Salah satu pendorong utama perekonomian Indonesia adalah sektor bisnis manufaktur. Berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik (BPS), kontribusi sektor industri manufaktur terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) Indonesia pada tahun 2023 mencapai 18,67%, sehingga menjadikan sektor tersebut mendominasi dalam perekonomian nasional.
Selain itu, menurut Goodstats, pada tahun 2024, terdapat pertumbuhan ekonomi sebesar 5,03% yang tercatat pada tahun tersebut. Berikut adalah penjelasan bisnis manufaktur lebih detail meliputi pengertian, jenis dan tantangannya.
Apa itu Bisnis Manufaktur
Bisnis manufaktur adalah sebuah proses produksi barang melalui penggunaan mesin, alat, tenaga kerja, dan bahan baku. Sehingga, secara sederhana bisnis ini akan mengubah bahan mentah menjadi produk jadi dan nantinya akan dijual maupun digunakan.
Proses produksi yang ada pada bisnis manufaktur biasanya memiliki tahapan tertentu mulai dari desain produk, pemilihan bahan, hingga proses produksi, dan akhirnya distribusi ke pasar.
Setelah barang selesai diproduksi, bisnis manufaktur biasanya dapat menjual hasil produksinya langsung ke konsumen, distributor, ataubahkan ke agen grosir.
Jenis-Jenis Bisnis Manufaktur
Pada dasarnya, bisnis manufaktur memiliki berbagai jenis berdasarkan cara produksi dan sifat yang dihasilkan. Berikut adalah jenis-jenis bisnis manufaktur:
1. Manufaktur Diskrit (Discrete Manufacturing)
Salah satu jenis manufaktur adalah manufaktur Diskrit. Pada jenis ini, proses produksi akan melibatkan pembuatan barang secara terpisah dan dapat dihitung satu per satu.
Dengan demikian nantinya terdapat identitas yang unik dan tidak dapat dipisahkan dari produk lainnya. Biasanya, bisnis manufaktur diskrit berada pada industri otomotif, elektronik dan peralatan rumah tangga.
Sebab, nantinya setiap komponen produk diproduksi secara terpisah dan dirakit untuk membentuk produk akhir.
2. Manufaktur Repetitif (Repetitive Manufacturing)
Selanjutnya terdapat jenis manufaktur repetitive manufacturing yang akan berfokus pada pembuatan barang dalam jumlah besar dan dengan desain maupun spesifikasi yang sama pula.
Proses produksi ini biasanya akan digunakan untuk memproduksi makanan dan minuman dalam kemasan atau peralatan rumah tangga (seperti pemanas air ataupun kompor).
3. Manufaktur Job Shop (Job Shop Manufacturing)
Manufaktur job shop adalah tipe produksi yang sangat fleksibel, di mana produk dibuat sesuai dengan pesanan atau spesifikasi khusus pelanggan.
Sehingga para industri manufaktur ini biasanya akan digunakan pada produk/barang costume seperti alat atau mesin industri khusus, maupun furniture custom.
4. Manufaktur Proses Berkesinambungan ( Continuous Process Manufacturing)
Manufaktur proses berkesinambungan melibatkan produksi barang secara terus-menerus tanpa berhenti. Proses ini biasanya digunakan untuk barang yang diproduksi dalam volume sangat besar dan dalam waktu yang sangat panjang.
Biasanya produksi ini akan digunakan digunakan untuk memproduksi produk kimia seperti kimia, minyak atau gas.
5. Manufaktur Proses Batch (Batch Process Manufacturing)
Manufaktur proses batch melibatkan produksi barang dalam jumlah besar dalam kelompok atau batch. Pada setiap batch, semua produk akan melalui serangkaian proses yang sama sebelum beralih ke batch berikutnya. Misalnya seperti pada makanan ataupun minuman.
Apa saja Tahapan dalam Bisnis Manufaktur
Seperti yang telah dibahas, pada bisnis manufaktur biasanya akan memiliki tahapan tertentu. Berikut adalah tahapan pada bisnis manufaktur.
1. Perencanaan
Tahap pertama dalam bisnis manufaktur adalah perencanaan, yang mencakup desain produk dan penentuan kebutuhan bahan baku. Proses ini memerlukan kolaborasi antara tim desain, pemasaran, dan produksi.
2. Pengadaan Bahan Baku
Setelah perencanaan selesai, bahan baku yang diperlukan untuk produksi akan dipesan dan dipilih. Pengadaan bahan baku yang tepat adalah kunci untuk memastikan kualitas produk dan kelancaran proses produksi.
3. Proses Produksi
Pada tahap ini, bahan baku diubah menjadi produk jadi melalui berbagai proses, seperti perakitan, pemrosesan mesin, pengecatan, dan pengemasan. Proses ini bisa dilakukan secara otomatis maupun manual, tergantung jenis produk dan skala produksi.
4. Kontrol Kualitas
Kualitas produk harus diperiksa untuk memastikan bahwa barang yang diproduksi memenuhi standar yang telah ditentukan. Proses ini sering dilakukan pada beberapa titik sepanjang jalur produksi.
5. Distribusi
Setelah produk selesai, barang akan didistribusikan ke pasar atau pelanggan melalui jaringan distribusi yang efisien, baik melalui transportasi darat, laut, atau udara.
Tantangan Dalam Menjalankan Bisnis Manufaktur di Era Sekarang
Di tengah globalisasi dan perkembangan teknologi, bisnis manufaktur menghadapi sejumlah tantangan yang kompleks dan terus berkembang. Berikut tantangan utama yang dihadapi saat ini meliputi:
1. Perubahan Teknologi
Teknologi baru seperti otomatisasi, robotika, dan Internet of Things (IoT) membawa peluang besar untuk meningkatkan efisiensi. Namun, peralihan dari teknologi lama ke teknologi baru memerlukan investasi besar dan pelatihan tenaga kerja, yang bisa menjadi hambatan bagi banyak perusahaan.
2. Gangguan Rantai Pasokan
Tantangan selanjutnya adalah gangguan rantai pasokan, hal ini karena bisnis manufaktur sangat bergantung pada bahan baku produksi. Dengan demikian, setiap keterlambatan atau kekurangan pasokan bahan baku dapat menghambat proses produksi secara signifikan, bahkan menyebabkan penghentian sementara dalam lini produksi.
3. Permintaan yang Berubah Cepat
Di era sekarang, pasar sangatlah adaptif, sehingga menyebabkan permintaan barang berubah dengan cepat. Dengan demikian, perusahaan manufaktur dituntut untuk lebih fleksibel dalam menyesuaikan produksi dengan dinamika permintaan yang seringkali tidak terduga.
4. Regulasi dan Standar Lingkungan
Selain itu, dengan banyaknya regulasi yang berlaku, menyebabkan perusahaan manufaktur harus terus-menerus menyesuaikan operasi mereka untuk memenuhi persyaratan hukum yang semakin kompleks.
Akibatnya, perusahaan sering kali harus mengalokasikan sumber daya yang signifikan untuk memastikan kepatuhan, baik dalam hal waktu, tenaga kerja, maupun biaya.
Oaktree.id: Optimalkan Pengiriman dengan Teknologi TMS
Bisnis manufaktur memainkan peran yang sangat penting dalam perekonomian global, tetapi juga menghadapi berbagai tantangan yang semakin berat, seperti perubahan teknologi, gangguan rantai pasokan, dan permintaan pasar yang berubah.
Untuk bertahan dan berkembang, perusahaan manufaktur perlu beradaptasi dengan cepat. Oleh sebab itu, oaktree.id hadir sebagai solusi software freight forwarding yang dilengkapi dengan Transportation Management System (TMS).
Melalui hadirnya oaktree yang dilengkapi sistem transportasi manajemen ini dapat membantu dalam merencanakan, mengatur, dan mengelola pengiriman barang dari titik A ke titik B, baik melalui jalur darat, laut, atau udara.
Selain itu, penggunaan software ini juga dapat membantu dalam memantau status pengiriman secara real-time, mengoptimalkan rute pengiriman, dan mengurangi biaya transportasi.