Daftar Isi
ToggleSalah satu aspek terpenting dalam manajemen inventaris adalah pengelolaan stok gudang yang efisien, agar barang selalu tersedia dengan stabil tanpa kekurangan atau kelebihan.
Dengan demikian, average inventory dapat dijadikan indikator penting dalam menilai efektivitas strategi pengendalian persediaan. Berikut adalah pembahasan lebih detail mengenai average inventory lebih lanjut.
Apa itu Average Inventory?
Average inventory adalah sebuah nilai rata-rata inventaris secara menyeluruh yang dimiliki oleh perusahaan dalam periode tertentu. Biasanya average inventory ini dihitung pada saat perusahaan ingin mengetahui tingkat rata-rata persediaan dalam satu periode akuntansi, misalnya bulanan, kuartalan, atau tahunan.
Perhitungan ini dilakukan dengan menjumlahkan nilai persediaan awal periode dengan persediaan akhir periode, kemudian membaginya dengan dua.
Anggap saja, cara ini seperti untuk mengukur tingkat rata-rata persediaan yang benar-bener tersedia pada gudang selama periode tertentu. Dengan begitu, perusahaan dapat menggambarkan stock secara realistis dan menghindari bias antara persediaan yang terlalu tinggi maupun terlalu rendah.
Mengapa Average Inventory Sangatlah Krusial dalam Sebuah Bisnis?
Mengetahui jumlah rata-rata inventory bukan hanya sekedar perhitungan akuntansi biaya. Tapi indikator ini memiliki berbagai manfaat pada bisnis Anda khususnya yang telah memiliki warehouse maupun gudang berikut adalah manfaat utamanya:
1. Mencegah Kerugian Akibat Overstock
Dengan menggunakan metode average inventory maka bisnis akan dapat mencegah kerugian akibat adanya overstock. Hal ini karena perhitungan rata-rata persediaan membantu bisnis menjaga jumlah stok tetap proporsional dengan kebutuhan pasar.
Dengan stok yang terkendali, risiko kerugian akan berkurang, baik dari sisi biaya penyimpanan yang terlalu tinggi, potensi kerusakan barang, maupun menurunnya nilai produk akibat kedaluwarsa.
2. Menghindari Kehilangan Penjualan Akibat Stockout
Jika tanpa melihat rata-rata inventory, maka penjualan akan akan berakibat mengalami risiko stockout. Dengan demikian, nantinya akan dapat mengganggu kelancaran operasional, menurun kepuasan pelanggan dan berpotensi kehilangan pendapat.
Oleh karena itu, penting untuk selalu memantau dan mengelola tingkat persediaan dengan baik agar dapat memenuhi permintaan pasar secara tepat waktu dan efisien.
3. Menjadi Dasar Metrik Penting Lainnya
Angka average inventory adalah komponen kunci untuk menghitung rasio keuangan vital lainnya, terutama Inventory Turnover Ratio (Rasio Perputaran Persediaan). Rasio ini mengukur seberapa efisien perusahaan menjual dan mengisi kembali stoknya.
4. Meningkatkan Efisiensi Modal Kerja
Dengan menjaga tingkat persediaan rata-rata yang optimal, Anda memastikan bahwa uang perusahaan digunakan secara efisien untuk mendorong pertumbuhan, bukan tertidur di rak-rak gudang.
Rumus dan Cara Praktis Menghitung Average Inventory
Agar Anda lebih memahami tentang Average Inventory. Berikut adalah cara perhitungan dasar yang tepat:
Anda bisa menggunakan rumus standar berikut yang diterima secara luas:
Average Inventory = (Stok Awal + Stok Akhir) / 2
Stok Awal (Beginning Inventory): Nilai atau jumlah inventaris pada awal periode.
Stok Akhir (Ending Inventory): Nilai atau jumlah inventaris pada akhir periode yang sama.
Studi Kasus: Perhitungan di Gudang Ritel “Maju Mundur Elektronik”
Untuk membantu Anda dalam mengerti perhitungan dasar tersebut. Anda dapat melihat studi kasus “Maju Mundur Elektronik” untuk mengevaluasi manajemen inventaris pada tanggal 1 Juli – 30 September)
- Cek Nilai Stok Awal: Pada tanggal 1 Juli, nilai total inventaris di gudang mereka adalah Rp 400.000.000.
- Cek Nilai Stok Akhir: Pada tanggal 30 September, setelah penjualan dan penambahan stok, nilai total inventaris mereka adalah Rp 320.000.000.
Masukkan ke Dalam Rumus:
Average Inventory = (Rp 400.000.000 + Rp 320.000.000) / 2
Average Inventory = Rp 720.000.000 / 2
Average Inventory = Rp 360.000.000
Hasil: Selama Kuartal ke-3, “Maju Mundur Elektronik” rata-rata menyimpan inventaris senilai Rp 360.000.000. Data ini kini bisa mereka gunakan untuk analisis lebih lanjut.
Tantangan Nyata di Balik Perhitungan Manual
Melihat contoh di atas mungkin terasa mudah. Namun, bagi bisnis yang terus berkembang, proses manual menyimpan beberapa tantangan serius:
1. Rentan terhadap Human Error
Salah memasukkan satu angka saja dapat mengacaukan seluruh analisis Anda, yang berujung pada pengambilan keputusan yang keliru.
2. Tidak Efisien untuk Skala Besar
Bayangkan jika Anda memiliki ratusan atau ribuan SKU (Stock Keeping Units). Menghitungnya satu per satu secara manual akan membuang waktu dan tenaga yang sangat berharga.
3. Data yang Didapat Tidak Real-time
Perhitungan manual biasanya dilakukan secara periodik (misalnya, sebulan sekali). Anda tidak mendapatkan gambaran instan tentang kondisi inventaris Anda, padahal kondisi pasar bisa berubah dengan cepat.
Oaktree.id: Solusi Cerdas Optimalkan Pengelolaan Stok Gudang
Memahami average inventory adalah hal krusial bagi bisnis, sebab hal ini berkaitan dengan manajemen stok yang sehat dan efisien. Namun, di era digital ini, mengandalkan perhitungan manual sama dengan membiarkan bisnis Anda berjalan lebih lambat.
Oleh karena itu, kami sebagai software freight forwarder modern menawarkan solusi untuk mempermudah dan mempercepat proses perhitungan inventory Anda. Dengan solusi Warehouse Management System (WMS) yang kami sediakan, Anda dapat mengelola stok barang dengan lebih cerdas dan efisien.
Jika Anda ingin mulai mengoptimalkan pengelolaan stok yang lebih modern software warehouse management sistem dari Oaktree.id dan rasakan kemudahan dalam mengelola stok secara otomatis.