Oaktree.id – Menjelang akhir tahun 2025, Pelabuhan Tanjung Priok dilaporkan kembali menghadapi tantangan lonjakan kontainer longstay. Data terbaru menunjukkan terdapat 13.219 boks kontainer yang telah melewati batas waktu penumpukan yang ditentukan. Situasi ini tentu memberikan tekanan tambahan pada efisiensi operasional pelabuhan dan rantai pasok secara keseluruhan.
Fenomena longstay container ini menjadi perhatian serius bagi para pelaku industri logistik. Penumpukan kontainer yang melebihi batas waktu dapat menyebabkan beberapa masalah, di antaranya:
- Keterbatasan Ruang Penumpukan: Meningkatnya jumlah kontainer yang tertahan akan mengurangi ketersediaan area penyimpanan, yang berpotensi menghambat pergerakan barang lainnya.
- Biaya Tambahan: Pemilik barang atau perusahaan pelayaran dapat dikenakan biaya tambahan akibat penumpukan yang berkepanjangan, yang pada akhirnya bisa berdampak pada harga jual produk.
- Keterlambatan Pengiriman: Proses logistik menjadi kurang lancar, mengakibatkan potensi keterlambatan dalam pengiriman barang ke tujuan akhir. Hal ini bisa mengganggu jadwal produksi maupun pemenuhan permintaan pasar.
Bagi para pebisnis yang mengandalkan kelancaran arus barang, kondisi seperti ini menuntut adanya solusi strategis. Di sinilah pentingnya pengelolaan logistik yang efisien dan terintegrasi. Oaktree, sebagai penyedia solusi freight forwarding software terkemuka, dapat membantu perusahaan dalam memantau pergerakan kontainer secara real-time, mengoptimalkan jadwal pengiriman, serta meminimalkan potensi biaya tambahan akibat penumpukan.
Dengan sistem yang tepat, perusahaan dapat lebih proaktif dalam mengidentifikasi potensi kendala dan mengambil langkah mitigasi yang diperlukan. Memastikan kontainer tidak menjadi longstay adalah kunci untuk menjaga efisiensi operasional dan daya saing di pasar global.


