Pernahkah Anda mengalami penumpukan stok berbulan-bulan, tapi ketika memasuki periode promo, barang favorit pelanggan justru habis? Itu berarti strategi inventory management belumlah tepat. Berikut adalah penjelasan lebih detail mengenai inventory management meliputi pengertian, manfaat, dan tips memilihnya.
Pengertian Inventory Management
Inventory management adalah sebuah proses yang digunakan oleh perusahaan untuk merencanakan, mengontrol, serta mengoptimalkan stok. Biasanya pengelolaan ini akan digunakan untuk memastikan ketersediaan barang baik itu bahan baku, barang setengah jadi, hingga barang jadi.
Sehingga, dapat disederhanakan bahwa inventory management itu sistem yang digunakan untuk pengelolaan stock dalam menjaga permintaan dan ketersediaan stok pasar.
Dalam memudahkan saat inventory management, biasanya pada prakteknya akan menerapkan beberapa unsur pendukung seperti:
- SKU (stock keeping unit) sebagai satuan identifikasi unik.
- Lead time didefinisikan waktu dari pemesanan sampai barang siap dipakai/jual.
- Safety stock sebagai buffer untuk meredam variabilitas permintaan dan keterlambatan.
- Reorder point (ROP) sebagai titik pemesanan ulang agar tidak terjadi stockout.
- Carrying cost sebagai biaya memegang stok (gudang, asuransi, risiko usang/obsolescence).
Namun perlu dipahami, walaupun komponen nya terlihat mirip dengan warehouse management, tetapi inventory management ini akan berfokus pada kebijakan pengendalian stock untuk menjaga ketersediaan barang sesuai kebutuhan bisnis.
Kenapa Penting Melakukan Inventory Management
Inventory management penting karena membantu perusahaan menjaga keseimbangan antara permintaan dan ketersediaan barang. Berikut adalah manfaatnya:
1. Menjaga arus kas (cash flow)
Dengan melakukan inventory management, perusahaan akan dapat menjaga arus kas (cash flow) lebih baik. Hal ini dikarenakan pengelolaan stok yang efisien membantu mencegah pembelian berlebih, mengurangi biaya penyimpanan, serta memastikan barang yang tersedia benar-benar sesuai dengan kebutuhan pasar.
2. Menghemat Biaya Operasional
Karena seluruh stok sudah dikelola dengan efisien, maka juga berguna untuk menghemat biaya operasional, seperti biaya penyimpanan, pembelian berlebih, dan potensi kerugian akibat barang rusak atau kedaluwarsa.
3. Meningkatkan Kepuasan Pelanggan
Selanjutnya, inventory management juga berfungsi dalam meningkatkan kepuasan pelanggan. Sebab, nantinya prose ini akan memastikan ketersediaan barang selalu terjaga maupun meminimalisir keterlambatan atau kehabisan stok.
4. Mengurangi risiko operasional & ketidakpastian
Melalui inventory management yang efisien, perusahaan juga dapat mengurangi risiko operasional dan ketidakpastian. Terutama dalam menghadapi fluktuasi permintaan pasar, keterlambatan pasokan, atau perubahan harga bahan baku yang dapat mempengaruhi stabilitas produksi dan penjualan.
5. Menyelaraskan multi-gudang
Tanpa adanya inventory management, itu artinya perusahaan tidak dapat mengintegrasikan data dengan gudang di luar pusat, sehingga koordinasi stok menjadi sulit, proses distribusi melambat, dan risiko kesalahan pencatatan barang semakin tinggi.
Apa Saja Metode Inventory Management?
Dalam menjalankan sistem inventory, terdapat berbagai metode yang dapat digunakan. Berikut adalah metode inventory management:
1. FIFO (First In, First Out)
Metode ini akan digunakan untuk mencatat barang yang masuk lebih dikeluarkan terlebih dahulu. Sehingga, sering kali digunakan untuk produk yang memiliki daya simpan yang lama.
Dengan demikian perusahaan dapat menjaga kualitas barang tetap baik, meminimalkan risiko penurunan nilai, serta memastikan rotasi stok berjalan secara optimal.
2. LIFO (Last In, First Out)
Selanjutnya terdapat metode LIFO (Last In, First Out), sesuai namanya barang yang akan dikeluarkan terlebih dahulu adalah barang yang masuk terakhir. Hal ini dipertimbangkan karena adanya kemungkinan perubahan harga bahan baku, sehingga perusahaan dapat menyesuaikan nilai persediaan dengan harga pasar terbaru untuk menjaga stabilitas biaya produksi.
3. FEFO (First Expired, First Out)
Terdapat juga metode barang yang keluar terlebih dahulu yaitu barang yang akan segera kadaluarsa, atau yang biasa dikenal dengan FEFO (First Expired, First Out). Metode ini digunakan untuk memastikan produk dengan masa simpan paling pendek dikeluarkan lebih dulu, sehingga kualitas barang tetap terjaga dan tidak menimbulkan kerugian akibat barang rusak atau kedaluwarsa.
4. ABC Analysis
Selanjutnya, terdapat metode inventory management yang mengelompokkan barang berdasarkan kode tertentu seperti metode ABC (Always, Better, Control). Metode ini membagi berdasarkan kategori tentu yaitu:
- A untuk barang dengan nilai tinggi dan perputaran rendah,
- B untuk barang dengan nilai dan perputaran sedang,
- C untuk barang dengan nilai rendah namun perputaran tinggi.
5. XYZ Analysis
Walaupun terlihat sama seperti ABC Analysis, XYZ Analysis ini akan berfokus pada tingkat kestabilan atau konsistensi permintaan barang. Analisis ini membantu perusahaan mengelompokkan barang berdasarkan pola konsumsi, apakah permintaannya stabil, fluktuatif, atau tidak terduga, sehingga strategi pengadaan dan penyimpanan bisa disesuaikan dengan lebih akurat.
6. EOQ (Economic Order Quantity)
Terdapat pula metode inventory management yang dilihat dari penentuan kuantitas pemesanan ekonomis atau EOQ (Economic Order Quantity). Metode ini digunakan untuk menentukan jumlah pemesanan optimal agar biaya persediaan, seperti biaya penyimpanan dan biaya pemesanan, dapat ditekan seminimal mungkin tanpa mengganggu ketersediaan barang.
7. JIT (Just-in-Time)
JIT (Just-in-Time) dalam metode inventory management dapat diartikan sebagai sistem pengelolaan persediaan yang memastikan barang atau bahan datang tepat pada waktunya saat dibutuhkan untuk produksi. Tujuannya agar perusahaan tidak perlu menyimpan stok berlebih, sehingga biaya penyimpanan dapat ditekan dan efisiensi operasional meningkat.
8. Days Sales of Inventory (DSI)
Selanjutnya terdapat metode Days Sales of Inventory (DSI) dalam inventory management yang digunakan untuk menghitung berapa lama rata-rata waktu yang dibutuhkan perusahaan untuk menjual seluruh persediaannya.
Semakin rendah nilai DSI, semakin cepat perputaran stok, yang menandakan efisiensi tinggi dalam pengelolaan persediaan.
Tips Memilih Metode Inventory Management yang Tepat
Dengan banyaknya metode inventory management yang digunakan, pastinya membuat Anda bingung dalam memilihnya. Berikut adalah cara memilih metode inventory yang tepat:
- Pahami jenis produk
Tentukan metode berdasarkan karakteristik barang, seperti daya simpan, nilai, dan tingkat permintaan.
- Sesuaikan dengan skala bisnis
Gunakan metode sederhana seperti FIFO atau FEFO untuk bisnis kecil, dan metode kompleks seperti ABC atau EOQ untuk bisnis besar.
- Perhatikan fluktuasi permintaan
Jika permintaan sering berubah, gunakan metode seperti XYZ Analysis agar stok tetap seimbang.
- Hitung biaya operasional
Pilih metode yang membantu menekan biaya penyimpanan dan pemesanan tanpa mengganggu ketersediaan barang.
- Gunakan software pendukung
Implementasikan sistem inventory digital agar pencatatan lebih akurat, terpantau real time, dan mudah dianalisis.
- Evaluasi secara berkala
Lakukan peninjauan rutin terhadap efektivitas metode yang digunakan agar bisa menyesuaikan dengan kondisi bisnis dan pasar terbaru.
Oaktree.id: Optimal Pengelolaan Inventory Management
Inventory management yang efektif tidak berhenti pada pemilihan metode, tetapi juga pada penerapan sistem yang konsisten dan terintegrasi. Perusahaan perlu memastikan setiap proses, mulai dari pencatatan stok, pemantauan pergerakan barang, hingga evaluasi data dilakukan secara rutin agar pengelolaan persediaan tetap akurat dan efisien.
Namun, jika Anda seorang forwarder tentunya penerapan inventory management saja belumlah cukup. Sebab, Anda masih perlu memerlukan sistem yang mampu mengatur alur pengiriman, dokumen, dan koordinasi antar pihak secara otomatis.
Disinilah Oaktree hadir sebagai software freight forwarder berperan penting, karena dapat membantu mengintegrasikan manajemen inventory dengan proses logistik, mulai dari tracking pengiriman, pengelolaan gudang, hingga laporan operasional dalam satu platform.
Jadi masih mau direpotkan dalam pengurusan management inventory dan dokumen pengiriman? Yuk gunakan Oaktree hari ini dan efisiensikan management pengiriman.








