Oaktree Blog

Tantangan Implementasi Driver Monitoring System

Daftar Isi

Bagikan:

Tantangan Implementasi Driver Monitoring System

Aspek penting dalam industri logistik modern adalah keselamatan pengemudi. Terutama dengan meningkatnya kasus kecelakaan yang terjadi di jalan raya. Berdasarkan data dari Jasa Marga, sepanjang tahun tercatat 117.342 kasus kecelakaan lalu lintas di Indonesia. Angka ini menunjukkan betapa besar risiko yang dihadapi pengemudi setiap hari, khususnya mereka yang bertugas mengantarkan barang dalam rantai distribusi.

Dalam konteks ini, Driver Monitoring System (DMS) hadir sebagai solusi teknologi yang mampu mendeteksi tanda‑tanda kelelahan, distraksi, maupun perilaku berbahaya pengemudi secara real‑time. Kehadiran DMS bukan hanya sekadar inovasi, melainkan langkah strategis untuk menjaga keselamatan bagi pengemudi.

Urgensi Penerapan Driver Monitoring System

Pengimplementasian Driver Monitoring System (DMS) pada dasarnya tidak hanya sebatas untuk menjaga keselamatan pengemudi. Lebih dari itu, DMS menjadi bagian terpenting dalam strategi perusahaan logistik modern seperti berikut:

1. Efisiensi operasional

Dengan adanya sistem monitoring, perusahaan dapat mengurangi downtime akibat kecelakaan, menekan biaya perbaikan, dan meminimalkan keterlambatan distribusi.

Baca juga  Cek Manifest untuk Pengiriman Barang, Penumpang, Awak Kapal

2. Kepatuhan regulasi

Seiring meningkatnya aturan keselamatan transportasi di berbagai negara. Hal ini karena Driver monitoring system (DMS) dapat membantu perusahaan tetap selaras dengan standar hukum yang berlaku.

3. Reputasi bisnis

Adopsi teknologi keselamatan menunjukkan komitmen perusahaan terhadap tanggung jawab sosial dan membangun kepercayaan klien maupun mitra.

4. Data untuk pengambilan keputusan

DMS menghasilkan insight berharga tentang perilaku pengemudi, yang bisa diintegrasikan dengan sistem manajemen logistik untuk perencanaan rute, jadwal kerja, dan strategi fleet management.

Tantangan dalam Mengimplementasikan Driver Monitoring System

Tidak semua perusahaan dapat menerapkan Driver Monitoring System (DMS) secara langsung. Karena dapat membantu dalam meningkatkan keselamatan dan efisiensi. Namun, beberapa tantangan dapat muncul seperti:

1. Tantangan Teknis

 

Walaupun tergolong mudah, mengimplementasikan DMS membutuhkan hardware dan software yang canggih. Hal ini karena DMS nantinya akan diintegrasikan dengan berbagai sensor pendukung, seperti kamera dan sensor biometrik.
Sehingga memerlukan pengaturan dan pemeliharaan sistem yang lebih kompleks. Selain itu, sistem ini juga harus mampu memproses data secara real-time dengan tingkat akurasi yang tinggi untuk mendeteksi perilaku pengemudi, seperti kelelahan atau gangguan.

Baca juga  Ekspedisi Logistik : Pengertian dan Penjelasan Lengkapnya

2. Tantangan Organisasi

 

Selanjutnya terdapat tantangan dalam organisasi perusahaan, sebab pengimplementasian DMS akan dapat mengubah cara kerja dan budaya organisasi. Perusahaan harus memastikan bahwa seluruh karyawan, terutama pengemudi, dapat menerima teknologi baru ini dan merasa nyaman dalam menggunakannya.
Selain itu, diperlukan pelatihan yang efektif untuk memastikan pemahaman yang baik tentang sistem, serta penerimaan terhadap perubahan dalam prosedur operasional. Perusahaan juga harus mengelola potensi resistensi terhadap teknologi baru, baik dari pengemudi maupun pihak manajemen, yang mungkin khawatir tentang dampak perubahan terhadap rutinitas kerja mereka.

3. Tantangan Regulasi dan Privasi

 

Tak cukup sampai disitu saja, penerapan DMS juga bisa terhambat karena adanya regulasi dan privasi. Sebab, pengumpulan melalui sistem ini sering membuatnya khawatir terkait penyimpanan data pribadi seperti data biometrik atau rekaman aktivitas selama mengemudi.
Hal ini memerlukan perhatian serius terhadap peraturan perlindungan data pribadi yang berlaku, baik di tingkat lokal maupun internasional. Perusahaan harus memastikan bahwa pengumpulan data dilakukan secara transparan, dengan izin yang jelas dari pengemudi, dan data tersebut hanya digunakan untuk tujuan yang sah.

Baca juga  Alur Logistik Peti Kemas, Proses Pengiriman Internasional

Kesimpulan

 

Mengimplementasikan Driver Monitoring System memang penuh tantangan, tetapi manfaat jangka panjangnya jauh lebih besar. Keselamatan meningkat, biaya operasional berkurang, dan reputasi perusahaan terjaga. Namun, agar sistem ini benar-benar optimal, perusahaan perlu melihatnya juga bagaimana ekosistem logistik yang lebih luas.

Oleh karena itu, Oaktree berperan penting dalam mengintegrasikan ke sistem manajemen logistik dengan data yang ada pada DMS. Sebab, Oaktree sebagai software freight forwarder terbaik di Indonesia dapat memberikan solusi yang efisien dan efektif dalam mengelola alur logistik secara keseluruhan.

Tertarik untuk mencoba kehebatan Oaktree untuk memaksimalkan pengelolaan logistik Anda? Yuk hubungi kami sekarang juga.

Bagikan:

Software-Freight-Forwarding
Picture of Oaktree
Oaktree

Membahas seputar Freight Forwarding, EMKL, EMKU, PPJK, Logistik & Distribusi

Semua Postingan
Berjalan sendiri itu cukup melelahkan
Mulai bersama Oaktree!

Dapatkan potongan harga menarik dari kami!
Sales: 081268881603

Scroll to Top