Oaktree Blog

Logistik

Berapa Biaya Demurrage per Hari Begini Perhitungannya!

Berapa Biaya Demurrage per Hari? Begini Perhitungannya!

Dalam dunia logistik dan pengiriman, biaya demurrage per hari adalah faktor yang signifikan. Artikel ini akan menjelaskan secara mendalam tentang demurrage, bagaimana menghitung berapa biaya demurrage per hari, dan bagaimana mengelola serta mengurangi biaya tersebut. Apa Itu Demurrage? Demurrage adalah biaya yang dikenakan kepada pihak yang menggunakan kapal, kontainer, atau fasilitas penyimpanan lebih lama dari waktu yang telah disepakati. Ini merupakan bentuk kompensasi kepada pemilik kapal atau penyedia layanan logistik atas keterlambatan dalam pengosongan atau pemakaian fasilitas tersebut. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Biaya Demurrage Durasi Tertunda: Semakin lama barang atau kapal tertunda, semakin tinggi biaya demurrage per hari yang akan dikenakan. Jenis Kapal atau Kontainer: Biaya demurrage juga tergantung pada jenis kapal atau kontainer yang digunakan. Kapal yang lebih besar atau kontainer yang lebih besar biasanya memiliki biaya demurrage yang lebih tinggi. Jenis Barang yang Dikirim: Jenis barang yang dikirim juga mempengaruhi biaya demurrage. Barang berharga atau berisiko tinggi mungkin memiliki biaya demurrage yang lebih tinggi. Lokasi Pelabuhan: Lokasi pelabuhan tempat barang ditunda juga dapat berdampak pada biaya demurrage. Pelabuhan sibuk atau dengan fasilitas terbatas mungkin memiliki biaya demurrage yang lebih tinggi. Bagaimana Menghitung Biaya Demurrage per Hari Untuk menghitung berapa biaya demurrage per hari dapat dilakukan dengan rumus sederhana. Biaya demurrage per hari = Biaya demurrage total / Durasi tertunda dalam hari. Sebagai contoh, jika biaya demurrage total adalah $1.000 dan durasi tertunda adalah 5 hari, maka biaya demurrage per hari adalah $200. Mengatasi Biaya Demurrage yang Tinggi Untuk mengurangi biaya demurrage yang tinggi, perlu dilakukan perencanaan pengiriman yang lebih baik. Komunikasi yang efektif dengan pihak logistik juga penting, termasuk pemberitahuan jika ada kemungkinan keterlambatan. Selain itu, menggunakan layanan transportasi yang tepat juga dapat membantu mengurangi biaya demurrage. Studi Kasus: Biaya Demurrage di Pelabuhan XYZ Melakukan analisis biaya demurrage dan mengidentifikasi langkah-langkah yang dapat diambil untuk menguranginya adalah langkah penting. Dalam studi kasus ini, kita akan menganalisis biaya demurrage di Pelabuhan XYZ dan mengidentifikasi cara mengurangi biaya tersebut. Peran Teknologi dalam Mengelola Demurrage Teknologi seperti perangkat lunak manajemen logistik dan sistem pemantauan real-time dapat sangat membantu dalam mengelola dan mengurangi biaya demurrage. Mereka memungkinkan visibilitas yang lebih baik terhadap pergerakan barang dan kapal. Penutup Menghitung dan mengelola biaya demurrage per hari adalah hal penting dalam bisnis logistik dan pengiriman. Dengan pemahaman yang baik tentang faktor-faktor yang memengaruhi biaya demurrage dan tindakan yang dapat diambil untuk menguranginya, perusahaan dapat mengoptimalkan operasinya dan menghemat biaya yang signifikan.

Berapa Biaya Demurrage per Hari? Begini Perhitungannya! Read More »

Perbedaan Delivery Note dan Delivery Order

Perbedaan Delivery Note dan Delivery Order

Berbelanja secara online semakin memudahkan konsumen. Tanpa perlu keluar rumah, produk yang diinginkan dapat dipesan melalui internet. Dalam konteks ini, perhatian tertuju pada pengiriman barang, yang melibatkan dua dokumen logistik penting: Perbedaan Delivery Note dan Delivery Order. Namun, apakah Anda tahu apa perbedaannya? Sebelum kita membahas perbedaan antara Delivery Note dan Delivery Order, penting untuk memperhatikan beberapa hal. Pertama-tama, Delivery Note umumnya berfungsi sebagai bukti pengiriman barang, sementara Delivery Order digunakan sebagai bukti permintaan pengiriman barang dari pembeli kepada penjual. Untuk memahami lebih lanjut perbedaan antara Delivery Note dan Delivery Order, mari kita bahas keduanya secara lebih mendalam. Sebelum kita merinci perbedaan antara kedua dokumen ini, mari kita terlebih dahulu memahami pengertian dari Delivery Note dan Delivery Order. Apa itu Delivery Note? Delivery Note adalah dokumen yang disusun oleh penjual atau pihak pengirim sebagai bukti pengiriman barang kepada pembeli atau penerima. Dokumen ini mencakup informasi tentang jenis barang, jumlah barang, dan kondisinya. Pengertian Delivery Order Sementara itu, Delivery Order adalah dokumen yang disusun oleh pembeli atau pihak penerima sebagai bukti permintaan pengiriman barang kepada penjual atau pengirim. Biasanya, Delivery Order berisi informasi tentang jenis barang, jumlah barang, dan alamat pengiriman. Dengan pemahaman ini, kita dapat merinci perbedaan antara kedua dokumen ini: Delivery Note adalah dokumen yang disusun oleh penjual atau pihak pengirim sebagai bukti pengiriman barang kepada pembeli atau penerima. Sementara itu, Delivery Order adalah dokumen yang disusun oleh pembeli atau pihak penerima sebagai bukti permintaan pengiriman barang kepada penjual atau pengirim. Kelebihan Delivery Note Delivery Note memiliki beberapa keunggulan, di antaranya: Memfasilitasi proses pengiriman barang dengan informasi lengkap tentang barang yang dikirim. Dapat digunakan sebagai bukti pembayaran jika barang sudah diterima oleh pembeli. Berfungsi sebagai bukti pengiriman saat mengajukan klaim asuransi. Kekurangan Delivery Note Di sisi lain, Delivery Note juga memiliki keterbatasan, seperti: Tidak dapat digunakan sebagai dokumen legal karena hanya sebagai bukti pengantar. Tidak berfungsi sebagai bukti permintaan pengiriman barang dari pembeli kepada penjual. Tidak memberikan informasi tentang biaya pengiriman. Kelebihan Delivery Order Delivery Order juga memiliki beberapa keunggulan, di antaranya: Dapat digunakan sebagai bukti permintaan pengiriman barang dari pembeli kepada penjual. Memberikan informasi yang jelas tentang alamat pengiriman, jumlah barang, dan jenis barang yang dipesan. Dapat digunakan sebagai bukti pembayaran jika pembayaran dilakukan sebelum barang diterima oleh pembeli. Kekurangan Delivery Order Di sisi lain, Delivery Order memiliki beberapa keterbatasan, seperti: Tidak dapat digunakan sebagai bukti pengiriman barang karena hanya berfungsi sebagai bukti permintaan. Tidak dapat digunakan sebagai bukti pembayaran jika pembayaran dilakukan setelah barang diterima oleh pembeli. Tidak memberikan informasi tentang biaya pengiriman. Perbedaan Delivery Note dan Delivery Order Aspek Delivery Note Delivery Order Fungsi Sebagai bukti pengantar barang yang sudah dikirimkan ke pembeli atau pihak penerima. Sebagai bukti permintaan pengiriman barang dari pembeli ke penjual atau pengirim. Pembuat Dokumen Penjual atau pihak pengirim. Pembeli atau pihak penerima. Isi Dokumen Informasi mengenai jenis barang, jumlah, dan kondisi barang yang dikirimkan. Informasi mengenai jenis barang, jumlah barang, dan alamat pengiriman barang. Bukti Pembayaran Ya Bergantung pada saat pembayaran dilakukan. Dokumen Legal Tidak Tidak Bukti Asuransi Ya Tidak Kesimpulan Dari pembahasan tersebut, kita dapat menyimpulkan bahwa Delivery Note dan Delivery Order memiliki peran masing-masing dalam proses logistik. Delivery Note digunakan sebagai bukti pengantar barang yang sudah dikirimkan ke pembeli, sedangkan Delivery Order digunakan sebagai bukti permintaan pengiriman barang dari pembeli kepada penjual. Kedua dokumen ini memiliki keunggulan dan keterbatasan sendiri, sehingga pemilihan yang tepat harus mempertimbangkan kebutuhan dan situasi pengiriman barang. Memilih dokumen yang sesuai adalah kunci untuk memastikan kelancaran proses logistik dan memenuhi kebutuhan pelanggan dengan baik.

Perbedaan Delivery Note dan Delivery Order Read More »

Pengertian CHC & THC dalam Industri Pengiriman Kontainer

Pengertian CHC & THC dalam Industri Pengiriman Kontainer

Industri pengiriman kontainer adalah dunia yang kompleks dengan berbagai istilah dan konsep yang perlu dipahami. Salah satu aspek kunci dalam bisnis ini adalah Container Handling Charge, yang dikenal sebagai CHC (Container Handling Charges) dan juga biaya tambahan yang dikenal sebagai THC (Terminal Handling Charges). Dalam artikel ini, kita akan menjelajahi kedua konsep ini dan memahami pengertian CHC dan THC serta dampaknya dalam industri pengiriman kontainer. Pengertian Container Handling Charge (CHC) Penting untuk memiliki pemahaman yang kokoh tentang apa itu CHC sebelum melangkah lebih jauh. Jadi pengertian CHC, atau Container Handling Charge adalah merujuk pada biaya yang dikenakan oleh pengelola terminal petikemas kepada perusahaan pelayaran atau shipping line. Biaya ini mencakup layanan dari saat kapal sandar di pelabuhan hingga kontainer ditumpuk di area penumpukan atau stacking/container yard. Dalam esensi, CHC adalah kontribusi atas jasa penanganan yang dilakukan oleh pengelola terminal. Mengapa CHC Dikenakan oleh Pengelola Terminal Pertanyaan yang sering muncul adalah mengapa CHC perlu ada. Pengelola terminal harus memastikan operasional yang lancar, termasuk bongkar muat kontainer secara efisien dan pengelolaan area penumpukan yang aman. Biaya CHC sebenarnya mencerminkan porsi dari biaya operasional ini, dan hal ini penting dalam menjaga kualitas layanan terminal serta infrastruktur yang diperlukan. Proses CHC dari Kapal Hingga Tumpukan Kontainer Proses CHC dimulai ketika kapal tiba di pelabuhan dan muatan mulai dibongkar. Pengelola terminal bertanggung jawab atas penanganan kontainer selama tahap ini, termasuk pengaturan logistik internal, pemindahan, dan penyimpanan kontainer dengan aman. Proses ini berlanjut hingga kontainer ditempatkan dalam tumpukan di area penumpukan. Setiap langkah dalam proses ini memiliki biaya yang mencakup perawatan dan pengoperasian fasilitas terminal. Pengaruh CHC Terhadap Biaya Pengiriman Penting untuk diingat bahwa biaya CHC merupakan faktor yang harus diperhitungkan dalam perencanaan biaya pengiriman. Shipping line harus mempertimbangkan biaya ini ketika menentukan harga pengiriman kepada klien mereka. Oleh karena itu, pemahaman yang jelas tentang struktur biaya CHC dapat membantu shipping line dalam menentukan harga yang kompetitif dan realistis. Pengertian THC dalam Pengiriman Kontainer Selain pengertian CHC, biaya yang sering kali ditemui dalam pengiriman kontainer adalah THC atau Terminal Handling Charges. THC merujuk pada biaya tambahan yang dikenakan oleh perusahaan pelayaran kepada pemilik barang atau pengirim. Meskipun terdengar mirip dengan CHC, THC memiliki peran dan sumber yang berbeda. Kaitan Antara Pemilik Barang, Perusahaan Pelayaran, dan THC THC sebenarnya adalah pungutan yang dilakukan oleh perusahaan pelayaran asing, bukan oleh pengelola terminal. Ini menciptakan kerancuan yang kadang-kadang membuat pengirim atau pemilik barang mengira bahwa biaya tersebut merupakan tanggung jawab pengelola terminal. THC sebenarnya mencakup biaya pengumpulan dan pengangkutan kontainer kosong dari dan ke pelabuhan muat. THC, sebagai biaya tambahan, secara langsung mempengaruhi total biaya pengiriman barang. Ketika pemilik barang atau pengirim menerima tagihan pengiriman, biaya THC akan menjadi bagian dari jumlah yang harus dibayarkan. Oleh karena itu, pemahaman tentang bagaimana THC dihitung dan diterapkan sangat penting dalam merencanakan anggaran pengiriman. Perbedaan CHC dan THC Penting untuk memahami pengertian dan perbedaan antara CHC dan THC. CHC merupakan biaya yang dikenakan oleh pengelola terminal untuk jasa penanganan kontainer di dalam terminal. Di sisi lain, THC adalah biaya tambahan yang dikenakan oleh perusahaan pelayaran sebagai bagian dari total biaya pengiriman. Pemungutan THC di Indonesia: Proses dan Pengaruhnya Di Indonesia, pemungutan THC dilakukan oleh pelayaran nasional yang bertindak sebagai agen untuk perusahaan pelayaran asing. Proses ini melibatkan penagihan kepada pemilik barang atau pengirim sebagai bagian dari biaya pengiriman. Meskipun pemungutan dilakukan oleh pelayaran nasional, nilai THC sebenarnya ditetapkan oleh perusahaan pelayaran asing. Organisasi Liner Conference yang Mengatur Pemungutan THC Pemungutan THC biasanya diatur melalui organisasi liner conference. Ini adalah organisasi yang terdiri dari perusahaan pelayaran yang beroperasi dalam rute yang sama. Mereka bekerja sama untuk mengatur tarif, biaya tambahan seperti THC, dan berbagai aspek lain dari pengiriman kontainer. Dampak Pemungutan THC Terhadap Ekonomi dan Industri Pemungutan THC memiliki dampak yang dapat dirasakan dalam ekonomi dan industri. Pada satu sisi, ini adalah sumber pendapatan tambahan bagi perusahaan pelayaran asing. Namun, pada sisi lain, pemungutan ini juga dapat mempengaruhi harga barang dan layanan yang dikirimkan, serta dapat mempengaruhi daya saing produk dalam pasar global. Kontroversi Seputar CHC dan THC Kesalahpahaman antara pengirim, pemilik barang, dan pengelola terminal sering kali timbul karena kurangnya transparansi dalam komunikasi tentang biaya pengiriman. Pengirim mungkin tidak sepenuhnya memahami perbedaan antara CHC dan THC, yang dapat mengarah pada konflik atau ketidakpuasan. Solusi untuk Mengatasi Kontroversi Terkait CHC dan THC Untuk mengatasi kontroversi yang sering muncul, beberapa solusi dapat dipertimbangkan. Salah satunya adalah meningkatkan keterbukaan dan edukasi kepada semua pihak yang terlibat dalam proses pengiriman kontainer. Ini melibatkan pengelola terminal, perusahaan pelayaran, pemilik barang, dan pihak-pihak terkait lainnya. Dengan pemahaman yang lebih baik tentang bagaimana CHC dan THC berfungsi, diharapkan kesalahpahaman dapat diminimalkan. Kesimpulan: Pentingnya Pemahaman CHC & THC dalam Industri Pengiriman Dalam kesimpulan, pengertian CHC dan THC adalah aset berharga dalam industri pengiriman kontainer. Sebagai pemilik barang atau perusahaan pelayaran, pemahaman yang baik tentang kedua biaya ini dapat membantu dalam perencanaan angkutan yang efisien dan memastikan bahwa biaya pengiriman tetap terkendali. Dengan pemahaman yang lebih besar, kita dapat menghadapi masa depan industri pengiriman dengan lebih siap dan kompeten.

Pengertian CHC & THC dalam Industri Pengiriman Kontainer Read More »

Istilah Istilah Dalam Ekspor Impor yang Perlu Anda Tahu

Istilah Istilah Dalam Ekspor Impor yang Perlu Anda Tahu

Jika Anda tertarik dalam dunia bisnis ekspor impor dan berharap untuk meraih pelanggan di luar negeri, adalah penting bagi Anda untuk memahami istilah-istilah kunci terkait. Memahami istilah-istilah dalam ekspor impor bukan hanya untuk keperluan pengetahuan dagang, tetapi juga dapat mengurangi kebingungan saat menghadapi pertanyaan-pertanyaan krusial atau ketika Anda harus menangani dokumen-dokumen penting. Istilah Istilah Dalam Export Import Apa saja istilah-istilah yang sebaiknya Anda kuasai? Pembebasan Kepabeanan (Custom Clearance) Proses pembebasan kepabeanan mencakup serangkaian kegiatan terkait pengelolaan, pemeriksaan, dan pemberian izin terhadap suatu produk sebelum produk tersebut masuk atau keluar dari wilayah tertentu. Selain itu, istilah ini juga bisa merujuk kepada berbagai dokumen resmi yang dikeluarkan oleh petugas kepabeanan yang memberikan izin bagi produk atau komoditas untuk melintasi batas wilayah. Biaya CIF, CNF, OFR, AFR Sejumlah inisial ini berkaitan dengan biaya-biaya yang terkait dengan pengangkutan komoditas atau produk. Oleh karena itu, sangat penting untuk membahasnya secara lengkap. CIF (Cost, Insurance, Freight) Istilah CIF mengacu pada total biaya yang harus dikeluarkan untuk mengirimkan suatu komoditas. Biaya-biaya tersebut meliputi biaya pengiriman, biaya asuransi, dan biaya transportasi dengan kapal. CNF (Cost and Freight) Meskipun mirip dengan CIF, istilah CNF tidak memasukkan biaya asuransi dalam perhitungan biaya pengiriman komoditas. OFR (Ocean Freight Rate) Istilah OFR digunakan untuk mengindikasikan biaya dasar pengiriman produk menggunakan kapal. Biasanya, biaya OFR dihitung berdasarkan per kubik meter. AFR (Air Freight Rate) AFR mirip dengan OFR, tetapi menggunakan pesawat sebagai sarana pengiriman. Perhitungan biaya AFR didasarkan pada berat, yakni kilogram atau pound. Stasiun Pengangkutan Kontainer (Container Freight Station)Container Freight Station adalah lokasi di mana kontainer-kontainer dikelompokkan dan diatur dengan baik. Tujuan dari hal ini adalah untuk memfasilitasi pemilihan dan pengangkutan kontainer dengan lebih akurat dan tepat waktu. Container Freight Station tidak selalu terletak di pelabuhan; tempat ini juga bisa ditemukan di sekitar stasiun kereta api atau jalan utama. Area Penyimpanan Kontainer (Container Yard) Terkadang, istilah Container Freight Station (CFS) dan Container Yard keliru diartikan. Sebenarnya, keduanya berbeda: Container Yard umumnya terletak di dalam area pelabuhan, sementara CFS tidak memiliki batasan seperti itu. Sistem CFS juga cenderung lebih kompleks dan canggih. Ekspor Barang Jadi (Ex Work) Istilah Ex Work sering kali digunakan dalam transaksi bisnis yang mengikuti metode FOB (Free on Board) di titik tujuan. Dalam konteks ini, Ex Work berarti bahwa barang telah secara resmi diserahkan di lokasi yang ditentukan oleh pembeli. Ex Work juga bisa merujuk kepada harga barang “telanjang” untuk keperluan ekspor atau impor. Ini berarti bahwa perhitungan harga hanya mencakup barang itu sendiri dan belum termasuk unsur-unsur seperti dokumen resmi atau biaya pengemasan. Segel Kontainer (Seal) Istilah Seal mengacu pada alat pengunci yang digunakan untuk mengamankan isi kontainer sebelum kontainer tersebut diangkut dan dikirim. Segel ini juga dikenal sebagai security seal dan biasanya memiliki kode yang mengidentifikasi identitas kontainer serta isinya. Pelabuhan Keberangkatan dan Tujuan (POL dan POD) Istilah POL (Port of Loading) dan POD (Port of Discharge) merujuk kepada lokasi-lokasi di pelabuhan yang memiliki peran berbeda meskipun keduanya penting dalam manajemen kontainer. POL adalah Port of Loading, yaitu area yang khusus digunakan untuk memuat kontainer dan menyiapkan mereka untuk keberangkatan. POD adalah Port of Discharge, yaitu area yang digunakan untuk membongkar kontainer sebelum distribusi setelah kontainer turun dari kapal. Waktu Tinggal (Demurrage) Sangat penting untuk diingat bahwa kontainer-kontainer yang ada di pelabuhan tidak dibiarkan secara cuma-cuma. Istilah Demurrage digunakan untuk menggambarkan biaya sewa yang dikenakan pada kontainer yang dibiarkan di pelabuhan peti kemas. Perhitungan dan pembayaran waktu tinggal dimulai ketika kontainer memasuki pelabuhan dan berakhir ketika kontainer tersebut dinaikkan ke kapal dan siap untuk berangkat. Waktu Penahanan (Detention) Konsep waktu penahanan hampir mirip dengan demurrage, tetapi khusus berlaku untuk kontainer yang sudah kosong atau berisi barang, tetapi belum dikembalikan. Konsolidasi Konsolidasi merujuk kepada praktik memadukan dua atau lebih produk ekspor ke dalam satu kontainer sebelum dikirimkan melalui kapal. Tujuan dari tindakan ini umumnya adalah untuk menghemat biaya pengiriman. Pengiriman DDP dan DDU Pengiriman DDP (Delivered Dutytax Paid) adalah ketentuan dagang di mana penjual bertanggung jawab atas risiko selama pengiriman. Ini juga mencakup tanggung jawab untuk membayar pajak, perizinan, biaya kontainer, dan elemen lainnya. Dengan kata lain, pembeli hanya perlu menerima barang. Di sisi lain, pengiriman DDU (Delivered Dutytax Unpaid) adalah ketentuan di mana pembeli bertanggung jawab atas seluruh biaya pengiriman, termasuk pajak dan biaya kontainer. Waktu Pemrosesan di Pelabuhan (Dwelling Time) Proses bongkar muat kontainer memerlukan waktu yang signifikan. Istilah Dwelling Time digunakan untuk menggambarkan periode di mana kontainer berada di pelabuhan dan sedang dalam proses bongkar muat. Waktu ini biasanya dihitung mulai dari kontainer masuk ke pelabuhan atau ditarik dari kapal dan siap untuk proses bongkar. Sertifikat Asal (Certificate of Origin) Jika Anda terlibat dalam impor atau ekspor produk yang memiliki keunggulan khusus berasal dari suatu lokasi tertentu, istilah Certificate of Origin sangat penting. Sertifikat ini adalah dokumen resmi yang menunjukkan asal-usul komoditas tertentu, seperti kopi atau cokelat. SRP (Surat Registrasi Pabean) Di Indonesia, SRP merujuk kepada Surat Registrasi Pabean. Dokumen ini adalah bukti bahwa suatu perusahaan atau bisnis telah memenuhi persyaratan yang ditetapkan oleh kantor bea cukai untuk melakukan impor barang. Demikianlah sekilas istilah-istilah dalam dunia ekspor impor, semoga informasi ini memberikan manfaat yang berharga bagi Anda.

Istilah Istilah Dalam Ekspor Impor yang Perlu Anda Tahu Read More »

Demurrage dan Detention adalah

Memahami Apa itu Demurrage dan Detention dengan Mudah

D & D, atau lebih dikenal sebagai Demurrage dan Detention adalah istilah yang kerap dipergunakan dalam dunia perdagangan oleh para importir, eksportir, dan pelaku ekspedisi rutin. Seringkali muncul kebingungan dalam memahami perbedaan di antara keduanya; namun, sebenarnya, biaya-biaya ini bisa berdampak besar terhadap pelanggan jika mereka enggan mengambil tindakan untuk menghindari imbas biaya yang signifikan. Lebih sering lagi, kasus Demurrage dan Detention berperan dalam ranah impor, meski terdapat pula kasus ekspor yang jumlahnya jauh lebih sedikit. Walau Demurrage dan Detention tampak sebagai satu kesatuan yang melekat, pada kenyataannya, terdapat perbedaan substansial yang memisahkan keduanya. Untuk mendapatkan gambaran yang lebih jelas tentang konsep Demurrage dan Detention, termasuk alasan pengenaan biaya, siapa yang menerima tagihan ini, siapa yang harus bertanggung jawab, serta tips untuk meminimalkan beban biaya Demurrage, Detention, dan Penyimpanan, simak pemaparan di bawah ini. Mengenal tentang Apa itu Demurrage? Demurrage adalah biaya yang dienakan oleh perusahaan pelayaran pada importir apabila peti kemas dikirim dari pelabuhan dan belum ditarik keluar, serta belum diuraikan dan dibuka dalam jangka waktu bebas yang telah ditetapkan. Istilah Demurrage diterapkan pada situasi ketika kargo masih terdapat dalam peti kemas, entah itu karena belum diuraikan (untuk kasus impor), ataupun karena masih kosong (untuk kasus ekspor). Sebagai contoh, bayangkanlah sebuah peti kemas yang dideposisikan dari kapal pada tanggal 1 Januari, dan kemudian ditarik oleh penerima barang pada tanggal 11 Januari. Apabila asumsi hari bebas standar dari perusahaan pelayaran adalah 7 hari sejak tanggal pengiriman, yang sebenarnya berbeda dari hari bebas pelabuhan, yakni 7 Januari. Dengan demikian, kita memiliki selisih 11 hari dikurangi 7 hari, yang menghasilkan 4 hari kelebihan waktu. Oleh karena itu, perusahaan pelayaran akan mengenakan biaya demurrage kepada penerima barang untuk jangka waktu 4 hari (mulai dari tanggal 7 hingga 11 Januari) dengan tarif yang telah ditetapkan sebelumnya. Lalu Apa itu Detention? Detention, di sisi lain, adalah biaya yang diberlakukan oleh perusahaan pelayaran kepada importir ketika peti kemas yang telah diisi dan siap untuk diuraikan, tetapi peti kemas kosong masih tertahan dan belum dikembalikan dalam batas waktu yang telah diberikan. Istilah Detention digunakan dalam situasi kargo yang kosong, entah itu setelah diuraikan ataupun sebelum diisi. Ada kesempatan untuk bernegosiasi dan meminta satu hari tambahan sebagai kelonggaran dari perusahaan pelayaran. Pertanyaan umumnya berkisar apakah permintaan ini untuk keperluan Demurrage atau Detention, sebab hal tersebut perlu dipastikan apakah peti kemas akan disimpan sebelum atau setelah pemindahan dari pelabuhan. Tetapi, perlu dicatat bahwa definisi Demurrage dan Detention sering kali berbeda di setiap pelabuhan, sehingga pihak perusahaan pelayaran harus mengklarifikasi informasi dengan akurat. Umumnya, mereka akan menawarkan periode bebas yang mencakup Detention dan jarang sekali memberikan penawaran khusus hanya untuk Demurrage atau Detention. Alasan Perusahaan Membebankan Biaya Demurrage dan Detention Biaya yang diterapkan pada peti kemas, termasuk pemeliharaan, sewa, dan perbaikan, merangkum sekitar 20% dari total biaya operasional pengiriman. Peti kemas, mirip armada atau kapal, hanya menghasilkan pendapatan saat berada dalam pergerakan, sementara saat tidak digunakan akan merugikan. Berdasarkan contoh sebelumnya, peti kemas yang melewati batas waktu 11 hari berarti peti kemas tersebut tidak berkontribusi pada pendapatan selama jangka waktu tersebut. Melalui pembebanan biaya Demurrage dan Detention, perusahaan pelayaran menjembatani kompensasi untuk pengurangan pendapatan pada kapal yang berdiam diri karena masih menyimpan muatan. 5 Cara Meminimalisir Biaya Demurrage, Detention, dan Penyimpanan Untuk mengurangi biaya Demurrage, Detention, dan penyimpanan, beberapa langkah berikut dapat dipertimbangkan: Pastikan kesiapan kargo dengan tepat waktu untuk menghindari biaya Detention. Manfaatkan jeda waktu yang tersedia dengan mempersiapkan pengiriman sebelum peti kemas kosong mencapai lokasi penerima. Dengan begitu, kesiapan barang dapat ditingkatkan, proses pemuatan bisa lebih efisien, dan peti kemas dapat tiba di pelabuhan sebelum masa waktu bebas berakhir. Perluas pemahaman mengenai aturan bea cukai untuk mengurangi beban Demurrage dan biaya penyimpanan. Kerja sama dengan pihak pengirim yang tepat untuk mengurusi hal-hal berkaitan dengan pabean, dan persiapkan dokumen-dokumen yang dibutuhkan untuk izin impor sebelum peti kemas tiba di pelabuhan tujuan. Manfaatkan keahlian dari jasa pengangkut barang (Freight Forwarder). Rencanakan rute pengiriman, pilih perusahaan pelayaran yang sesuai dengan anggaran, cari solusi penyimpanan yang kompetitif, kelola dokumen, dan selesaikan langkah-langkah administratif penting. Pastikan informasi detil mengenai tarif Demurrage, Detention, dan penyimpanan tercantum dalam penawaran. Lakukan komunikasi proaktif dengan semua pihak terkait untuk memastikan semua informasi diterima dan jadwal dapat disesuaikan.

Memahami Apa itu Demurrage dan Detention dengan Mudah Read More »

green freight transport

Green Freight Transport : Solusi Transportasi Ramah Lingkungan

Transportasi barang di era yang sudah maju ini telah menjadi tulang punggung perekonomian global, tetapi sayangnya juga menyebabkan dampak negatif terhadap lingkungan. Peningkatan emisi gas rumah kaca dan pencemaran udara yang dihasilkan oleh transportasi barang konvensional telah mendorong perlunya adopsi solusi ramah lingkungan, seperti transportasi barang hijau atau yang dikenal dengan istilah “green freight transport”. Isu lingkungan menjadi isu yang besar bagi Indonesia terlebih sekarang ini para PNS diperkerjakan dari rumah alias WFH. Tapi sebenarnya isu terbesar terkait lingkungan ada di Pembangunan Pembangkit Listrik yang menggunakan batu bara sebagai energi utamanya. Dalam artikel ini kita tidak akan lebih dalam tentang PLTU batu bara, tetapi akan coba masuk lebih dalam tentang apa itu green freight dan perannya dalam mengatasi masalah lingkungan. Apa itu Green Freight Transport? Green freight transport mengacu pada upaya untuk mengurangi dampak lingkungan dari transportasi barang melalui penerapan teknologi dan praktik berkelanjutan. Tujuan utama dari konsep ini adalah untuk mengurangi emisi gas rumah kaca, polusi udara, dan dampak lainnya pada lingkungan, sambil tetap memenuhi kebutuhan logistik dan perekonomian. Teknologi dan Inovasi Salah satu pilar utama dari teknologi ini adalah penerapan teknologi canggih. Penggunaan kendaraan ramah lingkungan, seperti truk listrik atau hibrida, adalah contoh nyata dari upaya ini. Kendaraan semacam ini dapat mengurangi emisi gas buang dan tingkat kebisingan, serta menghemat bahan bakar. Selain itu, sensor dan sistem telematika digunakan untuk mengoptimalkan rute perjalanan, mengurangi waktu perjalanan dan konsumsi bahan bakar. Penerapan Energi Terbarukan Penggunaan energi terbarukan, seperti tenaga surya atau tenaga angin, dalam operasi logistik juga menjadi komponen penting dari green freight transport. Stasiun pengisian kendaraan listrik yang ditenagai oleh sumber energi terbarukan dapat mengurangi ketergantungan pada bahan bakar fosil. Baca Juga : Backflush Adalah : Konsep & Manfaat dalam Proses Manufaktur Optimasi Rute dan Konsolidasi Pengiriman Mengoptimalkan rute pengiriman dan mengonsolidasikan barang adalah cara lain untuk mengurangi dampak lingkungan. Dengan merencanakan rute yang lebih efisien dan menggabungkan pengiriman dari beberapa pengirim ke tempat yang sama, jumlah perjalanan yang diperlukan dapat dikurangi, sehingga mengurangi emisi dan biaya operasional. Kolaborasi dan Regulasi Keterlibatan berbagai pemangku kepentingan, termasuk pemerintah, perusahaan logistik, dan produsen kendaraan, sangat penting dalam mendorong adopsi green freight transport. Regulasi yang mendukung penggunaan teknologi ramah lingkungan dan memberikan insentif bagi perusahaan untuk mengadopsinya dapat berperan dalam percepatan perubahan menuju solusi transportasi yang lebih berkelanjutan. Manfaat Green Freight Transport Teknologi ini memiliki manfaat yang signifikan. Selain mengurangi dampak lingkungan, ini juga dapat mengurangi biaya operasional jangka panjang. Pengurangan biaya bahan bakar dan pemeliharaan kendaraan dapat memberikan dampak positif pada efisiensi dan profitabilitas perusahaan logistik. Baca Juga : Revolusi Teknologi dalam Layanan Freight Forwarding Oaktree.id Kesimpulan Green freight transport adalah tonggak penting dalam upaya menuju masa depan yang lebih berkelanjutan. Melalui penerapan teknologi canggih, penggunaan energi terbarukan, optimasi rute, dan kolaborasi lintas sektor, transportasi barang dapat menjadi lebih ramah lingkungan tanpa mengorbankan efisiensi logistik. Dengan dukungan semua pihak, visi transportasi barang yang hijau dapat menjadi kenyataan yang bermanfaat bagi planet kita dan generasi yang akan datang.

Green Freight Transport : Solusi Transportasi Ramah Lingkungan Read More »

Revolusi Teknologi dalam Layanan Freight Forwarding Oaktree.id

Revolusi Teknologi dalam Layanan Freight Forwarding Oaktree.id

Dalam era globalisasi yang semakin berkembang, layanan freight forwarding menjadi kunci dalam menghubungkan rantai pasokan internasional. PT. Rimba Ananta Vikasa Indonesia mempersembahkan Oaktree, sebuah solusi perangkat lunak canggih yang dikembangkan khusus untuk mendukung para pelaku usaha dalam mengoptimalkan bisnis freight forwarding mereka. Oaktree.id: Mengubah Paradigma Layanan Freight Forwarding Oaktree, dengan bangga menjadi salah satu produk unggulan dari PT. Rimba Ananta Vikasa Indonesia, mampu menghadirkan revolusi dalam freight forwarding. Dibangun dengan tekad untuk menghadirkan teknologi terdepan, Oaktree hadir sebagai solusi all-in-one yang mengatasi kompleksitas dan tantangan dalam mengelola pengiriman barang. Inovasi Teknologi Terkemuka untuk Efisiensi Bisnis Sebagai produk dari software house yang berfokus pada pengembangan teknologi, Oaktree membawa inovasi teknologi terkemuka ke dalam dunia freight forwarding. Dengan fitur-fitur canggih dan sistem yang terintegrasi, Oaktree mampu mengoptimalkan proses logistik dan distribusi, menghasilkan efisiensi yang luar biasa dan meningkatkan produktivitas dalam setiap tahap operasional. Keunggulan Oaktree dalam Layanan Freight Forwarding Oaktree mempersembahkan rangkaian keunggulan yang menonjol bagi pelaku bisnis freight forwarding: Integrasi yang Mendalam: Oaktree mengintegrasikan seluruh proses dari awal hingga akhir, mulai dari pengambilan barang hingga pengiriman dan pelacakan real-time. Pemantauan Akurat: Dengan sistem pelacakan canggih, pelanggan dapat memantau status kiriman secara akurat dan real-time, menghindari ketidakpastian. Manajemen Inventaris yang Efisien: Oaktree memungkinkan manajemen inventaris yang cermat dan teratur, meminimalkan risiko kehilangan atau kerusakan barang. Kustomisasi yang Fleksibel: Oaktree memberikan fleksibilitas untuk menyesuaikan layanan sesuai kebutuhan pelanggan, memastikan solusi yang optimal dan tepat sasaran. Mengapa Memilih Oaktree untuk Pengembangan Bisnis Anda Oaktree bukan hanya sekadar perangkat lunak, tetapi juga katalisator pertumbuhan bisnis. Dengan keahlian dan dedikasi PT. Rimba Ananta Vikasa Indonesia dalam mengembangkan solusi teknologi terdepan, Oaktree adalah investasi cerdas bagi pelaku usaha yang ingin menghadirkan efisiensi, ketepatan, dan kehandalan dalam layanan freight forwarding mereka. Oaktree adalah tonggak baru dalam evolusi layanan freight forwarding. Melalui integrasi teknologi mutakhir dan komitmen terhadap efisiensi bisnis, Oaktree menjadi mitra tak tergantikan dalam menghadirkan masa depan yang cerah bagi industri logistik. Jika Anda mencari cara untuk mengembangkan bisnis freight forwarding dengan solusi yang inovatif, Oaktree adalah jawabannya.

Revolusi Teknologi dalam Layanan Freight Forwarding Oaktree.id Read More »

Sea waybill

Sea Waybill : Pengertian & Fungsinya Pengiriman Barang Maritim

Di era yang sudah maju seperti sekarang ini, pengiriman barang melintasi lautan menjadi kebutuhan yang tak terhindarkan bagi berbagai perusahaan dan industri. Pada saat inilah peran dokumen pengiriman menjadi sangat penting dalam memastikan barang mencapai tujuan dengan aman dan efisien. Salah satu jenis dokumen pengiriman yang populer dalam bisnis maritim adalah Sea Waybill atau Bill of Lading tanpa hak tagih (non-negotiable). Apa itu Sea Waybill? Sea Waybill adalah dokumen yang digunakan untuk mencatat kontrak pengangkutan laut antara pengirim dan penerima barang. Dokumen ini berfungsi sebagai bukti pengiriman dan tidak dapat dipindahtangankan. Dalam perjanjian ini, perusahaan pelayaran bertanggung jawab atas transportasi dan pengiriman barang ke tujuan yang ditentukan. Sea Waybill tidak memerlukan tanda tangan atau materai, sehingga prosesnya lebih cepat dan mudah. Fungsi Sea Waybill 1. Bukti Pengiriman Sea Waybill berfungsi sebagai bukti resmi bahwa barang telah diterima oleh pihak pelayaran untuk dikirimkan kepada penerima yang dituju. Pihak pelayaran akan mencatat informasi terkait barang, tujuan, dan pengirim, serta menyerahkan salinan dokumen ini kepada pengirim sebagai bukti penerimaan. 2. Tidak Dapat Dipindahtangankan Berbeda dengan Bill of Lading konvensional yang dapat dipindahtangankan, Sea Waybill tidak memungkinkan transfer kepemilikan barang secara langsung. Dokumen ini dapat diklaim oleh penerima atau pihak yang ditunjuk, sehingga mengurangi risiko kehilangan atau penipuan. 3. Pemrosesan Cepat Karena Sea Waybill tidak memerlukan tanda tangan atau materai, prosesnya lebih sederhana dan cepat dibandingkan dengan Bill of Lading tradisional. Hal ini memberikan keuntungan bagi perusahaan yang mengutamakan efisiensi dan kecepatan dalam pengiriman barang. 4. Pengiriman Door-to-Door Sea Way Bill memungkinkan opsi pengiriman door-to-door, di mana barang dapat dikirimkan dari pintu ke pintu tanpa perlu melalui berbagai proses yang rumit. Hal ini menghemat waktu dan biaya bagi pihak-pihak yang terlibat dalam pengiriman. Baca Juga : Peran Depo Kontainer dalam Industri Logistik Adalah Keunggulan Sea Waybill 1. Keamanan dan Kecepatan Sea Way Bill menyediakan tingkat keamanan yang tinggi karena tidak dapat dipindahtangankan, mengurangi risiko penyalahgunaan atau perubahan informasi. Selain itu, prosesnya yang cepat memungkinkan barang tiba lebih awal di tujuan yang ditentukan. 2. Efisiensi Biaya Karena tidak ada kebutuhan untuk mencetak dan mengirimkan dokumen fisik dengan tanda tangan, biaya administrasi yang terkait dengan Sea Way Bill lebih rendah dibandingkan dengan Bill of Lading tradisional. 3. Kepatuhan Hukum Sea Way Bill memberikan kepastian hukum terkait hak dan kewajiban pihak-pihak yang terlibat dalam pengiriman barang. Dengan mengikuti peraturan dan ketentuan yang berlaku, risiko hukum dapat diminimalkan. Kesimpulan Sea Way Bill adalah dokumen pengiriman barang maritim tanpa hak tagih yang memberikan bukti pengiriman kepada pihak-pihak terkait tanpa memerlukan tanda tangan atau materai. Fungsi dan keunggulannya menjadikannya pilihan yang populer dalam bisnis pengiriman barang. Dengan keamanan, kecepatan, dan efisiensi biaya yang dihadirkannya, Sea Way Bill terus menjadi solusi yang efektif dalam memfasilitasi perdagangan internasional dan menghubungkan pasar global.

Sea Waybill : Pengertian & Fungsinya Pengiriman Barang Maritim Read More »

depo kontainer adalah

Peran Depo Kontainer dalam Industri Logistik Adalah

Industri logistik menjadi bagian penting dalam menjaga pergerakan barang dan komoditas di berbagai sektor ekonomi. Dalam proses distribusi dan pengiriman barang, depo kontainer memainkan peran krusial dalam menjaga kelancaran aliran barang dari satu tempat ke tempat lain. Dalam Artikel ini kita akan coba membahas tentang depo kontainer, peranannya, dan manfaat yang diberikan dalam mendukung aktivitas logistik. Apa Itu Depo Kontainer? Depo kontainer adalah fasilitas yang khusus dirancang untuk menyimpan dan mengelola kontainer kargo. Kontainer merupakan kotak besar yang terbuat dari baja dan digunakan untuk mengangkut barang dengan berbagai modus transportasi, seperti kapal, kereta api, atau truk. Depo kontainer bertujuan untuk menyediakan tempat yang aman dan terorganisir untuk menyimpan kontainer sebelum atau sesudah mereka digunakan dalam perjalanan pengiriman. Baca Juga : Tarif PPh 22 Impor: Apa itu dan Memahaminya Secara Mendalam Peran dan Fungsi Depo Kontainer Depo kontainer memiliki beberapa peran penting dalam rantai distribusi barang dan logistik secara keseluruhan: 1. Penyimpanan Aman Depo kontainer menyediakan tempat yang aman dan terlindungi untuk menyimpan barang-barang yang akan dikirimkan. Hal ini membantu melindungi kontainer dan isinya dari kerusakan, kehilangan, atau tindakan vandalisme. 2. Koordinasi dan Pemeliharaan Di depo kontainer, dilakukan koordinasi dan pemeliharaan rutin pada kontainer. Hal ini termasuk pemeriksaan keselamatan, perbaikan, dan pembersihan, sehingga kontainer selalu siap untuk digunakan dalam pengiriman. 3. Pengaturan dan Penyusunan Depo kontainer bertanggung jawab dalam mengatur dan menyusun kontainer sesuai dengan tujuan pengiriman. Pengaturan yang tepat akan memudahkan proses bongkar-muat kontainer saat di pelabuhan atau tempat tujuan lainnya. 4. Transit Sementara Depo kontainer juga berfungsi sebagai tempat transit sementara bagi kontainer yang menunggu perjalanan selanjutnya. Hal ini membantu mengatur jadwal pengiriman secara lebih efisien. 5. Layanan Penunjang Beberapa depo kontainer juga menyediakan layanan penunjang, seperti pengecekan kualitas barang, pengemasan ulang, dan pelabelan kontainer. Baca Juga : Cara Memulai Bisnis Impor yang Sukses dari Titik Terendah Manfaat Depo Kontainer bagi Industri Logistik Terdapat beberapa manfaat yang diberikan oleh depo kontainer dalam mendukung aktivitas logistik: 1. Efisiensi Operasional Depo kontainer memastikan efisiensi operasional dalam proses pengiriman dan distribusi. Pengaturan dan penyusunan yang baik akan mengurangi waktu tunggu dalam bongkar-muat kontainer, sehingga barang bisa sampai ke tujuan dengan lebih cepat. 2. Pengamanan Barang Dengan menyediakan tempat penyimpanan yang aman dan terlindungi, depo kontainer membantu melindungi barang dari kerusakan, pencurian, dan cuaca ekstrem. 3. Pemeliharaan Berkala Melalui pemeliharaan rutin yang dilakukan di depo kontainer, kondisi kontainer tetap terjaga dengan baik. Hal ini mengurangi risiko masalah teknis atau kerusakan selama pengiriman. 4. Fleksibilitas dan Penyesuaian Depo kontainer juga memberikan fleksibilitas dalam mengatur jadwal pengiriman dan menyimpan kontainer dengan waktu yang lebih lama jika diperlukan. 5. Peningkatan Produktivitas Dengan proses yang terorganisir dan efisien, aktivitas logistik menjadi lebih produktif dan biaya operasional dapat ditekan. Baca Juga : Komunitas Importir Indonesia: Koneksikan Bisnis dengan Berkomunitas Kesimpulan Depo kontainer adalah peran krusial dalam mendukung industri logistik. Fasilitas ini memberikan manfaat signifikan dalam hal efisiensi operasional, pengamanan barang, pemeliharaan berkala, fleksibilitas, dan peningkatan produktivitas dalam rantai distribusi barang. Dengan depo kontainer yang berfungsi dengan baik, logistik dapat berjalan lancar, dan aliran barang di seluruh dunia dapat terjaga dengan lebih efisien.

Peran Depo Kontainer dalam Industri Logistik Adalah Read More »

Cara Memulai Bisnis Impor yang Sukses dari Titik Terendah

Cara Memulai Bisnis Impor yang Sukses dari Titik Terendah

Memulai bisnis impor yang sukses dari nol mungkin terlihat sulit, namun hal tersebut bukan berarti tidak mungkin. Terdapat berbagai langkah yang perlu dipelajari sebelum memulai usaha impor agar terhindar dari kesalahan. Belajar Jadi Importir Bagi para pemula yang ingin menjadi importir, langkah pertama yang dapat diambil adalah bergabung dengan komunitas importir. Meskipun biaya masuknya cukup besar, namun keuntungan yang didapatkan dari komunitas ini sangatlah berharga. Komunitas impor dapat membantu para importir pemula mencari barang impor dengan keuntungan yang tinggi untuk dijual kembali di Indonesia. Selain itu, mereka juga membantu mencari suplier barang impor yang lebih murah namun berkualitas tinggi. Sebelum bergabung dengan komunitas, sebaiknya perhatikan kredibilitasnya dengan mengamati anggota-anggota yang telah berhasil dalam kegiatan impor. Menentukan Negara Asal untuk Impor Barang Seorang importir perlu memahami bahwa proses pengiriman barang dari negara asal mempengaruhi harga dan keuntungan jangka panjang. Oleh karena itu, penting untuk mempertimbangkan dengan baik dalam menentukan negara asal untuk mengimpor barang. Selain itu, Anda juga perlu memahami HS Code atau kodefikasi barang impor yang tercantum dalam Buku Tarif Kepabeanan Indonesia (BTKI) agar proses impor barang menjadi lebih lancar. Menentukan Barang yang Ingin Diimpor Sebelum memulai impor, identifikasi segmentasi pasar yang menjadi tujuan Anda. Memaksimalkan segmentasi barang dapat meningkatkan potensi keuntungan. Pilihlah produk yang sedang tren, diminati kolektor, atau barang musiman yang memiliki tingkat minat tinggi, seperti barang yang populer pada momen Natal dan Lebaran. Memahami Prosedur Pengiriman Barang Memahami prosedur pengiriman barang sangat penting bagi seorang importir untuk memastikan kelancaran proses impor hingga sampai ke tujuan. Anda juga dapat memilih jasa freight forward yang lebih murah dan mengetahui bea cukai yang dikenakan terhadap barang impor. Pastikan memahami aturan yang ditetapkan oleh Kementerian Perdagangan agar proses impor berjalan dengan lancar. Menyiapkan Perizinan dan Dokumen-dokumen yang Dibutuhkan untuk Impor Sebagai importir yang sah di mata hukum, Anda harus memenuhi sejumlah syarat dan mengurus berbagai perizinan. Pastikan memiliki NIB (Nomor Induk Berusaha) sebagai identitas usaha yang diterbitkan melalui sistem online single submission (OSS). Anda juga perlu memiliki NPWP (Nomor Pokok Wajib Pajak) dan KSWP (Konfirmasi Status Wajib Pajak). Selain itu, pastikan mengurus API (Angka Pengenal Importir) sebagai tanda pengenal resmi importir. Demikianlah beberapa langkah dan syarat yang perlu dipenuhi untuk menjadi importir yang sukses. Dengan memulai dari mempelajari usaha impor, bergabung dengan komunitas importir, menentukan negara asal untuk mengimpor barang, hingga memahami prosedur pengiriman dan perizinan, Anda dapat meraih kesuksesan dalam bisnis impor. Selamat berbisnis dan menjadi importir yang legal dan berprestasi!

Cara Memulai Bisnis Impor yang Sukses dari Titik Terendah Read More »

Scroll to Top