus barang, dan meningkatkan cash flow. Namun, implementasinya memerlukan perencanaan yang cermat agar aliran barang tetap lancar tanpa mengorbankan kualitas pelayanan pelanggan. Pengertian Just In Time Just In Time adalah strategi pengadaan barang di mana bahan baku, komponen, atau produk jadi dikirimkan ke gudang atau lini produksi tepat saat dibutuhkan. Metode ini pertama kali dipopulerkan oleh Toyota dalam sistem produksi mereka yang terkenal dengan nama Toyota Production System (TPS). Tujuan utama dari JIT adalah meminimalkan inventory yang mengendap dan mengurangi biaya penyimpanan. Dalam konteks warehouse, penerapan JIT berarti gudang hanya menyimpan jumlah barang yang benar-benar diperlukan dalam jangka waktu tertentu. Hal ini membantu perusahaan menghindari dead stock sekaligus menjaga fleksibilitas operasional. Proses Penerapan Just In Time Agar strategi JIT dapat berjalan optimal, perusahaan perlu memperhatikan beberapa langkah penting: Perencanaan Kebutuhan Yang AkuratProses JIT dimulai dengan perencanaan kebutuhan inventory secara detail. Perusahaan harus menggunakan data historis, tren permintaan, dan proyeksi pasar untuk menentukan jumlah barang yang dibutuhkan. Sistem manajemen inventory yang baik akan membantu memprediksi kebutuhan dengan lebih presisi. Kolaborasi Dengan PemasokKeberhasilan JIT sangat bergantung pada pemasok. Komunikasi yang intensif dan transparan dengan supplier memastikan barang dikirim tepat waktu. Bahkan, beberapa perusahaan menjalin kontrak jangka panjang dengan pemasok untuk dapat menjamin ketersediaan barang secara konsisten. Pemantauan Stok Secara Real-TimePenggunaan teknologi seperti software manajemen warehouse memungkinkan perusahaan memantau stok secara real-time. Dengan begitu, tim procurement dapat segera memesan barang ketika stok mendekati level minimum tanpa menunggu terlalu lama. Proses Penerimaan Barang Yang CepatGudang perlu memiliki sistem penerimaan barang yang efisien. Proses unloading, pengecekan kualitas, hingga pencatatan stok harus dilakukan dengan cepat agar barang langsung siap digunakan atau didistribusikan. Manfaat Penerapan Just In Time Penerapan JIT menawarkan banyak keuntungan yang dapat meningkatkan kinerja gudang: Mengurangi Biaya PenyimpananPenerapan JIT membuat stok tidak menumpuk di gudang. Akibatnya, biaya sewa gudang, listrik, dan tenaga kerja untuk mengelola barang berkurang signifikan. Perusahaan dapat mengalokasikan dana yang tadinya untuk penyimpanan ke kegiatan yang lebih produktif. Meningkatkan Arus KasDengan hanya memesan barang sesuai kebutuhan, modal kerja tidak terlalu lama terikat di inventory. Hal ini membuat perusahaan memiliki likuiditas yang lebih baik sehingga dapat digunakan untuk mendukung operasional atau investasi lain yang lebih menguntungkan. Mengurangi Risiko ObsolescenceBarang yang disimpan terlalu lama berisiko kadaluarsa, rusak, atau kehilangan nilai jual. Sistem JIT memastikan barang masuk dan keluar sesuai permintaan, sehingga risiko kerugian akibat stok usang menjadi lebih kecil. Meningkatkan Kepuasan PelangganDengan persediaan yang selalu tepat waktu dan dalam kondisi baik, perusahaan mampu memenuhi pesanan pelanggan secara konsisten. Pelayanan yang cepat dan akurat membuat pelanggan lebih puas dan cenderung kembali membeli. Kelebihan & Kekurangan Just In Time Walaupun menawarkan banyak manfaat, JIT juga memiliki tantangan yang perlu diantisipasi: Kelebihan Just In Time (JIT): Mengurangi Biaya PersediaanJIT secara aktif menekan biaya penyimpanan karena barang hanya datang saat dibutuhkan. Hal ini membuat ruang gudang lebih efisien dan mengurangi risiko penumpukan stok yang tidak terpakai. Meningkatkan Akurasi DataDengan jumlah barang yang selalu sesuai kebutuhan, perusahaan dapat memantau stok dengan lebih tepat. Data yang akurat membantu manajemen membuat keputusan lebih cepat dan tepat. Mendorong Kerja Sama Dengan PemasokSistem JIT menuntut koordinasi yang erat dengan pemasok. Kolaborasi ini memperlancar aliran barang, memperkuat hubungan bisnis, dan membangun kepercayaan jangka panjang. Kekurangan Just In Time (JIT): Ketergantungan Pada PemasokJIT membuat perusahaan sangat bergantung pada ketepatan waktu pemasok. Jika terjadi keterlambatan, proses produksi dapat berhenti dan menghambat pemenuhan permintaan pelanggan. Risiko Gangguan Rantai PasokGangguan transportasi, cuaca ekstrem, atau masalah logistik bisa langsung mengganggu jalannya produksi. Karena tidak ada stok cadangan, dampaknya terasa lebih cepat. Membutuhkan Sistem Yang AndalPerusahaan harus memiliki sistem informasi yang real-time dan akurat. Tanpa pemantauan yang baik, risiko kekurangan bahan akan meningkat dan bisa menunda proses produksi. Kesimpulan Just In Time adalah strategi efektif untuk meningkatkan efisiensi manajemen warehouse dan inventory. Dengan perencanaan yang tepat, kolaborasi dengan pemasok, serta pemanfaatan teknologi, perusahaan dapat mengurangi biaya penyimpanan, mempercepat arus barang, dan meningkatkan kepuasan pelanggan. Jika Anda ingin mengelola warehouse dan inventory secara lebih cerdas, Anda bisa memanfaatkan solusi digital seperti Software Oaktree. Oaktree menyediakan fitur manajemen stok, pencatatan data, hingga pelacakan real-time yang dapat membantu proses Just In Time berjalan lancar. Sudah saatnya bisnis Anda beralih ke sistem manajemen gudang yang lebih efisien dan modern agar bisa tetap kompetitif di era digital.

Just In Time: Optimasi Proses Pengadaan Barang Dalam Gudang Read More »

Procurement

Procurement: Strategi Untuk Menjaga Ketersediaan Stok Gudang

Dalam dunia logistik dan manajemen warehouse, ketersediaan stok menjadi salah satu elemen paling krusial yang menentukan kelancaran rantai pasok. Bayangkan jika sebuah gudang mengalami kehabisan stok barang penting. Proses distribusi akan terganggu, permintaan pelanggan tidak terpenuhi, dan pada akhirnya perusahaan bisa kehilangan peluang bisnis. Procurement bukan sekadar proses membeli barang, melainkan strategi yang terencana untuk memastikan ketersediaan stok selalu seimbang dengan kebutuhan operasional. Manajemen inventory yang efektif membutuhkan perencanaan pengadaan yang baik. Dengan strategi yang tepat, perusahaan dapat mengurangi risiko overstocking (kelebihan stok) maupun stock-out (kekosongan stok) yang merugikan. Lebih jauh lagi, pengadaan barang yang baik membantu mengoptimalkan biaya, menjaga kualitas barang, serta memastikan alur distribusi berjalan lancar. Pengertian Procurement Procurement adalah proses strategis yang mencakup identifikasi kebutuhan, pemilihan pemasok, negosiasi harga, hingga pengadaan barang atau jasa yang dibutuhkan perusahaan. Dalam konteks warehouse, procurement bertujuan untuk memastikan setiap barang yang diperlukan tersedia tepat waktu, dalam jumlah yang sesuai, dan dengan biaya yang efisien. Berbeda dengan pembelian biasa, pengadaan barang melibatkan analisis mendalam terhadap kebutuhan jangka panjang. Tim procurement biasanya berkolaborasi dengan divisi gudang dan logistik untuk memprediksi kebutuhan stok dan mengatur jadwal pengadaan yang selaras dengan pergerakan barang di warehouse. Jenis-Jenis Procurement Strategi pengadaan barang dapat dibagi menjadi beberapa jenis, tergantung kebutuhan dan skala bisnis. Berikut jenis-jenisnya: Direct ProcurementDirect procurement berfokus pada pengadaan bahan baku atau produk yang digunakan langsung dalam proses produksi atau yang akan dijual ke pelanggan. Dalam konteks inventory, ini mencakup pembelian barang yang harus selalu tersedia di gudang agar produksi dan penjualan tidak terganggu. Indirect ProcurementBerbeda dengan direct procurement, indirect procurement mencakup pengadaan barang pendukung seperti alat kebersihan, perlengkapan kantor, atau layanan IT. Meski tidak terkait langsung dengan produksi, ketersediaan barang ini penting agar operasional warehouse tetap berjalan optimal. Strategic ProcurementJenis ini lebih berfokus pada hubungan jangka panjang dengan pemasok. Perusahaan menjalin kemitraan strategis untuk memastikan pasokan selalu stabil, kualitas terjaga, dan harga kompetitif. Tactical ProcurementTactical procurement biasanya digunakan untuk kebutuhan jangka pendek atau pengadaan mendesak. Misalnya ketika gudang tiba-tiba kekurangan stok akibat lonjakan permintaan pasar, maka perusahaan perlu bertindak cepat untuk menambah persediaan. Proses Procurement Proses pengadaan barang yang terstruktur membantu perusahaan mengelola stok gudang secara lebih efisien. Berikut tahapannya: Identifikasi KebutuhanTahap pertama adalah mengidentifikasi barang apa saja yang diperlukan. Tim inventory biasanya memantau data stok untuk menentukan kapan barang harus dipesan kembali. Data real-time sangat membantu agar tidak terjadi kelebihan atau kekurangan stok. Pemilihan Dan Evaluasi PemasokSetelah kebutuhan diidentifikasi, perusahaan harus memilih pemasok yang dapat memenuhi kriteria kualitas, harga, dan kecepatan pengiriman. Evaluasi pemasok secara rutin penting agar perusahaan hanya bekerja sama dengan vendor yang andal. Negosiasi Dan Pembuatan KontrakNegosiasi dilakukan untuk mendapatkan harga terbaik dan syarat pembayaran yang menguntungkan. Kontrak kemudian disusun secara jelas untuk menghindari kesalahpahaman. Pemantauan Dan Evaluasi HasilSetelah barang tiba di warehouse, tim logistik mengecek kesesuaian jumlah dan kualitas barang. Data penerimaan dicatat dalam sistem inventory untuk memastikan informasi stok selalu akurat. Peran Procurement Pengadaan barang yang efektif memberikan dampak positif pada seluruh ekosistem warehouse. Berikut beberapa peran utamanya: Menjaga Ketersediaan StokProcurement memastikan stok selalu tersedia sesuai kebutuhan. Dengan pengadaan yang terencana dan tepat waktu, risiko stock-out dapat ditekan sehingga aktivitas warehouse dan produksi tetap berjalan lancar. Mengoptimalkan Biaya OperasionalTim procurement aktif melakukan negosiasi harga dengan pemasok dan merencanakan jumlah pembelian secara optimal. Strategi ini membantu perusahaan menekan biaya operasional tanpa mengorbankan kualitas barang yang masuk ke warehouse. Mendukung Efisiensi DistribusiKetersediaan barang di gudang yang terjaga membuat proses distribusi lebih cepat dan teratur. Hal ini membantu tim logistik mengirimkan barang tepat waktu, meningkatkan kepuasan pelanggan, dan mengurangi potensi keterlambatan pengiriman. Meningkatkan Akurasi Data InventoryProcurement bekerja sama dengan tim warehouse untuk memastikan setiap transaksi pengadaan tercatat secara akurat dalam sistem. Integrasi data ini mendukung pengambilan keputusan yang lebih tepat, mulai dari perencanaan stok hingga evaluasi kinerja pemasok. Kesimpulan Procurement adalah kunci untuk menjaga kelancaran manajemen inventory dan operasional warehouse. Dengan strategi pegadaan barang yang terencana, perusahaan dapat mengurangi risiko kehabisan stok, mengoptimalkan biaya, serta menjaga kualitas barang yang tersedia. Untuk mendukung strategi pegadaan barang yang lebih efektif, digitalisasi menjadi langkah penting. Oaktree.id menawarkan sistem manajemen warehouse for sparepart yang mempermudah pemantauan stok dari pengadaan hingga pemakaian. Dengan fitur manajemen stok, pencatatan data, pencarian cepat, dan manajemen aset, Oaktree membantu bisnis Anda tetap efisien dan terorganisir.

Procurement: Strategi Untuk Menjaga Ketersediaan Stok Gudang Read More »

pertual inventory system

Kenalan Dengan Kelebihan Perpetual Inventory System

Kunci kesuksesan bisnis adalah kemampuan untuk beradaptasi dengan adanya berbagai perkembangan sistem, terutama pada era digital sekarang ini. Salah satu adaptasi yang dapat diterapkan pada perusahan modern adalah perpetual inventory system. Artikel ini akan membahas lebih rinci tentang kelebihan dan kekurangan dalam implementasi perpetual inventory system.    Kelebihan Perpetual Inventory System Dengan mengimplementasikan perpetual inventory system, maka perusahaan dapat mencegah terjadinya kehabisan dan kelebihan stok. Selain itu penerapan sistem ini juga memberikan manfaat seperti:  1. Mencegah Kehabisan dan Kelebihan Stok  Karena pada metode Perpetual Inventory System akan mencatat data secara otomatis dan real-time setiap kali terjadi transaksi. Maka hal ini dapat membantu perusahaan dalam menghindari kekurangan maupun kelebihan stok. Sehingga, nantinya akan memaksimalkan efisiensi operasional. 2. Memiliki Data Inventaris Real-time  Kelebihan selanjutnya dari pengimplementasian metode ini adalah perusahaan akan memiliki data inventaris secara real time. Sebab setiap transaksi yang terjadi baik itu penjualan, pembelian, atau bahkan pemindahan barang akan tercatat secara sistematis dan otomatis pada sistem.   Dengan demikian, perusahaan memiliki data yang akurat setiap waktu, tanpa harus menunggu jadwal stock opname.  3. Membuat Report Keuangan Yang Akurat Sistem perpetual secara otomatis menghitung Harga Pokok Penjualan (HPP) setiap kali terjadi penjualan. Hal ini membuat laporan laba rugi dan neraca keuangan Anda menjadi jauh lebih akurat dan dapat diandalkan setiap saat. 4. Meningkatkan Kepuasan Pelanggan Dengan meminimalkan risiko menjual barang yang ternyata stoknya kosong, Anda dapat meningkatkan kepercayaan dan kepuasan pelanggan. Pengalaman berbelanja yang lancar akan membuat mereka kembali lagi. Kekurangan Perpetual Inventory System   Dengan banyaknya kelebihan yang ditawarkan, terdapat pula kekurangan yang perlu dipertimbangkan sebelum mengadopsi sistem ini seperti: 1. Biaya Implementasi Mahal Salah satu kekurangan utama dari Perpetual Inventory System adalah biaya implementasinya yang cukup tinggi.  Sebab, sistem ini akan menggunakan software, hardware, serta pelatihan terhadap penggunaan yang efektif. 2. Ketergantungan Teknologi  Walaupun di era digital sekarang ini, kita tidak bisa lepas dengan teknologi. Tetapi pengadopsian metode ini sangat bergantung pada teknologi, yang berarti jika terjadinya gangguan atau kerusakan pada sistem,  perusahaan bisa mengalami kendala serius dalam pengelolaan inventaris. 3. Membutuhkan Verifikasi Fisik  Meskipun canggih, sistem ini tidak sepenuhnya kebal dari human error, pencurian, atau kerusakan barang yang tidak tercatat. Oleh karena itu, penghitungan fisik (stok opname) secara berkala tetap diperlukan untuk memastikan data sistem sesuai dengan kondisi di gudang. Oaktree.id: Solusi Cerdas Untuk Integrasikan dengan Software Freight Forwarder  Manajemen inventaris yang hebat tidak berhenti di pintu gudang. Stok yang tercatat dengan baik harus didukung oleh proses pengiriman dan penerimaan barang yang efisien. Di sinilah peran krusial dari manajemen logistik. Menggunakan perpetual inventory system tanpa mengoptimalkan proses pengiriman ibarat memiliki mobil balap tapi terjebak di jalanan macet. Anda tahu persis kapan harus memesan barang, tetapi tidak memiliki kendali atas kapan barang itu akan tiba. Jangan biarkan keunggulan perpetual inventory system Anda terhambat oleh logistik yang tidak efisien. Integrasikan  sistem warehouse Anda dengan software freight forwarder untuk mendapatkan visibilitas penuh dari pemasok hingga ke tangan pelanggan.  Apalagi, ketika Anda menggunakan software freight forwarder dari Oaktree yang akan membantu Anda dalam melacak pengiriman secara real-time, pengelolaan dokumen ekspor atau impor.  Yuk hubungi kami hari ini untuk berkonsultasi bagaiman software freight forwarder dapat membantu dalam mentransformasikan manajemen logistik dan inventaris Anda!

Kenalan Dengan Kelebihan Perpetual Inventory System Read More »

Physical Inventory System: Pengertian,dan Manfaatnya

Physical Inventory System: Pengertian,dan Manfaatnya

Dalam dunia bisnis yang semakin berkembang, terutama dalam bidang logistik dan distribusi barang, pengelolaan inventaris adalah aspek yang paling krusial. Sehingga tanpa adanya sistem yang efektif akan menimbulkan berbagai masalah yang bisa dihadapi.  Disinilah physical inventory system atau sistem inventaris fisik memegang peranan krusial untuk dapat memastikan jumlah barang sesuai dengan stock yang ada. berikut adalah penjelasan lebih lengkapnya. Apa itu physical inventory system Physical inventory system adalah sebuah metode yang digunakan untuk menghitung stok barang dengan pengecekan fisik barang. Sehingga, nantinya jumlah yang ada sesuai dengan catatan yang ada.   Walaupun terlihat mirip seperti stock opname, namun physical inventory system akan lebih terstruktur dan dilakukan pada interval waktu tertentu. Dengan demikian, tidak adanya selisih antara catatan dan stok yang ada. Mengapa Physical Inventory System Penting?  Menerapkan physical inventory system secara rutin memberikan banyak keuntungan strategis. Berikut adalah manfaat yang akan didapatkan oleh perusahaan: 1. Akurasi Data yang Tinggi Manfaat utama dalam penerapan sistem ini adalah memastikan bahwa data stok barang yang Anda miliki 100% akurat. Data yang akurat merupakan dasar dari pengambilan keputusan bisnis yang tepat. 2. Mendeteksi Masalah Tersembunyi Proses ini dapat mengungkap adanya barang yang rusak, usang, atau hilang yang mungkin tidak terdeteksi dalam operasional harian. 3. Mencegah Kehabisan atau Kelebihan Stok Dengan mengetahui jumlah pasti setiap item, Anda dapat merencanakan pembelian kembali (re-order) dengan lebih efektif, menghindari kondisi kehabisan stok (stockout) yang merugikan maupun kelebihan stok (overstock) yang memakan biaya penyimpanan. 4. Meningkatkan Kepuasan Pelanggan Ketersediaan produk yang terjamin akan meningkatkan kepercayaan dan kepuasan pelanggan. Anda dapat memenuhi pesanan dengan cepat dan akurat. 5. Dasar Laporan Keuangan yang Andal Nilai inventaris adalah salah satu komponen utama dalam laporan keuangan. Penghitungan fisik memastikan nilai yang dilaporkan akurat, yang penting untuk keperluan pajak dan audit. Lalu Kapan Sebaiknya Menggunakan Physical Inventory System ?  Physical Inventory System biasanya diterapkan pada perusahaan secara berkala untuk memastikan bahwa data inventaris yang tercatat sesuai dengan jumlah barang yang sebenarnya ada di lapangan. Bagaimana Cara Kerja physical inventory system? Proses kerja physical inventory system dapat dibagi menjadi beberapa tahapan utama yang sistematis untuk menjamin hasil yang akurat. Berikut adalah cara kerjanya: 1. Tahap Perencanaan dan Persiapan  Sebelum perhitungan stock dengan menggunakan physical inventory system, perencanaan yang matang adalah sebuah kunci. Sebab, pada tahapan ini, segala persiapan akan dilakukan demi kelancaran dalam proses perhitungan.  Perencanaan yang perlu dipersiapkan seperti penentuan waktu, tim, ataubahkan layout pada gudang.  Dengan demikian perusahaan akan dimudahkan dalam perhitungan dengan metode tersebut. 2. Tahap Penghitungan Fisik Tahapan berikutnya adalah perhitungan secara fisik. Hal ini dilakukan untuk memastikan bahwa jumlah barang sesuai antara pada sistem maupun jumlah fisik di gudang atau lokasi penyimpanan.  Pada tahapan ini, nantinya barang akan dihitung secara langsung satu persatu. Selain itu tiap item akan dicatat dan diperiksa apakah sesuai  dengan stock yang ada apa berbeda. Untuk efisiensi dan akurasi, penggunaan barcode scanner atau teknologi RFID (Radio-Frequency Identification) sangat dianjurkan. Staf cukup memindai kode pada produk, dan jumlahnya akan otomatis tercatat di sistem. 3. Tahap Rekonsiliasi dan Analisis Setelah penghitungan selesai, langkah selanjutnya adalah tahapan rekonsiliasi dan analisis. Pada tahap ini, hasil penghitungan fisik dibandingkan dengan catatan yang ada dalam sistem inventaris untuk memverifikasi apakah ada perbedaan antara jumlah barang yang tercatat dan jumlah barang yang dihitung secara fisik.  Oaktree.id: Software Freight Forwarder Bantu Mengintegrasikan Sistem  Pengelolaan inventaris yang efektif sangat penting bagi keberhasilan operasional bisnis. Dengan menggunakan physical inventory system, perusahaan dapat memastikan bahwa stok barang selalu tercatat dengan akurat, mengurangi kesalahan dalam pencatatan, dan menjaga kelancaran alur operasional. Namun, untuk meningkatkan efisiensi lebih lanjut dan memastikan proses yang lebih terintegrasi, Anda dapat memanfaatkan Software Freight Forwarder dari Oaktree yang dirancang khusus untuk mengoptimalkan pengelolaan inventaris dan proses pengiriman barang. Masih mau menggunakan bikin manajemen inventaris dan proses logistik berjalan sendiri-sendiri? Yuk integrasikan physical inventory system dengan teknologi  dari oaktree.id untuk mengotomatiskan logistik, pelacakan akurat dan data inventaris Anda selalu sama. Hubungi kami sekarang dan dapatkan konsultasi secara gratis untuk menggunakan software freight forwarder. 

Physical Inventory System: Pengertian,dan Manfaatnya Read More »

Mengenal Tentang Customs Clearance, Proses dan Fungsinya

Mengenal Tentang Customs Clearance, Proses dan Fungsinya

Blog Oaktree – Customs clearance adalah bagian fundamental dalam kegiatan perdagangan internasional yang berhubungan langsung dengan pengiriman barang melintasi perbatasan negara. Proses ini wajib dilalui untuk memastikan bahwa setiap barang impor atau ekspor telah memenuhi persyaratan hukum serta membayar pajak dan bea yang berlaku. Dengan pemahaman dan eksekusi customs clearance yang tepat, bisnis Anda bisa memanfaatkan peluang pasar global tanpa hambatan dan risiko penahanan barang. Apa Itu Customs Clearance? Customs clearance adalah proses resmi pengurusan dokumen dan pemeriksaan barang oleh otoritas bea cukai suatu negara ketika barang melakukan keluar masuk wilayah negara tersebut. Proses ini mencakup verifikasi dokumen yang meliputi izin, faktur, serta dokumen legal lain yang relevan, serta perhitungan dan pelunasan pajak dan bea masuk. Tujuan utamanya adalah agar barang yang diperdagangkan secara internasional memenuhi semua persyaratan hukum dan tidak melanggar aturan impor atau ekspor. Customs clearance tidak sekadar formalitas, melainkan merupakan proses yang sangat strategis dan regulatif karena terkait dengan keamanan nasional dan penerimaan negara dari sisi pajak. Proses ini membantu mencegah peredaran barang ilegal seperti narkoba, barang palsu, maupun barang yang mengancam keselamatan publik. Importir dan eksportir harus selalu mempersiapkan dokumen yang lengkap dan valid untuk mempercepat proses ini dan menghindari masalah seperti penahanan barang, denda, atau bahkan penyitaan. Proses Customs Clearance Proses customs clearance terdiri dari beberapa tahapan penting yang harus dipahami agar bisnis Anda tidak terkendala saat melakukan pengiriman barang lintas negara: 1. Pengumpulan dan Pemeriksaan Dokumen Dokumen resmi wajib seperti faktur komersial (commercial invoice), daftar pengepakan (packing list), surat jalan atau bill of lading, sertifikat asal (certificate of origin), dan dokumen izin impor atau ekspor disiapkan dan diperiksa secara teliti. Dokumen ini menjadi dasar pengajuan deklarasi pabean dan perhitungan pajak. 2. Deklarasi Pabean Setelah semua dokumen terkumpul, broker bea cukai atau petugas terkait mengajukan deklarasi pabean kepada otoritas bea cukai. Deklarasi ini memuat keterangan rinci tentang jenis barang, jumlah, nilai, dan asal barang. Ini menjadi dasar penting untuk assessment tarif bea masuk dan pajak. 3. Pemeriksaan Fisik Barang Demi memastikan kesesuaian barang dengan dokumen, otoritas bea cukai dapat melakukan pemeriksaan fisik secara acak atau berdasarkan kecurigaan. Ini termasuk pengecekan barang di pelabuhan, gudang, atau tempat penyimpanan lain untuk menghindari penyelundupan dan pelanggaran hukum. 4. Pembayaran Bea Masuk dan Pajak Setelah dokumen dan barang dinyatakan lengkap dan sesuai, bea masuk, pajak impor, dan biaya lain terkait dihitung dan harus segera dilunasi oleh importir atau eksportir. Pembayaran ini adalah bukti legal agar barang dapat dilepaskan dari status pabean. 5. Pengeluaran Barang dan Distribusi Setelah semua proses resmi selesai, barang resmi dilepaskan dan dapat dikirimkan ke tujuan akhir, baik itu ke gudang distributor, toko, atau konsumen langsung. Setiap tahapan di atas sangat penting dan tidak boleh dilewatkan. Ketidaktelitian dalam menyiapkan dokumen bisa menyebabkan penundaan penerbitan izin keluar barang, yang berakibat pada penambahan biaya penyimpanan serta potensi kerugian bisnis. Oleh karena itu, korespondensi yang baik dengan broker bea cukai maupun pemahaman regulasi terbaru menjadi faktor kunci kelancaran customs clearance. Fungsi dan Manfaat Customs Clearance Fungsi utama customs clearance meliputi: Legalitas Perdagangan: Melindungi jalur perdagangan yang sah melalui kepatuhan terhadap peraturan pemerintah. Keamanan Negara: Mencegah masuknya barang terlarang, berbahaya, atau ilegal yang bisa merugikan negara dan masyarakat. Penerimaan Negara: Menjadi sumber pendapatan negara melalui pungutan pajak dan bea masuk yang sah. Kelancaran Logistik: Meminimalkan risiko penahanan barang dan menghindarkan keterlambatan pengiriman yang dapat mengganggu rantai pasok. Customs clearance adalah pilar utama dalam mekanisme perdagangan internasional yang aman dan terkendali. Tanpa proses ini, negara bisa mengalami kehilangan pendapatan pajak dan beresiko terhadap bahaya masuknya barang yang tidak diinginkan. Bagi pelaku bisnis, keberhasilan melewati proses ini menjamin barang dapat sampai tepat waktu kepada pelanggan, menjaga reputasi bisnis, dan meminimalisir biaya tak terduga. Mengapa Harus Menggunakan Software Custom Clearance dari Oaktree.id? Melihat kompleksitas dan risiko yang ada dalam proses customs clearance, penggunaan teknologi menjadi solusi efisien untuk meningkatkan produktivitas bisnis ekspor dan impor. Software custom clearance dari Oaktree.id hadir untuk memberikan kemudahan sekaligus memastikan kepatuhan penuh proses kepabeanan. Keunggulan Utama dari Software Oaktree.id: Automatisasi Dokumen: Mengurangi kesalahan manual dengan pengisian otomatis dokumen dan formulir kepabeanan sesuai standar bea cukai. Real-time Tracking: Memberikan notifikasi dan update status clearance secara instan, sehingga pengguna tahu posisi proses tanpa harus terus-menerus menghubungi broker. Integrasi Sistem: Memudahkan koordinasi data dengan freight forwarder, agen bea cukai, dan instansi pemerintah yang terkait. User-Friendly: Platform dirancang dengan antarmuka intuitif pengguna dari berbagai level pengalaman. Compliance Update: Selalu memperbarui aturan terbaru agar bisnis Anda terhindar dari sanksi dan masalah hukum. Dengan software Oaktree.id, pengurusan customs clearance yang selama ini bisa memakan waktu berhari-hari atau bahkan berminggu-minggu kini bisa dipangkas menjadi jauh lebih singkat dan efisien. Pengguna dapat menghemat biaya administrasi dan meminimalisir risiko kesalahan input data yang menjadi penyebab utama terhambatnya proses kepabeanan. Solusi digital ini sangat cocok bagi pelaku UKM maupun perusahaan besar yang ingin mengoptimalkan operasi perdagangan internasionalnya. Customs clearance adalah fondasi dari kelancaran dan legalitas perdagangan lintas negara yang tidak bisa diabaikan. Dengan memahami proses secara rinci dan memanfaatkan teknologi seperti software custom clearance dari Oaktree.id, bisnis Anda dapat menjalankan ekspor-impor dengan lebih cepat, akurat, dan aman. Jangan biarkan hambatan bea cukai menghalangi potensi ekspansi global Anda. Apakah Anda ingin saya buatkan contoh konten promosi terperinci, panduan pengguna software, atau proposal untuk implementasi Oaktree.id dalam bisnis Anda? Saya siap membantu Anda mengambil langkah teknologi untuk kemudahan proses kepabeanan!

Mengenal Tentang Customs Clearance, Proses dan Fungsinya Read More »

Mengenal Pentingnya Custom Declaration Bagi Industri Manufaktur

Mengenal Pentingnya Custom Declaration Bagi Industri Manufaktur

Pentingnya custom declaration Indonesia, bukan hanya formalitas administrasi. Namun, menjadi salah satu cara untuk pasar domestik dengan perdagangan barang-barang ilegal. Terutama, bagi pebisnis pada bidang manufaktur, proses ini sangat penting agar regulasi ekspor-impor telah sesuai dengan standar keamanan, kualitas, maupun regulasi yang sedang berlaku. Manfaat dari Proses Custom Declaration  Bagi Industri Manufaktur  Bagi perusahaan manufaktur, adanya Custom Declaration (CD) dapat menjamin kelancaran arus barang. Selain itu, custom declaration juga bermanfaat seperti: 1. Menjamin Kelancaran Arus Barang dan Produksi (Operational Fluidity) Adanya custom declaration dapat membantu dalam menjamin kelancaran arus barang dan produksi dengan memastikan bahwa setiap transaksi impor dan ekspor berjalan sesuai dengan prosedur, terutama dalam meminimalkan risiko keterlambatan dan penyimpangan yang dapat terjadi akibat ketidakpatuhan terhadap regulasi bea cukai.  2. Peningkatan Kepatuhan dan Manajemen Risiko (Compliance). Melalui proses deklarasi yang tepat, memungkinkan perusahaan manufaktur dapat mematuhi regulasi yang berlaku dalam bidang ekspor dan impor. Sehingga, perusahaan tidak hanya terhindar dari sanksi hukum yang berlaku tetapi juga dapat memastikan perdagangan memiliki proses standar yang berlaku. 3. Memperkuat Reputasi dan Kepercayaan Mitra Bisnis. Dengan menerapkan custom declaration yang transparan dan terpercaya, perusahaan menunjukkan integritas dalam menjalankan operasionalnya. Hal ini membangun reputasi positif dan meningkatkan kepercayaan mitra bisnis, yang pada gilirannya membuka peluang kemitraan lebih luas di pasar internasional. 4. Membuka Akses ke Fasilitas Kepabeanan Strategis. Negara dengan sistem kepabeanan yang baik sering menyediakan fasilitas yang mendukung kelancaran perdagangan, seperti fasilitas pembebasan pajak sementara atau akses cepat melalui jalur hijau. Dengan memenuhi kewajiban deklarasi dengan benar, perusahaan dapat mengakses fasilitas ini, yang menghemat waktu dan biaya. 5. Menyediakan Data Akurat untuk Perencanaan Strategis. Custom declaration memberikan data yang akurat tentang volume, jenis, dan asal-usul barang yang diperdagangkan. Data ini sangat berguna untuk analisis pasar, perencanaan produksi, serta perencanaan logistik dan distribusi yang lebih efisien, membantu perusahaan dalam merumuskan strategi yang lebih baik dan lebih tepat sasaran. Customs Broker, Manfaat dalam Pengiriman Internasional Kesimpulan Secara keseluruhan, custom declaration sangatlah penting bagi perusahaan manufaktur terutama dalam menjamin kelancaran arus barang atau produksi. Selain itu juga dapat membantu dalam memperkuat reputasi dan kepercayaan serta menyedia akses data yang akurat dalam menyediakan perencanaan strategis.  Namun, ditengah kompleksitas regulasi yang semakin adaptif. Mengisi custum declarasion secara manual dapat menimbulkan resiko seperti human error maupun maupun dokumen hilang. Oleh sebab itu, hadirnya software freight forwarder  seperti Oaktree dapat menjadi solusi digital dalam dalam mengotomatisasi proses  untuk bisnis EMKL, EMKU, Logistik dan distibusi.   

Mengenal Pentingnya Custom Declaration Bagi Industri Manufaktur Read More »

Pentingnya RFID Bagi Memantau Stock Barang Dengan Mudah

Pentingnya RFID Bagi Memantau Stock Barang Dengan Mudah

Di era yang serba adaptif ini, manajemen gudang bukan lagi sekedar tempat penyimpanan barang. Tetapi juga sebagai tulang punggung operasional  dalam menjalankan kegiatan distribusi dan pemenuhan permintaan pasar.  Oleh karena itu, dalam management gudang tentunya dibutuhkan sistem yang efisien seperti RFID (Radio Frequency Identification).  Sebab, dengan adanya RFID, setiap barang yang masuk dan keluar akan mudah dipantau secara real-time tanpa perlu melakukan kontak langsung untuk dipindai. Artikel ini akan membahas lebih rinci RFID sebagai salah satu cara dalam management gudang. Mengapa RFID Menjadi Solusi Unggul untuk Pemantauan Stok? Mengelola barang pada gudang tentunya tidaklah mudah, terlebih ketika Anda hanya mengandalkan metode manual seperti barcode scanning ataupun pencatatan fisik.   Walaupun metode ini masih sering digunakan, namun memiliki beberapa batasan seperti: 1. Memakan Waktu Salah satu keterbatasan dalam metode konvensional adalah memakan waktu yang tidaklah sedikit. Sebab, proses scanning akan dilakukan satu per satu dengan satu hingga seluruh stock barang yang di gudang tercatat  semuanya. 2. Human Error  kesalahan bisa terjadi akibat kelalaian atau ketidakakuratan dalam pencatatan, terutama ketika volume barang yang dikelola sangat besar. Proses manual yang melibatkan banyak langkah seperti pengecekan fisik, pencatatan, dan penghitungan secara manual rentan terhadap human error. Hal ini bisa mengakibatkan ketidaksesuaian antara stok yang tercatat dengan jumlah barang yang sebenarnya ada di gudang sehingga menyebabkan data stok tidak akurat.  3. Visibilitas Terbatas  Dengan metode manual, Anda akan disulitkan untuk mendapatkan gambaran yang real-time mengenai jumlah stok barang tanpa harus mendekatkan perhitungan manual secara berkala. Oleh karena itu, disinilah peran dari RFID dalam pengelolaan gudang akan membantu dalam mengidentifikasi dan melacak object secara real-time tanpa harus melakukan kontak fisik secara langsung pada barang tersebut. Ship Delays: Penyebab, Dampak dan Cara Mengatasinya Manfaat Implementasi RFID dalam Pemantauan Stok Gudang Dalam membantu proses pengelolaan stock di gudang, RFID sangatlah penting agar proses pengelolaan stok barang akan lebih efisien dan akurat. Selain itu, RFID juga memiliki manfaat seperti:  1. Akurasi Stok Real-time yang Tak Tertandingi: Dengan RFID, Anda dapat memindai puluhan bahkan ratusan tag secara bersamaan dalam hitungan detik. Ini berarti Anda bisa mendapatkan data stok yang sangat akurat secara real-time.  Tidak ada lagi perbedaan antara data sistem dan stok fisik, meminimalkan risiko stock-out atau overstock. Anda akan selalu tahu persis berapa banyak barang yang Anda miliki, di mana lokasinya, dan kapan terakhir kali dipindahkan. 2. Efisiensi Operasional yang Melambung Bayangkan memangkas waktu inventarisasi dari berjam-jam menjadi beberapa menit. Itulah yang ditawarkan RFID. Proses receiving, putaway, packing, dan shipping menjadi jauh lebih cepat dan efisien.  Petugas gudang dapat dengan mudah menemukan barang yang dicari, mengurangi waktu pencarian, dan mempercepat alur kerja secara keseluruhan. Ini berdampak langsung pada peningkatan produktivitas dan pengurangan biaya operasional. 3. Visibilitas End-to-End yang Lengkap Setiap barang yang dilengkapi tag RFID dapat dilacak pergerakannya dari saat masuk gudang hingga keluar. Ini memberikan visibilitas end-to-end yang komprehensif terhadap seluruh rantai pasokan di dalam gudang. Anda dapat memantau pergerakan stok, mengidentifikasi titik kemacetan, dan bahkan melacak barang yang hilang atau salah tempat dengan mudah. 4. Pengurangan Kerugian dan Pencurian Dengan kemampuan pelacakan yang canggih, RFID membantu mengurangi risiko kehilangan atau pencurian barang. Sistem dapat diintegrasikan dengan gerbang keamanan, memicu alarm jika ada barang yang tidak sah melewati area tertentu. Ini memberikan lapisan keamanan tambahan untuk aset berharga Anda. 5. Optimasi Ruang Gudang Dengan data stok yang akurat dan real-time, Anda dapat membuat keputusan yang lebih baik tentang penempatan barang dan optimalisasi ruang gudang. Ini membantu Anda memanfaatkan setiap inci ruang gudang secara maksimal, mengurangi kebutuhan akan perluasan gudang, dan meminimalkan biaya penyimpanan. Kesimpulan   Teknologi RFID bukanlah sekedar trend saja, tetapi dapat menjadi salah satu cara dalam pengelolaan gudang lebih efisien. Tak hanya efisien, tetapi visibilitas, dan keamanan RFID dapat memberdayakan bisnis untuk lebih kompetitif di pasar. Kalau Anda ingin mengelola stok barang dengan mudah, Anda dapat menggunakan aplikasi software forwarder freight dari Oaktree  yang memungkinkan Anda untuk dapat mengelola stok barang secara lebih terstruktur dan terotomatisasi. Menariknya, aplikasi Oaktree juga memiliki kemampuan terintegrasi dengan berbagai layanan yang memberikan kemudahan mengelola bisnis secara digital.    

Pentingnya RFID Bagi Memantau Stock Barang Dengan Mudah Read More »

Scroll to Top