Oaktree Blog

Informasi

Panduan Lengkap Cara Kirim Barang Ke Malaysia

Panduan Lengkap Cara Kirim Barang Ke Malaysia

Pengiriman barang antarnegara, terutama dari Indonesia ke Malaysia, kini semakin mudah dengan banyaknya pilihan ekspedisi yang tersedia. Terutama dengan berbagai layanan dan tarif yang kompetitif, Anda dapat memilih opsi pengiriman yang sesuai dengan kebutuhan dan anggaran. Berikut adalah pembahasan lebih detail mengenai panduan pengiriman barang dari Indonesia ke Malaysia.   Berapa Biaya Pengirimanan Dari Indonesia ke Malaysia?   Sebagai pebisnis forwarder, tentu Anda sering dihadapkan pada pertanyaan mengenai biaya pengiriman barang antarnegara, khususnya dari Indonesia ke Malaysia. Namun perlu diketahui ongkir yang dihitung sangatlah bervariasi, hal itu disebabkan oleh beberapa faktor seperti:  1. Berat dan Dimensi Barang Semakin berat dan besar ukuran barang, semakin tinggi ongkos kirimnya. Biasanya, ekspedisi menerapkan tarif berdasarkan berat nyata atau berat volumetrik, yang mana yang lebih besar. 2. Jenis Barang Pengiriman barang tertentu, seperti barang elektronik, barang berharga, atau bahan berbahaya, dapat dikenakan biaya lebih tinggi. Hal tersebut karena memiliki risiko kerusakan dan kehilangan yang tinggi. Sehingga sangat diperlukan adanya perlukan khusus dari pengemasan hingga pengiriman.  Selain itu juga terdapat regulasi yang ketat, khususnya pengirimana sea fright yang mengatur jenis barang yang dapat dikirim dan lengkap dengan dokumen yang harus dipenuhi. 3. Layanan Ekspedisi Setiap ekspedisi menawarkan berbagai layanan dengan biaya yang berbeda. Pengiriman reguler akan lebih murah dibandingkan pengiriman ekspres atau cepat. Sebagai contoh, ongkos kirim barang seberat 1 kg dari Jakarta ke Kuala Lumpur menggunakan ekspedisi JNE bisa berkisar antara Rp 100.000 hingga Rp 150.000. Sedangkan menggunakan ekspedisi internasional seperti DHL atau FedEx, biayanya bisa mencapai Rp 300.000 hingga Rp 500.000 untuk layanan ekspres.    Berikut adalah tabel perbandingan ongkos kirim barang dari Indonesia ke Malaysia menggunakan beberapa ekspedisi utama: Ekspedisi Biaya (1 kg) Waktu Pengiriman Layanan JNE Rp 100.000 3-5 hari kerja Reguler POS Indonesia Rp 120.000 4-6 hari kerja Ekspres DHL Rp 350.000 2-3 hari kerja Ekspres FedEx Rp 500.000 2-3 hari kerja Ekspres   Ekspedisi Apa Saja yang Bisa Dikirim ke Malaysia?    Dengan banyaknya ekspedisi yang ada di Indonesia, ternyata tidak semuanya dapat mengirimkan barang keluar negeri, terutama ke malaysia. Berikut adalah  ekspedisi populer yang dapat Anda gunakan untuk mengirimkan barang ke malaysia dari Indonesia:  1. JNE Salah satu ekspedisi lokal yang dapat digunakan adalah JNE. Meskipun dikenal dengan layanan domestiknya. Ekspedisi ini juga menawarkan layanan pengiriman internasional yang mencakup Malaysia. Dengan berbagai layanan yang disediakan, pebisnis forwarder dapat  memilih layanan paling sesuai, baik itu reguler maupun ekspress.  2. POS Indonesia POS Indonesia juga menawarkan layanan internasional dengan harga yang cukup bersaing. Meskipun  proses pengiriman lebih lambat dibandingkan ekspedisi lainnya. POS Indonesia juga menjadi pilihan utama karena memiliki tarif pengiriman yang paling ekonomis.  3. DHL DHL adalah salah satu ekspedisi internasional yang paling terkenal, menawarkan layanan pengiriman cepat ke seluruh dunia, termasuk Malaysia. Mereka memiliki jaringan yang luas dan layanan pelacakan yang memadai, meskipun biayanya lebih tinggi. 4. FedEx Seperti DHL, FedEx menawarkan pengiriman ekspres internasional yang cepat dan dapat diandalkan. Dengan biaya yang lebih tinggi, FedEx cocok untuk pengiriman barang bernilai tinggi atau yang membutuhkan waktu sampai yang lebih cepat. 5. TIKI TIKI, meskipun lebih dikenal di pasar domestik, juga menawarkan layanan pengiriman internasional dengan biaya yang kompetitif. Berapa Lama Waktu yang Dibutuhkan Kirim Barang dari Indonesia ke Malaysia? Setiap ekspedisi tentunya memiliki waktu yang berbeda-beda, tergantung dengan layanan dan ekspedisi yang digunakan untuk pengiriman barang. Berikut adalah perkiraan waktu pengiriman dengan berbagai ekspedisi:  JNE: 3 hingga 5 hari kerja (untuk layanan reguler), dan 2 hingga 3 hari kerja untuk layanan ekspres. POS Indonesia: 4 hingga 6 hari kerja (untuk layanan ekspres). DHL: 2 hingga 3 hari kerja untuk pengiriman ekspres. FedEx: 2 hingga 3 hari kerja untuk pengiriman ekspres. Namun, perlu diingat bahwa faktor-faktor lain seperti cuaca, liburan nasional, atau prosedur bea cukai juga dapat memengaruhi waktu pengiriman. Tips dan Trik Agar Pengiriman Lebih Efisien   Untuk memaksimalkan pengiriman barang ke Malaysia, berikut adalah beberapa tips yang dapat Anda coba: 1. Pilih Ekspedisi yang Sesuai Pilih ekspedisi yang menawarkan tarif sesuai dengan anggaran dan kebutuhan pengiriman Anda. Jika waktu pengiriman tidak begitu mendesak, menggunakan ekspedisi lokal seperti JNE atau POS Indonesia bisa lebih hemat. 2. Manfaatkan Layanan Tracking Banyak ekspedisi kini menawarkan layanan pelacakan (tracking) yang memungkinkan Anda untuk memantau posisi barang Anda selama pengiriman. Ini memberikan rasa aman dan mengurangi kecemasan. 3. Periksa Biaya Asuransi Untuk barang bernilai tinggi, pastikan Anda menggunakan asuransi pengiriman. Ini akan memberikan perlindungan tambahan jika terjadi kerusakan atau kehilangan barang. 4. Kemas Barang dengan Baik Kemasan yang baik dan aman sangat penting untuk mencegah kerusakan selama pengiriman. Pastikan barang yang Anda kirim dibungkus dengan baik dan sesuai dengan ketentuan ekspedisi. Optimalkan Pengiriman Anda dengan Software Freight Forwarding   Untuk memudahkan pengelolaan pengiriman internasional, Anda bisa mengoptimalkan proses pengiriman barang dengan menggunakan software freight forwarding dari Oaktree.id. Sebab, software ini memudahkan Anda dalam pegelolaan pengiriman barang ke berbagai negara, termasuk Malaysia. Dengan demikian, nantinya waktu penggiriman ana menjadi lebih efisien dan transparant.    Selain itu, Oaktree.id juga menawarkan berbagai fitur-fitur yang menarik seperti pelacakan otomatis, perbandingan biaya antar ekspedisi, serta integrasi dengan sistem bea cukai untuk mempermudah proses pengiriman barang. Masih ingin disulitkan dalam penggelolaan pengiriman barang ke luar negeri? Yuk gunakan Oaktree.Id sekarang juga dan dapatkan penawaran yang sangat menarik.

Panduan Lengkap Cara Kirim Barang Ke Malaysia Read More »

Oaktree & Mekari Sign Hadirkan Solusi Dokumen Digital di Freight Forwarding

Rimba House Mendukung Layanan Oaktree Lewat Kolaborasi dengan Mekari Sign

Rimba House melalui produk andalannya, Oaktree, menjalin kolaborasi dengan Mekari Sign. Kerja sama ini menghadirkan solusi dokumen digital yang aman, sah menurut hukum, dan relevan dengan kebutuhan industri freight forwarding. Industri logistik dan freight forwarding membutuhkan pengelolaan dokumen yang cepat dan akurat. Perusahaan harus memastikan kontrak, invoice, serta dokumen kepabeanan tetap sah agar proses bisnis berjalan lancar. Melalui kolaborasi ini, Oaktree mendukung layanan dengan mengintegrasikan teknologi tanda tangan digital dari Mekari Sign. Setiap dokumen dapat terproses secara efisien sekaligus memiliki kekuatan hukum yang jelas. Kerja sama ini selaras dengan visi Oaktree sebagai software freight forwarders yang dirancang untuk bisnis EMKL, EMKU, logistik, dan distribusi. Oaktree mendukung pengguna mengelola keuangan dan operasional, sementara Mekari Sign memastikan legalitas dokumen digital.  Kombinasi ini memberi nilai tambah bagi perusahaan logistik dalam mempercepat transformasi digital tanpa mengorbankan aspek keamanan maupun kepatuhan hukum. Tentang Rimba House Rimba House adalah perusahaan IT Implementor yang berfokus pada pengembangan software dan solusi implementasi teknologi untuk mewujudkan efisiensi dan meningkatkan produktivitas bisnis. Produk andalannya, Oaktree, dirancang untuk membantu perusahaan mengelola proses operasional dan keuangan bisnis frieght forwarding secara terintegrasi. Melalui inovasi berkelanjutan dan kolaborasi strategis, Rimba House berkomitmen menyediakan solusi digital yang relevan, efisien, dan mendukung pertumbuhan bisnis di sektor logistik Indonesia, dengan visi “Transforming Business Through Digital Solutions”.

Rimba House Mendukung Layanan Oaktree Lewat Kolaborasi dengan Mekari Sign Read More »

Vendor Managed Inventory

Mengenal Vendor Managed Inventory dan Proses Implementasinya

Dalam mengelola bisnis yang semakin kompetitif, pengelolaan stok menjadi aspek kunci yang menentukan keberhasilan operasional dan efisiensi perusahaan.  Salah satu metode yang sering digunakan dalam pengelolaan adalah Vendor Managed Inventory (VMI), yang membantu perusahaan mengoptimalkan stok barang dan memperbaiki aliran barang dalam rantai pasokan.     Apa Itu Vendor Managed Inventory (VMI)? Vendor Managed Inventory adalah metode yang digunakan dalam memantau dan mengelola inventaris dan stok barang, di mana tanggung jawab pengelolaan stok berada di tangan vendor atau pemasok.  Dalam sistem ini, biasanya vendor akan memonitor level stok secara real-time dan menentukan kapan serta berapa banyak barang yang harus dikirimkan berdasarkan data permintaan yang ada, sehingga perusahaan dapat menjaga kestabilan inventaris tanpa harus terlibat langsung dalam pengelolaannya.   Mengapa Metode Vendor Managed Inventory Digunakan:   Walaupun banyak metode yang digunakan dalam pengelolaan stok, metode VMI sering diimplementasikan pada industri yang memerlukan pengelolaan inventaris yang efisien dan terintegrasi. Berikut adalah manfaat dalam penggunaan vendor managed inventory: 1. Efisiensi Operasional Dengan sistem VMI, perusahaan tidak perlu lagi menghabiskan waktu untuk memantau stok secara manual. Hal itu karena terdapat vendor yang bertanggung jawab penuh untuk memastikan bahwa inventaris selalu dalam jumlah yang optimal.  Sehingga akan mengurangi beban kerja internal dan memungkinkan tim untuk fokus pada tugas yang lebih strategis. 2. Peningkatan Visibilitas VMI meningkatkan visibilitas data inventaris antara perusahaan dan vendor. Sebab, metode ini akan memberikan informasi yang akurat dan real-time.  Dengan demikian nantinya kedua belah pihak dapat merencanakan kebutuhan stok lebih tepat dan meminimalisir kekurangan atau kelebihan barang. 3. Pengurangan Biaya Dengan pengelolaan stok yang lebih efisien, perusahaan dapat mengurangi biaya penyimpanan barang dan biaya yang terkait dengan kelebihan atau kekurangan inventaris. VMI membantu menjaga keseimbangan yang optimal dalam pengelolaan stok. 4. Kolaborasi yang Lebih Baik VMI mendorong kolaborasi yang lebih erat antara perusahaan dan vendor. Kedua belah pihak bekerja bersama untuk memastikan kelancaran proses pengadaan barang, sehingga tercipta hubungan yang saling menguntungkan dan meningkatkan kepercayaan antara keduanya. Bagaimana Proses Implementasi VMI pada Ware House Management System?  Proses implementasi Vendor Managed Inventory (VMI) pada Warehouse Management System (WMS) melibatkan beberapa tahapan penting. Berikut adalah langkah-langkahnya: 1. Integrasi Data Langkah pertama adalah memastikan sistem VMI terintegrasi dengan WMS yang digunakan perusahaan. Hal ini memungkinkan data inventaris, transaksi, dan permintaan untuk terhubung secara real-time antara perusahaan dan vendor. 2. Akses Real-Time ke Data Inventaris Vendor diberi akses langsung ke data stok barang yang ada di gudang, sehingga mereka dapat memantau secara terus-menerus kondisi inventaris dan kebutuhan pengiriman barang. 3. Penentuan Tingkat Stok Minimal dan Maksimal Berdasarkan data yang tersedia, vendor akan menentukan tingkat stok yang optimal, termasuk batas minimal dan maksimal untuk setiap produk. Dengan begitu, stok barang di gudang tetap terjaga dengan baik, tanpa ada kelebihan atau kekurangan. 4. Automatisasi Pemesanan Setelah tingkat stok ditentukan, WMS dapat diatur untuk melakukan pemesanan otomatis ketika jumlah barang mencapai batas yang telah disepakati. Vendor kemudian akan memproses pengiriman barang ke gudang sesuai kebutuhan. 5. Pengiriman dan Penerimaan Barang Pengiriman barang dilakukan oleh vendor sesuai jadwal yang telah disepakati. Begitu barang tiba, WMS akan melakukan update status inventaris secara otomatis, memastikan data tetap akurat dan terkini. 6. Pemantauan dan Pelaporan Sistem akan memberikan laporan secara rutin tentang status inventaris, jumlah barang yang terjual, dan kebutuhan restock, yang dapat diakses oleh vendor dan perusahaan untuk melakukan evaluasi dan perencanaan lebih lanjut. Oaktree.id: Optimalkan Pengelolaan Stock  Vendor Managed Inventory adalah metode powerful dalam pengelolaan stok. Hal ini karena VMI memungkinkan vendor untuk secara langsung memantau dan mengelola inventaris, sehingga perusahaan dapat fokus pada kegiatan inti tanpa khawatir stok berkurang maupun berlebihan.  Masih ingin proses pengelolaan stok menjadi berantakan? Jangan khawatir! Anda dapat menggunakan software freight forwarder dari Oaktree menawarkan solusi Warehouse Management System (WMS) terintegrasi. Sehingga memudahkan dan mempercepat pengelolaan stok dan pengiriman internasional yang mudah dan efisien. Tak hanya itu, software yang dirancang oleh Rimba House, juga menawarkan beberapa fitur canggih seperti sistem pelacakan, cek resi, atau bahkan integrasi dengan sistem akutansi seperti Accurate Online. Pelajari lebih lanjut tentang Oaktree dengan menghubungi tim marketing kami.   

Mengenal Vendor Managed Inventory dan Proses Implementasinya Read More »

Stock Keeping Unit(SKU): Pengertian & Manfaat

Stock Keeping Unit(SKU): Pengertian & Manfaat

Pengelolaan stok sangat krusial, terutama bagi bisnis yang bergerak di bidang e-commerce, manufaktur, maupun distribusi. Salah satu cara efektif untuk mengelola stok dengan baik adalah dengan menggunakan Stock Keeping Unit (SKU). Berikut adalah penjelasan mengenai SKU (Stock Keeping Unit) lebih detail meliputi pengertian, manfaat, dan cara pembuatannya pada sistem warehouse management.  Apa Itu Stock Keeping Unit (SKU)?  Stock Keeping Unit (SKU) adalah sistem yang dirancang dengan sebuah kode unik untuk membantu bisnis dalam melacak, mengidentifikasi, dan mengelola produk dengan mudah. Biasanya pada kode unik ini akan berisikan kombinasi huruf tertentu atau angka yang dapat membedakan produk secara spesifik seperti jenis, merek, ukuran, atau bahkan varian lainnya. Dengan demikian, arti Stock Keeping Unit (SKU) bukan hanya sekadar kode, tetapi juga alat penting dalam manajemen inventaris yang memungkinkan bisnis untuk mengelola stok secara efisien, meminimalkan kesalahan, dan meningkatkan kecepatan operasional.  Mengapa SKU Dibutuhkan Pada Sistem Warehouse Management Dalam sebuah warehouse management sistem stock keeping unit sangatlah krusial dalam membantu proses pengidentifikasian produk. Berikut adalah manfaat penggunaan SKU pada sebuah sistem gudang: 1. Membantu Pengindentifikasi Produk  Karena SKU berisikan nomor yang unik, maka dapat membantu mengidentifikasi produk secara lebih akurat dan cepat. Sebab, setiap produk akan memiliki nomer tertentu yang mewakili atribut seperti ukuran, warna, model, ataupun kemasan. Dengan demikian, produk akan mudah dicari dan terhindar dalam penggelolaan stok. 2. Mengelola Inventaris Yang Effisien  Dengan Stock Keeping Unit, pengelolaan stok maupun inventaris akan lebih mudah. Sebab, sistem akan melacak jumlah stok secara real-time. Hal ini karena setiap produk yang terdaftar dengan SKU terhubung langsung ke data persediaan, sehingga perusahaan dapat memantau pergerakan barang, mengetahui kapan harus melakukan restock, dan memastikan tidak ada produk yang terlewat atau hilang dalam proses pengelolaan.  Dengan demikian, kesalahan terhadap pencatatan bisa saja terjadi jika tanpa ada  pengelolaan stok maupun inventaris secara manual.  3. Meningkatkan Kecepatan dan Akurasi Operasi Gudang  Dengan adanya SKU memungkinkan warehouse staff dapat memudahkan menemukan, mengelompokan, dan mengeluarkan barang dengan cepat. Hal ini karena semua produk tersebut telah  terdaftar pada SKU yang jelas dan terorganisir. Sehingga nantinya akan membantu meningkatkan kecepatan dan akurasi operasi gudang. 4. Membantu dalam Pelaporan dan Analisis Data  Penggunaan SKU memungkinkan pelacakan performa penjualan tiap produk secara rinci, sehingga manajemen dapat mengambil keputusan yang lebih tepat dalam perencanaan stok, promosi, dan produksi. 5. Mendukung Sistem Otomatiasi  Manfaat selanjutnya, SKU juga dapat mendukung sistem otomatisasi dalam pengelolaan inventaris. Terlebih dengan adanya integrasi dengan sistem Warehouse Management System (WMS) yang terhubung dengan barcode maupun RFID.  Dengan demikian, nantinya produk atau stok dapat terlacak secara otomatis setiap kali ada perubahan status, seperti saat barang diterima, dipindahkan, atau dikirim. Cara Mengatur SKU Pada Sistem Warehouse Management Dalam mengatur SKU pada sistem warehouse management tentunya memerlukan beragam cara seperti: 1. Tentukan Format Stock Keeping Unit Sebelum membuat SKU, maka Anda dapat menentukan format SKU yang jelas dan terstuktur. Sehingga nanti SKU dapat dengan mudah untuk dipahamin dan melacak pada setiap produk maupun stok. Namun perlu diingat, bahwa SKU ini harus memiliki berbagai unsur penting seperti kategori produk, ukuran, warna, atau varian lain yang relevan. 2. Mengidentifikasi Produk Selanjutnya, Anda dapat melakukan identifikasi produk yang tepat dengan mencatat semua informasi produk mulai dengan merek, jenis, ukuran, atau bahkan serial number. Dengan demikin, SKU yang unik akan memudahkan dan membantu dalam pengkategorian yang sama. 3. Menggunakan Sistem Labeling Menggunakan label yang jelas dan mudah dibaca, seperti barcode atau RFID, yang dapat dipindai dengan perangkat genggam atau sistem otomatis lainnya. Selain itu, Anda juga dapat memberikan kode warna yang berbeda untuk membantu dalam membedakan zona penyimpanan saat digudang. 4. Mengintergrasikan Dengan Sistem Warehouse Manfaatkan software WMS yang dapat melacak SKU secara real-time, mengotomasi pencatatan stok, dan memproyeksikan kebutuhan persediaan sehingga meminimalkan risiko kekurangan atau kelebihan stok. Sistem WMS yang terintegrasi dengan barcode atau RFID juga membantu mempercepat proses pengambilan dan penempatan barang secara akurat. 5. Melakukan Audit Secara Berkala Walaupun sudah memiliki sistem yang teringrasi dengan WMS, Anda dapat melakukan audit stock secara berkala melalui stock opname. Dengan demikian nantinya dapat membantu dalam mengidentifikasi barang dalam sistem tertentu.  Oaktree.id: Bantu Optimalkan Pengelolaan Warehouse Management System (WMS) Stock Keeping Unit (SKU) adalah elemen penting dalam pengelolaan stok. Sebab, adanya SKU ini memungkinkan perusahaan untuk melacak, mengidentifikasi, dan mengelola setiap produk dengan lebih efektif.  Terutama dengan adanya kode unik yang berisikan informasi lebih detail, seperti kategori produk, ukuran, warna, atau varian lainnya, yang mempermudah perusahaan dalam memisahkan dan mengelompokkan produk secara lebih spesifik.  Selain itu, pengelolaan SKU yang tepat sangat penting untuk memastikan kelancaran operasional bisnis. Namun, untuk mencapai pengelolaan yang lebih optimal, perusahaan dapat memanfaatkan software freight forwarder.  Dengan software ini, pengelolaan pengiriman dan warehouse management menjadi lebih efisien, dengan berbagai macam fitur seperti otomatisasi pengiriman, pelacakan real-time, dan optimalisasi biaya. Jadi masih ingin pengelolaan stock berantakan?  Yuk sudah saatnya beralih ke oaktree.id yang dapat membantu dalam mengoptimalkan sistem gudang menjadi lebih efisien dan efektif. Hubungi kami sekarang juga dan dapatkan demo penggunaan secara gratis.   

Stock Keeping Unit(SKU): Pengertian & Manfaat Read More »

Surat Perintah Kerja (SPK) dalam Bisnis beserta Contohnya

Surat Perintah Kerja (SPK) dalam Bisnis beserta Contohnya

Blog Oaktree – Dalam setiap proyek atau pekerjaan yang terstruktur, komunikasi yang jelas dan terdokumentasi adalah kunci. Bayangkan sebuah tim yang mulai bekerja tanpa arahan tertulis—risiko miskomunikasi, salah paham, atau bahkan sengketa di kemudian hari akan sangat tinggi. Di sinilah Surat Perintah Kerja (SPK) hadir sebagai instrumen vital. Lebih dari sekadar dokumen formal, SPK adalah fondasi yang memastikan setiap tugas, tanggung jawab, dan kesepakatan tertulis dan disepakati oleh kedua belah pihak. Artikel ini akan mengupas tuntas seluk-beluk SPK, mulai dari definisi, komponen, hingga contoh penerapannya, khususnya dalam industri yang dinamis seperti logistik. Apa Itu Surat Perintah Kerja? Surat Perintah Kerja (SPK) atau sering disebut juga Work Order, adalah dokumen resmi yang dikeluarkan oleh satu pihak (pemberi kerja) kepada pihak lain (penerima kerja) untuk memberikan instruksi atau perintah agar melaksanakan suatu pekerjaan atau proyek tertentu. SPK berfungsi sebagai landasan hukum yang mengikat, merinci hak dan kewajiban kedua belah pihak, serta menjadi acuan dalam penyelesaian pekerjaan. Secara esensial, SPK memiliki beberapa fungsi utama: Legitimasi dan Otorisasi: SPK memberikan persetujuan atau otorisasi resmi untuk memulai suatu kegiatan atau proyek. Dokumentasi dan Akuntabilitas: Dokumen ini mencatat rincian pekerjaan, anggaran, dan waktu pelaksanaan, menjadikannya bukti yang sah jika terjadi perselisihan. Kejelasan Instruksi: Dengan SPK, tidak ada lagi keraguan tentang apa yang harus dikerjakan, bagaimana caranya, dan kapan harus selesai. SPK vs Surat Tugas, Apa sih Bedanya? Meski sering dianggap sama, SPK dan Surat Tugas memiliki perbedaan mendasar dalam konteks dan fungsinya. Memahami perbedaannya sangat penting untuk penggunaan yang tepat dalam perusahaan. Perbedaan Surat Perintah Kerja (SPK) Surat Tugas Fokus Utama Pelaksanaan suatu proyek atau pekerjaan spesifik yang biasanya melibatkan pihak eksternal (vendor, kontraktor, dll.). SPK lebih berorientasi pada hasil dan output yang terukur. Penugasan individu atau tim internal untuk menjalankan suatu kegiatan atau misi. Sifatnya lebih ke instruksi administratif. Sifat Dokumen Bersifat kontraktual dan mengikat secara hukum. Seringkali menjadi lampiran dari kontrak yang lebih besar. Bersifat instruktif dan administratif. Umumnya digunakan untuk penugasan dinas, rapat, atau kunjungan kerja. Ruang Lingkup Mengatur detail teknis, nilai proyek, dan sistem pembayaran. Contoh: pembangunan gedung, pengangkutan barang, atau jasa IT. Memberikan detail waktu, tempat, dan tujuan tugas. Contoh: menghadiri seminar, mengurus dokumen di kantor cabang, atau inspeksi lapangan. Dengan demikian, SPK memiliki bobot hukum yang lebih kuat karena mengatur hubungan kerja yang bersifat transaksional dan berjangka panjang, seringkali dengan pihak di luar perusahaan. Komponen Penting dalam Surat Perintah Kerja Agar SPK berfungsi efektif, ada beberapa elemen kunci yang wajib disertakan. Kelengkapan ini memastikan tidak ada detail yang terlewat dan meminimalisir risiko kesalahpahaman. Kop Surat: Berisi logo dan identitas resmi perusahaan pemberi kerja (nama, alamat, kontak). Nomor dan Judul Surat: Nomor unik untuk pengarsipan dan judul yang jelas, misalnya “Surat Perintah Kerja No. 012/SPK/V/2025”. Tanggal Penerbitan: Menunjukkan kapan surat dikeluarkan. Identitas Para Pihak: Mencantumkan informasi lengkap pemberi kerja (nama, jabatan) dan penerima kerja (nama perusahaan/individu, alamat, dan jabatan). Dasar Hukum/Referensi: Jika SPK merupakan tindak lanjut dari dokumen lain (misalnya, surat penawaran atau berita acara lelang), cantumkan referensinya. Uraian Pekerjaan: Ini adalah bagian terpenting. Uraikan secara rinci dan spesifik pekerjaan yang harus dilakukan, termasuk spesifikasi teknis, volume, dan standar kualitas. Semakin detail, semakin baik. Waktu Pelaksanaan: Tentukan dengan jelas tanggal mulai, durasi, dan tanggal target penyelesaian. Nilai Pekerjaan dan Pembayaran: Cantumkan biaya total pekerjaan, skema pembayaran (misalnya, termin, uang muka, pelunasan), dan syarat-syarat terkait. Hak dan Kewajiban: Jelaskan hak dan kewajiban masing-masing pihak, termasuk klausul tentang denda keterlambatan, garansi, atau sanksi. Tanda Tangan dan Stempel: Pengesahan oleh pihak-pihak yang berwenang, lengkap dengan materai sebagai kekuatan hukum. Surat Perintah Kerja di Industri Logistik Industri logistik dan freight forwarding adalah salah satu sektor yang sangat bergantung pada SPK. Setiap pergerakan barang, mulai dari pengambilan hingga pengiriman, memerlukan otorisasi yang jelas. Contoh Kasus: PT. Andalan Trans (Pemberi Kerja) membutuhkan jasa PT. Kargo Cepat (Penerima Kerja) untuk mengirimkan 500 peti kemas berisi produk elektronik dari Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta, ke Pelabuhan Tanjung Perak, Surabaya. Dalam kasus ini, PT. Andalan Trans akan mengeluarkan SPK kepada PT. Kargo Cepat. Berikut adalah gambaran isi SPK-nya: Elemen SPK Detail dalam Kasus Ini Uraian Pekerjaan Pengangkutan 500 peti kemas (ukuran 20 kaki) elektronik dari Gudang A, Jakarta Utara, ke Gudang B, Surabaya. Spesifikasi Barang Jenis: Elektronik (TV, AC, Kulkas). Volume: 500 peti kemas. Keterangan khusus: Barang pecah belah, butuh penanganan khusus. Waktu Pelaksanaan Tanggal mulai: 1 Oktober 2025. Waktu selesai: 15 Oktober 2025. Total durasi: 15 hari. Rute dan Pengangkutan Rute: Jakarta – Surabaya. Moda Transportasi: Kapal Kargo. Nomor kapal dan jadwal keberangkatan terlampir. Nilai & Pembayaran Total nilai pekerjaan: Rp 500.000.000. Skema pembayaran: Uang muka 30% saat SPK ditandatangani, pelunasan 70% setelah Berita Acara Serah Terima (BAST) pekerjaan ditandatangani. SPK ini menjadi bukti otentik bahwa PT. Kargo Cepat telah diberi wewenang untuk mengambil dan mengangkut barang tersebut. SPK ini juga berfungsi sebagai referensi bagi tim di lapangan untuk memastikan barang yang diangkut sudah sesuai dan tidak ada kesalahan. [KOP SURAT PERUSAHAAN] [Nama Perusahaan Anda] [Alamat Lengkap Perusahaan] [Nomor Telepon] | [Email] | [Website] SURAT PERINTAH KERJA (SPK) Nomor: [Nomor Surat/SPK]/[Kode Divisi]/[Bulan (Romawi)]/[Tahun] Tanggal: [Tanggal, Bulan, Tahun] I. DATA PEMBERI KERJA Yang bertanda tangan di bawah ini: Nama: [Nama Lengkap Penanggung Jawab] Jabatan: [Jabatan di Perusahaan] Perusahaan: [Nama Perusahaan Pemberi Kerja] Alamat: [Alamat Lengkap Perusahaan Pemberi Kerja] Telepon: [Nomor Telepon Kantor] Email: [Email Perusahaan] (Selanjutnya disebut sebagai PIHAK PERTAMA) II. DATA PENERIMA KERJA Memberikan perintah kerja kepada: Nama Perusahaan/Individu: [Nama Perusahaan/Individu Penerima Kerja] Penanggung Jawab: [Nama Lengkap Penanggung Jawab Penerima Kerja] Jabatan: [Jabatan di Perusahaan Penerima Kerja] Alamat: [Alamat Lengkap Perusahaan/Individu Penerima Kerja] Telepon: [Nomor Telepon] Email: [Email] (Selanjutnya disebut sebagai PIHAK KEDUA) III. DETAIL PEKERJAAN Dengan ini PIHAK PERTAMA menunjuk PIHAK KEDUA untuk melaksanakan pekerjaan dengan rincian sebagai berikut: Jenis Pekerjaan: [Jelaskan jenis pekerjaan secara spesifik, contoh: Jasa Pengiriman Barang, Pembangunan Gudang, atau Jasa IT Support]. Uraian Pekerjaan: [Jelaskan secara detail apa saja yang harus dikerjakan. Cantumkan spesifikasi, volume, atau standar kualitas yang dibutuhkan. Contoh: “Melakukan pengiriman 500 peti kemas berisi produk elektronik dari gudang Jakarta ke Surabaya, termasuk proses loading dan unloading.”] Lokasi Pelaksanaan: [Tuliskan lokasi di mana pekerjaan akan dilakukan. Contoh: “Gudang PT. ABC, Jakarta Utara”

Surat Perintah Kerja (SPK) dalam Bisnis beserta Contohnya Read More »

Memahami Perbedaan Freight Forwarding vs Logistik

Memahami Perbedaan Freight Forwarding vs Logistik

Blog Oaktree – Di dunia bisnis global, istilah freight forwarding dan logistik sering kali digunakan secara bergantian. Namun, keduanya memiliki peran yang berbeda dan krusial dalam rantai pasok. Memahami perbedaan freight forwarding dan logistik dapat membantu Anda memilih mitra yang tepat dan mengoptimalkan efisiensi operasional. Apa Itu Freight Forwarding? Secara sederhana, freight forwarding adalah jasa perantara yang bertugas mengatur pengiriman barang atas nama eksportir atau importir. Perusahaan freight forwarder adalah “agen perjalanan” untuk kargo Anda. Mereka tidak memiliki armada kapal, pesawat, atau truk sendiri. Tugas utama mereka adalah: Perencanaan Rute: Mencari rute terbaik dan moda transportasi yang paling efisien (darat, laut, udara) untuk mengirim barang. Negosiasi Harga: Menghubungi berbagai maskapai, pelayaran, atau perusahaan trucking untuk mendapatkan harga dan slot pengiriman terbaik. Manajemen Dokumen: Mengurus semua dokumen rumit yang diperlukan, seperti Bill of Lading, Airway Bill, faktur komersial, dan dokumen bea cukai. Koordinasi: Bertindak sebagai jembatan antara pengirim, penerima, dan pihak ketiga lainnya (misalnya, otoritas pelabuhan atau bea cukai). Fokus utama freight forwarder adalah memastikan kargo berpindah dari satu titik ke titik lain dengan lancar dan sesuai regulasi. Apa Itu Logistik? Logistik memiliki cakupan yang jauh lebih luas daripada freight forwarding. Logistik adalah proses komprehensif yang mengelola seluruh aliran barang, informasi, dan sumber daya dari titik asal hingga titik konsumsi. Ini mencakup perencanaan, implementasi, dan pengendalian yang efisien. Perusahaan logistik bertanggung jawab atas keseluruhan rantai pasok, termasuk: Manajemen Gudang: Penyimpanan barang, picking, dan packing. Manajemen Inventaris: Mengatur stok barang agar tidak kelebihan atau kekurangan. Transportasi: Merencanakan dan mengelola pengiriman barang, sering kali dengan armada milik sendiri. Distribusi: Memastikan barang sampai ke tangan konsumen akhir (sering disebut last-mile delivery). Logistik Terbalik (Reverse Logistics): Mengurus pengembalian barang. Singkatnya, jika freight forwarding adalah bagian dari pergerakan barang, maka logistik adalah gambaran besarnya. Freight forwarding bisa menjadi salah satu layanan yang ditawarkan oleh perusahaan logistik, tetapi logistik tidak terbatas pada pengiriman saja. Aspek Freight Forwarding Logistik Fokus Utama Pengaturan dan koordinasi pengiriman barang (Transportasi) Manajemen seluruh aliran barang dan informasi (Rantai Pasok) Cakupan Titik ke titik (A ke B) Rantai pasok end-to-end (hulu ke hilir) Aset Umumnya tidak memiliki aset transportasi (kapital ringan) Sering memiliki aset seperti gudang dan armada truk Tugas Kunci Negosiasi rute, manajemen dokumen, bea cukai Manajemen gudang, inventaris, distribusi, dan transportasi Sederhanakan Bisnis Anda dengan Software Freight Forwarding Oaktree.id Baik Anda berfokus pada perbedaan freight forwarding maupun logistik, mengelola semua proses secara manual bisa sangat melelahkan dan rentan kesalahan. Dokumentasi yang menumpuk, pelacakan yang tidak efisien, dan koordinasi yang rumit adalah masalah umum. Oaktree.id hadir dengan software freight forwarding yang dirancang khusus untuk menyederhanakan operasional Anda. Dengan sistem kami, Anda bisa: Otomatisasi Dokumen: Buat Bill of Lading, faktur, dan dokumen lainnya dalam hitungan detik. Pelacakan Real-time: Pantau status kargo dan pergerakan kontainer kapan saja, di mana saja. Manajemen Keuangan: Lacak biaya dan profitabilitas setiap pengiriman dengan mudah. Integrasi Data: Hubungkan seluruh alur kerja Anda, dari EMKL, EMKU, hingga distribusi, dalam satu platform terpadu. Tinggalkan cara-cara lama yang tidak efisien. Alihkan fokus Anda dari pekerjaan administratif ke pertumbuhan bisnis. Mulai sekarang, sederhanakan dan tingkatkan efisiensi bisnis Anda bersama Oaktree.id. Hubungi kami untuk mendapatkan demo gratis dan rasakan sendiri perbedaannya!

Memahami Perbedaan Freight Forwarding vs Logistik Read More »

Vassel: Pengertian, Manfaat, dan Jenis-Jenisnya

Vassel: Pengertian, Manfaat, dan Jenis-Jenisnya

Dalam dunia perdagangan dan logistik, pastinya sudah tidak asing lagi dengan istilah vessel. Istilah ini sering digunakan untuk mewakili moda transportasi yang digunakan selama proses pengiriman barang.   Tanpa vessel, perdagangan internasional dalam skala masif seperti sekarang tidak akan mungkin terjadi. Lalu apa sebenarnya vessel itu?, Artikel ini akan membahas mengenai Vessel lebih detail.   Apa itu Vassel?  Vessel adalah sebuah kapal besar yang biasanya digunakan sebagai sarana transportasi untuk pengiriman barang. Hal ini, karena vessel memiliki berbagai ukuran dan jenis yang dapat dipilih berdasarkan kebutuhan dari ekspedisi.  Tanpa adanya vasel, sektor logistik bisa saja terhambat. Karena vessel memiliki peran yang sangat vital bagi  keberlangsungan rantai pasok, terutama dalam perdagangan internasional.   Mengapa Vessel Digunakan Dalam Industri Logistik  Penggunaan Vessel dalam industri logistik sangatlah vital dalam mengefisiensikan biaya. Selain itu, vessel juga bermanfaat untuk:  1. Mengefisiensikan Biaya  Jika dibandingkan dengan pengiriman udara (air freight), menggunakan vessel sebagai pilihan transportasi pengiriman laut (sea freight)  akan membantu dalam mengefisiensikan biaya pengiriman. Dengan demikian, pemilihan vessel  sering dijadikan pilihan utama dalam proses pengiriman barang. 2. Memiliki Kapasitas Angkut Massal  Karena vessel dirancang untuk dapat membawa barang dalam jumlah besar, sehingga kapal ini dapat digunakan dalam sistem transportasi logistik internasional. Kapasitas angkut yang besar memungkinkan pengiriman barang dalam skala besar, baik itu barang komoditas, peralatan industri, atau produk konsumen, dengan harga yang lebih terjangkau. 3. Memperluas Jangkauan Pasar  Dengan adanya vessel, perdagangan antarnegara menjadi lebih mudah. Vessel memungkinkan pengiriman barang ke berbagai wilayah di seluruh dunia, bahkan ke negara-negara yang tidak terjangkau oleh moda transportasi lainnya. Hal ini memperluas jangkauan pasar bagi perusahaan, memungkinkan mereka untuk mengakses pasar internasional yang lebih luas. 4. Meningkatkan Keamanan Kargo Vessel modern dilengkapi dengan sistem pengamanan canggih, termasuk pelabuhan yang dilengkapi dengan fasilitas pemantauan dan kontrol keamanan yang ketat. Ini membantu melindungi kargo dari risiko kerusakan, pencurian, atau kehilangan selama proses pengiriman. Keamanan yang lebih baik memastikan bahwa barang sampai di tujuan dengan kondisi yang optimal. Apa Saja Jenis-Jenis Vessel Yang Dapat Digunakan Oleh Ekspedisi Logistik   Tidak semua vessel diciptakan sama, hal ini karena  kebutuhan pengiriman kargo yang berbeda-beda. Berikut adalah jenis-jenis vessel yang biasa ditemukan untuk freight forwarder: 1. Kapal Kontainer (Container Ship)  Kapal Kontainer adalah sebuah kapal yang dirancang khusus untuk dapat mengangkut banyak kontainer.  Sehingga, nantinya kapal ini dapat mengirimkan barang dalam satu waktu  perjalanan.  2. Kapal Kargo Curah (Bulk Carrier)  Selanjutnya, terdapat jenis vessel yang digunakan khusus untuk mengangkut komoditas seperti biji-bijian, batu bara, dan gandum. Jenis kapal ini dikenal dengan nama kapal bulk carrier. Kapal bulk carrier dirancang khusus untuk membawa barang dalam jumlah besar tanpa kemasan, karena kapal tersebut memiliki ruang cargo yang luas dan kadang tidak memiliki container atau pemisahan internal. 3. Kapal Tanker (Tanker Ship)  Kapal tanker adalah kapal yang dirancang untuk dapat mengangkut cairan dalam jumlah besar seperti minyak mentah, gas alam, bahan kimia, atau produk cair lainnya.  Sebab, kapal tanker memiliki berbagai macam tangki yang besar dan terpisah. Dengan demikian, pengangkuran berbagai jenis cairan akan lebih aman dan efisien. 4. Kapal RoRo (Roll-on/Roll-Off)  Kapal RoRo (Roll-on/Roll-Off) adalah salah satu jenis kapal  dirancang untuk dapat mengangkut kendaraan seperti mobil, truk, bus, dan kendaraan lainnya.  Hal ini karena, kapal ini memiliki dek khusus yang digunakan untuk “roll-on” (naik) dan “roll-off” (turun) dengan mudah tanpa membutuhkan alat angkat atau pengangkutan tambahan. Inovasi Teknologi pada Vessel Dengan adanya perkembangan teknologi dan informasi, maka operasional vessel juga mengikuti perkembangan. Berikut adalah teknologi yang dapat digunakan pada Vessel: 1. Automasi dan IoT  Sensor-sensor canggih (IoT) dipasang untuk memantau kondisi mesin, konsumsi bahan bakar, hingga suhu kargo secara real-time. 2. Bahan Bakar Ramah Lingkungan  Banyak vessel baru yang mulai beralih menggunakan bahan bakar rendah emisi seperti LNG (Liquefied Natural Gas) untuk memenuhi regulasi lingkungan internasional. Oaktree.id: Optimalkan Manajemen Logistik Mengelola pengiriman yang melibatkan berbagai jenis vessel, rute yang kompleks, dan tumpukan dokumen bisa menjadi tantangan besar. Terutama dalam melacak status kontainer, pengurusan  jasa kepabeanan, hingga urusan bea cukai.   Tanpa adanya sistem modern untuk dapat manajemen proses logistik, proses tersebut rentan memiliki risiko ataupun kesalahan.  Oleh Sebab itu, disinilah peran teknologi manajemen logistik sangatlah vital agar dapat  proses pengelolaan pengiriman menjadi lebih mudah.  Lalu masih mau membiarkan proses manual menghambat pertumbuhan sistem logistik maupun ekspedisi Anda. Coba Oaktree hari ini dan Anda akan dapat mengotomatisasikan dan menyederhanakan seluruh proses logistik melalui  vassel maupun  ocean freight.  Hubungi tim marketing kami untuk mendapatkan demo gratis dan lihat bagaimana software ini dapat merevolusikan operasional bisnis freight forwarder.

Vassel: Pengertian, Manfaat, dan Jenis-Jenisnya Read More »

Mengenal Currency Adjust Factor Dalam Dunia Logistik

Mengenal Currency Adjust Factor Dalam Dunia Logistik

Salah satu tantangan terbesar dalam ekspor impor adalah nilai tukar uang yang fluktuatif. Terutama pada pasar negara berkembang yang mempengaruhi ketidakstabilan ekonomi dan kebijakan lainnya. Oleh karena itu, dalam mengatasi risiko ini, industri logistik memiliki mekanisme penyesuaian atau dikenal sebagai currency Adjustment Factor (CAF). Berikut adalah penjelasan lebih lanjut mengenai CAF dalam pengelolaan biaya pengiriman yang efektif. Apa itu Currency Adjust Factor (CAF)? Currency Adjust Factor (CAF) atau dikenal sebagai faktor penyesuaian mata uang adalah salah satu biaya yang digunakan oleh jasa logistik untuk menutupi kerugian financial. Hal ini dilakukan karena adanya  fluktuasi nilai tukar yang akan berpengaruh pada biaya operasional logistik.  Besaran yang digunakan untuk menutupi kerugian yang diakibatkan dari ketidakstabilan mata uang ini biasanya dihitung berdasarkan kontainer maupun persentase.  Sederhananya, CAF ini adalah sebuah penyeimbang agar pendapatan mereka tetap stabil saat nilai pertukaran mengalami ketidakstabilan.  Mengapa Currency Adjustment Factor Digunakan? Dengan adanya faktor penyesuaian nilai mata uang maka industri logistik dapat menjaga stabilitas harga pasar. Tak hanya itu saja, Currency Adjustment Factor (CAF) ini juga memiliki manfaat seperti: 1. Menjaga Kestabilitas Harga Salah satu keuntungan dengan adalah CAF adalah dapat menjaga kestabilitasan harga terutama pada saat nilai tukar mata uang memiliki ketidakseimbangan. Dengan demikian, industri logistik tidak harus direpotkan untuk mengubah tarif dasar pengiriman yang berakibatkan ketidakpastian dalam perencanaan anggaran. 2. Melindungi Risiko Valuta Asing Tak hanya itu saja, melalui adanya CAF, perusahaan logistik juga akan terlindungi terhadap risiko yang diakibatkan oleh fluktuasi nilai tukar valuta asing (VALAS).  Sebab, ketika adanya perubahan terhadap nilai tukar mata uang, maka proses transaksi pengiriman akan mengalami lonjakan yang tak terduga. 3. Meningkatkan Transparansi Biaya  Manfaat selanjutnya, CAF dapat membantu dalam meningkatkan transparansi biaya, terutama jika terdapat fluktuasi nilai tukar mata uang yang berbeda. Dengan demikian, nantinya perusahaan logistik dapat menjelaskan mengenai tambahan biaya yang dilakukan akibat adanya perubahan nilai mata uang. 4. Memenuhi Kewajiban Kontrak Dalam kontrak internasional, perusahaan logistik sering kali harus memastikan bahwa biaya yang tertera tidak berubah secara signifikan, meskipun ada perubahan nilai tukar. Sehingga CAF berperan sebagai langkah penyesuaian yang sah terhadap harga layanan yang sesuai dengan nilai tukar yang terjadi pada pasar. Tantangan Dalam Penggunaan Currency Adjustment Factor    Meskipun CAF memiliki beragam manfaat, tetapi penerapan faktor penyesuaian nilai mata uang juga memiliki beberapa tantangan dasar seperti:  1. Kompleksitas Perhitungan  Karena perhitungan CAF mengikuti pergerakan rata-rata kurs dalam periode tertentu, maka dapat menimbulkan kerumitan. Terutama, jika fluktuasi nilai tukar mengalami periode yang sangat pendek.   2. Kurangnya Standardisasi  Tidak ada formula standar yang berlaku universal untuk menghitung CAF. Setiap perusahaan pelayaran memiliki metodologinya sendiri, sehingga menyulitkan perbandingan biaya antar penyedia jasa. 3. Managemen Manual  Tantangan selanjutnya ketika perusahaan freight forwarder dan eksportir memiliki  manajemen yang manual, maka pada implementasi CAF akan rentan resiko  ketidakakuratan perhitungan. Sehingga berakibat pada kerugian finansial. Oaktree.id: Optimalkan Dengan Software Freight Forwarder    Ditengah tantangan yang begitu kompleks, terutama jika perusahaan masih menggunakan sistem administrasi secara manual akan berakibat kurangnya keakuratan pencatatan maupun perhitungan yang tepat.  Oleh karena itu, hadirnya oak tree sebagai software freight forwarder dapat membantu dalam pengelolaan administrasi termasuk perhitungan CAF (Currency Adjustment Factor) dengan mudah.   Sehingga Anda tidak perlu merepotkan dalam pengelolaan laporan dan perhitungan yang memakan waktu.  Selain itu, karena oaktree juga dapat terintegrasi dengan layanan accurate online maka juga dapat membantu dalam pengelolaan sistem akuntansi dan memonitor status keuangan perusahaan.  Jadi masih mau pengelolaan keuangan dan perhitungan CAF menghambat efisiensi bisnis Anda? Yuk beralih  ke oaktree hari ini yang dapat membantumu dalam mengoptimalkan sistem logistik dan akuntansi perusahaan Anda.  Coba demo gratis Anda sekarang dan rasakan kemudahan mengelola pengiriman internasional Anda dengan lebih akurat dan efisien!

Mengenal Currency Adjust Factor Dalam Dunia Logistik Read More »

Akomodasi adalah Pengertian, Jenis, Fungsi, dan Contohnya

Akomodasi adalah: Pengertian, Jenis, Fungsi, dan Contohnya

Blog Oaktree – Dalam kehidupan sehari-hari, kita sering mendengar istilah akomodasi, baik dalam konteks perjalanan, pendidikan, maupun dunia kerja. Namun, pengertiannya ternyata lebih luas dari sekadar tempat menginap. Akomodasi adalah sebuah konsep yang mencakup berbagai bentuk penyesuaian atau penyediaan fasilitas yang mempermudah seseorang atau kelompok untuk memenuhi kebutuhan tertentu. Artikel ini akan membahas secara lengkap pengertian akomodasi, jenis-jenisnya, fungsi, hingga contoh penerapannya di berbagai bidang, termasuk studi kasus di dunia bisnis. Pengertian Akomodasi Secara umum, akomodasi adalah proses atau hasil dari menyediakan fasilitas, sarana, atau penyesuaian tertentu untuk memenuhi kebutuhan individu atau kelompok, baik bersifat sementara maupun permanen. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), akomodasi memiliki beberapa makna, antara lain: Tempat menginap atau tinggal sementara. Penyesuaian sosial antara pihak-pihak yang berselisih untuk mengakhiri pertentangan. Penyesuaian mata agar dapat melihat dengan jelas benda pada jarak yang berbeda. Contoh sederhana: Dalam pariwisata: hotel, vila, atau guest house untuk wisatawan. Dalam bisnis: fasilitas tempat tinggal sementara untuk karyawan proyek. Dalam pendidikan: penyesuaian metode belajar bagi siswa dengan kebutuhan khusus. Jenis-Jenis Akomodasi Akomodasi dapat dibedakan berdasarkan konteks penggunaannya. 1. Akomodasi dalam Pariwisata Jenis ini paling dikenal, yaitu fasilitas tempat tinggal sementara bagi wisatawan. Jenis Akomodasi Deskripsi Contoh Hotel Bangunan komersial dengan fasilitas menginap dan layanan tambahan. Hotel Santika, Ibis Guest House Penginapan kecil dengan layanan sederhana. Guest House Jogja Villa Rumah sewa dengan fasilitas lengkap, biasanya di lokasi wisata. Villa Bali Private Hostel Penginapan murah dengan sistem kamar bersama. Capsule Hostel Jakarta 2. Akomodasi dalam Pendidikan Penyesuaian kurikulum, metode, atau fasilitas untuk siswa dengan kebutuhan khusus. Contoh: Penyediaan teks dalam format braille untuk siswa tunanetra. 3. Akomodasi dalam Sosial Upaya penyesuaian antara pihak-pihak yang berselisih untuk mencapai kesepakatan. Contoh: Mediasi konflik antarwarga di desa. 4. Akomodasi dalam Bisnis & Perusahaan Penyediaan fasilitas bagi karyawan atau klien untuk menunjang produktivitas dan kenyamanan kerja. Contoh: Perusahaan logistik menyediakan mess untuk sopir truk ekspedisi. Fungsi Akomodasi Akomodasi memiliki peran penting dalam berbagai aspek kehidupan: Memenuhi Kebutuhan Dasar – Seperti tempat tinggal, istirahat, atau belajar. Mendukung Produktivitas – Fasilitas yang memadai dapat meningkatkan kinerja. Menjaga Keharmonisan Sosial – Dalam konteks sosial, akomodasi membantu meredakan konflik. Mendorong Pertumbuhan Ekonomi – Dalam pariwisata, akomodasi menjadi sumber pendapatan daerah. Contoh Kasus Akomodasi dalam Bisnis Sebuah perusahaan freight forwarding yang mengelola ratusan pengiriman antar kota setiap minggu menyediakan fasilitas akomodasi untuk sopir dan kru operasional. Hal ini dilakukan agar: Kru memiliki tempat istirahat layak sebelum perjalanan jauh. Pengiriman dapat dilakukan tepat waktu tanpa risiko kelelahan. Perusahaan mematuhi regulasi keselamatan kerja. Dengan manajemen akomodasi yang baik, biaya operasional dapat ditekan hingga 15% karena penurunan tingkat keterlambatan dan kerusakan barang. Rumus Menghitung Kebutuhan Akomodasi Perusahaan Jika perusahaan ingin menghitung kebutuhan akomodasi untuk karyawan proyek atau kru logistik, rumusnya dapat seperti berikut: Kebutuhan Akomodasi = Jumlah Personel × Lama Menginap × Biaya per Malam Contoh: Jumlah personel: 20 orang Lama menginap: 10 malam Biaya per malam: Rp250.000 Kebutuhan Akomodasi = 20 × 10 × 250.000 = Rp50.000.000 Akomodasi adalah segala bentuk fasilitas atau penyesuaian yang mempermudah pemenuhan kebutuhan individu atau kelompok, baik dalam konteks pariwisata, pendidikan, sosial, maupun bisnis. Fungsi akomodasi sangat penting, mulai dari menunjang kenyamanan hingga meningkatkan produktivitas dan efisiensi. Bagi perusahaan freight forwarding, distribusi, dan logistik, manajemen akomodasi yang efisien dapat berdampak langsung pada penghematan biaya dan peningkatan kualitas layanan. Jika Anda memerlukan software untuk akomodasi perusahaan freight forwarding, distribusi, dan logistik yang terintegrasi, andal, dan mudah digunakan, hubungi kami untuk mendapatkan solusi yang sesuai kebutuhan bisnis Anda.

Akomodasi adalah: Pengertian, Jenis, Fungsi, dan Contohnya Read More »

Solusi Distribusi untuk Efisiensi Bisnis Contoh & Studi Kasus

Solusi Distribusi untuk Efisiensi Bisnis [+ Contoh & Studi Kasus]

Blog Oaktree – Dalam rantai pasok (supply chain), distribusi memegang peran vital sebagai jembatan antara produsen dan konsumen. Tanpa proses distribusi yang efektif, barang yang sudah diproduksi dengan baik dapat terlambat sampai, menumpuk di gudang, atau bahkan rusak sebelum sampai ke tangan pembeli. Solusi distribusi hadir untuk memastikan proses pengiriman barang lebih cepat, tepat, dan efisien. Dengan strategi dan teknologi yang tepat, distribusi tidak hanya mengurangi biaya operasional, tetapi juga meningkatkan kepuasan pelanggan. Apa Itu Solusi Distribusi? Solusi distribusi adalah serangkaian strategi, metode, dan teknologi yang digunakan untuk mengoptimalkan proses pengiriman barang dari produsen ke konsumen atau titik penjualan. Solusi ini mencakup manajemen gudang, perencanaan rute, pelacakan pengiriman, hingga sistem pencatatan yang terintegrasi. Tujuan dan Manfaat Solusi Distribusi Tujuan Manfaat Mempercepat aliran barang Mengurangi waktu pengiriman ke pelanggan Mengoptimalkan rute distribusi Menghemat biaya bahan bakar dan tenaga kerja Meminimalkan kesalahan pengiriman Mengurangi retur barang Meningkatkan transparansi Memudahkan pelacakan status pengiriman Meningkatkan kepuasan pelanggan Membentuk loyalitas konsumen Jenis Solusi Distribusi Ada 3 jenis solusi dalam distribusi, antara lain: 1. Distribusi Langsung Produsen mengirim barang langsung ke konsumen tanpa perantara. Kelebihan: Waktu lebih singkat, kontrol penuh pada proses pengiriman. Kekurangan: Membutuhkan biaya logistik lebih besar jika skala besar. 2. Distribusi Tidak Langsung Melibatkan perantara seperti distributor, agen, atau retailer. Kelebihan: Menjangkau pasar lebih luas, mengurangi beban logistik produsen. Kekurangan: Kontrol kualitas dan waktu pengiriman lebih terbatas. 3. Distribusi Fisik Terpadu Menggabungkan teknologi digital dengan pengelolaan fisik, seperti Warehouse Management System (WMS) dan Transport Management System (TMS). Komponen Penting dalam Solusi Distribusi Modern Manajemen Gudang (Warehouse Management)Mengatur penempatan barang, stok, dan pengambilan (picking) agar proses lebih efisien. Perencanaan Rute (Route Planning)Menggunakan software untuk menentukan jalur tercepat dan termurah. Pelacakan Real-TimeMemanfaatkan GPS dan sistem pelaporan otomatis. Analisis Kinerja DistribusiMenggunakan data untuk mengevaluasi kecepatan, biaya, dan kualitas pengiriman. Rumus Perhitungan Efisiensi Distribusi Salah satu indikator yang umum digunakan adalah Order Fulfillment Cycle Time (OFCT): OFCT = Jumlah Pesanan yang Dipenuhi / Total Waktu Pemenuhan Pesanan​ Semakin rendah nilai OFCT, semakin efisien proses distribusi Anda. Studi Kasus: Peningkatan Efisiensi Distribusi di Perusahaan FMCG Situasi Awal:Sebuah perusahaan FMCG mengalami keterlambatan pengiriman hingga 30% dari total pesanan. Hal ini disebabkan oleh rute yang tidak optimal dan manajemen stok manual. Solusi yang Diterapkan: Implementasi sistem manajemen gudang berbasis cloud. Otomatisasi perencanaan rute menggunakan software distribusi. Pelacakan real-time untuk armada pengiriman. Hasil: Waktu pengiriman berkurang 25%. Biaya logistik turun 15%. Tingkat kepuasan pelanggan meningkat signifikan. Tips Memilih Solusi Distribusi yang Tepat Sesuaikan dengan skala dan kompleksitas bisnis. Pilih sistem yang terintegrasi antara gudang, armada, dan penjualan. Pastikan software mendukung pelacakan real-time. Pilih vendor yang memiliki dukungan teknis dan training. Solusi distribusi bukan hanya soal mengirim barang dari titik A ke titik B. Ini adalah sistem terintegrasi yang mencakup perencanaan, pengelolaan, pelacakan, dan evaluasi proses distribusi. Dengan solusi yang tepat, bisnis dapat mengurangi biaya, meningkatkan efisiensi, dan membangun loyalitas pelanggan. Jika Anda ingin mengoptimalkan distribusi dengan sistem yang modern, gunakan Software Freight Forwarding dan Distribusi dari Oaktree.id. Dengan fitur lengkap mulai dari manajemen gudang hingga pelacakan real-time, Oaktree.id dapat menjadi mitra strategis untuk memastikan distribusi Anda tepat waktu, hemat biaya, dan transparan.

Solusi Distribusi untuk Efisiensi Bisnis [+ Contoh & Studi Kasus] Read More »

Scroll to Top