Oaktree Blog

Logistik

Software Distribusi

Cross Docking: Pengertian dan Cara kerjanya

Istilah cross docking, pastinya tidak asing Anda dengar. Terutama bagi industri yang memiliki gudang penyimpanan. Hal ini, dikarenakan proses cross docking dapat mengoptimalkan alur distribusi barang dengan cara yang efisien. Berikut adalah penjelasan lebih lanjut mengenai cross docking. Apa Sebenarnya Cross-docking itu? Cross-docking adalah proses logistik yang melibatkan pemindahan barang langsung dari kendaraan pengangkut yang datang ke kendaraan pengiriman yang akan membawa barang ke tujuan akhir, tanpa melalui proses penyimpanan terlebih dahulu di gudang. Sehingga, metode ini sering kali digunakan untuk mempercepat aliran barang, mengurangi waktu yang dibutuhkan untuk distribusi, dan mengurangi biaya penyimpanan. Dengan demikian, secara sederhana cross docking dapat diartikan pemangkasan untuk mengurangi waktu dan sentuhan manusia terhadap barang yang ingin dikirimkan.   Bagaimana Cara Kerja Cross-docking di Warehouse? Pada dasarnya, cross-docking hanya melibatkan pemindahan barang dari kendaraan pengangkut yang datang langsung ke kendaraan pengiriman yang akan membawa barang ke tujuan akhir, tanpa melalui penyimpanan dalam gudang. Namun, secara nyata proses ini masih perlu langkah-langkah seperti berikut: 1. Penerimaan Barang (Inbound) Truk dari pemasok atau pabrik tiba di pintu penerimaan (inbound dock) yang telah dijadwalkan. Begitu barang diturunkan, proses identifikasi langsung dilakukan, biasanya dengan memindai barcode atau RFID untuk mencocokkan data dengan pesanan pembelian (purchase order) yang ada di sistem. 2. Penyortiran dan Konsolidasi Setelah diidentifikasi, barang tidak diletakkan di rak penyimpanan. Sebaliknya, barang segera dipindahkan ke area transit pusat di dalam gudang. Di sinilah “keajaiban” terjadi, ketia barang disortir berdasarkan tujuan pengiriman akhir. Produk dari beberapa pemasok yang berbeda dapat dikonsolidasikan menjadi satu pengiriman tunggal untuk satu toko atau pelanggan. 3. Pemuatan dan Pengiriman (Outbound) Barang yang telah disortir dan dikonsolidasikan kemudian langsung dipindahkan ke pintu keluar (outbound dock), di mana truk pengiriman telah siap menunggu. Barang dimuat dan segera diberangkatkan ke tujuan akhir. Kunci dari keseluruhan proses ini adalah kecepatan, akurasi, dan koordinasi. Keuntungan Utama Penerapan Cross-docking Dengan mengimplementasikan cross-docking, Anda dapat menghemat biaya secara signifikan. Tak hanya itu saja, penggunaan metode ini juga memberikan keuntungan seperti: 1. Mengurangi Biaya Operasional Secara Drastis Dengan menghilangkan kebutuhan untuk penyimpanan barang yang lama di gudang, biaya penyimpanan dan pengelolaan inventaris dapat berkurang. Hal ini juga mengurangi kebutuhan akan tenaga kerja yang mengelola stok dalam gudang, yang secara langsung menurunkan biaya operasional. 2. Mempercepat Waktu Pengiriman Ke Pelanggan Proses cross-docking memungkinkan barang dipindahkan langsung dari pemasok ke kendaraan pengiriman tanpa penundaan di gudang. Ini mempercepat aliran barang dan mengurangi waktu tunggu, sehingga pelanggan menerima produk lebih cepat, yang sangat penting dalam memenuhi ekspektasi pelanggan di pasar yang kompetitif. 3. Mengurangi Risiko Kerusakan Barang Karena barang tidak perlu disimpan dalam gudang untuk waktu yang lama, risiko kerusakan akibat penumpukan atau penanganan yang berlebihan dapat diminimalkan. Proses yang lebih cepat dan langsung mengurangi potensi kerusakan pada produk, terutama untuk barang yang mudah rusak atau sensitif. Tantangan Implementasi Cross-docking   Meskipun cross docking menawarkan banyak keuntungan, mengimplementasikan  metode ini memiliki berbagai tantangan seperti:  1. Koordinasi Tingkat Tinggi Dibutuhkan sinkronisasi yang nyaris sempurna antara jadwal kedatangan pemasok (inbound) dan jadwal keberangkatan transportasi (outbound). 2. Kebutuhan Visibilitas Real-time Tanpa sistem yang mampu memberikan informasi akurat dan real-time mengenai kapan barang akan tiba, berapa jumlahnya, dan kapan harus dikirim, seluruh alur kerja bisa menjadi kacau. 3. Tidak Cocok untuk Semua Produk Metode ini paling ideal untuk produk dengan permintaan yang stabil dan dapat diprediksi. Produk yang membutuhkan inspeksi kualitas mendalam atau memiliki permintaan yang fluktuatif mungkin kurang cocok. Oaktree.id: Bantu Optimalkan Pengelolaan Pengiriman  Untuk mengatasi tantangan koordinasi dan visibilitas tersebut, software freight forwarder modern hadir sebagai solusinya. Platform canggih ini dirancang untuk menghadirkan sistem distribusi yang membantu mengoptimalkan aliran barang, mempercepat proses pengiriman, dan meningkatkan kolaborasi antar berbagai pihak yang terlibat, mulai dari pemasok, operator gudang, hingga pengangkut.  Siap untuk mengubah sistem distribution dan pengiriman menjadi lebih efisien? Yuk gunakan  Oaktree sekarang juga

Cross Docking: Pengertian dan Cara kerjanya Read More »

Surat Perintah Kerja (SPK) dalam Bisnis beserta Contohnya

Surat Perintah Kerja (SPK) dalam Bisnis beserta Contohnya

Blog Oaktree – Dalam setiap proyek atau pekerjaan yang terstruktur, komunikasi yang jelas dan terdokumentasi adalah kunci. Bayangkan sebuah tim yang mulai bekerja tanpa arahan tertulis—risiko miskomunikasi, salah paham, atau bahkan sengketa di kemudian hari akan sangat tinggi. Di sinilah Surat Perintah Kerja (SPK) hadir sebagai instrumen vital. Lebih dari sekadar dokumen formal, SPK adalah fondasi yang memastikan setiap tugas, tanggung jawab, dan kesepakatan tertulis dan disepakati oleh kedua belah pihak. Artikel ini akan mengupas tuntas seluk-beluk SPK, mulai dari definisi, komponen, hingga contoh penerapannya, khususnya dalam industri yang dinamis seperti logistik. Apa Itu Surat Perintah Kerja? Surat Perintah Kerja (SPK) atau sering disebut juga Work Order, adalah dokumen resmi yang dikeluarkan oleh satu pihak (pemberi kerja) kepada pihak lain (penerima kerja) untuk memberikan instruksi atau perintah agar melaksanakan suatu pekerjaan atau proyek tertentu. SPK berfungsi sebagai landasan hukum yang mengikat, merinci hak dan kewajiban kedua belah pihak, serta menjadi acuan dalam penyelesaian pekerjaan. Secara esensial, SPK memiliki beberapa fungsi utama: Legitimasi dan Otorisasi: SPK memberikan persetujuan atau otorisasi resmi untuk memulai suatu kegiatan atau proyek. Dokumentasi dan Akuntabilitas: Dokumen ini mencatat rincian pekerjaan, anggaran, dan waktu pelaksanaan, menjadikannya bukti yang sah jika terjadi perselisihan. Kejelasan Instruksi: Dengan SPK, tidak ada lagi keraguan tentang apa yang harus dikerjakan, bagaimana caranya, dan kapan harus selesai. SPK vs Surat Tugas, Apa sih Bedanya? Meski sering dianggap sama, SPK dan Surat Tugas memiliki perbedaan mendasar dalam konteks dan fungsinya. Memahami perbedaannya sangat penting untuk penggunaan yang tepat dalam perusahaan. Perbedaan Surat Perintah Kerja (SPK) Surat Tugas Fokus Utama Pelaksanaan suatu proyek atau pekerjaan spesifik yang biasanya melibatkan pihak eksternal (vendor, kontraktor, dll.). SPK lebih berorientasi pada hasil dan output yang terukur. Penugasan individu atau tim internal untuk menjalankan suatu kegiatan atau misi. Sifatnya lebih ke instruksi administratif. Sifat Dokumen Bersifat kontraktual dan mengikat secara hukum. Seringkali menjadi lampiran dari kontrak yang lebih besar. Bersifat instruktif dan administratif. Umumnya digunakan untuk penugasan dinas, rapat, atau kunjungan kerja. Ruang Lingkup Mengatur detail teknis, nilai proyek, dan sistem pembayaran. Contoh: pembangunan gedung, pengangkutan barang, atau jasa IT. Memberikan detail waktu, tempat, dan tujuan tugas. Contoh: menghadiri seminar, mengurus dokumen di kantor cabang, atau inspeksi lapangan. Dengan demikian, SPK memiliki bobot hukum yang lebih kuat karena mengatur hubungan kerja yang bersifat transaksional dan berjangka panjang, seringkali dengan pihak di luar perusahaan. Komponen Penting dalam Surat Perintah Kerja Agar SPK berfungsi efektif, ada beberapa elemen kunci yang wajib disertakan. Kelengkapan ini memastikan tidak ada detail yang terlewat dan meminimalisir risiko kesalahpahaman. Kop Surat: Berisi logo dan identitas resmi perusahaan pemberi kerja (nama, alamat, kontak). Nomor dan Judul Surat: Nomor unik untuk pengarsipan dan judul yang jelas, misalnya “Surat Perintah Kerja No. 012/SPK/V/2025”. Tanggal Penerbitan: Menunjukkan kapan surat dikeluarkan. Identitas Para Pihak: Mencantumkan informasi lengkap pemberi kerja (nama, jabatan) dan penerima kerja (nama perusahaan/individu, alamat, dan jabatan). Dasar Hukum/Referensi: Jika SPK merupakan tindak lanjut dari dokumen lain (misalnya, surat penawaran atau berita acara lelang), cantumkan referensinya. Uraian Pekerjaan: Ini adalah bagian terpenting. Uraikan secara rinci dan spesifik pekerjaan yang harus dilakukan, termasuk spesifikasi teknis, volume, dan standar kualitas. Semakin detail, semakin baik. Waktu Pelaksanaan: Tentukan dengan jelas tanggal mulai, durasi, dan tanggal target penyelesaian. Nilai Pekerjaan dan Pembayaran: Cantumkan biaya total pekerjaan, skema pembayaran (misalnya, termin, uang muka, pelunasan), dan syarat-syarat terkait. Hak dan Kewajiban: Jelaskan hak dan kewajiban masing-masing pihak, termasuk klausul tentang denda keterlambatan, garansi, atau sanksi. Tanda Tangan dan Stempel: Pengesahan oleh pihak-pihak yang berwenang, lengkap dengan materai sebagai kekuatan hukum. Surat Perintah Kerja di Industri Logistik Industri logistik dan freight forwarding adalah salah satu sektor yang sangat bergantung pada SPK. Setiap pergerakan barang, mulai dari pengambilan hingga pengiriman, memerlukan otorisasi yang jelas. Contoh Kasus: PT. Andalan Trans (Pemberi Kerja) membutuhkan jasa PT. Kargo Cepat (Penerima Kerja) untuk mengirimkan 500 peti kemas berisi produk elektronik dari Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta, ke Pelabuhan Tanjung Perak, Surabaya. Dalam kasus ini, PT. Andalan Trans akan mengeluarkan SPK kepada PT. Kargo Cepat. Berikut adalah gambaran isi SPK-nya: Elemen SPK Detail dalam Kasus Ini Uraian Pekerjaan Pengangkutan 500 peti kemas (ukuran 20 kaki) elektronik dari Gudang A, Jakarta Utara, ke Gudang B, Surabaya. Spesifikasi Barang Jenis: Elektronik (TV, AC, Kulkas). Volume: 500 peti kemas. Keterangan khusus: Barang pecah belah, butuh penanganan khusus. Waktu Pelaksanaan Tanggal mulai: 1 Oktober 2025. Waktu selesai: 15 Oktober 2025. Total durasi: 15 hari. Rute dan Pengangkutan Rute: Jakarta – Surabaya. Moda Transportasi: Kapal Kargo. Nomor kapal dan jadwal keberangkatan terlampir. Nilai & Pembayaran Total nilai pekerjaan: Rp 500.000.000. Skema pembayaran: Uang muka 30% saat SPK ditandatangani, pelunasan 70% setelah Berita Acara Serah Terima (BAST) pekerjaan ditandatangani. SPK ini menjadi bukti otentik bahwa PT. Kargo Cepat telah diberi wewenang untuk mengambil dan mengangkut barang tersebut. SPK ini juga berfungsi sebagai referensi bagi tim di lapangan untuk memastikan barang yang diangkut sudah sesuai dan tidak ada kesalahan. [KOP SURAT PERUSAHAAN] [Nama Perusahaan Anda] [Alamat Lengkap Perusahaan] [Nomor Telepon] | [Email] | [Website] SURAT PERINTAH KERJA (SPK) Nomor: [Nomor Surat/SPK]/[Kode Divisi]/[Bulan (Romawi)]/[Tahun] Tanggal: [Tanggal, Bulan, Tahun] I. DATA PEMBERI KERJA Yang bertanda tangan di bawah ini: Nama: [Nama Lengkap Penanggung Jawab] Jabatan: [Jabatan di Perusahaan] Perusahaan: [Nama Perusahaan Pemberi Kerja] Alamat: [Alamat Lengkap Perusahaan Pemberi Kerja] Telepon: [Nomor Telepon Kantor] Email: [Email Perusahaan] (Selanjutnya disebut sebagai PIHAK PERTAMA) II. DATA PENERIMA KERJA Memberikan perintah kerja kepada: Nama Perusahaan/Individu: [Nama Perusahaan/Individu Penerima Kerja] Penanggung Jawab: [Nama Lengkap Penanggung Jawab Penerima Kerja] Jabatan: [Jabatan di Perusahaan Penerima Kerja] Alamat: [Alamat Lengkap Perusahaan/Individu Penerima Kerja] Telepon: [Nomor Telepon] Email: [Email] (Selanjutnya disebut sebagai PIHAK KEDUA) III. DETAIL PEKERJAAN Dengan ini PIHAK PERTAMA menunjuk PIHAK KEDUA untuk melaksanakan pekerjaan dengan rincian sebagai berikut: Jenis Pekerjaan: [Jelaskan jenis pekerjaan secara spesifik, contoh: Jasa Pengiriman Barang, Pembangunan Gudang, atau Jasa IT Support]. Uraian Pekerjaan: [Jelaskan secara detail apa saja yang harus dikerjakan. Cantumkan spesifikasi, volume, atau standar kualitas yang dibutuhkan. Contoh: “Melakukan pengiriman 500 peti kemas berisi produk elektronik dari gudang Jakarta ke Surabaya, termasuk proses loading dan unloading.”] Lokasi Pelaksanaan: [Tuliskan lokasi di mana pekerjaan akan dilakukan. Contoh: “Gudang PT. ABC, Jakarta Utara”

Surat Perintah Kerja (SPK) dalam Bisnis beserta Contohnya Read More »

Avarage Inventory

Average Inventory: Pengertian dan Manfaatnya

Salah satu aspek terpenting dalam manajemen inventaris adalah pengelolaan stok gudang yang efisien, agar barang selalu tersedia dengan stabil tanpa kekurangan atau kelebihan.  Dengan demikian, average inventory dapat dijadikan indikator penting dalam menilai efektivitas strategi pengendalian persediaan. Berikut adalah pembahasan lebih detail mengenai average inventory lebih lanjut. Apa itu Average Inventory? Average inventory adalah sebuah nilai rata-rata inventaris secara menyeluruh yang dimiliki oleh perusahaan dalam periode tertentu. Biasanya average inventory ini dihitung pada saat perusahaan ingin mengetahui tingkat rata-rata persediaan dalam satu periode akuntansi, misalnya bulanan, kuartalan, atau tahunan.  Perhitungan ini dilakukan dengan menjumlahkan nilai persediaan awal periode dengan persediaan akhir periode, kemudian membaginya dengan dua. Anggap saja, cara ini seperti untuk mengukur tingkat rata-rata persediaan yang benar-bener tersedia pada gudang selama periode tertentu. Dengan begitu, perusahaan dapat menggambarkan stock secara realistis dan menghindari bias antara persediaan yang terlalu tinggi maupun terlalu rendah. Mengapa Average Inventory Sangatlah Krusial dalam Sebuah Bisnis? Mengetahui jumlah rata-rata inventory bukan hanya sekedar perhitungan akuntansi biaya. Tapi indikator ini memiliki  berbagai manfaat pada bisnis Anda khususnya yang telah memiliki warehouse maupun gudang berikut adalah manfaat utamanya: 1. Mencegah Kerugian Akibat Overstock Dengan menggunakan metode average inventory maka bisnis akan dapat mencegah kerugian akibat adanya overstock. Hal ini karena perhitungan rata-rata persediaan membantu bisnis menjaga jumlah stok tetap proporsional dengan kebutuhan pasar.  Dengan stok yang terkendali, risiko kerugian akan berkurang, baik dari sisi biaya penyimpanan yang terlalu tinggi, potensi kerusakan barang, maupun menurunnya nilai produk akibat kedaluwarsa. 2. Menghindari Kehilangan Penjualan Akibat Stockout  Jika tanpa melihat rata-rata inventory, maka  penjualan akan akan berakibat mengalami risiko stockout. Dengan demikian, nantinya akan dapat mengganggu kelancaran operasional, menurun kepuasan pelanggan dan berpotensi kehilangan pendapat.  Oleh karena itu, penting untuk selalu memantau dan mengelola tingkat persediaan dengan baik agar dapat memenuhi permintaan pasar secara tepat waktu dan efisien. 3. Menjadi Dasar Metrik Penting Lainnya Angka average inventory adalah komponen kunci untuk menghitung rasio keuangan vital lainnya, terutama Inventory Turnover Ratio (Rasio Perputaran Persediaan). Rasio ini mengukur seberapa efisien perusahaan menjual dan mengisi kembali stoknya. 4. Meningkatkan Efisiensi Modal Kerja Dengan menjaga tingkat persediaan rata-rata yang optimal, Anda memastikan bahwa uang perusahaan digunakan secara efisien untuk mendorong pertumbuhan, bukan tertidur di rak-rak gudang. Rumus dan Cara Praktis Menghitung Average Inventory Agar Anda lebih memahami tentang Average Inventory. Berikut adalah cara perhitungan dasar yang tepat: Anda bisa menggunakan rumus standar berikut yang diterima secara luas: Average Inventory = (Stok Awal + Stok Akhir) / 2 Stok Awal (Beginning Inventory): Nilai atau jumlah inventaris pada awal periode. Stok Akhir (Ending Inventory): Nilai atau jumlah inventaris pada akhir periode yang sama. Studi Kasus: Perhitungan di Gudang Ritel “Maju Mundur Elektronik” Untuk membantu Anda dalam mengerti perhitungan dasar tersebut. Anda dapat melihat studi kasus “Maju Mundur Elektronik” untuk mengevaluasi manajemen inventaris pada tanggal 1 Juli  – 30 September) Cek Nilai Stok Awal: Pada tanggal 1 Juli, nilai total inventaris di gudang mereka adalah Rp 400.000.000. Cek Nilai Stok Akhir: Pada tanggal 30 September, setelah penjualan dan penambahan stok, nilai total inventaris mereka adalah Rp 320.000.000. Masukkan ke Dalam Rumus: Average Inventory = (Rp 400.000.000 + Rp 320.000.000) / 2 Average Inventory = Rp 720.000.000 / 2 Average Inventory = Rp 360.000.000 Hasil: Selama Kuartal ke-3, “Maju Mundur Elektronik” rata-rata menyimpan inventaris senilai Rp 360.000.000. Data ini kini bisa mereka gunakan untuk analisis lebih lanjut. Tantangan Nyata di Balik Perhitungan Manual Melihat contoh di atas mungkin terasa mudah. Namun, bagi bisnis yang terus berkembang, proses manual menyimpan beberapa tantangan serius: 1. Rentan terhadap Human Error Salah memasukkan satu angka saja dapat mengacaukan seluruh analisis Anda, yang berujung pada pengambilan keputusan yang keliru. 2. Tidak Efisien untuk Skala Besar Bayangkan jika Anda memiliki ratusan atau ribuan SKU (Stock Keeping Units). Menghitungnya satu per satu secara manual akan membuang waktu dan tenaga yang sangat berharga. 3. Data yang Didapat Tidak Real-time Perhitungan manual biasanya dilakukan secara periodik (misalnya, sebulan sekali). Anda tidak mendapatkan gambaran instan tentang kondisi inventaris Anda, padahal kondisi pasar bisa berubah dengan cepat. Oaktree.id: Solusi Cerdas Optimalkan Pengelolaan Stok Gudang Memahami average inventory adalah hal krusial bagi bisnis, sebab hal ini berkaitan dengan manajemen stok yang sehat dan efisien. Namun, di era digital ini, mengandalkan perhitungan manual sama dengan membiarkan bisnis Anda berjalan lebih lambat. Oleh karena itu, kami sebagai software freight forwarder modern menawarkan solusi untuk mempermudah dan mempercepat proses perhitungan inventory Anda. Dengan solusi Warehouse Management System (WMS) yang kami sediakan, Anda dapat mengelola stok barang dengan lebih cerdas dan efisien. Jika Anda ingin mulai mengoptimalkan pengelolaan stok yang lebih modern software warehouse management sistem dari Oaktree.id dan rasakan kemudahan dalam mengelola stok secara otomatis.  

Average Inventory: Pengertian dan Manfaatnya Read More »

Memahami Perbedaan Freight Forwarding vs Logistik

Memahami Perbedaan Freight Forwarding vs Logistik

Blog Oaktree – Di dunia bisnis global, istilah freight forwarding dan logistik sering kali digunakan secara bergantian. Namun, keduanya memiliki peran yang berbeda dan krusial dalam rantai pasok. Memahami perbedaan freight forwarding dan logistik dapat membantu Anda memilih mitra yang tepat dan mengoptimalkan efisiensi operasional. Apa Itu Freight Forwarding? Secara sederhana, freight forwarding adalah jasa perantara yang bertugas mengatur pengiriman barang atas nama eksportir atau importir. Perusahaan freight forwarder adalah “agen perjalanan” untuk kargo Anda. Mereka tidak memiliki armada kapal, pesawat, atau truk sendiri. Tugas utama mereka adalah: Perencanaan Rute: Mencari rute terbaik dan moda transportasi yang paling efisien (darat, laut, udara) untuk mengirim barang. Negosiasi Harga: Menghubungi berbagai maskapai, pelayaran, atau perusahaan trucking untuk mendapatkan harga dan slot pengiriman terbaik. Manajemen Dokumen: Mengurus semua dokumen rumit yang diperlukan, seperti Bill of Lading, Airway Bill, faktur komersial, dan dokumen bea cukai. Koordinasi: Bertindak sebagai jembatan antara pengirim, penerima, dan pihak ketiga lainnya (misalnya, otoritas pelabuhan atau bea cukai). Fokus utama freight forwarder adalah memastikan kargo berpindah dari satu titik ke titik lain dengan lancar dan sesuai regulasi. Apa Itu Logistik? Logistik memiliki cakupan yang jauh lebih luas daripada freight forwarding. Logistik adalah proses komprehensif yang mengelola seluruh aliran barang, informasi, dan sumber daya dari titik asal hingga titik konsumsi. Ini mencakup perencanaan, implementasi, dan pengendalian yang efisien. Perusahaan logistik bertanggung jawab atas keseluruhan rantai pasok, termasuk: Manajemen Gudang: Penyimpanan barang, picking, dan packing. Manajemen Inventaris: Mengatur stok barang agar tidak kelebihan atau kekurangan. Transportasi: Merencanakan dan mengelola pengiriman barang, sering kali dengan armada milik sendiri. Distribusi: Memastikan barang sampai ke tangan konsumen akhir (sering disebut last-mile delivery). Logistik Terbalik (Reverse Logistics): Mengurus pengembalian barang. Singkatnya, jika freight forwarding adalah bagian dari pergerakan barang, maka logistik adalah gambaran besarnya. Freight forwarding bisa menjadi salah satu layanan yang ditawarkan oleh perusahaan logistik, tetapi logistik tidak terbatas pada pengiriman saja. Aspek Freight Forwarding Logistik Fokus Utama Pengaturan dan koordinasi pengiriman barang (Transportasi) Manajemen seluruh aliran barang dan informasi (Rantai Pasok) Cakupan Titik ke titik (A ke B) Rantai pasok end-to-end (hulu ke hilir) Aset Umumnya tidak memiliki aset transportasi (kapital ringan) Sering memiliki aset seperti gudang dan armada truk Tugas Kunci Negosiasi rute, manajemen dokumen, bea cukai Manajemen gudang, inventaris, distribusi, dan transportasi Sederhanakan Bisnis Anda dengan Software Freight Forwarding Oaktree.id Baik Anda berfokus pada perbedaan freight forwarding maupun logistik, mengelola semua proses secara manual bisa sangat melelahkan dan rentan kesalahan. Dokumentasi yang menumpuk, pelacakan yang tidak efisien, dan koordinasi yang rumit adalah masalah umum. Oaktree.id hadir dengan software freight forwarding yang dirancang khusus untuk menyederhanakan operasional Anda. Dengan sistem kami, Anda bisa: Otomatisasi Dokumen: Buat Bill of Lading, faktur, dan dokumen lainnya dalam hitungan detik. Pelacakan Real-time: Pantau status kargo dan pergerakan kontainer kapan saja, di mana saja. Manajemen Keuangan: Lacak biaya dan profitabilitas setiap pengiriman dengan mudah. Integrasi Data: Hubungkan seluruh alur kerja Anda, dari EMKL, EMKU, hingga distribusi, dalam satu platform terpadu. Tinggalkan cara-cara lama yang tidak efisien. Alihkan fokus Anda dari pekerjaan administratif ke pertumbuhan bisnis. Mulai sekarang, sederhanakan dan tingkatkan efisiensi bisnis Anda bersama Oaktree.id. Hubungi kami untuk mendapatkan demo gratis dan rasakan sendiri perbedaannya!

Memahami Perbedaan Freight Forwarding vs Logistik Read More »

Solusi Distribusi untuk Efisiensi Bisnis Contoh & Studi Kasus

Solusi Distribusi untuk Efisiensi Bisnis [+ Contoh & Studi Kasus]

Blog Oaktree – Dalam rantai pasok (supply chain), distribusi memegang peran vital sebagai jembatan antara produsen dan konsumen. Tanpa proses distribusi yang efektif, barang yang sudah diproduksi dengan baik dapat terlambat sampai, menumpuk di gudang, atau bahkan rusak sebelum sampai ke tangan pembeli. Solusi distribusi hadir untuk memastikan proses pengiriman barang lebih cepat, tepat, dan efisien. Dengan strategi dan teknologi yang tepat, distribusi tidak hanya mengurangi biaya operasional, tetapi juga meningkatkan kepuasan pelanggan. Apa Itu Solusi Distribusi? Solusi distribusi adalah serangkaian strategi, metode, dan teknologi yang digunakan untuk mengoptimalkan proses pengiriman barang dari produsen ke konsumen atau titik penjualan. Solusi ini mencakup manajemen gudang, perencanaan rute, pelacakan pengiriman, hingga sistem pencatatan yang terintegrasi. Tujuan dan Manfaat Solusi Distribusi Tujuan Manfaat Mempercepat aliran barang Mengurangi waktu pengiriman ke pelanggan Mengoptimalkan rute distribusi Menghemat biaya bahan bakar dan tenaga kerja Meminimalkan kesalahan pengiriman Mengurangi retur barang Meningkatkan transparansi Memudahkan pelacakan status pengiriman Meningkatkan kepuasan pelanggan Membentuk loyalitas konsumen Jenis Solusi Distribusi Ada 3 jenis solusi dalam distribusi, antara lain: 1. Distribusi Langsung Produsen mengirim barang langsung ke konsumen tanpa perantara. Kelebihan: Waktu lebih singkat, kontrol penuh pada proses pengiriman. Kekurangan: Membutuhkan biaya logistik lebih besar jika skala besar. 2. Distribusi Tidak Langsung Melibatkan perantara seperti distributor, agen, atau retailer. Kelebihan: Menjangkau pasar lebih luas, mengurangi beban logistik produsen. Kekurangan: Kontrol kualitas dan waktu pengiriman lebih terbatas. 3. Distribusi Fisik Terpadu Menggabungkan teknologi digital dengan pengelolaan fisik, seperti Warehouse Management System (WMS) dan Transport Management System (TMS). Komponen Penting dalam Solusi Distribusi Modern Manajemen Gudang (Warehouse Management)Mengatur penempatan barang, stok, dan pengambilan (picking) agar proses lebih efisien. Perencanaan Rute (Route Planning)Menggunakan software untuk menentukan jalur tercepat dan termurah. Pelacakan Real-TimeMemanfaatkan GPS dan sistem pelaporan otomatis. Analisis Kinerja DistribusiMenggunakan data untuk mengevaluasi kecepatan, biaya, dan kualitas pengiriman. Rumus Perhitungan Efisiensi Distribusi Salah satu indikator yang umum digunakan adalah Order Fulfillment Cycle Time (OFCT): OFCT = Jumlah Pesanan yang Dipenuhi / Total Waktu Pemenuhan Pesanan​ Semakin rendah nilai OFCT, semakin efisien proses distribusi Anda. Studi Kasus: Peningkatan Efisiensi Distribusi di Perusahaan FMCG Situasi Awal:Sebuah perusahaan FMCG mengalami keterlambatan pengiriman hingga 30% dari total pesanan. Hal ini disebabkan oleh rute yang tidak optimal dan manajemen stok manual. Solusi yang Diterapkan: Implementasi sistem manajemen gudang berbasis cloud. Otomatisasi perencanaan rute menggunakan software distribusi. Pelacakan real-time untuk armada pengiriman. Hasil: Waktu pengiriman berkurang 25%. Biaya logistik turun 15%. Tingkat kepuasan pelanggan meningkat signifikan. Tips Memilih Solusi Distribusi yang Tepat Sesuaikan dengan skala dan kompleksitas bisnis. Pilih sistem yang terintegrasi antara gudang, armada, dan penjualan. Pastikan software mendukung pelacakan real-time. Pilih vendor yang memiliki dukungan teknis dan training. Solusi distribusi bukan hanya soal mengirim barang dari titik A ke titik B. Ini adalah sistem terintegrasi yang mencakup perencanaan, pengelolaan, pelacakan, dan evaluasi proses distribusi. Dengan solusi yang tepat, bisnis dapat mengurangi biaya, meningkatkan efisiensi, dan membangun loyalitas pelanggan. Jika Anda ingin mengoptimalkan distribusi dengan sistem yang modern, gunakan Software Freight Forwarding dan Distribusi dari Oaktree.id. Dengan fitur lengkap mulai dari manajemen gudang hingga pelacakan real-time, Oaktree.id dapat menjadi mitra strategis untuk memastikan distribusi Anda tepat waktu, hemat biaya, dan transparan.

Solusi Distribusi untuk Efisiensi Bisnis [+ Contoh & Studi Kasus] Read More »

Software Distribusi Pengertian, Manfaat, Fitur, dan Contoh Terbaik

Software Distribusi: Pengertian, Manfaat, Fitur, dan Contoh Terbaik

Blog Oaktree – Di era persaingan bisnis yang semakin ketat, distribusi produk yang cepat, akurat, dan terkontrol adalah kunci kesuksesan. Baik Anda mengelola perusahaan distribusi skala kecil, menengah, maupun besar, tantangan yang dihadapi tetap sama: bagaimana memastikan produk sampai ke tangan pelanggan dengan tepat waktu dan biaya operasional yang efisien. Di sinilah software distribusi berperan penting, sebuah solusi teknologi yang mampu mengubah proses manual menjadi sistematis dan otomatis, memberikan visibilitas penuh terhadap seluruh rantai pasok. Apa Itu Software Distribusi? Software distribusi adalah perangkat lunak yang dirancang khusus untuk membantu perusahaan mengelola proses distribusi produk, mulai dari pengelolaan stok, pemrosesan pesanan, perencanaan pengiriman, hingga pelaporan kinerja. Sistem ini umumnya terintegrasi dengan modul lain seperti penjualan, akuntansi, hingga manajemen pelanggan, sehingga seluruh alur distribusi dapat dikelola dari satu platform terpusat. Manfaat Menggunakan Aplikasi Distribusi Penggunaan aplikasi distribusi tidak hanya memudahkan pekerjaan, tetapi juga memberikan dampak strategis terhadap pertumbuhan bisnis. Berikut manfaatnya: 1. Efisiensi Operasional Otomatisasi proses distribusi mengurangi beban kerja manual, meminimalkan risiko kesalahan, dan mempercepat alur pemrosesan pesanan. Contoh:Perusahaan A yang sebelumnya membutuhkan waktu 2 hari untuk memproses pesanan kini dapat melakukannya dalam hitungan jam berkat otomatisasi dokumen dan sistem terintegrasi. 2. Pengelolaan Stok Real-Time Sistem memungkinkan Anda memantau ketersediaan barang secara langsung, mencegah overstock atau stockout, dan membantu perencanaan pembelian. Tabel Ilustrasi: Kondisi Tanpa Software Distribusi Dengan Software Distribusi Cek stok 1–2 jam (manual) Instan (real-time) Akurasi data 70–80% 95–100% Resiko overstock Tinggi Rendah 3. Peningkatan Layanan Pelanggan Pengiriman yang tepat waktu dan pelacakan status pesanan meningkatkan kepuasan pelanggan serta reputasi perusahaan. 4. Visibilitas dan Kontrol Penuh Manajer distribusi dapat memantau status pesanan, pengiriman, hingga performa penjualan secara langsung dari dashboard. 5. Analisis Data untuk Keputusan Strategis Data historis dapat dianalisis untuk memprediksi tren permintaan, mengoptimalkan rute pengiriman, dan mengidentifikasi produk dengan perputaran tercepat. Fitur Umum pada Software Distribusi Berikut fitur-fitur yang umumnya ditemukan pada sistem distribusi modern: 1. Manajemen Stok Pelacakan persediaan barang secara otomatis. Pembaruan inventaris real-time setelah transaksi terjadi. Integrasi dengan gudang dan cabang. 2. Manajemen Pesanan Pembuatan faktur otomatis. Pelacakan status pesanan dari awal hingga selesai. Sinkronisasi dengan sistem penjualan online maupun offline. 3. Manajemen Pengiriman Perencanaan rute pengiriman optimal. Integrasi dengan jasa logistik. Tracking pengiriman untuk pelanggan. 4. Manajemen Pelanggan Penyimpanan data pelanggan. Riwayat pesanan dan preferensi belanja. Pengelolaan promo dan diskon khusus. 5. Laporan dan Analitik Laporan penjualan per wilayah atau produk. Laporan pengiriman dan retur barang. Analisis performa tim distribusi. Contoh Software Distribusi Populer di Indonesia Berikut beberapa software distribusi yang banyak digunakan oleh perusahaan di Indonesia: Nama Software Keunggulan Utama Model MASERP Modul ERP lengkap termasuk distribusi On-premise & Cloud SimpliDOTS Cloud-based, fokus distribusi FMCG Cloud Klikpeta Integrasi peta & manajemen distribusi Hybrid HashMicro ERP modular, fleksibel untuk skala besar Cloud Qontak Distribusi dengan integrasi CRM Cloud Cara Memilih Software Distribusi yang Tepat Sebelum Anda memutuskan untuk memiliki software distribusi, ada beberapa cara yang bisa Anda coba terlebih dahulu, misalnya seperti: Identifikasi kebutuhan bisnis (skala, jenis produk, jumlah cabang). Periksa fitur yang ditawarkan sesuai prioritas operasional. Evaluasi kemudahan penggunaan untuk tim lapangan dan kantor. Perhitungkan biaya investasi dan biaya berlangganan. Uji coba sebelum memutuskan implementasi penuh. Software distribusi bukan sekadar alat bantu, melainkan fondasi penting untuk mengelola rantai pasok dengan efektif. Dengan memilih sistem yang tepat, perusahaan dapat meningkatkan efisiensi, mengurangi biaya operasional, dan memberikan layanan pelanggan yang unggul. Jika Anda ingin mulai mengoptimalkan distribusi bisnis dengan teknologi modern, coba software distribusi dari Oaktree.id dan rasakan kemudahan dalam mengelola distribusi produk dari hulu ke hilir.

Software Distribusi: Pengertian, Manfaat, Fitur, dan Contoh Terbaik Read More »

Loading In adalah Pengertian, Proses dan Perbedaannya

Loading In adalah: Pengertian, Proses dan Perbedaannya

Blog Oaktree – Loading in adalah proses menempatkan barang ke dalam kendaraan pengangkut (truk, kapal, pesawat, dll.) sehingga dapat dikirim ke tujuan akhir dengan aman dan teratur. Proses ini menjadi tulang punggung operasional logistik karena memengaruhi efisiensi, keamanan, dan biaya pengiriman. Memahami seluk‑beluk loading in secara mendalam membantu perusahaan mengoptimalkan ruang muatan, mengurangi risiko kerusakan, serta meningkatkan kepuasan pelanggan. Pengertian Loading in dalam Logistik Loading in adalah penempatan barang ke dalam ruang kargo kendaraan transportasi untuk distribusi ke lokasi tujuan  sebagaimana dijelaskan oleh Buske Logistics Loading Definition and Meaning. Proses ini mencakup serangkaian langkah terstruktur yang memastikan setiap unit barang berada pada posisi yang tepat, terikat dengan aman, dan siap untuk perjalanan. Tahapan Proses Loading in Dalam proses loadingin berikut ini tahapan yang harus dilalukan: 1️⃣ Persiapan • Memeriksa kondisi barang • Memastikan dokumen (packing list, PO) lengkap Menjamin barang siap dimuat tanpa hambatan. 2️⃣ Pemindahan • Menggunakan forklift, conveyor, atau tenaga manual untuk memindahkan barang dari gudang ke area loading Mengurangi waktu transit internal. 3️⃣ Penataan • Menyusun barang berdasarkan berat, ukuran, dan urutan pengantaran (load sequencing) • Memaksimalkan penggunaan volume ruang Mengoptimalkan kapasitas muatan dan meminimalkan ruang kosong. 4️⃣ Pengamanan • Mengikat dengan strap, netting, atau dunnage • Memasang bracing untuk barang berat Mencegah pergeseran barang selama perjalanan. 5️⃣ Pemeriksaan Akhir • Checklist verifikasi semua SKU telah terload • Scan barcode atau RFID untuk konfirmasi Menjamin tidak ada barang yang tertinggal atau terkeluar. Persiapan: Tim harus memverifikasi kualitas barang (tidak rusak), mengecek berat dan dimensi, serta menyiapkan dokumen pendukung seperti packing list dan bill of lading. Pemindahan: Penggunaan alat bantu (forklift, pallet jack) menurunkan risiko cedera pekerja serta mempercepat proses. Penataan: Prinsip first‑in‑first‑out (FIFO) atau last‑in‑first‑out (LIFO) dipilih sesuai kebutuhan pelanggan. Barang berat diletakkan di bawah, barang rapuh di atas. Pengamanan: Strap anti‑slip, netting, atau bahan pengisi (dunnage) digunakan untuk menstabilkan muatan. Pemeriksaan Akhir: Sistem digital (WMS) atau aplikasi mobile dapat memudahkan real‑time verification melalui barcode atau RFID. Perbedaan Loading in vs Unloading Aspek Loading in Unloading Tujuan Memasukkan barang ke kendaraan Mengeluarkan barang dari kendaraan Fokus Optimasi ruang, keamanan selama transit Kecepatan distribusi ke titik akhir Risiko Utama Kerusakan barang selama muatan, over‑loading Kesalahan pengiriman, barang terjatuh Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Efisiensi Loading in Desain Kendaraan – Dimensi interior dan sistem penahan muatan (racking, tie‑down). Teknologi WMS – Sistem manajemen gudang yang memandu urutan penataan dan mengirimkan instruction ke operator. Pelatihan SDM – Pengetahuan tentang load sequencing dan prosedur keamanan. Penggunaan Alat Bantu – Forklift, conveyor belt, atau robotik otomatis. Kondisi Barang – Bentuk, berat, dan tingkat kepekaan (rapuh vs tahan guncangan). Teknologi Pendukung Software Logistik Oaktree.id Oaktree.id menyediakan platform logistics management yang mengintegrasikan WMS, TMS, dan modul Loading Optimization. Dengan fitur load planning berbasis algoritma AI, sistem dapat: Menghitung kombinasi terbaik barang‑barang dalam satu muatan. Menyajikan visual layout secara 3‑dimensi sehingga operator dapat menata barang dengan presisi. Mengirimkan notifikasi real‑time ke tim gudang tentang status loading, keamanan strap, dan estimasi waktu selesai. Mengapa pilih Oaktree.id? Loading in bukan sekadar menempatkan barang ke dalam kendaraan, ia adalah rangkaian proses terstruktur yang menentukan keamanan, efisiensi, dan biaya keseluruhan rantai pasokan. Dengan mengikuti langkah‑langkah persiapan, pemindahan, penataan, pengamanan, dan pemeriksaan akhir secara konsisten, perusahaan dapat meminimalkan kerusakan serta meningkatkan kecepatan delivery. Mengadopsi teknologi canggih seperti Oaktree.id akan memperkuat kontrol, memberi visibilitas real‑time, dan mengoptimalkan penggunaan ruang muatan secara maksimal. Ayo tingkatkan operasional logistik Anda! Manfaatkan software logistik Oaktree.id untuk mengoptimalkan proses loading in, mengurangi biaya, dan memberikan layanan terbaik kepada pelanggan. Kunjungi Oaktree.id sekarang dan rasakan transformasi digital yang mempermudah setiap langkah pengiriman Anda.

Loading In adalah: Pengertian, Proses dan Perbedaannya Read More »

Telex Release adalah Pengertian, Cara Kerja dan Manfaatnya

Telex Release adalah: Pengertian, Cara Kerja dan Manfaatnya

Blog Oaktree – Telex Release adalah sebuah metode pengeluaran barang di pelabuhan tujuan tanpa perlu menyerahkan Bill of Lading (B/L) asli secara fisik. Sistem ini memudahkan proses pengambilan barang bagi penerima tanpa harus menunggu dokumen B/L asli sampai, sehingga menjadi solusi praktis dan efisien dalam rantai pasok internasional. Pada dasarnya, Telex Release digunakan saat pengirim barang (shipper) menyerahkan B/L asli kepada agen pengiriman di pelabuhan asal. Sedangkan untuk penerima di pelabuhan tujuan bisa mendapatkan otorisasi pengambilan barang melalui komunikasi elektronik (telex) tanpa harus menerima dokumen B/L fisik secara langsung. Ini sangat membantu dalam mempercepat proses pengeluaran barang dan mengurangi risiko dokumen hilang atau tertunda. Apa itu Bill of Lading (B/L)? Bill of Lading atau B/L merupakan dokumen krusial dalam pengiriman barang internasional yang memiliki tiga fungsi penting: sebagai tanda terima barang dari shipper ke carrier, bukti kepemilikan barang, dan kontrak pengangkutan antara shipper dan carrier. Ada dua jenis B/L, yaitu Straight B/L, yang dibuat atas nama penerima tertentu dan tidak dapat dialihkan, serta Order B/L, yang dapat dialihkan kepemilikannya lewat endosemen (pemindahan hak). B/L menjadi syarat utama bagi penerima untuk mengambil barang di pelabuhan tujuan. Namun, dalam beberapa situasi, penyerahan dokumen B/L fisik bisa memakan waktu dan berisiko hilang dalam pengiriman pos atau kurir. Bagaimana Proses Telex Release Bekerja? Proses Telex Release berawal dari shipper yang menyerahkan B/L asli kepada agen pengiriman di pelabuhan asal sebagai bukti serah terima barang. Setelah itu, agen pengiriman pelabuhan asal mengirimkan pesan elektronik yang disebut “telex release” ke agen mereka di pelabuhan tujuan. Pesan ini berfungsi sebagai otorisasi resmi untuk melepas barang tanpa harus menunggu dokumen B/L fisik. Ketika barang sampai di pelabuhan tujuan, penerima cukup menunjukkan pesan telex release dari agen pengiriman sebagai pengganti B/L asli untuk mengambil kargo mereka. Sistem ini memangkas waktu yang biasanya diperlukan untuk pengiriman dokumen fisik sekaligus mengurangi risiko administratif. Manfaatnya dalam Logistik Penggunaan Telex Release memberikan banyak keuntungan penting. Pertama, mempercepat proses pelepasan barang di pelabuhan tujuan, karena tidak perlu menunggu kedatangan B/L asli yang bisa tertunda akibat pengiriman pos atau kendala lainnya. Hal ini sangat krusial terutama dalam pengiriman barang dengan jadwal ketat. Selain itu, Telex Release mengurangi risiko kehilangan dokumen B/L asli yang dapat menyebabkan masalah hukum dan biaya tambahan. Dengan dokumen elektronik yang diverifikasi secara resmi, pengiriman jadi lebih aman dan terpercaya. Sistem ini juga mempermudah pengiriman ke wilayah yang jauh atau sulit dijangkau oleh layanan pos atau kurir dokumen. Pengirim dan penerima tidak perlu repot mengatur pengiriman dokumen secara fisik, sehingga meningkatkan efisiensi. Terakhir, Telex Release mendukung efisiensi administratif dan koordinasi antaragen pengiriman di berbagai pelabuhan, memperlancar komunikasi digital dan mempercepat proses logistik secara keseluruhan. Hal yang Perlu Diperhatikan dalam Penggunaan Telex Release Penggunaanya hanya berlaku pada pengiriman dengan Straight Bill of Lading, karena dokumen ini tidak dapat dialihkan dan lebih mudah diverifikasi secara elektronik. Untuk pengiriman dengan Order B/L, penerima tetap harus menyerahkan B/L asli secara fisik sebagai bukti kepemilikan. Penting juga untuk memastikan bahwa telex release yang diterima adalah valid dan berasal dari agen pengiriman resmi dan terpercaya untuk menghindari penipuan. Semua prosedur administrasi dan dokumentasi harus dilakukan dengan benar sesuai regulasi dan standar industri. Telex Release merupakan inovasi penting di dunia freight forwarding dan pengiriman barang internasional, memberikan solusi cepat dan praktis untuk mempercepat proses pengeluaran barang tanpa harus menunggu dokumen B/L asli secara fisik. Dengan memastikan prosedur yang tepat, Telex Release sangat membantu mengurangi risiko administrasi dan mempercepat proses logistik serta pengiriman barang lintas negara. Tingkatkan Efisiensi Freight Forwarding Anda dengan Software dari Oaktree.id Apakah Anda pelaku bisnis freight forwarding yang ingin mengoptimalkan manajemen dokumen dan proses pengiriman barang? Oaktree.id menyediakan software freight forwarding lengkap yang memudahkan pengelolaan Bill of Lading secara digital termasuk fitur notifikasi otomatis telex release. Dengan software kami, Anda dapat mengakses dashboard real-time untuk tracking pengiriman, mengelola dokumen dan komunikasi dengan agen serta pelanggan secara efisien. Sistem digital ini sangat mempercepat proses administrasi dan mengurangi risiko kesalahan yang sering terjadi pada pengelolaan manual. Jangan biarkan kerumitan proses logistik menghambat bisnis Anda. Gunakan software Oaktree.id dan rasakan kemudahan pengelolaan freight forwarding dengan teknologi terbaru!

Telex Release adalah: Pengertian, Cara Kerja dan Manfaatnya Read More »

Struktur Organisasi Perusahaan Logistik

Struktur Organisasi Perusahaan Logistik untuk Operasional

Blog Oaktree – Di era globalisasi dan perdagangan modern, perusahaan logistik memiliki peran yang sangat vital dalam mendukung kelancaran distribusi barang dan jasa. Agar fungsi tersebut berjalan optimal, dibutuhkan struktur organisasi yang jelas dan efisien. Struktur organisasi perusahaan logistik tidak hanya mengatur pembagian tugas dan tanggung jawab, tetapi juga menjadi dasar koordinasi antar departemen guna menjamin kelancaran operasional mulai dari pengadaan barang, penyimpanan, hingga distribusi ke pelanggan. Komponen Utama Struktur Organisasi Perusahaan Logistik Manajer Logistik Manajer Logistik adalah posisi kunci yang memegang tanggung jawab atas keseluruhan proses logistik perusahaan. Mulai dari perencanaan strategi hingga pengawasan pelaksanaan sehari-hari, posisi ini memastikan setiap aktivitas berjalan sesuai target dan anggaran. Manajer Logistik juga berperan penting dalam pengambilan keputusan strategis yang memengaruhi efisiensi dan efektivitas operasi logistik. Manajer Distribusi Berfokus pada pengelolaan proses distribusi barang, Manajer Distribusi memantau pengiriman mulai dari gudang hingga sampai ke pelanggan akhir. Ini termasuk koordinasi transportasi baik lokal, nasional, maupun internasional. Manajer ini harus memastikan jadwal pengiriman terpenuhi dengan biaya yang efisien serta menjaga kualitas barang selama proses pengiriman. Manajer Gudang Manajer Gudang mengatur semua aspek operasional gudang, termasuk penyimpanan barang, pengelolaan inventaris, dan pengambilan barang untuk dikirim. Efisiensi dalam pengelolaan gudang akan berdampak langsung pada kecepatan pemenuhan pesanan dan ketersediaan stok yang akurat, yang sangat krusial dalam bisnis logistik. Manajer Pembelian Posisi ini bertanggung jawab dalam pengadaan barang dan jasa yang diperlukan perusahaan. Manajer Pembelian melakukan negosiasi dengan pemasok guna mendapatkan harga terbaik serta memastikan ketersediaan bahan atau produk tepat waktu agar operasi logistik tidak terganggu. Manajer Material Tugas Manajer Material meliputi pengelolaan material masuk dan keluar perusahaan. Mereka melakukan peramalan kebutuhan material serta mengatur stok agar selalu dalam kondisi optimal, menghindari kelebihan atau kekurangan stok yang dapat menghambat proses kerja. Spesialis Pengiriman Spesialis Pengiriman memegang peranan penting dalam merencanakan rute pengiriman, melakukan pemesanan kendaraan, dan memantau status kiriman hingga sampai tujuan. Keakuratan perencanaan dan pengawasan pengiriman akan membantu menekan biaya serta meningkatkan kepuasan pelanggan. Pengawas Bea Cukai Pengawas Bea Cukai adalah pejabat yang mengurus semua persyaratan dan regulasi terkait impor dan ekspor barang. Posisi ini penting untuk memastikan kepatuhan terhadap aturan pemerintah dan memperlancar proses administrasi bea cukai agar barang dapat melewati batas negara tanpa hambatan. Jenis Struktur Organisasi dalam Perusahaan Logistik Dalam perusahaan logistik, strukturnya dibagi menjadi 5 jenis yaitu: Struktur Fungsional Dalam struktur ini, pekerja dikelompokkan berdasarkan fungsi atau jenis pekerjaan yang sama, misalnya departemen pengiriman, gudang, dan pembelian. Struktur ini memudahkan penguasaan tugas spesifik dan pengawasan fungsi kerja. Struktur Divisional Perusahaan dibagi menjadi beberapa divisi yang bisa berdasarkan produk, wilayah, atau jenis pelanggan. Struktur divisional cocok bagi perusahaan logistik dengan cakupan operasional yang luas dan kompleks. Struktur Matriks Menggabungkan kelebihan struktur fungsional dan divisional, struktur ini memungkinkan karyawan untuk melapor ke dua atasan sekaligus, yaitu manajer fungsi dan manajer proyek. Ini membantu fleksibilitas dan koordinasi lintas fungsi. Struktur Hirarkis Merupakan struktur organisasi dengan tingkatan otoritas yang jelas dan berjenjang mulai dari pimpinan tertinggi hingga staf operasional. Struktur ini memberikan kontrol yang ketat dan peran yang jelas dalam pelaporan. Struktur Terpusat Keputusan penting diambil oleh satu individu atau departemen pusat. Struktur ini bisa mempercepat pengambilan keputusan strategis namun bisa melemahkan respons terhadap kondisi lokal. Struktur organisasi perusahaan logistik yang tepat sangat penting untuk menunjang kelancaran dan keefisienan operasional. Dengan pembagian tugas yang jelas antara manajer logistik, distribusi, gudang, pembelian, material, pengiriman, dan pengawas bea cukai, perusahaan dapat menjalankan bisnisnya dengan terorganisir dan profesional. Pemilihan tipe struktur organisasi yang sesuai juga mendukung kemampuan perusahaan dalam menghadapi tantangan dan perubahan pasar. Software Logistik Terbaik dari Oaktree.id untuk Memperkuat Operasi Anda Agar manajemen logistik Anda semakin mudah, cepat, dan akurat, gunakan software logistik dari oaktree.id. Platform ini dirancang khusus untuk membantu perusahaan logistik dalam mengelola inventaris, mengatur pengiriman, memonitor status barang, dan mengoptimalkan rantai pasok secara real-time. Dengan teknologi yang canggih dan user-friendly, oaktree.id membantu mengurangi kesalahan, mempercepat proses bisnis, dan meningkatkan transparansi manajemen logistik Anda. Jangan biarkan kendala operasional menghambat bisnis Anda, beralihlah ke solusi software terbaik sekarang juga dan rasakan perbedaannya!

Struktur Organisasi Perusahaan Logistik untuk Operasional Read More »

Cara Kerja Perpetual Inventory System Pada Sistem Logistik

Cara Kerja Perpetual Inventory System Pada Sistem Logistik

Salah satu aktivitas yang paling krusial dalam sektor perdagangan adalah sistem pencatatan persediaan barang dan perpetual inventory system. Hal ini, karena sistem ini akan memastikan akurasi data inventaris secara real-time. Sehingga mampu untuk membantu dalam kelancaran operasi bisnis. Berikut penjelasan lebih rinci mengenai perpetual inventory system meliputi manfaat dan prinsipnya. Apa Itu Perpetual Inventory System? Perpetual inventory system adalah metode yang digunakan untuk mencatat persediaan secara real-time, sehingga nantinya perusahaan maupun industri dapat memantau stok barang secara terus-menerus pada tiap waktu.  Biasanya pencatatan ini dilakukan  dengan menggunakan teknologi seperti RFID, barcode, maupun software yang terintegrasi.  Mengapa Perpetual Inventory System Digunakan? Dengan menggunakan perpetual inventory system maka perusahaan akan dapat mengefisiensikan operasional, terutama bagi industri yang memiliki volume transaksi yang tinggi. Selain itu, sistem ini juga bermanfaat untuk: 1. Mengefisiensikan Operasional Salah satu manfaat utama penggunaan perpetual inventory system adalah kemampuannya untuk mengefisiensikan operasional, terutama bagi perusahaan dengan volume transaksi tinggi. Hal ini terjadi karena sistem ini akan mengupdate data stok  secara real time dan otomatis sehingga  mengurangi adanya kelebihan stok maupun kekurangan stok. 2. Meningkatkan Akurasi Data  Manfaat selanjutnya dari penggunaan sistem ini adalah dapat meningkatkan akurasi data secara real-time. Sebab,  setiap transaksi akan tercatat dalam sistem secara real-time. Dengan demikian, data akan terupdate setiap saat. 3. Mengurangi Human Error  Kesalahan dalam pencatatan inventaris memang sulit dihindari. Namun, dengan adanya sistem ini, perusahaan dapat mengurangi risiko kesalahan tersebut, karena setiap transaksi tercatat secara otomatis dan real-time, memastikan data yang lebih akurat dan up-to-date 3. Memantau Data yang Lebih Baik Dengan adanya sistem data real-time, perusahaan akan lebih mudah dalam mendeteksi masalah atau ketidaksesuaian dalam persediaan, seperti kelebihan stok, kekurangan barang, atau potensi kesalahan dalam pengiriman.  Kapan Perpetual Inventory System Dipakai?  Perpetual Inventory System akan digunakan ketika perusahaan memiliki volume transaksi yang sangat tinggi, di mana pembaruan persediaan secara real-time sangat diperlukan untuk memastikan akurasi data dan efisiensi operasional.  Selain itu, sistem ini  juga membantu perusahaan agar dapat memantau stok barang di berbagai lokasi yang terintegrasi. Dengan demikian, risiko kelebihan dan kekurangan stock dapat terminimalisir. Bagaimana Cara Kerja Perpetual Inventory System? Cara kerja perpetual inventory system cukup sederhana namun sangat efektif. Setiap kali ada transaksi, baik itu penerimaan atau pengiriman barang, sistem akan secara otomatis memperbarui data inventaris. Proses ini biasanya dilakukan menggunakan perangkat seperti barcode scanner atau RFID yang terhubung langsung dengan software pengelolaan persediaan. Sebagai contoh, ketika perusahaan mengirim barang dari stok gudang, sistem akan secara otomatis mengurangi jumlah persediaan yang tersedia dan mencatat transaksi tersebut dalam data inventaris secara real-time. Setelah barang diterima oleh pelanggan, maka nantinya pembaruan inventaris akan tercatat secara otomatis tanpa harus menginput manual. Contoh Implementasi pada Industri Logistik dan Distribusi  Salah satu contoh implementasi  Perpetual Inventory System  adalah digunakan pada perusahaan yang bergerak di bidang freight forwarder.  Sebab, sistem ini dapat membantu dalam pengelolaan beberapa client sekaligus. Misal saja Ketika kargo klien A tiba di gudang, setiap palet atau karton dipindai. Sistem langsung memperbarui inventaris milik klien A. Informasi ini bahkan dapat diakses oleh klien A melalui sebuah portal, memberikan transparansi penuh. Saat ada pesanan dari pelanggan klien A, staff gudang akan mengambil barang sesuai perintah kerja digital, memindainya sebelum dimuat ke truk. Seketika, level stok klien A di sistem kembali diperbarui. Dengan cara ini, perusahaan logistik dapat mengelola ribuan item dari puluhan klien yang berbeda dalam satu fasilitas dengan tingkat akurasi yang tinggi, menghindari barang tertukar, dan memberikan laporan yang akurat untuk penagihan biaya penyimpanan. Oaktree.id: Software Freight Forwarder Yang Bantu Mengintegrasikan Seluruh Sistem  Dalam proses pengimplementasian perpetual inventory system yang sukses sangatlah bergantung pada software yang handal. Dengan demikian, software freight forwarder kami hadir sebagai solusi terintegrasi untuk menangani aspek operasional seperti warehouse management system maupun transportation management system yang menjadi satu ekosistem yang kohesif. Lalu masih mau mencatat secara manual dan rentan dengan kesalahan? Yuk beralih sekarang ke software freight forwarder dari oaktree.id yang memberikan layanan terbaik bagi pelanggan.  Hubungi kami sekarang dan dapatkan demo secara gratis dengan menggunakan software freight forwarder.  

Cara Kerja Perpetual Inventory System Pada Sistem Logistik Read More »

Scroll to Top