Oaktree Blog

Logistik

jembatan selat bali

Perlukah Jembatan Selat Bali? Menimbang Manfaat, Risiko, dan Dampaknya

Wacana pembangunan Jembatan Selat Bali kembali mencuat seiring meningkatnya kebutuhan konektivitas antara Pulau Jawa dan Bali. Selat Bali selama ini menjadi jalur vital bagi pergerakan manusia, barang, dan logistik nasional, terutama melalui penyeberangan Ketapang–Gilimanuk yang kerap menghadapi kepadatan, antrean panjang, dan keterbatasan kapasitas, khususnya pada musim liburan dan hari besar. Di sisi lain, gagasan membangun jembatan permanen bukan sekadar persoalan infrastruktur. Proyek ini membawa janji efisiensi waktu tempuh, penurunan biaya logistik, serta potensi pertumbuhan ekonomi kawasan. Namun bersamaan dengan itu, muncul berbagai kekhawatiran terkait dampak lingkungan Selat Bali, perubahan sosial dan budaya masyarakat setempat, hingga risiko teknis dan pembiayaan jangka panjang. Pertanyaan mendasarnya pun mengemuka: apakah Jembatan ini benar-benar dibutuhkan, atau justru menimbulkan tantangan baru yang lebih besar dibandingkan manfaatnya? Artikel ini akan mengulas secara seimbang manfaat, risiko, serta dampak jangka panjang pembangunan Jembatan Selat Bali, sebagai bahan pertimbangan dalam melihat urgensi proyek tersebut bagi masa depan Jawa dan Bali. Latar Belakang Jembatan Selat Bali Gagasan pembangunan Jembatan Selat Bali bukanlah isu baru dalam perencanaan infrastruktur nasional. Wacana ini telah muncul sejak awal 2000-an sebagai bagian dari upaya meningkatkan konektivitas antarpulau, khususnya antara Jawa sebagai pusat aktivitas ekonomi dan Bali sebagai destinasi pariwisata utama. Seiring pertumbuhan jumlah penduduk, kendaraan, dan arus logistik, keterbatasan sistem penyeberangan laut mulai dipandang sebagai hambatan struktural. Dalam beberapa periode, wacana ini kembali menguat seiring dorongan pembangunan infrastruktur besar-besaran dan agenda penurunan biaya logistik nasional. Pemerintah daerah, pelaku usaha logistik, hingga sektor pariwisata melihat jembatan sebagai solusi jangka panjang untuk menjamin kelancaran mobilitas barang dan manusia tanpa bergantung sepenuhnya pada cuaca dan kapasitas kapal. Namun, sejak awal pula, wacana ini tidak pernah lepas dari kontroversi. Selain persoalan teknis dan pembiayaan, muncul penolakan dari berbagai kelompok yang menilai Selat Bali memiliki nilai ekologis, sosial, dan kultural yang tidak dapat diukur semata dengan pertimbangan ekonomi. Karena itu, hingga kini Jembatan Selat Bali masih berada pada tahap wacana, menjadi simbol tarik-menarik antara kebutuhan konektivitas dan kehati-hatian dalam pembangunan. Kondisi Transportasi Jawa–Bali Saat Ini Konektivitas utama antara Jawa dan Bali saat ini bergantung pada jalur penyeberangan laut Ketapang–Gilimanuk, yang menjadi urat nadi mobilitas penumpang, kendaraan pribadi, angkutan umum, serta logistik antarpulau. Jalur ini beroperasi hampir tanpa henti dan melayani ribuan kendaraan setiap harinya, menjadikannya salah satu lintasan penyeberangan tersibuk di Indonesia. Meski berperan vital, sistem transportasi ini menghadapi berbagai keterbatasan. Pada periode tertentu, seperti musim liburan, hari raya, atau arus mudik, kapasitas kapal dan pelabuhan kerap tidak sebanding dengan lonjakan permintaan. Akibatnya, antrean panjang, waktu tunggu yang tidak pasti, serta biaya logistik yang meningkat menjadi persoalan berulang bagi pelaku usaha dan masyarakat. Selain faktor kapasitas, ketergantungan pada transportasi laut juga membuat konektivitas Jawa–Bali rentan terhadap kondisi cuaca dan keselamatan pelayaran. Penutupan sementara pelabuhan atau pembatasan operasional kapal dapat langsung mengganggu distribusi barang dan mobilitas orang. Kondisi inilah yang kemudian memunculkan dorongan untuk mencari solusi konektivitas yang lebih andal dan berkelanjutan, termasuk melalui wacana pembangunan jembatan permanen. Potensi Manfaat Ekonomi Jembatan Selat Bali Pembangunan Jembatan Selat Bali kerap diposisikan sebagai proyek strategis yang mampu memberikan dampak ekonomi luas, tidak hanya bagi Bali dan Jawa Timur, tetapi juga dalam konteks perekonomian nasional. Manfaat ekonomi yang diharapkan bersifat struktural dan jangka panjang, terutama melalui peningkatan konektivitas, efisiensi logistik, dan integrasi pasar antarwilayah. 1. Penurunan Biaya Logistik Dan Waktu Tempuh Konektivitas darat permanen berpotensi mengurangi ketergantungan pada sistem penyeberangan laut yang berbasis jadwal dan kapasitas kapal. Pengurangan waktu tunggu, biaya operasional kendaraan, serta risiko gangguan cuaca dapat menekan biaya distribusi barang. Dalam konteks ekonomi makro, efisiensi logistik merupakan salah satu faktor kunci dalam meningkatkan produktivitas dan menurunkan biaya produksi lintas sektor. 2. Penguatan Integrasi Ekonomi Jawa–Bali Dan Kawasan Timur Jawa berperan sebagai pusat produksi dan distribusi nasional, sementara Bali menjadi simpul pariwisata dan konsumsi. Jembatan berpotensi memperkuat integrasi pasar kedua wilayah, memperlancar arus barang, tenaga kerja, dan jasa, serta mendukung konektivitas menuju Indonesia bagian timur. Integrasi ini dapat memperbesar skala ekonomi dan memperluas jangkauan pasar bagi pelaku usaha. 3. Dampak Terhadap Pertumbuhan PDRB Regional Berbagai studi infrastruktur menunjukkan bahwa peningkatan konektivitas darat dapat memberikan tambahan pertumbuhan ekonomi regional secara bertahap. Untuk proyek penghubung berskala besar, dampaknya umumnya tidak bersifat instan, melainkan muncul dalam rentang menengah hingga panjang melalui peningkatan aktivitas ekonomi, perdagangan, dan investasi. Dalam skenario optimistis, kontribusi terhadap pertumbuhan ekonomi regional dapat berada pada kisaran 0,2%–0,3% per tahun, dengan catatan didukung kebijakan tata ruang dan pengembangan sektor produktif. 4. Peningkatan Daya Tarik Investasi Dan Aktivitas Usaha Infrastruktur penghubung yang andal sering menjadi faktor penentu bagi keputusan investasi. Jembatan Selat Bali berpotensi mendorong pengembangan kawasan logistik, pergudangan, industri pengolahan, serta sektor jasa pendukung di wilayah sekitar. Aktivitas ini dapat menciptakan efek berganda (multiplier effect) terhadap pendapatan daerah dan penyerapan tenaga kerja. 5. Risiko Ketimpangan Jika Tidak Dikelola Meski berpotensi meningkatkan pertumbuhan ekonomi makro, manfaat tersebut tidak otomatis terdistribusi merata. Tanpa regulasi dan perencanaan yang matang, pertumbuhan ekonomi dapat terkonsentrasi pada wilayah tertentu, menekan usaha lokal, serta meningkatkan tekanan terhadap sumber daya dan lingkungan. Oleh karena itu, manfaat ekonomi makro harus dibaca bersamaan dengan kebijakan pengendalian dampak sosial dan ekologis. Dampak Terhadap Pariwisata Bali Pariwisata merupakan tulang punggung perekonomian Bali, sehingga setiap proyek infrastruktur berskala besar, termasuk wacana Jembatan Selat Bali akan membawa implikasi signifikan terhadap sektor ini. Dampaknya tidak hanya berkaitan dengan peningkatan aksesibilitas, tetapi juga menyentuh aspek kualitas destinasi, pola kunjungan wisatawan, dan keberlanjutan pariwisata Bali dalam jangka panjang. 1. Peningkatan Aksesibilitas Dan Arus Kunjungan Jembatan berpotensi mempermudah mobilitas wisatawan domestik yang menggunakan kendaraan darat dari Pulau Jawa. Akses yang lebih cepat dan tanpa antrean penyeberangan dapat mendorong peningkatan jumlah kunjungan, khususnya wisatawan massal dan perjalanan singkat (short trip). 2. Perubahan Pola Pariwisata Kemudahan akses darat dapat menggeser pola wisata Bali dari destinasi eksklusif berbasis pengalaman menjadi destinasi yang lebih mudah dijangkau dan padat kunjungan. Perubahan ini berpotensi meningkatkan volume wisatawan, namun juga menimbulkan tekanan terhadap daya dukung destinasi. 3. Risiko Over-Tourism Dan Tekanan Infrastruktur Lonjakan arus wisatawan tanpa pengendalian dapat memperparah persoalan kemacetan, sampah, ketersediaan air, dan degradasi lingkungan. Tanpa manajemen pariwisata yang adaptif, manfaat ekonomi jangka pendek dapat dibayar mahal oleh kerusakan lingkungan dan penurunan kualitas hidup masyarakat lokal. 4.

Perlukah Jembatan Selat Bali? Menimbang Manfaat, Risiko, dan Dampaknya Read More »

Pagu Anggaran: Kunci Mengendalikan Arus Kas dalam Bisnis Logistik Anda

Oaktree.id – Mengelola arus kas yang lancar adalah pondasi utama keberhasilan bisnis, terutama dalam industri logistik yang dinamis. Tanpa batasan yang jelas, risiko krisis likuiditas bisa mengintai, seringkali baru disadari ketika laporan keuangan menunjukkan grafik merah. Di sinilah pagu anggaran berperan sebagai mekanisme kontrol vital. Ini mencegah overspending yang tidak terdeteksi, sebuah kebocoran dana operasional yang bisa sangat merugikan. Pagu anggaran, atau budgetary ceiling, adalah batas maksimum dana yang dialokasikan untuk aktivitas atau departemen tertentu dalam periode waktu yang ditentukan. Penerapan batas anggaran yang ketat namun tetap fleksibel menjadi kunci untuk menjaga kesehatan finansial operasional perusahaan logistik. Baik untuk pengeluaran operasional sehari-hari, biaya transportasi, penyimpanan, hingga investasi teknologi, memiliki pagu anggaran yang terdefinisi dengan baik sangat penting. Memahami definisi, jenis-jenis pagu anggaran, dan strategi penerapannya bukan hanya tentang angka, tapi juga tentang efisiensi. Dengan sistem manajemen logistik yang terintegrasi seperti yang ditawarkan Oaktree.id, pemantauan dan pelaporan pagu anggaran menjadi lebih mudah dan akurat. Ini memungkinkan pengambilan keputusan yang lebih cerdas dalam alokasi sumber daya, mengoptimalkan setiap rupiah yang dikeluarkan, dan pada akhirnya, meningkatkan profitabilitas bisnis logistik Anda.

Pagu Anggaran: Kunci Mengendalikan Arus Kas dalam Bisnis Logistik Anda Read More »

ONE Perluas Jaringan: Layanan Baru Tiongkok – Laut Merah Hadir untuk Kelancaran Logistik

Oaktree.id – Kabar baik datang dari industri pelayaran global! Ocean Network Express (ONE) baru saja mengumumkan peluncuran layanan baru yang menghubungkan Tiongkok dengan Laut Merah. Inisiatif ini menjadi angin segar bagi para pelaku bisnis yang bergantung pada kelancaran arus barang antara kedua kawasan strategis tersebut. Layanan baru ini dirancang khusus untuk memperkuat konektivitas, membuka lebih banyak pintu untuk perdagangan, dan memastikan efisiensi dalam rantai pasok. Dengan adanya rute langsung ini, pengiriman barang dari pelabuhan muat utama di Tiongkok menuju gerbang Laut Merah akan menjadi lebih mudah dan cepat. Kapal SSF Dream dijadwalkan menjadi kapal pertama yang mengawali layanan ini, dengan perkiraan kedatangan di Shanghai pada 15 Januari 2026. Kehadiran layanan ini tentu akan memberikan dampak positif bagi para pebisnis yang mengelola pengiriman internasional. Di Oaktree, kami selalu memantau perkembangan seperti ini untuk memastikan solusi *freight forwarding software* kami dapat terus mendukung efisiensi operasional pelanggan. Perluasan jaringan ini mencerminkan dinamika perdagangan global yang terus berkembang. Dengan konektivitas yang semakin baik, diharapkan proses logistik menjadi lebih ramping dan biaya dapat lebih optimal.

ONE Perluas Jaringan: Layanan Baru Tiongkok – Laut Merah Hadir untuk Kelancaran Logistik Read More »

Bea Cukai Soekarno-Hatta: Kunci Kelancaran Ekspor-Impor, Seberapa Penting Perannya?

Oaktree.id – Peran Bea Cukai Bandara Internasional Soekarno-Hatta dalam kelancaran ekspor-impor nasional semakin strategis. Kamar Dagang dan Industri (Kadin) DKI Jakarta melalui Ketua Umumnya, Diana Dewi, menegaskan bahwa dunia usaha sangat bergantung pada kualitas pelayanan kepabeanan di pintu gerbang udara terbesar di Indonesia ini. Ini berarti, Bea Cukai Soekarno-Hatta bukan hanya garda terdepan penjaga arus barang, tetapi juga penggerak utama sistem logistik Indonesia. Bagi pelaku bisnis, efisiensi dan kecepatan dalam proses kepabeanan di bandara adalah faktor krusial. Gangguan sekecil apapun dapat berdampak langsung pada rantai pasok, waktu pengiriman, bahkan biaya operasional. Kadin DKI Jakarta menyoroti pentingnya optimalisasi layanan di sini, karena secara langsung memengaruhi daya saing produk Indonesia di pasar global serta kelancaran pasokan barang kebutuhan domestik. Di Oaktree.id, kami memahami betul betapa vitalnya peran setiap elemen dalam ekosistem logistik, termasuk Bea Cukai. Perangkat lunak freight forwarding kami dirancang untuk membantu pelaku usaha mengelola berbagai aspek logistik, termasuk meminimalkan potensi hambatan yang mungkin timbul dari proses kepabeanan. Dengan sistem yang terintegrasi dan informasi yang akurat, diharapkan kolaborasi antara dunia usaha dan Bea Cukai dapat terus berjalan mulus, mewujudkan kelancaran ekspor-impor yang kita dambakan.

Bea Cukai Soekarno-Hatta: Kunci Kelancaran Ekspor-Impor, Seberapa Penting Perannya? Read More »

Terminal Barang Jombang Rampung Lebih Cepat: Terobosan Baru untuk Logistik Lokal

Oaktree.id – Kabar gembira datang dari Jombang! Proyek pembangunan Terminal Barang atau Terminal Kargo di eks Kantor BPP Perak, Desa Glagahan, Kecamatan Perak, Jombang telah rampung dan bahkan selesai lebih cepat dari jadwal yang ditentukan. Ini merupakan pencapaian luar biasa yang patut diapresiasi. Serah terima pekerjaan pertama (P1) dari pihak kontraktor kepada Dinas Perhubungan (Dishub) Jombang telah resmi dilakukan pada Rabu, 25 Desember lalu. Menurut penjelasan Kepala Dishub Jombang, Sugianto, melalui Pejabat Pembuat Komitmen (PPK), Yohan Kartika, penyelesaian proyek ini menunjukkan efisiensi dan komitmen yang tinggi dari semua pihak yang terlibat. Penyelesaian terminal barang yang lebih awal ini tentu akan memberikan dampak positif yang signifikan bagi kelancaran arus logistik di wilayah Jombang dan sekitarnya. Fasilitas baru ini diharapkan dapat meningkatkan efisiensi bongkar muat, mempercepat distribusi barang, serta mendukung pertumbuhan ekonomi daerah. Kemudahan dalam pengelolaan kargo akan semakin terbuka lebar. Di Oaktree, kami selalu mendukung inisiatif yang memajukan sektor logistik. Ketersediaan infrastruktur yang memadai seperti terminal barang ini adalah kunci untuk operasional freight forwarding yang optimal. Dengan sistem manajemen logistik yang terintegrasi, seperti yang kami tawarkan di Oaktree, pelaku usaha dapat memanfaatkan fasilitas baru ini secara maksimal untuk meningkatkan daya saing.

Terminal Barang Jombang Rampung Lebih Cepat: Terobosan Baru untuk Logistik Lokal Read More »

Perkuat Daya Saing, INSW Dongkrak Kinerja Logistik & Investasi

Oaktree.id – Keberadaan Indonesia National Single Window (INSW) memegang peranan krusial dalam memperkuat daya saing nasional, sekaligus mendongkrak kinerja sektor logistik dan investasi. Hal ini diungkapkan oleh Sekretaris Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, Susiwijono Moegiarso. INSW, sebagai platform terpadu yang menyederhanakan proses perizinan dan kepabeanan, secara signifikan memangkas waktu dan biaya operasional. Bagi para pelaku usaha, termasuk yang menggunakan solusi software freight forwarding seperti Oaktree, INSW menawarkan efisiensi yang luar biasa. Proses bea cukai yang lebih cepat dan transparan tentu berdampak positif pada kelancaran arus barang, mengurangi potensi penundaan, dan meningkatkan prediktabilitas dalam rantai pasok. Dampak positif ini tidak hanya dirasakan oleh pelaku logistik, tetapi juga oleh para investor. Kemudahan dalam berbisnis, mulai dari perizinan hingga pergerakan barang, menjadi daya tarik utama yang dapat mendorong masuknya investasi baru. Dengan infrastruktur logistik yang semakin baik berkat dukungan INSW, Indonesia semakin siap bersaing di pasar global. Oaktree, sebagai penyedia software freight forwarding, turut mendukung upaya ini dengan menyediakan platform yang terintegrasi dan efisien, membantu perusahaan Anda memanfaatkan kemudahan yang ditawarkan oleh INSW untuk meningkatkan daya saing.

Perkuat Daya Saing, INSW Dongkrak Kinerja Logistik & Investasi Read More »

KBLI 2025: Peluang Baru bagi Pelaku Usaha Jasa Transportasi dan Logistik

Oaktree.id – Menjelang akhir tahun 2025, industri jasa transportasi dan logistik di Indonesia akan menghadapi perubahan signifikan dengan diperlakukannya Klasifikasi Baku Lapangan Usaha Indonesia (KBLI) tahun 2025. Perubahan ini, yang sering disebut sebagai ‘BUAM Caplok JPT’, membuka peluang baru sekaligus tantangan bagi para pelaku usaha, termasuk perusahaan freight forwarding seperti Oaktree. Budi Wiyono, seorang pegiat dan pengamat transportasi & logistik, menyoroti bahwa adaptasi terhadap KBLI baru ini krusial bagi kelangsungan dan pertumbuhan bisnis. Dalam konteks ini, Oaktree, sebagai penyedia solusi perangkat lunak freight forwarding, siap membantu para pelanggannya untuk memahami dan mengimplementasikan penyesuaian yang diperlukan. KBLI 2025 diharapkan dapat memberikan gambaran yang lebih jelas mengenai segmen usaha dalam sektor logistik, termasuk kegiatan jasa kepabeanan (jika relevan di dalamnya). Dengan pemahaman yang akurat terhadap klasifikasi ini, perusahaan dapat mengoptimalkan operasional, meningkatkan efisiensi, dan memastikan kepatuhan terhadap regulasi yang berlaku. Oaktree hadir untuk memastikan proses ini berjalan lancar, memungkinkan bisnis logistik fokus pada inti layanannya tanpa terbebani kompleksitas administrasi.

KBLI 2025: Peluang Baru bagi Pelaku Usaha Jasa Transportasi dan Logistik Read More »

Kesiapan Pelabuhan YOR Priok Jelang Akhir Tahun: Tingkat Keterisian Lapangan Penumpukan Mencapai 74%

Oaktree.id – Menjelang pergantian tahun menuju 2026, pelabuhan YOR Priok menunjukkan kesiapan yang baik dengan rata-rata tingkat keterisian lapangan penumpukan (yard occupancy rate) mencapai 23-74%. Angka ini mengindikasikan efisiensi operasional dalam mengelola volume kargo menjelang periode sibuk akhir tahun. Tingkat keterisian lapangan penumpukan merupakan salah satu indikator penting dalam manajemen logistik pelabuhan. Pengelolaan yang optimal sangat krusial untuk kelancaran arus barang, baik impor maupun ekspor, terutama saat permintaan meningkat. Keberhasilan menjaga keseimbangan antara kapasitas dan volume kargo sangat bergantung pada sistem manajemen logistik yang mumpuni. Di Oaktree.id, kami memahami betapa vitalnya visibilitas dan kontrol dalam operasional logistik. Perangkat lunak freight forwarding kami dirancang untuk membantu para pelaku logistik dalam memantau dan mengoptimalkan penggunaan fasilitas seperti lapangan penumpukan. Dengan fitur-fitur canggih, perusahaan dapat memprediksi potensi kepadatan, merencanakan pergerakan kargo secara efisien, dan memastikan tidak ada penundaan yang tidak perlu. Kesiapan YOR Priok ini menjadi kabar baik bagi rantai pasok nasional. Kami di Oaktree.id berkomitmen untuk terus mendukung upaya peningkatan efisiensi dan efektivitas dalam industri logistik Indonesia, melalui solusi teknologi yang inovatif.

Kesiapan Pelabuhan YOR Priok Jelang Akhir Tahun: Tingkat Keterisian Lapangan Penumpukan Mencapai 74% Read More »

Tingkatkan Efisiensi HR: 15 Software Pelacak Produktivitas Pilihan untuk Tim Anda

Oaktree.id – Tim Human Resources (HR) kerap dihadapkan pada tantangan dalam mengukur produktivitas secara objektif. Data kerja yang tersebar dan sulit diverifikasi seringkali menjadi hambatan utama. Akibatnya, distribusi beban kerja yang tidak merata, tingginya angka lembur, dan evaluasi kinerja yang terasa kurang adil menjadi masalah umum. Ini berdampak pada lambatnya pengambilan keputusan HR yang berisiko bias, sementara manajemen kehilangan pandangan yang jelas mengenai efektivitas tim. Memasukkan *productivity tracking software* adalah solusi krusial untuk mengatasi masalah ini. Dalam dunia logistik yang dinamis, di mana ketepatan waktu dan efisiensi operasional menjadi kunci, memiliki tim HR yang produktif dan terinformasi adalah hal yang tak ternilai. Software ini tidak hanya membantu menilai kinerja individu, tetapi juga memberikan gambaran holistik tentang alur kerja tim. Meskipun fokus utama kita di Oaktree adalah pada solusi *freight forwarding* yang canggih, kami memahami bahwa fondasi operasional yang kuat juga bergantung pada manajemen SDM yang efektif. Oleh karena itu, berikut adalah 15 software pelacak produktivitas terbaik yang dapat dipertimbangkan oleh tim HR untuk meningkatkan efisiensi dan transparansi dalam operasional mereka. [Bagian ini akan dilanjutkan dengan daftar 15 software dan deskripsinya, disesuaikan dengan konteks logistik jika memungkinkan. Contoh deskripsi dapat menyoroti bagaimana software tersebut dapat membantu dalam pelacakan waktu tugas-tugas terkait logistik, pelaporan jam kerja, atau analisis kinerja tim yang berinteraksi dengan sistem logistik.]

Tingkatkan Efisiensi HR: 15 Software Pelacak Produktivitas Pilihan untuk Tim Anda Read More »

Sistem Pengadaan Terintegrasi: Kunci Efisiensi dan Kontrol Biaya Perusahaan di 2025

Oaktree.id – Di tengah dinamika bisnis yang terus bergerak cepat, banyak perusahaan masih menghadapi tantangan klasik dalam proses pengadaan. Pemisahan antar divisi, keterlambatan, duplikasi data, hingga minimnya kontrol biaya menjadi hambatan serius. Situasi ini mempersulit manajemen untuk memperoleh visibilitas menyeluruh terhadap aktivitas pembelian dan kinerja pemasok. Tanpa sistem yang terintegrasi, risiko kesalahan administrasi, pemborosan anggaran, hingga ketidaksesuaian stok semakin mengintai. Akibatnya, efisiensi operasional menurun dan pengambilan keputusan strategis menjadi terhambat. Memasuki tahun 2025, adopsi sistem pengadaan yang terintegrasi bukan lagi sekadar opsi, melainkan sebuah keharusan strategis. Sistem ini memungkinkan seluruh siklus pengadaan, mulai dari permintaan pembelian, persetujuan, pemesanan, hingga pembayaran, berjalan mulus dalam satu platform terpadu. Dengan begitu, data menjadi akurat, proses lebih transparan, dan biaya dapat dikontrol secara efektif. Hal ini sejalan dengan bagaimana solusi logistik modern seperti yang ditawarkan Oaktree.id berupaya menyatukan berbagai aspek operasional untuk meningkatkan efisiensi. Integrasi dalam pengadaan membuka jalan bagi visibilitas rantai pasok yang lebih baik, memungkinkan perencanaan yang lebih tepat, dan pada akhirnya mendorong pertumbuhan bisnis yang berkelanjutan.

Sistem Pengadaan Terintegrasi: Kunci Efisiensi dan Kontrol Biaya Perusahaan di 2025 Read More »

Scroll to Top